[Chapters] Family (Chapter 1)

Title : Family

Cast : Choi Siwon, Im Yoona and others

Length : Chapters

Poster by talented xoloveyoonwon. Thanks a lot for making me one!

Hi readers. Setelah melihat semua review kalian, yang sebagian besar minta FF YoonWon Happy Family, Happy Ending, Romantic, dll.. Nah semoga FF ini bisa membuat kalian senang ya 🙂

Tolong comment kritik atau saran kalian ya, karena itu buat author jadi semangat hehe!

Full Casts Details : https://minefanficworld.wordpress.com/2016/01/10/teaser-family/

Happy Reading guys!

.

.

.

Yoona POV

Pertama tama aku akan menceritakan tentang keluarga kecilku. Mungkin banyak yang sudah mengetahuinya, tetapi tidak apa-apa bukan jika aku tetap mau menceritakannya. Aku akan memulai dengan cerita latar belakang keluarga Siwon Oppa dan keluargaku. Bagaimana aku bertemu Siwon Oppa dan akhirnya kami berhubungan serta menikah. Dan tentang anak-anakku. Semua ini tentunya dari sudut pandangku, jadi jika Siwon Oppa berpendapat lain, ya itu wajar karena dia pasti punya sudut pandangnya sendiri juga.

Flashback ON

Aku terlahir di keluarga chaebol. Mr. Im, sebutan orang-orang ketika memanggil ayahku, dia adalah seoarang businessman terkenal. Bukan mau menyombongkan diri atau pamer.. keluarga ayahku sejak dulu memang sudah sangat kaya. Maksudku dari kakeknya kakekku saja sudah kaya jadi bisa dibilang ayahku adalah penerus dari perusahaan keluarganya. Appa mempunyai bisnis di bidang perhotelan, property, mall dan beberapa pusat belanja di Korea, Jepang, China, dan Amerika. Seingatku, Appa pernah bercerita dia bertemu Omma ketika Appa melakukan perjalanan bisnis ke LA. Disanalah akhirnya dia bertemu Omma yang merupakan anak satu-satunya dari orang penting di negera itu. Omma adalah keturunan Amerika-Korea. Singkat cerita, mereka pun bersama dan menikah lalu melahirkan Oppaku, Im Seolung dan diriku, Im Yoona. Sejak kecil, kira-kira sekitar 5 atau 6 tahun, Omma sangat sering membawaku berbelanja, meriasku sesukanya serta memasukkanku ke lomba-lomba yang berhubungan dengan fashion, seperti catwalk, fashion show ataupun mengikutsertakan diriku saat mereka berdua dan Oppaku pergi ke acara-acara penting perusahaan. Omma juga dari aku kecil sudah membelikan baju-baju dari designer ternama untuk dipakaikan kepadaku. Maklum, Omma adalah anak tunggal dan dirinya tau sangat banyak tentang fashion dan lagi fashion keluarga Omma memang yang mewah jadi ketika dirinya mempunyai anak perempuan, bisa dibilang aku menjadi seperti ‘boneka hidup’ untuknya.

Mungkin karena margaku atau karena tau aku anak dari businessman ternama, akupun diminta menjadi cover majalah anak lalu lama-lama menjadi model pakaian anak-anak serta masuk dalam beberapa iklan. Ketika aku berusia 13 tahun, aku ditawari untuk ikut catwalk designer ternama, mungkin karena Omma dekat dengan designernya atau bagaimana aku tidak tau.. yang jelas sejak itulah aku mulai menjadi masuk ke dunia entertainment ini.

Aku kadang bingung sendiri apakah orang-orang seperti sutradara, producer dan lain-lain yang bekerja denganku tidak pernah menegurku karena tau orang tuaku adalah orang penting. Kadang aku kesal sendiri juga, karena sangat jarang ada yang berani memarahi ataupun menegurku karena kesalahanku. Ketika aku berusia 16 tahun, aku masuk ke dunia acting. Well, Appaku tidak begitu menyetujuinya namun karena aku menyakinkan dirinya aku bisa, mau tak mau Appa mengiyakan saja. Semakin lama, semakin banyak job yang ditawarkan kepadaku. Awalnya aku mengurus semua jadwalku dengan bantuan asisten Omma tetapi karena makin padat, aku memutuskan untuk masuk ke agency di usiaku yang saat itu 17 tahun. Dan pada tahun itu jugalah aku bertemu Siwon Oppa untuk pertama kalinya.

Sebelum bertemu dengannya, aku sudah tau siapa dirinya seperti nama, pekerjaan, umur dan banyak hal lainnya. Aku tau dia bukan karena aku mengenal dia atau apa, tetapi karena dia adalah namja yang mempunyai sangat banyak fans dan sangat amat terkenal, tak jarang dirinya dipanggil “Prince Siwon” oleh orang-orang, terutama para yeoja. Dan sangatlah kebetulan, beberapa bulan setelah itu, kami terlibat dalam pemotretan majalah yang sama. Entahlah, mungkin aku dapat berkata kalau aku mengalami ‘love at the first sight’ dengannya. Aku mungkin tidak sadar pada saat itu, tetapi setelah memikirkannya kembali sekarang.. aku sepertinya sudah menyukainya pada saat pertama kali kita bertemu di lokasi pemotretan.

Bukan apa, asal kalian tau, Siwon Oppa sangat baik sehingga kau akan terkesan dengan kepeduliaannya terhadap sesama padahal dirinya sangat terkenal. Siwon Oppa juga mudah menyesuaikan diri dengan orang baru.. bahkan aku masih mengingat dirinya lah yang memulai obrolan diantara kita. Obrolan pertama kali adalah tentang disneyland. Kenapa disneyland? Karena dirnya melihat aku memiliki banyak barang barang yang berkaitan dengan disney. Konyol bukan?

Aku sempat berpikir aku tidak akan bertemu dengannya lagi ataupun mungkin kesempatan untuk bekerja dengannya semakin sedikit karena dirinya sangat sibuk. Aku pada saat itu berpikir mungkin pemotretan ini adalah pertemuan pertama dan terakhir kami. Tetapi semua dugaanku salah, karena rupanya diam-diam Siwon Oppa meminta nomor teleponku ke managerku lalu beberapa hari setelah pemotretan, dirinya mengirim pesan kepadaku, hanya bertanya soal kabarku dan apakah aku sudah makan. Ya, saat itu aku menganggap dirinya mau berteman denganku.

Well.. awalnya dia hanya menyapaku lewat pesan singkat ataupun chatting. Setelah itu, tanpa sadar kami saling memberi kabar ke satu sama lain setiap hari dan aku lucunya tidak pernah merasa bosan sama sekali. Setelah beberapa bulan hanya berbicara lewat pesan, Siwon Oppa akhirnya meneleponku. Kami pun mengobrol panjang, menceritakan aktivitas kami, apa yang kami sedang kerjakan dan sedikit tentang keluarga kami masing-masing. Waktu itu, kata Siwon Oppa dirinya tau orang tuaku dan Oppaku. Kukira itu hal yang wajar.. karena banyak yang tau tentang keluargaku.

Aku tanpa sadar sudah tergantung dengan Siwon Oppa. Aku selalu merasa lebih bahagia ketika menerima kabar tentangnya ataupun ketika kita berbicara lewat telepon. Lucu bukan, kita bisa bertemu saja kalau memang kita ingin. Tetapi itu tak semudah yang dibayangkan.. jadwal kami tidak pernah mengizinkan kami untuk bertemu bahkan sedetikpun tidak bisa. Hah, aku pernah mengeluh pada Siwon Oppa, aku bilang aku ingin sekali-kali kami bisa menghabiskan waktu seperti makan bersama ataupun bermain bersama tetapi tetap saja walaupun kami mau, itu sangat sulit untuk diwujudkan.

Namun entah Tuhan terlalu baik atau bagaimana.. ah atau mungkin Tuhan memutuskan untuk mengabulkan doaku.. aku yang waktu itu menerima job iklan baju ternyata dipasangkan dengan Siwon Oppa yang menjadi model iklan merek baju tersebut juga. Jadi aku sebagai model perempuan dan dia sebagai model laki-lakinya. Baik aku maupun Siwon Oppa sangat terkejut ketika kita saling melihat satu sama lain lagi setelah berbulan-bulan hanya saling memberi kabar lewat perantara telepon. Aku bahkan sampai meneteskan air mata, aku seperti tidak percaya bisa bertemu dengannya bahkan kami akan sering bertemu setelah ini karena kami menjadi model tetap untuk merek baju tersebut.

Sejak saat itu, hubunganku dengan Siwon Oppa terasa semakin dekat. Kami semakin sering menceritakan tentang diri kami masing-masing bahkan kami mulai bisa menghabiskan waktu dengan satu sama lain secara langsung. Pada saat itu, aku tidak tau apa hubungan kami jika ditanya managerku ataupun orang-orang yang bertanya ketika melihat kedekatanku dengan Siwon Oppa. Yang ku tau, kami saling menyayangi satu sama lain, kami takut kehilangan satu sama lain. Itulah yang ku tau saat itu.

Beberapa bulan setelah itu, tepatnya dekat hari Natal. Siwon Oppa mengajakku ke rumah orang tuanya. Biasanya aku tidak akan bisa pergi karena orang tuaku pasti menyuruhku untuk pulang kerumah menghabiskan waktu dengan mereka. Tetapi sekali lagi, entah kebetulan atau bagaimana.. tahun itu, orang tuaku pergi ke Canada berlibur bersama Seolung Oppa dan istrinya, Yuri unnie, sahabatku dari kecil. Jadi akupun menerima ajakan Siwon Oppa dan disanalah aku bertemu orang tuanya dan adiknya, Choi Jiwon.

Hmm mungkin kalian akan bilang kalau aku heboh tetapi aku tidak peduli. Kalian tau? Ternyata Mrs.Choi adalah teman Omma. Bahkan dirinya lah yang memberitahuku karena dirinya pernah beberapa kali melihat photoku yang ditunjukkan Omma kepada teman-temannya, ya Omma memiliki sebuah squad, perkumpulan wanita-wanita kaya yang tidak bekerja aka ibu rumah tangga. Dan karena itu jugalah, aku semakin dekat dengan Siwon Oppa karena Ommanya sering menyuruh Siwon Oppa mengajakku makan malam ataupun sekedar bermain dirumahnya saja. Yang ku ingat sih, Jiwon sangat senang bermain denganku jadi Ommanya dan Siwon Oppa makin sering memintaku berkunjung kerumahnya bahkan aku menjadi sering menginap di rumah Siwon Oppa karena bermain sampai larut malam atau ketika orang tuaku tidak ada di Korea.

Setelah setahun bersahabat dengannya, kami sepertinya mulai mau mengakui kalau sebenarnya rasa itu sudah ada sejak lama namun kami saling menutupi atau menghalau rasa itu karena takut perasaan kami tak terbalas dan takut jika salah satu diantara kita tidak memiliki rasa yang sama maka kemungkinan hubungan persahabatan kami pun akan ikut hancur. Akhirnya pada hari Valentine, Siwon Oppa yang mengajakku makan malam di café favorite kami menyatakan perasaannya kepadaku bahkan dirinya rupanya sudah meminta izin kepada orang tuaku terlebiu dahulu, bertanya apakah aku diizinkan berhubungan lebih dari teman dengan dirinya. Untungnya, orang tuaku setuju. Menurutku sih, Yuri unnie sudah cerita kepada Seolung Oppa dan Omma kalau aku mencintai Siwon Oppa, jadi mereka semua setuju-setuju saja.

Aku tak mau berbohong, setelah berhubungan dengan Siwon Oppa, ah maksudku setelah kami berpacaran.. kami kadang bertengkar soal hal sepele. Tetapi tak kupungkiri, hidupku terasa jauh lebih bahagia dari sebelumnya. Bisa dibilang, menerima dirinya menjadi pacarku adalah keputusan terbaik yang pernah kuambil. Semuanya akan berbeda lagi ceritanya jika aku menolak Siwon Oppa. Tanpa dirinya, aku tidak akan menemukan dan mengerti arti kebahagiaan yang sesungguhnya. Dengan dirinya, aku mengetahui bagaimana mencintai kelebihan dan kekurangan orang lain. Sungguh, dengan Siwon Oppa banyak hal baik yang bisa kupelajari. Dengannya, aku jadi tau aku ada salah dan kurang dalam banyak hal, karena hanya Siwon Oppalah yang berani menegur atau mengevaluasi kesalahan atau kekuranganku. Aku tidak pernah marah jika dia melakukan itu karena aku tau itu semua juga untuk kebaikan diriku sendiri.

Tepat hari jadi kami pada tahun ketiga, Siwon Oppa yang kebetulan sedang melakukan press conference untuk dramanya ditanyai soal kekasih. Ku kira dia tidak akan menjawab atau setidaknya mengelak jika dirinya sudah punya pacar. Tapi tak kusangka dirinya menjawab dirinya sedang berhubungan denganku dan hubungan kami sudah 3 tahun. Aku merasa khawatir, takut semuanya menjadi buruk karena pengakuannya. Masa bodoh dengan jobku yang nanti menipis atau banyak iklan ataupun perusahaan yang membatalkan kontrak memakaiku untuk produk mereka. Yang ku pikirkan sekarang adalah karir Siwon Oppa. Aku merasa bersalah karena jika aku tidak pernah masuk ke dalam hidupnya, semua ini mungkin tidak akan terjadi.

Setelah pengakuannya, malam harinya Siwon Oppa mengajakku makan malam. Kami berdiskusi banyak soal akibat yang mungkin terjadi karena pengakuannya. Oh. My. God. Siwon Oppa menyuruhku untuk membenarkan saja jika pihakku ditanya tentang hal serupa. Sebenarnya ingin aku menolak permintaannya, tapi tidak bisa, aku tau apa yang dia lakukan pasti yang terbaik, pasti dirinya juga sudah memikirkan ini matang-matang.

Singkat cerita, hubungan kami terus berjalan. Syukurlah sejak kami memberitahukan ke publik, kami merasa lebih lega. Dan apa yang kuduga tidak terjadi, malah semuanya menjadi lebih lebih baik lagi. Aku dan Siwon Oppa bisa dibilang sangat jarang bertengkar apalagi mendiamkan satu sama lain jika bertengkar. Itu tidak pernah terjadi. Jika kami bertengkar, kami akan menyelesaikan masalah kami di tempat itu juga atau pada waktu itu juga.

Oh, aku lupa menceritakan soal keluarga Siwon Oppa. Dia jarang menceritakan kepada orang-orang luar sebenarnya. Siwon Oppa adalah anak dari pemilik Hyundai Department Store, ayahnya juga menjadi CEO di beberapa perusahaan lain. Ommanya memiliki yayasan besar untuk melakukan hal-hal baik membantu sesama, Ommaku juga mempunyai kegitan serupa namun dirinya tidak mendirikan yayasan. Ya begitulah, dirinya dari kalangan chaebol tetapi aku selalu saja merasa terpesona kepada Siwon Oppa. Dirinya memulai karirnya dengan kerja kerasnya sendiri tanpa meminta bantuan orang tuanya. Sebenarnya jika ia bisa meminta bantuan bukankah semuanya akan menjadi jauh lebih mudah? Haha. Kalau adik Siwon Oppa, Jiwon kalian pasti sudah tau banyak tentangnya kan.

Aku sudah terlalu cerewet bukan? Maklumi saja ok.

Intinya, aku dan Siwon Oppa menikah setelah 5 tahun pacaran. Aku pada saat itu berusia 22 tahun dan Siwon Oppa berusia 24 tahun. Mungkin kalian menganggap aku terlalu muda atau apa, tetapi kurasa tidak. Kami sudah berpacaran 5 tahun jadi kurasa menikah adalah keputusan yang tepat. Pernikahan kami saat itu sangat menghebokan dunia karena memang pernikahan kami sangat mewah dan orang-orang yang datang banyak dari kalangan orang penting. Sebenarnya ku kira setelah kami menikah, karir kami yang sedang ada di puncaknya akan langsung berubah drastis, ya itu sebenarnya resiko dari keputusan kami untuk menikah secara terbuka, bukan menutup-nutupi dari media atau fans kami. Tanpa kusangka, nama kami semakin besar bahkan lebih besar sampai kami mempunyai sangat banyak fans diluar negara kami sendiri. Pernikahan kami waktu itu sangat banyak diberitakan media bahkan disebut-sebut sebagai pernikahan termewah dan termahal yang pernah ada. Banyak juga yang mencontoh konsep pernikahan kami sejak itu. Tak masalah sih buatku.

Setelah menikah, Siwon Oppa vakum dari dunia entertaiment dan memilih masuk ke dunia bisnis. Membantu Appanya dan mengurus bisnis yang selama ini ia jalani tanpa diketahui orang-orang. Haha, jangan negative thinking dulu.. bisnisnya bukan bisnis gelap seperti mafia atau apa. Siwon Oppa memiliki perusahaan dalam bidang otomotif dan perhotelan di luar negeri.

Setengah tahun setelah kami menikah aku pun hamil dan karena Siwon Oppa tidak mau meninggalkan aku dengan kesibukannya ke luar negeri, jadi perusahaannya di Korea dia serahkan kepada orang kepercayaannya. Lalu kami pun memutuskan untuk menghabiskan waktu di New York dan beberapa bulan setelah itu, aku pun melahirkan seorang anak laki-laki yang kita namani Choi Minho atau Mikhail Choi, nama amerikanya. Mengapa harus ada nama Amerika? Karena kami menetap disana lagipula keluargaku dan keluarga Siwon Oppa semuanya mempunyai nama Amerika apalagi ibuku dari Amerika juga. Mendengar kabar aku telah melahirkan seorang anak, media pun lagi-lagi heboh. Hah! Yang benar saja, padahal aku, Siwon Oppa serta orang-orang dalam yang tau tentang kehamilanku sudah menutup rapat-rapat soal kapan aku melahirkan dan lain-lain, tetapi tetap saja para media tau. Mungkin kalian bingung, kok bisa aku dikenal media Amerika dan mereka heboh. Itu semua karena perusahaan Siwon Oppa sangat besar di Amerika dan aku juga lumayan dikenal sebagai model disini. Dan oh aku lupa memberitahu kepada kalian kalau aku mempunyai usahaku sendiri yaitu Callistha Crown House dan Im Cosmetic. Callistha Crown House sangat terkenal sampai keluar macanegara. Kalau Im Cosmetic memang sering dipakai artis-artis Amerika jadi ya begitulah.

Kami belum kembali menetap di Korea setelah Minho anakku lahir. Hmm.. kita tetap berkunjung ke Korea 2 kali dalam sebulan dan pernah tinggal di Korea selama 3 bulan berturut-turut karena aku menerima job mini drama.

Kalau aku harus menceritakan tentang anak pertamaku, Choi Minho, hal pertama yang aku akan katakan adalah dirinya sangat pengertian dan penyayang. Dirinya selalu mengerti kalau baik Siwon Oppa dan diriku adalah orang terkenal jadi kemanapun kita dirinya harus tahan akan silauan kamera yang mengikuti kami. Awalnya mungkin dirinya tak biasa, karena baru berumur satu tahun saja banyak yang sudah menyukainya bahkan ada yang mau anakku jadi model produk mereka.

Sekitar 3 tahun setelahnya aku kembali melahirkan seorang anak laki-laki yang kita namai Choi Suho atau Alexander Choi, nama amerikanya. Sama seperti sewaktu kakaknya lahir, kelahirannya juga menghebokan dan tetap saja banyak yang memintaku untuk mengizinkan kedua anakku menjadi model dan lain-lain. Tetapi aku menolak, mereka masih terlalu kecil untuk itu. Siwon Oppa pun tidak begitu setuju meskipun dia memberikanku hak untuk mengambil keputusan soal itu. Apa lagi ya, ah, Minho sangat senang ketika dirinya memiliki adik, apalagi adik laki-laki. Aku juga senang saja, mereka adalah anak-anak yang baik. Ya kalau bertengkar sudah wajar bukan. Haha.

Siwon Oppa adalah sosok ayah yang baik, bahkan dirinya lebih sabar dari diriku. Siwon Oppa juga selalu menuruti kemauan mereka, katanya untuk apa dia punya perusahaan besar yang menghasilkan uang yang lebih dari cukup tapi tidak membelikan apa yang anaknya mau. Well, aku lumayan setuju.. tetapi kadang sedikit berlebihan.

Di kehamilanku yang ketiga, aku diam-diam berharap kalau anakku kali ini akan perempuan. Tetapi tidak apa-apa juga kalau Tuhan berkehendak lain. Bukan hanya aku, aku tau Siwon oppa juga berharap hal yang serupa tetapi dirinya tidak pernah memaksa atau meributkan soal itu karena mungkin tidak mau menyinggungku. Dan, aku bersyukur, keluargaku dan keluarga Siwon Oppa juga tidak pernah meributkan soal itu.

Dan Tuhan tidak menjawab doaku.. aku kembali diberi seorang anak laki-laki olehnya yang kita namain Choi Donghae atau Dave Choi. Aku tidak membencinya tetapi sempat sedih karena aku ingin anak perempuan. Siwon Oppa yang tau aku merasa sedih, saat itu terus menerus menyemangatiku. Dirinya berkata tidak apa-apa karena berarti dengan begitu dirinya tidak perlu menjaga lebih dari satu wanita. Aku tau dia juga ingin anak perempuan tetapi dirinya berusaha menyenangkanku saja. Aku bersyukur mempunyai suami seperti dirinya. Sangat.

Setelah melahirkan Donghae, Siwon Oppa mengusulkan agar aku mengikuti program agar tidak hamil lagi(?) Bukan karena dirinya tidak mau menambah lagi atau takut mempunyai anak laki-laki yang lebih banyak. Dia melakukan itu agar aku bisa fokus dengan ketiga anakku yang masih kecil, jarak umur mereka dengan saudara diatasnya hanya 3 tahun. Tetapi kembali lagi semuanya dia serahkan kepadaku. Dan aku pun setuju. Satu hal lagi, kami pun memutuskan untuk terus menetap di Amerika saja.

Hidup dengan suami yang sempurna bagiku dan anak-anak yang baik membuatku bahagia. Kami sering pergi ke negara lain untuk berlibur dan menghabiskan waktu bersama. Kami juga tetap pulang ke Korea untuk mengunjungi keluargaku dan keluarga Siwon Oppa.

Lalu, sekitar 5 tahun setelah aku melahirkan Donghae, aku berencana untuk menambah anak dan pergi berkonsultasi ke dokter dokter. Aku ingin anak perempuan, aku ingin seperti Yuri unnie yang bisa pergi ke salon dengan anak perempuannya dan melakukan hal-hal yang hanya bisa dilakukan perempuan. Aku tidak masalah soal shopping, karena aku dan ketiga anak laki-lakiku memang sering pergi berbelanja bersama. Apalagi Choi Minho dan Choi Suho, mereka berdua sering sekali menemaniku berbelanja karena ingin menguras uangku juga(?) Tidak aku becanda. Mereka berdua menemaniku sekaligus membeli barang mereka karena mereka berdua mulai dikenal publik dan adalah model.

Dan hasilnya aku pun kembali hamil dan memberi adik perempuan untuk para anak laki-lakiku. Saat itu Minho sudah berusia 12 tahun, Suho berusia 9 tahun dan Donghae berusia 6 tahun. Siwon Oppa juga terlihat sangat senang begitupun diriku. Aku rasanya seperti berhasil memberi sesuatu yang special untuk suamiku. Ya at least, penantian dan kesabaranku selama bertahun-tahun menunda memiliki anak perempuan membuahkan hasil bukan hahaha.

Sebenarnya, aku awalnya sempat takut ketika memikirkan bagaimana reaksi anak-anakku apalagi Minho karena dirinya sudah lumayan besar. Aku takut mereka bertiga akan berpikir bahwa aku dan Siwon Oppa akan lebih memperhatikan dan menyanyangi Lauren, adik perempuannya karena Lauren adalah satu-satunya saudara perempuan yang mereka miliki. Tetapi semua dugaanku salah, malah mereka bertiga sangat menyambut kepulangan Lauren dari rumah sakit waktu itu. Mereka juga membantuku menjaganya karena Siwon Oppa tidak mau tangan orang lain yang merawat anak perempuannya sampai Lauren berumur 1 tahun. Akupun vakum dari dunia entertainment untuk pertama kalinya karena sebelumnya ketika melahirkan anak laki-laki, aku hanya beristirahan beberapa bulan saja. Tentunya berbulan-bulan dan selama setahun berbeda. Sampai-sampai aku juga menolak untuk menjadi model utama dalam fashion show yang digelar oleh Chanel dan Marc Jacob.

Siwon Oppa juga mengurangi waktunya di kantor.. dirinya mengerjakan segalanya di rumah. Jadi kami berenam benar-benar berkesempatan menghabiskan lebih banyak waktu bersama. Bukan berarti Siwon Oppa tidak menyayangi anak laki-lakinya makanya dirinya tidak bertindak seperti ini saat mereka lahir, bukan.. bukan seperti itu ok. Kalian tidak tau saja bagaimana senangnya dirinya tiap kali kita memilki anak tidak peduli itu anak pertama atau kedua atau ketiga atau keempat. Kegembiraan yang terpancar diwajahnya selalu sama. Menurutku, dirinya bertindak agak berlebihan seperti ini saat Lauren lahir karena Lauren merupakan putri pertama yang dimilikinya. Sebenarnya sih, ini hampir sama seperti ketika Minho lahir.. hanya saja Siwon Oppa mengizinkan orang lain membantuku merawat Minho setelah berusia 6 bulan lebih.

Kehidupanku setelah memiliki Lauren sedikit berubah. Siwon menjadi lebih protektif lagi menjaga kami. Bahkan kami tidak pernah lagi berlibur bersama keluar negara sebelum Lauren berumur satu tahun karena Siwon Oppa tidak ingin Lauren dipotret di umurnya yang masih segitu. Wajar sih. Jadi aku menuruti saja. Aku juga tidak pernah lagi keluar negeri sendiran karena aku harus menjaga Lauren 24 jam jadi aku mengontrol urusan bisnisku dari rumah lewat telepon ataupun email. Tahun itu secara khusus aku dan Lauren tidak pulang ketika ada acara keluarga hanya Siwon Oppa dan ketiga anak laki-lakiku yang mengunjungi keluarga di Korea. Mungkin ini terdengar terlalu berlebihan, seperti putri raja saja. Tetapi aku mengerti keadaannya. Kalian tidak tau saja bagaimana perasaannya jika wartawan berhasil mengambil gambar anakmu tanpa izin. Well, walaupun kita tau ini resiko pekerjaan kita.

Ketika Lauren sudah berumur 1 tahun lebih, semuanya berjalan seperti biasanya. Siwon Oppa dan aku kembali beraktivitas seperti biasa walaupun kami semakin sering menghabiskan waktu dirumah agar anak-anak kami tidak merasa kekurangan kasih sayang. Minho juga semakin dewasa, dia membantuku mengawasi dan memperhatikan adik-adiknya ketika aku dan Siwon Oppa tidak ada dirumah, walaupun sebenarnya kami mempunyai para maid dirumah yang menjaga mereka berempat.

Satu hal terakhir yang ingin ku ceritakan adalah sejak anak laki-lakiku semua bertambah besar, Siwon Oppa menjadi lebih tegas kepada mereka terutama kepada Minho dan Suho yang masuk ke dunia entertainment, Siwon Oppa takut mereka akan terpengaruh hal-hal yang buruk karena masuk ke dalam dunia entertainment. Well, tidak semuanya buruk pastinya. Tetapi sebagai seorang ayah yang menyayangi anak-anaknya, dirinya sedikit protektif terhadap kegiatan mereka. Bahkan jika Minho dan Suho ditawari pekerjaan, akan dievaluasi oleh manager mereka dulu lalu manager keluarga kami. Rumit sih, tapi mau bagaimana lagi, tidak mungkin kami melarang mereka bekerja di dunia entertainment sedangkan itulah hobby mereka. Tapi kami juga tidak ingin mereka terpengaruh hal yang buruk jadi dengan cara inilah kami mengawasi mereka. Donghae hanya kami izinkan melakukan pemotretan, jika untuk shooting aku masih khawatir karena usianya baru 10 tahun. Lauren sih pasti tidak boleh karena Siwon Oppa sama sekali tidak mengizinkannya kecuali aku terlibat langsung dalam project yang sama dengan Lauren.

Itu saja tentang keluargaku. Oh ya, jika kalian penasaran dan bertanya tentang apakah aku ingin menambah anak lagi. Jawabannya tidak lagi ok.

Flashback OFF

Right now (Minho : 16 tahun, Suho : 13 tahun, Donghae : 10 tahun, Lauren : 4 tahun)

Still Yoona POV

Hari ini, aku, Siwon Oppa dan keempat anakku akan pergi ke Korea untuk menghadiri acara keluargaku sekaligus ikut merayakan ulang tahun anak kedua Seolung Oppa dan Yuri unnie yang bernama Im Seohyun. Usianya 3 tahun diatas Lauren tetapi mereka sangat akrab karena hanya mereka berdualah yang ber-gender perempuan dikeluargaku. Seohyun mempuyai 2 kakak laki-laki, yang pertama berusia 17 tahun bernama Im Yesung dan yang kedua berusia 11 tahun bernama Im Yeol. Maka jika mereka berdua dan ketiga anak laki-lakiku bertemu dan berjalan-jalan, sudahlah para yeoja biasanya akan meminta foto mereka dan sebagainya.

Kembali ke topik awal. Aku bangun jam 7 pagi ketika mendengar alarm disamping tempat tidurku berbunyi. Setelah mematikan alarm itu, aku menoleh ke arah Siwon Oppa. Oh, suamiku masih tertidur. Aku pun langsung mencium kedua pipi dan mengecup pelan bibirnya sebelum turun dari tempat tidur untuk bersiap-siap karena aku mempunyai 2 anak (Donghae dan Lauren) yang harus kuurus juga nanti. Loh bagaiman dengan Minho dan Suho? Ah.. mereka berdua sudah dapat mengurus diri sendiri apalagi ini hanya untuk ke Korea dan untuk urusan keluarga, mereka sudah tau apa yang harus mereka bawa dan perlukan apalagi ada para maid yang dapat membantu mereka. Minho sendiri sudah tau banyak tentang fashion karena sejak kecil kami terutama Siwon Oppa sudah mengajarinya. Karena suka atau tidak suka, cepat atau lambat dia memang harus tau tentang fashion karena kemanapun dia pergi, orang-orang pasti akan menilai penampilannya tidak peduli wajahnya tampan atau tidak. Bukan mau sok fashionista atau bagaimana.. tetapi karena keluarga kami dari dulu disorot mau tak mau kami harus memperhatikan penampilan kami bukan.

Terserah kalian mau berpendapat kalau aku terlalu sok kaya atau bagaimana, tapi inilah gaya hidup kami. Jangan terkejut jika tau kami tiap minggu selalu belanja barang fashion karena begitulah kami. Maklumi saja ok.

Setelah membersihkan diriku dan mengecheck kembali apakah barang-barang yang harus kubawa sudah ada di dalam koperku, aku pun membangunkan Siwon Oppa yang belum juga bangun. Aku duduk di samping tempat tidur bagian Siwon Oppa tidur. Memanggilnya beberapa kali sambil mengelus kepalanya seperti yang biasa kulakukan tetapi kali ini entah kenapa tidak berhasil membuatnya terbangun. Aku kembali memanggil “Oppa, bangunlah. Kita harus pergi hari ini Oppa.”

Mungkin sebelumnya aku salah ketika aku berkata aku masih harus mengurus dua anak. Oh aku keliru.. masih ada satu bayi besar yang manjanya sama seperti putri tercintanya yang harus kuurus juga.

Aku terus memanggil tetapi dirinya tetap tidak terbangun. Jadi kuputuskan untuk membangunkan anak-anakku dulu saja, akan jauh lebih mudah membangunkan mereka daripada membangunkan bayi besar tercintaku. Sebelum berjalan ke arah pintu kamar untuk keluar, aku mengecheck ponselku yang kupakai untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman dahulu, mau melihat apakah ada hal yang penting.

Aku membuka beberapa pesan masuk yang belum kubuka. Satu dari Omma dan ada satu dari Yuri unnie. Omma berpesan kepadaku kalau dirinya sudah mengirim sebuah limosine ke bandara untuk menjemput kami jadi aku tidak usah menyuruh suruhanku untuk mengirim mobil ke bandara lagi. Lalu aku membuka pesan dari Yuri unnie, jarang-jarang dirinya mengirimkanku pesan. Biasanya dia akan melakukan video call ataupun meneleponku langsung. Aku membaca pesan darinya yang isinya adalah “Hello auntie, ingat datang ke ulang tahunku dan jangan lupa bawa Lauren ok? Beri aku hadiah juga. Bye, safe flight auntie.”

Ah pesan dari Seohyun, keponakanku. Aku pun membalasnya “Ok Seohyun sayamg.. auntie akan membeli hadiah untukmu dan tentunya Lauren akan ikut juga. Bye. Thankyou sayang.”

Setelah menjawab pesannya, aku langsung menaruh ponselku kembali ke meja dan baru saja aku mau membuka pintu kamar kami, pintunya sudah terbuka terlebih dahulu. Aku sedikit terkejut karenanya. Ketika kulihat siapa yang membuka pintu kamar kami, aku mendapati Lauren yang sedang memegang baby alivenya dengan mata tertutup berdiri di depan pintu. Ah, ekspresinya menggemaskan sekali ditambah lagi dirinya memakai baju yang sama dengan bonekanya.

Aku langsung berjalan kearahnya lalu mengendongnya. Tanpa kuduga, dirinya mencium pipiku lalu berkata “Mornin Mommy. Love you.”

Aku mencium bibirnya sebentar lalu berkata “Morning baby girl. Love you too. Oh ya, kau mau membantu Mom?”

Lauren mengangguk senang.

Aku pun berbisik “Help Mommy to wake your daddy up okay?”

Lauren kembali mengangguk.

Setelah itu dirinya langsung turun dari gendonganku dan berlari menuju tempat tidur yang masih ada Siwon Oppa diatasnya.

Aku yang tadinya berniat meninggalkan kamar yang didalamnya ada seorang putri cantik yang sedang berusaha membangunkan raja yang sedang tertidur lelap. Tetepi niatku tidak kulakukan, aku malah asik menonton bagaimana dan apakah putriku itu berhasil membangunkan suamiku tercinta.

Aku dapat mendengar suara Lauren berkata “Daddy.. daddy wake up.” Tetapi tetap saja Siwon tidak bereaksi sedikitpun. Oh iya jika kalian bingung mengapa anak-anakku terutama Lauren dan Donghae sering memakai bahasa inggris daripada bahasa Korea, jawabannya adalah karena mereka berdua belum begitu sering berkunjung ke Korea. Maksudku mereka berdua hanya menetap beberapa hari atau seminggu belum pernah beberapa bulan, jadi tidak begitu biasa berbahasa Korea padahal mereka ngerti dan bisa memahami bahasa Korea.

Lauren kembali bersuara dengan mengeluarkan kata-kata yang sama seperti tadi namun kali ini disertai dengan sebuah kecupan di pipi kanan Siwon. Ku kira suamiku akan bangun kali ini. Tapi entah kenapa dirinya masih betah tidur disana. Apakah ciuman dariku dan dari Lauren tidak cukup manjur untuk membangunkan Raja yang tertidur? Yang benar saja.. jika begitu jangan coba-coba meminta ciuman dariku lagi.

10 menit sudah berlalu begitu saja tetapi Siwon Oppa masih saja tidak bangun. Lauren pun kelihatan sudah lelah. Dirinya berahli ke ruang sekatan dari kamar kami, duduk lalu membuka televisi yang ada disana menonton cartoon pagi hari favoritenya, Mickey Mouse.

Aku tidak bisa membiarkan Siwon Oppa tidur lebih lama lagi jadi aku berpikir cara apa yang harus kulakukan agar dirinya bangun secepatnya. And, good idea.

Aku berjalan ke arah Siwon Oppa lalu berkata agak keras “Oppa bangun! Lauren saja sudah bangun Oppa.”

Tetapi tidak ada respon dari suamiku ini. Menyebalkan.

Aku kembali bersuara lagi “Oppa. Jika kau tak bangun sekarang kau akan aku tinggal sendiri di New York. Aku dan keempat anak kita akan pergi ke Korea. Dan ketika kita kembali nanti, jangan pernah berharap kau dapat menciumku ataupun sebaliknya dan kau ti–”

Ucapanku terputus karena ciuman di bibiku dari seseorang, siapa lagi yang berani menciumku seperti ini selain Choi Siwon dan anak-anakku. Ketika ciuman kami lepas, Siwon Oppa langsung berkata “Aku sudah bangun ok? Jadi tarik semua perkataanmu kembali ya sayang.”

Aku mendengus kasar. Dasar giliran soal ini saja kau langsung bangun. Setelah itu, aku mencium kedua belah pipinya lalu keluar dari kamar kita untuk membangunkan para anak laki-laki tampanku setelah memberitahu Siwon Oppa jika Lauren ada diruang sekatan sebelah sedang menonton. Aku tidak tau apa yang akan dilakukan mereka berdua setelah aku keluar. Mungkin bermain atau melakukan sejenis cuddling antara ayah dan anak? No negative thinking please. Sudah biasa mereka berdua melakukan cuddling atau sejenisnya karena Siwon Oppa memang suka melakukan itu kepadaku dan Lauren saja. Kepada anak laki-laki dia paling hanya memeluk mereka atau mencium pipi mereka saja. Intinya, Lauren memang sangat dekat dengan Siwon Oppa walaupun Lauren juga dekat denganku tetapi tetap saja terlihat dan kami semua tau siapa yang paling dekat dengan Siwon Oppa diantara mereka berempat. Sedikit bocoran ok, bagiku dan Siwon Oppa, Minho adalah anak kebanggaan kami. Jadi maksudmu anakmu yang lain tidak membanggakan? Bukan begitu.. maksudku aku tau Minho selalu menjadi kebanggaan tersendiri bagiku, bukan karena dirinya mempunyai karir yang bagus atau wajah yang tampan, hanya saja aku tau bagaimana pun Minho akan selalu menjadi anak kebanggaanku. Semoga kalian mengerti ok. Yang paling dekat denganku sih Suho bahkan Suho mempunyai bakat yang sama dengaku yaitu singing. Entahlah bukan aku tidak mau dekat dengan yang lain tetapi semuanya otomatis saja seperti Siwon Oppa yang lebih dekat dengan Lauren. Tapi jangan berpikir aneh-aneh ya, aku dan Siwon Oppa sayang kepada semuanya tanpa kasih sayang yang beda. Hmm, kalau Donghae.. Donghae menjadi kesayangan semuanya. Minho, Suho bahkan Lauren sangat menyukai Donghae karena kepolosannya dan humorisnya. Lauren juga lebih dekat dengan Donghae daripada Minho dan Suho karena Donghaelah yang lebih sering berada dirumah bermain dengannya daripada Minho yang sudah remaja dan Suho yang juga sering beraktivitas diluar. Kalau Siwon Oppa sudah pasti paling dekat dengan Lauren tapi menurutku Siwon Oppa paling dekat dengan Donghae dibanding Minho dan Suho karena Donghae yang paling sering ikut dengan Siwon Oppa berolahraga, mungkin juga karena Minho dan Suho sudah bisa pergi sendiri tanpa menunggu Siwon Oppa jadi ya begitu. Well.. you better keep it as a secret.

Aku berharap ocehanku dapat dimengerti kalian semua, haha.

Aku baru akan membuka pintu kamar Minho tetapi tidak jadi karena didalam sudah ada yang membukanya. Minho lah yang membukanya. Ketika dirinya melihatku didepan pintu kamarnya, dirinya langsung berkata “Hey, morning Mom. Love you.” Mungkin kalian sedikit bingung, mengapa setiap ucapan selamat pagi atau sapaan yang keluar dari mulut kami selalu ada kata ‘I love you’ itu semua karena karena Siwon Oppa yang melatih mereka untuk begitu. Lupakan sajalah wkwk.

Kami berpelukan erat lalu Minho berbisik kepadaku “Mom I will cook for you.” (Mom, aku akan memasak untukmu)

Aku mencium pipinya lalu berkata “Thankyou baby.”

Aku lalu bertanya “Apa kau sudah mengecheck semua barangmu? Cause I’m busy now.”

Minho menjawab “Tidak usah khawatir soal itu Mom.”

Aku tersenyum lalu kembali berkata “Yasudah.. Mom mau membangunkan Suho dan Donghae dulu. Jika nanti sarapannya sudah selesai, tolong kau suruh Daddy, Suho dan Lauren turun untuk makan karena Mom mau mengurus Donghae dulu.”

Minho langsung menjawab “Ok Mom. Tenang saja.” Dirinya lalu mencium pipiku lalu turun ke lantai bawah.

Setelah itu aku pun langsung berjalan ke arah kamar Suho, ketika aku masuk, dirinya masih tertidur. Aku pun duduk disamping tempat tidurnya dan mengelus rambutnya dengan lembut. Aku cukup bersuara “Suho, dear, wake up love.” dua kali… dirinya sudah terbangun. Wow, lebih gampang membangunkan anakku daripada suamiku sendiri.

Ketika dirinya sudah terbangun dan duduk, aku langsung menerima pelukkan darinya yang disertai dengan ucapan manis darinya “Good Morning my beautiful mom. Love you so much xx.”

Aku tersenyum, bahagia dan bersyukur diwaktu yang sama. Tuhan sungguh terlalu baik kepadaku sampai-sampai bukan hanya diberi suami yang baik namun aku diberi plus lagi yaitu 3 laki-laki yang sama baiknya dalam hidupku.

Aku menjawab “Mommy loves you too, my sweet boy.”

Lalu, dirinya mencium pipiku dan aku juga melakukan hal yang serupa kepada anakku dan aku kembali bersuara “Sekarang kau mandi. Mom harus mengurus Donghae dulu lalu Lauren. Oh ya, sehabis mandi, turunlah ke bawah disana sudah ada Minho Oppa dan suruh maidmu mengangkat koper-kopermu ini kebawah. Love you.”

Dia mengangguk tanda mengerti lalu kembali mencium pipiku dan pergi ke kamar mandi setelah mengambil handuk dari tempatnya.

Next, aku masuk ke kamar Donghae dan membangunkannya. Hanya dengan memanggil “Sayang.. bangun. Nanti kau ditinggal jika kau tidak bangun sekarang.”

Donghae langsung terbangun dan dengan suaranya yang sedikit serak dirinya memanggiku “Mom.. aku mau minum.”

Aku yang tadinya duduk disamping tempat tidurnya pun berdiri dan mengambil gelas bergambar Iron Man di dekat meja belajarnya. Setelah meminum air dalam gelas itu sampai habis, Donghae mencium kedua pipiku lalu dahiku dan menyapaku “Morning Mommy. I love you and thankyou for the water.”

Aku membalas mencium kedua pipinya lalu mengecup bibirnya singkat dan kami pun masuk ke kamar mandinya. Aku menyuruhnya melepaskan pakaiannya dan menggosok gigi sambil menungguku menyiapkan air sabun di bath upnya.

Setelah Donghae sudah mandi, aku pun keluar dari kamar mandinya setelah mencium pipinya. Setelah berada di luar kamar mandi aku bersuara “Donghae, Mom akan taruh baju yang harus kau pakai nanti di atas tempat tidurmu. Setelah memakai, kau langsung turun ya sayang. Everyone is eating now, maybe.”

Donghae membalasku dengan suaranya yang keras, mungkin takut aku tidak mendengar jawabannya “Ok Mommy. Thankyou. Love you.”

Setelah itu akupun memilihkan bajunya lalu menaruh pakaiannya di tempat tidur kemudian turun ke lantai bawah untuk memakam sarapan yang sudah dibuatkan putra sulungku Minho, sebelum aku mengurus Lauren yang aku tau akan memakan waktu yang cukup banyak.

Mungkin kalian bertanya-tanya.. ‘Bukannya keluargamu mempunyai banyak maid? Jadi mengapa harus kau yang mengurus semuanya sendiri?’

Memang aku punya banyak maid dirumah yang mengerjakan pekerjaan rumah.. bahkan merekapun menjaga anak-anakku ketika baik Siwon Oppa atau aku punya pekerjaan diluar negeri. Tapi tidak jika ada Siwon Oppa atau aku dirumah.. kami berdua sebisa mungkin yang akan mengurus anak-anak kami dan para maid mengerjakan pekerjaan rumah mereka masing-masing. Lagipula, Minho dan Suho sudah bisa mengurus diri sendiri dengan baik.. hanya Donghae dan Laurenlah yang biasa masih harus kita urus secara detail. But it is every parents’ job right.

Beberapa menit kemudian, Donghae sudah bergabung di meja makan. Seperti biasa, suasana makan pagi kami tidak pernah bisa sunyi, pasti ada obrolan, candaan ataupun gumaman-gumaman lucu dari Lauren. Katakanlah aku terlalu narsis atau apapun itu, tapi Siwon Oppa dan aku tetap bermesraan meskipun ada anak-anak di meja makan yang mungkin, ah tidak, pasti mereka melihatnya. Aku pernah memberitahu Siwon Oppa untuk tidak lagi mencium atau melakukan hal-hal aneh di depan anak-anak, apalagi Lauren. Tapi dirinya malah menjawab “Tidak bisa, kau kan milikku sayang jadi terserahku mau melakukan apa denganmu. Lagipula apa masalahnya jika anak-anak melihat? Bukannya mereka harusnya senang melihat orang tuanya bermesraan?” Jika dia sudah berkata begitu, aku sudah malas membantah lagi. Biarlah dirinya menang saja.

Meninggalkan para laki-laki yang belum selesai menikmati sarapan mereka, aku menggendong Lauren turun dari kursi khususnya untuk membawanya keatas dan merias dirinya.

Aku sudah akan menggandeng tangannya untuk menuntunnya, tapi dirinya malah berjalan ke arah Siwon. Siwon terlihat agak bingung dan memberi tatapan ‘ada apa dengannya?’ tetapi aku hanya bisa menggelengkan kepalaku tanda tidak tau.

Siwon pun mengangkat putri tercintanya ke pangkuannya lalu mencium kedua pipinya yang membuat Lauren terkekeh senang. Aish, kalau sudah melihat kedekatan Choi Siwon dan Choi Lauren mungkin kalian kadang akan merasa lebih cemburu daripada ketika melihat Choi Siwon bermesraan dengan Choi Yoona.

Siwon Oppa bertanya “What happened baby?”

Lauren menjawab “I want a kiss from Daddy before I go to bath with Mommy.”

Kulihat Minho, Suho dan Donghae memutar mata mereka. Mungkin mereka mengira ada masalah apa ternyata hanya karena ciuman. Oh God. Haha.

Siwon Oppa melihatku sejenak lalu mencium kedua pipi Lauren dan puncak kepalanya.

Aku yang melihat Siwon Oppa sudah menciumnya langsung berkata “Sudah kan sayang. Ayo mandi, nanti akam semakin lama berangkatnya.”

Lauren menggelengkan kepalanya.

Aku kembali bersuara “Apa lagi sayang?”

Lauren menunjuk bibirnya. Oh! She wants a kiss at her mouth. Tau saja Daddynya ahli dalam hal itu. Yoona, apa sih yang kau bicarakan?

Siwon Oppa pun tertawa dan mengecup bibir Lauren singkat.

Akupun dengan cepat mengangkat Lauren supaya waktu yang kami habiskan tidak semakin lama.

Lauren memintaku untuk menggendongnya. Aku pun melakukannya. Baru saja aku akan mulai berjalan, aku merasakan kecupan di pipi kananku dan pelukan dipingangku dalam waktu yang bersamaan.

Saat mau berbalik ke belakang untuk melihat siapa orangnya, suara bisikkan Siwon Oppa sudah terdengar di telingaku “Kau mau ciuman di mulut juga tidak seperti yang Lauren minta tadi? Atau mau yang lebih dari itu mungkin sayang?”

Aku langsung berkata “Tidak. Tidak. Aku harus mengurus Lauren dulu.. kita bisa semakin lama berangkatnya nanti Oppa.”

Siwon Oppa menjawab “Siapa yang peduli? Kita kan menggunakan pesawat pribadi sayang.. jadi sudahlah tidak usah banyak alasan.”

Aku pun menggeleng dan dengan cepat menginjak kaki Siwon Oppa dan langsung berjalan cepat keatas lalu masuk ke kamar Lauren.

——-

Author POV

Sesampainya di bandara, mereka tidak langsung turun dari mobil karena para bodyguard harus mengamankan kondisi diluar dulu. Didalam mobil, Siwon pun mengingatkan Donghae untuk memegang tangan Yoona, Minho atau Suho dan jika dirinya merasa terganggu flashlight dari kamera-kamera, tutuplah wajahnya dengan tangan atau memakai kacamatanya sedangkan Lauren, dirinya akan tetap berada di gendongan Siwon. Tidak ada perintah khusus untuk Minho ataupun Suho karena mereka berdua sudah sangat terbiasa dengan kondisi seperti sekarang.

Ketika manager keluarga Choi memberi tanda untuk turun, mereka satu persatu pun turun dari mobil. Minho dan Suho turun dan menuju bagasi mobil untuk mengambil bagpack mereka. Suho juga mengambil skateboardnya. Donghae hanya berdiri dengan Yoona disampingnya menunggu backpacknya yang akan diberikan Minho. Siwon menggendong erat Lauren, Lauren pun otomatis menenggelamkan wajahnya di pundak Siwon dan menutup kepalanya dengan bonekanya. Sisa koper mereka dibawa oleh bodyguard mereka.

Banyak fans juga menunggu mereka di airport sehingga menimbulkan teriakan-teriakan yang sedikit heboh. Para paparazzi pun tidak hentinya mengikuti keluarga Choi ini sampai kedalam bandara. Yang lebih mengesalkan adalah mereka memotret sambil bertanya pertanyaan-pertanyaan aneh. Yoona yang kebetulan memakai heels lebih tinggi dari biasanya sedikit waspada ketika para paparazzi mengelilinginya. Untung saja Yoona melihat Minho berada samping kirinya jadi Yoona langsung memegang lengan Minho. Minho yang baru tersadar jika Mommynya sedikit tidak nyaman dengan paparazzi yang mengelilingi mereka, sedikit mengusir mereka sambil menuntut Mommy agar tidak jatuh. Gila saja jika seorang model terkenal seperti Yoona jatuh dibandara. Akan jadi apa besoknya. Guys, ini baru aiport LA belum airport Korea, bayangkanlah saja bagaimana nantinya jika sudah di Korea.

Setelah Yoona memastikan anak-anaknya duduk dengan benar di tempatnya masing-masing, Yoona pun mencium pipi mereka satu persatu. Yoona juga berpesan pada pramugari pesawat private mereka ini untuk mengeluarkan makanan yang dibawanya jika anaknya meminta makanan. Ya, Yoona menyiapkan makanan untuk anak-anaknya jika mereka lapar. Walaupun ini pesawat private mereka, Yoona tetap mau memastikan kalau anaknya memakan makanan yang pasti sehat dan bersih.

Kemudian Yoona berjalan ke arah tempat duduknya sendiri. Sewaktu baru saja mau duduk, Lauren yang sedang ada dipangkuan Siwon meminta Yoona menggendongnya. Yoona sempat bingung sejenak, biasanya Lauren putrinya itu lebih memilih lengket dengan Siwon jika Siwon ada disekitarnya daripada dengan Yoona.

Yoona pun dengan senang hati mengangkat Lauren dan memangku Lauren. Yoona kira Lauren pasti sebentar lagi akan meminta dipidahkan kembali ke Siwon tetapi nyatanya sekarang Lauren meminta buku gambarnya dan menggambar gambar pakaian-pakaian. Ah, Lauren tau keahlian Mommynya. Setelah mewarnai gambarnya, Lauren pun bersuara “Mommy. Bagus tidak?”

Yoona tersenyum dan mengecup puncak kepala Lauren “Sure. Kau mau jadi designer juga ya?”

Lauren menggeleng.

Yoona pun bertanya “Jadi kau mau jadi apa sewaktu besar nanti?”

Lauren langsung menjawab “Aku mau jadi seperti Mommy.”

Siwon yang mendengar perkataan Lauren dengan cepat bertanya “Kenapa mau seperti Mommy? Nanti kau tambah cerewet sayang.”

Yoona langsung berseru “Enak saja Oppa! Yasudah kalau kau tak suka memiliki istri ceweret, cari saja yang baru. Walaupun sebenarnya aku tidak cerewet sih..”

Siwon tertawa. Yoona yang melihatnya semakin kesal, jadi Yoona bersuara lebih keras sedikit “Minho, Suho, Donghae. Dengar.. Mulai besok Mommy tidak akan menjadi Mommy kalian lagi karena Daddy akan mencari Mommy baru yang tidak cerewet untuk kalian termasuk Lauren.”

Minho lah yang pertama menjawab “Are you serious Dad? DON’T JOKE!”

Siwon terbengong melihat Minho bisa memerintahnya seperti itu. Baru saja Siwon mau menjawab, Suho sudah bersuara “Aku mau ikut Mommy. Aku tidak mau Mommy yang baru. You are the best Mom!”

Dan Donghae, dirinya sempat bingung sendiri. Dalam pikirannya, dirinya bertanya “benarkah?” tetapi setelah itu, Donghae bersuara juga “Iya aku mau ikut Mommy saja.”

Yoona tertawa lebar sambil memberi ekspresi “Lihatlah, anak-anakmu banyak memilih diriku dibanding dirimu Oppa.”

Siwon terdiam sejenak, tetapi tidak lama setelah itu.. Siwon kembali bersuara, dirinya berkata “Kalian bertiga memilih Mommy kan, tidak masalah. Daddy masih mempunyai Lauren. Benar kan Lauren sayang? Kau pasti memilih Daddy daripada Mommy kan?”

Yoona mendesah sekaligus terkekeh. Ya ampun, suaminya kadang memang kekanak-kanakkan. Yoona juga tau, mana mungkin Siwon akan membiarkan dirinya pergi begitu saja dari hidupnya secara cinta Siwon untuk Yoona sangatlah besar.

Lauren yang tadinya ditanya oleh Siwon terlihat berpikir. Dirinya melihat bolak-balik dari Daddy ke Mommynya. Lauren terlihat bingung mau memilih siapa. Haha. Yang benar saja, mana ada seorang anak kecil mau dipisahkan dari ayah ataupun ibunya sendiri.

TBC

Finally bisa post FF ini. Banyak banget yang surh post FF ini secepatnya. So this is it.

BANTU SHARE , LIKES AND COMMENT YA GUYS. Thankyou. Xx.

25 thoughts on “[Chapters] Family (Chapter 1)

  1. Awwww. Daebakkk… Keluarga choi yg begithu harmonis. So sweett.. Smg kbhgian menyertai mereka. Aamiin.. Dtggu nextnya. Senyum gaje bcaa nya.😄😄😊😆

    Like

  2. Yeyeye..finally…dipost juga ini ff setelah sekian lama..thor kalo boleh saran mending dikasih konflik dikit aja tp jgn berat” juga hehehe biar tmbh gereget

    Like

  3. Ohhh akhirnya ff yg paling dinantikan diposting juga 🙂
    Selalu suka dengan cerita choi family ini, bener – bener keluarga yg harmonis apalagi interaksi antara yoona dan minho saat diairport tadi kena banget perhatian seorang anak keibu nya, pokoknya selalu suka interaksi antara yoona dan anak laki – lakinya apalagi interaksi siwon dan lauren bener2 lucu
    Lucu banget sich ngeliat minho, suho dan donghae yg langsung milih ikut yoona saar mendengar bahwa siwon akan mencari kan ibu baru apalagi lauren yg kebingungan dengan pertanyaan siwon hahaha 🙂
    Nich keluarga bener -bener bikin iri plus senyum – senyum sendiri ngeliat mereka bersama

    Ditunggu lanjutannya
    Dibanyakin donk moment yoona dan anak – anak nya 😉
    Fightinggg 🙂

    Like

  4. satu kata buat keluarga ini PERFECT,,,dan ceritanya daebak cuma masih kurang dialognya sich menurutku,,sbnrnya panjang tpi bgian flashbacknya lbh banyak.Mungkin next chap bsa bnyakin lgi moment YWnya kn thor,nd stujuh mah yg diatas boleh kali ni keluarga dikasih konflik dkit tpi jngn yg brt2.Overall ini ff bagus aku suka,ditnggu next chapnya sma We are one jga,,fighting.

    Like

  5. Woah sweet family .. Seneng bngt bacanya . kluarga yoonwon yg bahagia tmbah bahagia pas lahirnya anak lauren karna anak yg ditunggu tungguu . anak yoong eonni kliatan sangat sayang sama yoong eonni . lucu pas liat wonppa ngga bsa d bangunin sama lauren tp pas yoona ancam baru bangun sama yang anak” nya ngga mau mommy baru hahaha kasian dah wonppa . lauren pilih mommy aja biar daddy nya kalah .. Next chinguuu jangan lama – lama .. FF nya DAEBAK

    Like

  6. Bgus bgd deh ceritax… keren deh hidupx yoona smuax serba mudah gak ada yg kesulitan di dlm hidupx. Udh pnya suami yg perfect punya jg anak2 yg hebat…
    Itu candaanx yoona ko malah jd serius cih malah pda bingung pgen ikut siapa…. haduh… apa ya kira2 jwaban lauren scra dia msih kecil blum ngerti mksud sbnarx dri prtanyanx…

    Like

  7. Keluarga choi harmonis banget, anak”nya jelas ganteng dan cantik karna ortu’y juga udah ganteng dan cantik hihi, sweet banget wonppa sama yoona,

    Like

  8. kayanya seru banget kalo punya saudara sebanyak itu, di rumah jadinya rame banget.

    aigoo siwon jaga sikapmu di depan anak-anakmu jgn bermesraan mulu nanti anakmu dewasa sebelum waktunya lagi, apalagi lauren kan masih kecil

    Like

  9. Akhirnya ff y d post jg … the best choi family yg sllu heboh n kompak serta sllu sling mndukung satu sma lainnya … perfect family n sweet moment y dapet d dlm ff nich god jobs buat author y udd buat ff sebagus nich

    Like

  10. Wawww..keluarga choi emang harmonis n perfect abieessss…
    Aq suka pas d bandara minho yng ngbantuin yoona sang mommy tercintanya,trus lucu banget tikah laurent..iiiihhh gemess ….
    Semoga kebahagiaan mereka berlanjut k dunia nyata…amiinn

    Like

  11. Wah, bahagia banget keluarga YoonWon. Semoga bisa terus seperti itu.
    Dibagian akhir, Lauren bingung harus milih Daddy atau Mommy nya.
    Ditunggu kelanjutannya.
    Fighting…

    Like

  12. Bener2 keluarga yg bahagia ya ditambah yoonwon pya anak 4 orang apalagi Lauren ditambah Siwon yg sayang bgt ke Yoona dan anak2 ny

    Like

  13. bagus sih tema dri crta nya, cma crta nya terlalu bnyak di lihat dri sudut pandang yoona, dan tdk bnyak trjadi komunikasi lgsg ke siwon dan anak2 nya. jdi sdikit boring karena komunikasi tdk jalan sesuai harapan, ini sdikit kritikan saja, smga di trima dgn baik

    thx^^

    Like

  14. daebank!!!!!
    sungguh keluarga yang manis.
    ouch…. bikin orang jadi iri ma mereka.
    apalagi dibagian akhir, ada aja kekonyolan mereka. apalagi yang bagian laurent bingung mau pilih mommy atau daddy nya. ada ada aja.
    ditunggu next chap nya.!!!!

    Like

Leave a comment