Title : My Love
Cast : Choi Siwon, Im YoonA, others.
Disclaimer : All the casts are belong to God, their family and company. This story is written based on my imagination. No copy paste from others or whatever.
Happy reading!
.
.
Akhirnya author comeback walaupun cuma dengan 1 coretan atau cerita pendek gini hehe. Hope you guys like this story.. semoga pada terhibur ya!
Enjoy..
.
.
.
Happy reading..
Author POV
2020
Setelah keluar dari ruangan Mr. Choi, yaitunya ayahnya.. Choi Siwon terlihat sangat terburu-buru.. ah wajar saja, bagaimana tidak terburu-buru. Barusan dirinya mengangkat telepon dari putranya yang berusia 13 tahun yang mengomel mengapa dirinya belum juga sampai di depan sekolahnya padahal jam sudah menunjukkan pukul 15.41, yang berarti Choi Siwon sudah terlambat kira-kira satu setengah jam. Ini semua karena ayahnya mengajaknya berdiskusi tentang proyek baru yang akan dibangun ayahnya dan juga ayahnya bertanya bagaimana bisnisnya sendiri. Ya, walaupun Siwon menjadi seorang CEO di The Choi Enterprise.. tapi Siwon sendiri mempunyai beberapa perusahaan dan hotel-hotel yang tersebar di banyak negara terutama bagian Amerika, Eropa dan Jepang. Tentunya ada juga di Korea Selatan.
Siwon pun langsung masuk ke mobil yang sudah menunggunya di depan perusahaan ayahnya. Audi berwarna merah itupun langsung melaju cepat setelah Siwon masuk ke kursi penumpang. Mungkin ada yang bertanya mengapa Siwon duduk dikursi penumpang? Itu karena supirnya yang menyetir. Mungkin ada lagi yang bertanya jadi mengapa tidak menyuruh supirnya menjemput anaknya saja dari tadi. Itu semua karena anaknya mau Siwon yang datang menjemputnya. Lagipula kemarin Siwon sudah berjanji. Apalagi putrinya.. hah, memikirkannya saja sudah membuat Siwon meringis. Dirinya tau akan seperti apa kedua anaknya nanti setelah masuk ke mobil. Mungkin dirinya akan mendengar banyak omelan dari kedua anaknya apalagi putrinya. Duh.
Tanpa terasa, 40 menit sudah berlalu. Akhirnya mobil Siwon pun masuk ke tempat parkir khusus sekolah anak SMP yang menjadi tempat belajar putranya ini. Ya, kedua anaknya bersekolah disekolah yang sama namun gedungnya berbeda.. gedung putranya di sebelah utara sedangkan putrinya di sebelah selatan karena putrinya masih berusia 9 tahun jadi dirinya tentu masih dibangku SD. Guys, jangan membayangkan Utara dan Selatan seperti yang sebenarnya di peta.. utara dan selatan sekolahnya ini tidaklah sejauh itu. Haha.
Siwon pun turun dari mobilnya dengan iPhone hitam ditangannya. Walaupun sudah agak lama dari jam pulang sebenarnya, sekolah ini masih lumayan banyak orang karena setiap harinya ada ektrakulikuler jadi ya begitulah. Dan tak terlupakan ada juga orang tua yang duduk di bangku taman samping kiri parkiran mobil gedung utara ini. Mungkin mereka sedang menunggu anak-anak mereka. Dan kebanyakan adalah ibu-ibu jadi saat Siwon lewat didepan mereka, mereka seperti melihat pangeran saja. Siwon tau tapi dia tidak terlalu memperdulikan itu.. dirinya hanya tersenyum ramah dan berjalan cepat menuju ruangan dimana anaknya menunggu ketika dirinya minta dijemput oleh Siwon.
Membuka pintu kelas yang bertuliskan ‘Mars’ , Siwon pun tersenyum ketika melihat putranya yang sedang duduk sendiri, diujung kanan, di meja berwarna biru sambil menonton televisi yang ada di depan meja-meja ini. Ah, ini adalah ruang teater untuk anak SMP di sekolah ini. [Masih bisa ya Siwon tersenyum padahal anaknya tinggal sendiri didalam wkwk]
Siwon pun berdehem lalu bersuara “Hey buddy!!”
Putra menoleh kearah suara Siwon dan langsung berdiri. Mukanya memang seperti orang kesal tapi dirinya tetap memeluk tubuh Siwon erat ketika melihat Siwon membuka kedua tanggannya tanda mau memeluk anaknya.
Melepaskan pelukannya, Choi Andrew, anak Siwon pun berkata “Why are you late again, Dad?”
Siwon yang merasa bersalah pun menjawab “Sorry son. Tadi daddy bicara dengan haraboeji dan tanpa sadar waktu berjalan dengan cepat. Mianhae, hmm?”
Choi Andrew pun mengangguk dan berkata “Oh dad. Kali ini aku memaafkan daddy. Tapi lain kali jangan terlambat lagi.”
Belum sempat Siwon menjawab, Choi Andrew sudah berkata “Dad, Mommy tidak ikut? I miss her so much.”
Siwon tersenyum mendengarnya.. ya, tak heran lagi sih. Andrew memang sangat menyayangi mommynya, bisa dibilang lebih sayang mommynya daripada daddynya. Like in his life, literally no mother, no life.
Siwon pun menjawab “Jika kangen Mommy kenapa minta Daddy yang menjemput? Kau ini huh.”
Andrew pun tertawa “Sorry dad. Aku juga rindu pada daddy tapi lebih rindu pada mommy sih.. hahahaha.”
Mereka berdua pun tertawa dan berjalan menuju mobil yang sekarang sudah menunggu didepan pintu sekolah. Ya, supirnya sudah keluar dari parkiran setelah menerima pesan dari Siwon kalau mereka sudah akan keluar dari sekolah.
Setelah itu, beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai di gedung bagian selatan untuk menjemput anak bungsu keluarga Choi. Si princess. Satu-satunya anak perempuan yang tidak bisa Siwon tolak permintaannya.
Hanya Siwon yang keluar dari mobilnya karena Andrew malas ikut keluar. Bukan berarti dia tidak menyayangi adiknya.. tapi karena teman-teman adiknya yang akan meneriaki namanya setiap melihatnya di gedung selatan atau dimanapun dia berada jika mereka melihatnya. Ya typical remaja yang menidolakan kakak kelas yang ganteng, terkenal, pintar, kapten basket, sering menang di berbagai kompetisi baik dalam bidang olahraga maupun akademik.. apalagi Andrew itu anak konglomerat. Siapa sih yang tidak mau? Ayahnya saja masih banyak yang mau hahaha.
Sambil menunggu ayahnya yang turun menjemput adiknya. Andrew pun membuka iPhonenya lalu bermain game kesukaannya ditemani supir yang hanya duduk dibangku depan yang juga berkutat dengan ponselnya.
Siwon yang sudah tau dimana putrinya biasanya berada pun segera berjalan ke arah taman bermain disekolah ini. Dirinya terus berjalan sampai dirinya melihat segerombalan perempuan yang seperti mengerumi seseorang. Siwon pun semakin mempercepat langkahnya tapi belum sempat melangkah, dirinya sudah dipanggil oleh Summer, anak sepupunya Sooyoung.
Summer pun berkata “Hello. Uncle ganteng.”
Choi Siwon tersenyum dan berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Summer lalu menjawab “Hello juga keponakan uncle yang paling cantik. Kau belum dijemput juga?”
Summer tertawa dan menggelengkan kepalanya “Sebenarnya sudah. Tetapi tadi Omma ke kantor guru untuk marah ke wali kelas kami.” Kami? Ya Summer dan anak bungsu Siwon, Choi Callistha kebetulan sekelas.
Siwon pun tertawa lebar “Kenapa lagi Ommamu? Marah-marah terus.”
Summer memeluk leher Siwon dan mengecup pipi Siwon. Dirinya memang suka dekat-dekat Siwon, bahkan dirinya terang-terangan bilang di depan Appanya sendiri kalau uncle Siwon lebih ganteng dan keren dari ayahnya. Ada-ada saja bukan.
Summer lalu melepaskan pelukkannya lalu menjawab “Kata Omma tadi Omma melihat Callistha didorong teman kami dan tak ada guru sama sekali disana.”
Siwon membulatkan matanya. Astaga. Putrinya terjatuh. Dan pasti sedang menangis. Ya, dirinya akui, baik dirinya dan Yoona sama-sama memanjakan anaknya apalagi Callistha karena mereka menganggapnya masih kecil. Jadi anak bungsunya itu dijaga bagaikan berlian termahal didunia.
Siwon lalu bertanya “Lalu dimana Callistha, hmm?”
Summer pun menjawab “Aku tidak tau uncle. Tadi aku di perpustakaan dengan English tearcherku, jadi aku tidak bermain dengan Callistha. Aku juga sedang mencari Callistha. Omma menyuruhku menemani Callistha di taman bermain jadi mungkin dia ada disekitar sini.”
Siwon pun seakan tersadar dirinya langsung mengandeng Summer dan berjalan menuju gerombolan perempuan yang tadi dirinya lihat.
Para anak perempuan itu langsung pergi ketika melihat Siwon dan Summer datang ke arah mereka. Dan ya ternyata Callistha sedang terduduk dilantai dengan keadaan menunduk ke bawah dan mata sembab karena menangis terus.
Siwon pun langsung berjongkok membuka suara “Princess? Ini Daddy.”
Callistha pun langsung menaikkan kepalanya. Melihat Siwon di depannya, Callistha langsung memeluk ayahnya sambil menangis.
Siwon pun membiarkan putrinya menangis. Disamping itu, Summer terus berkata “Callistha, please jangan menangis terus. Aku jadi ikut sedih..”
Siwon tersenyum. Summer memang tipe anak yang dewasa, mandiri dan manis. Summer lahir sekitar 10 bulan sebelum Callistha. Summer di bulan February, Callistha di bulan December. Maklum ya, Callistha kan hasil dari honeymoonnya dengan Yoona setelah dirinya melihat dan mengetahui Sooyoung akan mempunyai anak perempuan. Callistha adalah kado terindah di bulan natal itu untuk Siwon, his forever princess. Itu yang Siwon bilang ke teman-temannya ketika bertanya kenapa sih Siwon memperlakukan anaknya seperti seorang princess. Maksudnya Siwon itu terlalu memanjakan anaknya bahkan rela saja dimarah-marah anaknya. Ya, itulah dia, dia terkenal tegas dan agak cool serta dingin dikalangan karyawan-karyawannya. Tapi di rumah dan bagi keluarganya, Siwon adalah sosok termanis, terhangat, penyayang serta the most-gentleman bagi mereka.
Sedikit menambahkan, Sooyoung, sepupu Siwon dari keluarga ayahnya dan Tiffany, yang juga sepupu Siwon tapi dari keluarga ibunya. Kebetulan mereka berdua adalah sahabat Yoona sejak lama. Sooyoung sih karena dia dan Yoona sudah berada di kelas yang sama dari bangku SD sebelum berkuliah di universitas yang sama. Mereka semakin dekat karena entah kebetulan atau apa, pas SMP, mereka berdua masuk ke tempat latihan modelling ysng sama. Mereka berdua juga ternyata sudah bertemu di kelas menari anak-anak TK. Dan mereka terus saja sekelas sampai SMA. Bahkan kuliah pun di negara yang sama yaitu Paris. Sooyoung mengambil jurusan fashion management sedangkan Yoona mengambil fashion designer. Nah saat kuliah, Yoona bertemu dengan Tiffany yang mengambil jurusan yang sama. Ya, walaupun Tiffany memang seniornya. 1 tahun diatasnya maksudnya. Dan ya, setelah itu mereka pun menjadi dekat ditambah Tiffany tau Yoona adalah sahabat Sooyoung. Yoona dan Tiffany pun menghabiskan sekitar 3 tahun dikelas yang sama ditambah 1 tahun membuka usaha bersama, tentunya bersama Sooyoung juga. Walaupun mereka semua adalah dari keluarga sangat berada, mereka tidak menjadi manja. Sebenarnya harusnya Yoona mengambil S2 lagi karena dirinya masih sangat mudah, 19 tahun. 19 tahun? Ya karena Yoona sekolah lebih awal dan juga pernah loncat kelas sekali jadi pada umur 15 tahun, Yoona sudah tamat SMA. Dan karena bertemu Choi Siwon.. semuanya jadi tak sesuai jalannya. Apa pengaruhnya? Karena Choi Siwon mengajak dirinya menikah dan ketika mau bekerja, Siwon akan mengomel padanya dengan alasan “Aku akan sering membawamu ikut ke perjalanan bisnisku. Dan juga kita akan sering jalan-jalan. Jadi kau tidak akan bisa bekerja tau.” Hah.
Oh ya, jika ada yang bingung mengenai umur mereka. Disini Tiffany seumuran dengan Siwon berarti saat itu dirinya berumur 18 tahun. Tiffany harusnya sudah berkuliah saat berumur 17 tahun tapi dirinya menunda jadi ya begitulah. Dan juga Sooyoung.. disini Sooyoung 2 tahun diatas Yoona, jadi memang dia berumur 17 tahun, kuliahnya diwaktu yang pas.
Ingin tau bagaimana dirinya bertemu Choi Siwon? Baiklah aku ceritakan sedikit.
Flashback ON
(13 years ago)
2007
5 Juni 2007
Di tahun kedua Sooyoung di Paris, Siwon yang berkuliah jurusan business dan management di New York pun pergi ke Paris untuk melepas rindunya dengan sepupunya itu. Maklum lah, sepupunya memang perempuan semua dan Sooyoung lah yang lebih ke tomboy-an jadi dirinya paling sering bermain dengan Sooyoung dan seiring berjalannya waktu, mereka yang sudah dewasa pun semakin dekat. Sampai disana, Siwon langsung pergi ke penthouse yang dihuni oleh Sooyoung, Tiffany dan katanya seorang teman mereka. Ya dia sudah lupa namanya.
Karena Siwon diam-diam datang ke Paris. Siwon tidak memberitahu Tiffany dan Sooyoung dirinya berkunjung ke Penthouse mereka. Sialnya, Sooyoung dan Tiffany juga sedang berada diluar. Tiffany sedang berbelanja dengan teman-temannya. Sooyoung sedang makan dengan Jung Kyungho, pria yang adalah pacarnya. Tetapi ternyata, Tuhan memang sangat menyayangi Siwon, ketika dirinya menekan bel penthouse tersebut, seseorang membukakan pintu untuknya. Tanpa melihat lagi, dirinya langsung memeluk wanita yang ada didepannya saat ini.
Tidak mendapat balasan peluk dari orang yang dipeluknya, Siwon pun melepaskan pelukannya dan sudah ingin mengomel. Namum tidak jadi karena ternyata yang didepannya adalah orang lain. Bukan Sooyoung ataupun Tiffany.
Siwon pun merasa sangat malu dan tidak enak. Sejenak dirinya berpikir apakah dirinya salah penthouse. Tapi dirinya teringat, ada seorang teman sepupunya yang juga tinggal dipenthouse ini. Siwon tersenyum malu.
Dirinya pun langsung berkata “Sorry. I think you are Sooyoung or Tiffany. So I hug you directly. Its a misunderstanding. Sorry.”
Yoona hanya menjawab singkat “Its okay.” lalu berkata “Kau… Siwon Oppa kan?”
Siwon pun terkejut lalu berkata “Bagaimana kau tau?”
Yoona tersenyum dan menjawab “Kau lupa kita bertemu saat Sooyoung di bandara mau ke Paris. Aku ingat, Sooyoung waktu itu bilang kau rela pulang untuknya.”
Siwon tersenyum. Hatinya berdesir hebat melihat senyum yang diperlihatkan Yoona yang sekarang berdiri tepat didepannya. Dirinya sadar cinta sudah hadir dihatinya tanpa diundang. Siwon fokus pada senyum yang terus terukir indah di bibir Yoona dan tidak memperhatikan apa yang Yoona katakan lagi. Dirinya bahkan berpikir aneh sekali. Selama ini orang tuanya mengenalkan wanita-wanita seumurannya dan tak ada satupun yang diliriknya. Dan sekarang? Dengan hanya sebuah senyuman.. dunianya seperti sudah berubah. Padahal Yoona hanya memakai piyama rilakuma. Sedangkan wanita yang biasa dikenalkan padanya memakai gaun seksi, make up dan heels dan lain-lain. Heran. Tapi namanya cinta, kita tidak bisa memaksa siapa yang kita ingin cintai bukan? Kita bahkan tak tau siapa yang akan kita cintai, kita tak pernah bisa menentukan sendiri. Semua sudah diatur.. itulah namanya takdir atau destiny.
Setelah itu, baik Siwon dan Yoona pun memperkenalkan diri sekali lagi lalu masuk ke dalam penthouse. Yoona pun menyuruh Siwon masuk ke kamar Tiffany atau Sooyoung atau ruang tidur tamu saja jika mau. Siwon tanpa sadar menjawab “Bagaimana kalau ke kamarmu saja?”.
Yoona bukannya terkejut malah terkekeh. Karena ekspresi yang ditunjukkan Siwon saat itu baginya sangatlah lucu.
Yoona hanya menjawab “Kurasa tidak. Mom berkata tidak boleh mengizinkan teman laki-laki masuk ke kamarku. Kecuali keluarga.”
Siwon menggaruk kepalanya malu. Baru saja ingin mengeluarkan suara lagi. Yoona sudah melanjutkan perkataannya “Dan kita bukanlah saudara atau keluargaku. Kau sepupu Sooyoung unnie dan Tiffany unnie kan. Jadi kurasa.. hmm.. kau ke kamar mereka saja.”
Siwon tersenyum, dia maklum dengan semua yang diberitahu Yoona. Lagipula dia hanya ingin melihat reaksi wanita didepannya ini. Dan seingat dirinya, dari apa yang pernah dibacanya dari diary Sooyoung.. Yoona memang anak yang polos dan penurut pada orang tuanya apalagi latar belakang Yoona adalah dari keluarga terhormat dan berada juga. Jadi wajar saja, pasti orang tuanya sudah mengingatkan hal-hal seperti ini ke putri semata wayang mereka.
Siwon pun berkata “Tidak. Aku duduk di sofa saja. Kau mau ke kamar kan? Yasudah sana. Oh ya, panggil aku Oppa saja, okay?”
Yoona pun menjawab “Tidak. Aku mau ke taman belakang. Dan okay, Siwon Oppa.” diikuti suara tertawa Yoona.
Lagi dan lagi, ada deserin yang muncul di hati Siwon. Desiran yang tidak pernah dirasakannya. Dan ya, sejak saat ini, Siwon bertekad untuk menjadikan Yoona miliknya. Hmm.. miliknya? Ya nanti saat Yoona sudah cukup umur tentunya.
Sejak saat itu, Siwon dan Yoona pun semakin dekat. Siwon akhirnya memutuskan untuk menetap 3 bulan di Paris, menghabiskan semua masa summer holidaynya di Paris sekalian ya agar bisa dekat dengan wanita pujaannya. That pure girl.
Sooyoung dan Tiffany sadar jika Siwon sepertinya mencintai sahabat mereka. Jadi mereka berdua pun sering mencari alasan untuk pergi tanpa mengajak Yoona atau mereka juga sering membuat Siwon dan Yoona jalan berduaan ketika mereka di mall dengan cara mereka tiba-tiba menghilang entah kemana.
Bulan pun berganti, Siwon akhirnya harus balik ke New York untuk melanjutkan studinya yang tinggal 1 semester lagi. Siwon pergi tanpa mengikat hubungan apapun karena ya dirinya tidak mau seperti mengikat Yoona menjadi miliknya. Hmm.. baginya itu kesannya mengekang Yoona. Mereka berdua hanya berjanji akan terus berkomunikasi dengan berbagai cara dan juga akan berkunjung ke tempat dimana mereka menuntut ilmu jika bisa. Paris ataupun New York.
Singkat cerita, 6 bulan kemudian, tepatnya 12 Desember 2007. Hari ini adalah hari kelulusan Siwon. Yoona, Sooyoung dan Tiffany berkunjung ke New York. Mereka pun menghabiskan natal bersama disana. Siwon memberikan sebuah kalung berlian yang didalamnya terdapat photonya dan juga photo Yoona. Yoona memberikan sepatu merek kesukaan Siwon untuk Siwon. Sooyoung dan Tiffany yang melihat kejadian itu secara langsung hanya bisa saling menatap dan sama-sama terkekeh.
Lagi, Siwon dan Yoona tidak mengikat hubungan apapun walaupun sepertinya mereka sadar mereka dapat disebut berpacaran. Hanya saja, keduanya sepertinya sama-sama mengerti mereka tidak membutuhkan itu sekarang. Maksudnya belum waktunya saja.
2008
7 April 2008
Siwon kembali berkunjung ke Paris setelah hampir setengah tahun lebih tidak berkunjung dan tidak bertemu Yoona karena dirinya fokus menjadi CEO dari perusahaan ayahnya dan fokus mengurus bisnis yang dirintisnya sendiri. Siwon berkunjung karena hari ini adalah hari kelulusan Sooyoung dan Yoona. Tak ada yang terlalu special. Hanya memberi bunga dan hadiah pada sepupunya dan juga Yoona. Mereka lalu makan, berbelanja, bermain dan pergi ke Disneyland Paris untuk bersenang-senang. Itu saja. Satu minggu setelahnya, Siwon kembali ke Korea lagi meninggalkan Yoona dan kedua sepupunya yang masih ingin disana.
Tiga wanita itu lalu memutuskan membuka boutique bersama sambil menikmati hari-hari yang tersisa sebelum tahun depan mereka sudah pulang ke negara dimana orang tua mereka berada.
2009
4 October
Yoona, Tiffany dan Sooyoung baru saja sampai di penthouse yang mereka beli bersama. Penghasilan dari boutique mereka selama setahun ini mereka gunakan untuk membeli penthouse ini. Mereka memutuskan untuk tinggal bersama sampai masing-masing menikah dengan pasangan masing-masing nantinya. Belum ada yang merencankan pernikahan. Sooyoung memang akan bertunangan di January 2010 tapi dirinya belum tau kapan akan menikah. Tiffany yang sudah bertunangan dengan seorang dokter pun masih belum memutuskan kapan mau menikah. Yoona? Dirinya belum memikirkan apapun sama sekali. Ya, dia dan Siwon memang masih sangat dekat walaupun tanpa ada status yang jelas. Menurut Yoona, baik dirinya dan Siwon sama-sama tau bagaimana hati masing-masing jadi ya tinggal lihat saja kedepannya bagaimana.
Malamnya Siwon dan Yoona bertemu disalah satu restaurant. Siwonlah yang mengajak Yoona. Mereka mengobrol tentang banyak hal. Malam ini tanpa sadar membuat keduanya yakin kalau mereka memang mencintai orang yang sedang bersama mereka saat ini. He is the one. She is the one.
17 September
Hari ini Yoona datang ke kantor Siwon sesuai yang perjanjiannya dengan Sooyoung dan Tiffany. Mereka bilang Yoona harus sering memperhatikan Siwon.. takutnya ada pegawai wanita yang mengoda Siwon. Jadi Yoona yang lugu pun berjanji pada mereka dia akan mendatangi Siwon. Dan ya hari ini harinya. Sedikit bercerita.. Siwon sangat bahagia Yoona datang dan tentunya juga terkejut.
24 November
Karena sudah mendekati natal, Siwon dan Yoona pun memutuskan berbelanja bersama.
Mengesampingkan yang tidak penting. Intinya, Siwon akhirnya menembak Yoona saat mereka dinner pada malam harinya di sebuah restaurant yang sudah Siwon sewa. Tentunya, Yoona menerimanya.
2011
Something special.. ? ^^ Yoonwonited pasti tau lah wkwk.
7 July
Akhirnya, Siwon dan Yoona resmi menjadi pasangan suami istri pada hari ini.
Setelah berbagai persiapan, akhirnya pernikahan pun bisa dilangsungkan dengan meriah dan mewah.
Tidak banyak yang bisa diceritakan selain kedua orang yang berbahagia dan banyak orang yang datang yang juga merasa bahagia. Itu saja.
….
…..
……
Siwon dan Yoona memutuskan untuk menundah kehamilan dulu selama kurang lebih setahun kedepan tentunya jika tiba-tiba diberikan mereka tidak akan menolak. Ini semua sih sebenarnya maunya Siwon. Katanya dia mau berduaan dulu dengan Yoona, mau mendapat perhatian dan kasih sayang Yoona sepenuhnya dulu sebelum ada orang yang hadir didunia mereka berdua. Karena Siwon yakin Yoona akan lebih memperhatikan anak mereka nantinya. Ditambah, menurut Siwon, Yoona juga masih muda, masih berumur 21 tahun dan juga mereka seperti baru saja dekat lagi karena walaupun mereka sudah 4 tahun dekat tapi rasanya seperti tidak dekat karena mereka tidak setiap hari bertemu. Baru setahun belakangan ini saja, mereka bisa bertemu setiap harinya. Itupun beberapa jam per hari karena pekerjaan Siwon terlalu banyak selama ini. Karena Siwon bertekad, sebelum menikahi Yoona, semua usahanya dari hotel-hotel, perusahaan-perusahaannya harus sudah dapat diurus selesai supaya nanti tinggal menempatkan orang-orang kepercayaannya saja di berbagai negara. Jadi, nanti setelah menikah, dirinya tak akan meninggalkan Yoona terlalu lama dirumah. Dirinya tidak mau harus menatap semua kertas dikantornya lebih lama padahal istrinya sangat jauh lebih enak dipandang daripada kertas bertumpuk di kantornya.
Flashback End
Setelah Callistha sudah tenang dan tak menangis lagi, Siwon pun mengendong putrinya menuju mobilnya tentunya setelah menyuruh Summer kembali ke ibunya yang sepertinya sudah akan sampai ditaman dan menyuruh Summer bilang ke ibunya terima kasih dan Siwon nanti akan meneleponnya.
Sampai di mobil, Andrew yang baru saja mau menjahili adiknya dengan berkata “Aku dan Daddy pergi jalan-jalan dulu baru menjemputmu.” pun tidak jadi karena melihat adanya sisa-sisa air mata di pipi adiknya. Dirinya langsung melihat ke arah Siwon.
Siwon yang seperti mengerti kalau putranya bertanya “Ada apa dengan Callistha, Daddy?”
Siwon pun menjawab “Nothing super serious actually. Dia didorong oleh temannya jadi jatuh di taman kata Summer.” sambil mengedipkan satu matanya, memberi tanda pada putranya untuk tidak membahas dulu. Padahal Siwon tentu sangat kesal, dirinya pun mau menuntut orang-orang yang membuat putrinya menangis. But well, dia mengurungkan niatnya. Mereka semua masih adalah anak SD.
Andrew yang tidak terlalu mau peduli, lebih tepatnya terlalu penasaran pun berkata lagi “Siapa yang mendorong.. hmm.. maksudku namanya.”
Siwon tersenyum melihat putranya yang khawatir pada adiknya. Lalu menjawab “Daddy tidak tau. Sudahlah.. lagipula tadi daddy lihat tidak ada luka yang serius hanya merah-merah
di bagian siku tangan Cal.”
Callistha akhirnya benar-benar sudah tenang pun kembali ceria seperti biasanya. Karena memang tidak ada yang terluka, mungkin hanya terkejut karena didorong temannya. Dirinya pun bersuara “Daddyy!!!! Miss you.”
Siwon tersenyum lebar lalu memeluk putrinya “Awww. I miss you more sweetheart.”
Siwon lalu bertanya.. hmm.. siapa tau anaknya mau cerita “Tadi kenapa temanmu mendorongmu?”
Callistha ternyata mau bererita pun menjawab “Karena dia meminta aku memberikan tanda tangan Oppa dan aku bilang tidak bisa. Dan akupun langsung didorong setelah itu. But actually it doesn’t hurt till so bad. Just shocked maybe dad! Don’t worry. I’m superwoman, you know.”
Siwon tersenyum mendengarnya. Ah putrinya memang sangat manis. Sepertinya istrinya. Berbicara tentang istrinya, dirinya menjadi sangat rindu pada istrinya. Istrinya besok siang atau sore baru akan pulang. Dari dua hari yang lalu, Yoona dan Tiffany pergi ke Paris untuk melakukan photoshoot sebuah majalah. Kenapa Sooyoung tidak ikut? Sepupu kesayangannya itu sedang hamil anak ketiganya. Sudah 6 bulan, jadi dirinya menolak untuk melakukan photoshoot karena dirinya tidak mau terlihat paling gemuk diantara mereka bertiga nantinya.
Karena Callistha dan Andrew bermain bersama. Siwon pun menelepon Sooyoung.
“Oh. OPPA!”
“Yak. Kau tidak bisa seperti Yoona ya yang lembut tidak teriak-teriak seperti ini?”
“OPPA!! KAU JAHAT SEKALI MENGATAIKU TIDAK LEMBUT. APA KARENA AKU SEKARANG SEDANG GEMUK? JAHAT!!”
Sabar Siwon. Ingatlah, sepupumu yang satu ini memang wanita yang berbeda dari Tiffany ataupun Yoona. Dia memang sudah seperti ini dari kalian kecil, kau saja yang sudah terbiasa akan kelembutan Yoona makanya kau mengeluh sekarang.
Siwon menjawab “Maafkan Oppa. Bukan seperti itu maksudnya. Oh ya, aku meneleponmu untuk berterima kasih karena kau repot-repot melapor pada guru tadi mengenai Callistha.”
Sooyoung menjawab “Itu tidak apa-apa Oppa. Lagipula kulakukan itu karena aku sayang pada Callistha juga dan lagi, sahabatku Yoona itu kan super protective.”
Siwon menjawab lagi “Ya.. ya.. begitulah dia. Giliran soal anaknya saja begitu. Giliran aku dipukul olehmu Sabtu lalu ketika di restaurant itu dia malah tertawa. Huh.”
Sooyoung tertawa lebar mendengarnya. Dasar Choi Siwon, dimana jiwa manly dan cool mu yang selalu kau perlihatkan dikantormu itu. Kau menjadi seperti pria pengemis perhatian istrinya hahaha.
Setelah puas tertawa, Sooyoung menjawab “Tentu saja Yoona begitu Oppa. Setiap ibu akan begitu. Coba saja tanya Yoona pilih kau atau anak-anak kalian. Ku jamin 101% dia memilih Andrew dan Callistha.”
Siwon seperti tidak terima pun menjwab “Mana bisa begitu. Aku yang menemani, menyayangi dan melakukannya dengan sangat baik serta memberikan apapun yang dia minta sebelum ada mereka berdua jadi harusnya dia lebih pilih aku. Lagipula sampai sekarang, aku tetap menuruti semua yang dia mau. Sedangkan kedua anak itu? Kebanyakan jahil dan kadang pasti menyusahkan kan.”
Sooyoung lagi-lagi tertawa lalu menjawab “Ada-ada saja kau Oppa. Kalau Yoona dengar bisa bisa kau dimarah olehnya. Sudahlahnya, aku mau pergi dengan Sunny dulu. Mau membeli tas sekolah baru lagi hah.. capek juga jadi ibu.”
Siwon terkekeh lalu menjawab “Capek katamu? Di perutmu saja sudah ada yang ketiga. Kalau memang capek jangan menambah. Lagian Sunny sudah SMP dan anak yang pintar serta Summer juga anak yang manis dan lucu. Sudah lebih dari cukup, Soo.”
Sooyoung menjawab langsung “Itu karena suamiku Oppa! Dia mau tambah lagi dan juga mau anak laki-laki. Ini semua salahmu juga sih Oppa.”
Siwon menjawab “Kenapa aku ikut salah? Aku tidak ikut dalam proses pembuatan kalian sama sekali. Kau gila ya.”
Sooyoung menjawab dengan sedikit teriak “Karena suamiku melihatmu seperti kakak-adik dengan Andrew.. makanya dia mau punya anak lagi tentunya berharap itu laki-laki agar bisa sepertimu dan Andrew.”
Dengan itu, telepon ditutup oleh Sooyoung.
Siwon hanya bisa menggelengkan kepalanya dan tertawa memikirkan Sooyoung. Tapi ini bukan salahnya memang.
Sampai didepan pintu rumah, mereka langsung didatangi maid-maid yang bisa mengurus Andrew dan Callistha ketika Yoona tidak ada atau sedang sibuk. Tas mereka diambil oleh mereka. Siwon tak lupa mengucapkan terima kasih. Andrew pun langsung turun dari mobil masuk ke rumah yang pintunya sudah dibuka dan langsung menuju kamarnya untuk mandi. Sedangkan Callista digendong Siwon sampai ke kamarnya dan menyuruhnya mandi ditemani dan dibantu oleh para maid, tentu saja juga merah-merah yang ditangannya nanti akan diurus dokter. Karena sudah hampir jam 6 lewat. Malam ini, Siwon mau mengajak anaknya ke mall lagi untuk jalan-jalan dan makan setelah kemarin mereka bertiga pergi ke mall untuk makan dan nonton bioskop.
Masuk ke kamarnya, dirinya tidak langsung masuk ke kamar mandi. Melainkan dirinya berjalan menuju pintu balkon dikamarnya. Ya balkon yang lumayan besar ini biasanya adalah tempat dirinya dan Yoona menghabiskan malam bersama jika mereka sedang di Korea.
Dirinya pun mengambil iPhonenya dari saku celananya, berniat menelepon wanita yang sudah menjadi candunya selama bertahun-tahun. Karena sejak kemarin entah kenapa telepon Yoona tidak bisa dihubungi. Dia bahkan menelepon Tiffany juga tetapi hasil yang didapatkan tetap sama. Sedikit khawatir dan kesal, Siwon pun menelepon istrinya. Entah apa yang kedua wanita itu sedang lakukan disana. Apa shopping seharian? Tapi pasti Yoona bisa meneleponnya ketika melihat ada panggilan telepon yang masuk darinya. Mana mungkin wanitanya itu tidak memegang handphonenya.
Lagi-lagi tidak diangkat. Siwon pun melakukan voice message “Choi Yoona. Kau kemana? Suamimu disini sudah kangen sekali. Cepatlah pulang. Kita akan pergi kesana bersama jika memang kau mau berlama-lama disana.”
“Oh.. jadi Oppa merindukanku ya?”
Siwon terdiam. Suara itu.. suara istrinya. Apa dirinya salah dengar karena efek sudah terlalu rindu.
Ah, daripada frustasi karena rindunya yang sepertinya sudah tak tertahankan, dirinya memutuskan mau mandi jasa. Berbalik kebelakang. Matanya terbelalak.
Yoonanya, istrinya, hidupnya, sudah ada didepan matanya.
Karena tidak percaya, Siwon berniat berjalan terus karena dirinya berpikir itu hanyalah bayangan Yoona. Tapi nyatanya Yoona hampir terjatuh karena Siwon menabraknya begitu saja.
Yoona pun kesal dan berkata “Jadi ini yang namanya kau rindu padaku? Kata Oppa rindu, tapi aku malah kau tabrak Oppa. Kalau aku jatuh dan kakiku kenapa-kenapa aku akan menuntutmu Oppa. Aku serious.”
Yoona berbicara begitu karena melihat Siwon terus berjalan tanpa henti. Karena benar-benar sudah kesal, Yoona pun berkata dengan suara agak keras “Choi Siwon! Kau serious mau terus berjalan padahal aku sedang mengomelimu? Aku sengaja pulang sehari lebih awal karena berpikir aku akan dipeluk olehmu nyatanya hanya mendapatkan tabrakan dan kecuekkan darimu, Oppa!”
Siwon pun berhenti ditempat setelah mendengar suara Yoona berteriak. Dirinya berbalik ke belakang dan matanya benar-benar sudah seperti mau keluar dari tempatnya melihat ternyata Yoonanya benar-benar berdiri disana, dikamar mereka.
Yoona pun bersuara lagi “Kenapa kau melihatku begitu? Oh apa kutinggal beberapa hari saja sudah membuatmu terpesona pada perempuan lain? Ah.. apakah karena aku tak semulus wanita diluar sana yang kau temui? Atau aku kurus hingga kau lebih mencari yang lebih berisi.. ah atau kau—-”
Ucapan Yoona terhenti karena Siwon sudah menempelkan bibirnya pada bibir istrinya. Yoona seakan melupakan kekesalan tadi pun membalas ciuman dari Siwon, suami tercintanya. Her gentleman, her life, her children’s daddy and the most important one is he is her forever love and will always be the one she loves and cherish. Her husband.
Setelah melepaskan ciuman mereka, Siwon langsung memeluk Yoona erat. Sangat erat. Sehingga Yoona berkata “Setelah mengambil keuntungan dariku dengan mencium bibirku, Oppa berniat membunuhku ya? Wah. Hebat sekali trickmu Oppa. Ckck.”
Siwon melepaskan pelukannya pada tubuh Yoona setelah mendengar perkataan istrinya itu. Tetapi tanggannya berpindah ke kedua bahu mulus Yoona. Dirinya lalu berkata “Kau kenapa sih sayang? Kau daritadi menuduhku terus. Dari melirik wanita lain sampai membunuh.”
Yoona menjawab cepat “Memang kan?”
Siwon menggelengkan kepalanya sambil tertawa. Gila saja, meninggalkan Yoona untuk wanita lain sama sekali tidak pernah ada dipikirannya bahkan dirinya tidak berani memikirkan hal seperti itu. Dari pertemuan pertama di penthouse di Paris, Siwon tak pernah melirik wanita manapun. Let me remind you all.. Yoona is her priority, she is what he REALLY need in his whole life. Dirinya bahkan rela membuang dan merelakan segala yang dia punya jika Yoonalah taruhannya.
Siwon pun dengan santai menjawab “Sayang.. kau tau bagaimana aku, bagaimana hatiku. Hatiku yang sampai saat ini berdetak, itu semua karenamu. Percayalah. Seluruh hidupku, jiwaku dan perasaan yang ku miliki hanya untukmu. Maaf jika kau tidak suka dengan apa yang akan kukatakan setelah ini. Tapi sejujurnya jika aku hanya boleh memilih satu orang untuk terus ada hidupku, orang yang akan kupilih tanpa ragu lagi adalah kau sayang, bukan orang tauku ataupun Andrew dan Callistha. Jika memang ada yang harus dikorbankan untuk membuatku tetap dengan.. aku bahkan rela kehilangan anak kami. I hope you know what you mean in this life of mine, my baby, my forever girl, the queen of my heart, my eternal love! Saranghae Yoong.”
Yoona terdiam. Dan tanpa disangka.. dirinya malah berkata “Pria kebanyakan berkata begitu. Tapi jika sudah mendapat atau melihat yang lebih baik mereka akan lupa akan perkataan mereka. Ya tidak semua sih, tapi kebanyakan begitu pada zaman sekarang. Lucu kan Oppa?”
Siwon tidak kesal ataupun marah mendengarkan perkataan Yoona. Dirinya tau pasti sudah terjadi sesuatu di hari-hari Yoona selama disana. Siwon pun menangkup kedua pipi Yoona dan langsung bertanya “Apa terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan disana. Hmm? Katakan saja padaku sayang.”
Yoona hanya terdiam.
Siwon menarik Yoona untuk duduk di sofa yang hanya bisa diduduki seorang. Yoona pun Siwon dudukkan diatas kedua pahanya. Sambil mengelus dan mengecup kepala Yoona terus menerus, Siwon bertanya lagi “Apa kau tidak berhasil mendapat barang yang ingin kau beli? Atau Tiffany tidak mengizinkanmu membeli baju atau gaun yang kebetulan berwarna pink lagi?.”
Yoona menggelengkan kepalanya.
Siwon pun bertanya “Lalu, ada apa sayang?”
Yoona awalnya tampak menimbang dahulu. Apa dirinya harus memberitahu Siwon. Tetapi akhirnya Yoona pun memutuskan untuk memberitahu Siwon saja.
Yoona pun mulai bersuara “Mungkin bagi Oppa atau orang lain aku ini gila ataupun bodoh karena sakit hati untuk hal yang seharusnya tidak menjadi masalah.”
Siwon hanya merespon dengan mengecup bahu Yoona ringan. Ya, dirinya membiarkan Yoona mengeluarkan isi hatinya.. seperti yang biasa dia lakukan ketika Yoona bercerita. Siapapun yang melihat cara Siwon memperlakukan Yoona akan merasa cemburu. Apalagi jika misalnya Yoona melakukan hal yang biasanya para lelaki tidak suka.. Siwon tidak akan langsung marah atau mendiamkan istrinya, dia malah akan meminta Yoona menjelaskan. Menurut Siwon, untuk apa mempunyai telinga jika kau tidak mau mendengan penjelasan dari orang yang kau sayang. Thats him, Choi Siwon.
Yoona lalu berkata lagi “Ketika aku dan Tiffany unnie selesai melakukan pemotretan, aku pun mengganti bajuku supaya lebih nyaman ketika berbelanja dengan Tiffany unnie. Kebetulan aku menganti baju di ruang ganti depan dan Tiffany unnie sudah kusuruh tunggu di mobil dengan supir yang Ommaku suruh mengendarai mobilku disana. Mungkin para staff magazine tidak tau aku masih di gedung itu.. hmm.. jadi.. jadi.. hmm..”
Siwon mengelus rambut Yoona lalu berkata “Lanjutkan saja sayang. Apapun itu, aku mau mendengarkannya.”
Yoona pun berkata “Aku.. aku mendengar mereka berkata kalau aku sebenarnya tidak cocok dengan Oppa. Lebih tepatnya tidak pantas. Katanya harusnya Oppa bersanding dengan model yang bernama Liu Wen. Lalu aku juga mendengar kalau ternyata Liu Wen itu hampir menjadi istri Oppa tapi karenaku pernikahan kalian gagal. Yang benar saja Oppa. Aku jahat sekali menghancurkan kebahagiaan kalian berdua. Sejujurnya.. apakah Oppa hanya terpaksa menikah denganku waktu itu? Mungkin karena paksaan orang tua atau karena Sooyoung dan Tiffany? Maafkan aku Oppa. Tapi kalau memang begitu, tidak apa-apa. Kita boleh berpisah, anak-anak akan tetap bisa bertemu denganmu dan denganku. Kau boleh me..menikah dengan wanita yang hampir menjadi istrimu itu. Aku sangat bodoh ya, aku tidak tau semuanya. Benar apa yang dikatakan para staff itu, aku tidak tau tentangmu Oppa. Aku pikir aku tau semua tentangmu.. tapi nyatanya tidak. Bagaimana mungkin aku menghancurkan kebahagiaan orang lain. Hah. Maafkan aku Oppa.”
Siwon, setelah mendengar semuanya langsung memeluk Yoona dari belakang. Yoona sudah menangis sekarang. Dirinya pun langsung berkata “Tidak sayang.. tidak. Itu semua tidak benar. Sungguh. Pertama yang paling penting, yang harus kau tau.. aku menikahimu bukan karena paksaan. Tetapi karena cinta. Kedua, mengenai aku dan Liu Wen, maaf sayang. Mungkin para staff bilang aku hampir menikah dengan Liu Wen dulu karena mereka mungkin pernah membaca news tentang aku dan dia. Sebenarnya aku tidak punya hubungan apapun dengannya hanya sebatas teman dan rekan kerja saja. Dulu sebelum kau kembali ke Seoul.. dia sempat menjadi model untuk salah satu resortku yang terletak di Jeju.. dan ada satu kali, dia dan aku melakukan pemotretan. Baju yang dia kenangan adalah baju pengantin dan majalah yang menaruh foto kami sebagai sampul majalah mereka waktu itu menuliskan headline yang tidak-tidak. Aku tidak mengurus itu karena kupikir itu tidak terlalu penting. Lagipula aku hanya cinta pada seorang gadis bernama Im Yoona pada waktu itu. Jadi aku tak terlalu menghiraukan itu. Aku tidak tau itu semua akan menyakitimu seperti ini sayang. Sungguh, aku menyesal tida mengurus hal itu dulu.. sehingga kau harus mendengar dan merasakan sakit yang tak patut kau rasakan sebenarnya. Mianhae, jeongmal mianhae”
Yoona mengusap air matanya lalu berbalik ke arah Siwon lalu memeluk tubuh Siwon erat.
Yoona pun berkata “Harusnya aku tidak terpengaruh akan hal itu Oppa. Aku bodoh sekali ya. Haiz.”
Siwon terkekeh dan berkata “Itu karena kau mencintaiku sayang. Oh ya, jangan pernah berkata kalau aku boleh melepaskanmu jika mau. Jangan pernah lagi. Karena kau tau aku tidak akan pernah melakukan itu sampai kapanpun sayang. Walaupun misalnya kau memaksa.. aku tidak akan bisa melakukannya.”
Yoona pun menganggukan kepalanya. Setelah itu, mereka pun mandi bersama.
…
….
…..
Setelah mandi dan berganti baju, Siwon diikuti Yoona dibelakangnya pun menuju kamar Andrew di lantai 2, satu lantai dibawah kamar mereka. Ya, itu sengaja Siwon atur agar anaknya tidak akan sering-sering ke kamarnya. Bukan tidak mau bermain dengan anak-anaknya.. tapi Siwon merasa jika dirinya dan Yoona ada dikamar berdua, mereka butuh waktu hanya untuk mereka berdua. Karena mereka kalau bermain dengan anak-anak pasti mereka akan bermain di kamar anak-anak mereka atau ruang bermain mereka atau di ruang keluarga. Maklum saja, namanya juga Choi Siwon kan..
Setelah mengetuk pintu kamar anaknya 2 kali, Siwon pun membuka pintunya lalu mereka berdua pun masuk. Baik Siwon dan Yoona tersenyum melihat anaknya yang sedang fokus memasang Lego sehingga tidak tau Yoona ada dikamarnya juga. Well, belum ada yang tau Yoona sudah di Korea selain Siwon, Tiffany dan supir serta maid dirumah ini. Itupun mereka sudah diingatkan untuk tidak memberitahukan pada anaknya sebelum dirinya menampakan diri di depan mereka.
Siwon pun yang pertama mengeluakan suara “Drew..”
Andrew menjawab “Kenapa dad? Just say it. Aku sedang memasang ini.”
Siwon pun berkata “I have a very special present for you buddy.”
Andrew pun menjawab “What is the present? Taruh saja dulu di meja disamping tempat tidurku dad. Nanti aku akan buka sendiri hadiahnya. Boleh kan? Thankyou daddy.”
Siwon melihat ke arah Yoona sebentar, matanya seperti berkata “Lihatlah seperti inilah anakmu ini.” Yoona yang seperti mengerti hanya tertawa tanpa suara.
Siwon kemudian berkata lagi “Kau serious tidak mau lihat dan pegang langsung hadiahmu? Kalau begitu daddy beri ke princess daddy saja dulu. Kau boleh main Legomu dulu sekarang.”
Andrew yang merasa tidak mau hadiahnya diberi ke adiknya dulu, kesal. Dirinya pun mengangkat kepalanya bermaksud menjawab Siwon. Tetapi itu tidak jadi ia lakukan.. karena melihat sang Mommy berdiri di belakang Daddynya.
Andrew langsung berdiri dan memeluk Yoona serta berkata “Mommyyyy.. i miss you so much.”
Yoona tersenyum dan mengecup kepala putra tersayangnya lalu menjawab “Me too. Karena Mommy tau kau sangat merindukan Mommy, makanya Mommy pulang hari ini.”
Andrew menganggukan kepalanya cepat, tanda dirinya sangatlah senang Yoona pulang hari ini. Dirinya lalu mengecup kedua pipi Yoona dan berkata “Mom. You look fab!!”
Yoona tertawa dan ketika mau menjawab.. Siwon memotongnya dengan berkata “Kurasa Daddy jadi tidak dianggap diruangan ini. Padahal kan Daddy yang membawa hadiahmu.. kenapa hadiahmu saja yang kau ajak bicara sedangkan kau mencuekki si pemberi?”
Baik Andrew dan Yoona pun sama-sama tertawa. Yoona tak lupa membisikkan “Mom membelikkan yang kau titip. Even double.”
Andrew kembali memeluk Yoona dan juga mengecup pipinya lagi.
Siwon lalu berkata “Jangan mencium istriku terus. Walaupun kau anaknya aku tak peduli. Jika mau mencium pipi wanitaku, kusarankan lebih baik kau mencari wanitamu sendiri saja.”
Yoona lah yang menjawab Siwon “Tidak.. tidak boleh. Kau belum boleh pacaran okay. Mommy masih ingin menjadi yang paling kau sayang. Okay?”
Andrew tersenyum dan hanya menganggukan kepalanya.
Setelah itu, mereka pun berjalan menuju kamar Callistha. Mengetuk pintu, Andrew lah yang duluan masuk diikuti Siwon dan Yoona.
Callistha yang sedang bermain game di iPadnya pun berkata “Ada apa? Sudah mau pergi ya?”
Yoona tersenyum.. sikap Callistha sangat mirip dengan suaminya. Sedikit bossy. Yoona pun berkata “Hey my Princess. Kau tidak mau memeluk Mommy?”
Callistha yang mendengar suara Yoona pun menghentikan gamenya lalu beranjak turun ke arah Yoona lalu langsung memeluk Mommy erat. Dia sudah sangat merindukan Yoona. Ya, walaupun kadang Yoona mengesalkannya karena tidak memberinya makan coklat atau permen, menasihatinya ketika malas makan, dan lain-lain. But after all, she loves her Mom so much.
Kemudian.. mereka berempat pun saling berpelukan. Hmm.. they look so happy. Para maid yang lewat dan yang tadinya mau masuk ke kamar Callistha tak dapat menahan senyum. Semua yang bekerja di rumah ini sesungguhnya sangat menyukai keluarga kecil ini. Walaupun adalah keluarga konglomerat, mereka tidak berlaku semena-mena, Siwon dan Yoona juga sering terihat mengajar anak-anaknya untuk menghargai semua orang. Walaupun Siwon kadang seharian bisa tidak pulang dan sering di kantornya, para pekerja tak pernah melihat anak-anak Siwon seperti kekurangan kasih sayang dari Daddy mereka. Siwon juga tak pernah sembarangan bertemu wanita lain di luar sana. Sangat jarang bagi mereka untuk dapat melihat Siwon dan Yoona bertengkar. Bagi para maid yang sudah bekerja dari awal rumah ini selesai, mereka dulu hanya sering melihat perdebatan kedua orang itu.. tetapi itu hanya karena masalah sepele.
…
….
….
Tanpa terasa sudah mau jam depalan malam. Siwon, Yoona dan kedua anaknya baru akan berangkat untuk pergi makan malam.
Didalam mobil, mereka memperdebatkan mau makan apa nanti ketika sudah sampai dimall. Hyundai mall, ya itu mall milik Siwon. Andrew katanya ingin makan sushi saja. Sedangkan Callistha ingin makan steak. Siwon menggelengkan kepalanya, bingung harus memuruti yang mana.
Yoona pun berkata “Bagaimana kalau kita makan steak saja Drew? Besok kan hari Jumat.. sekolahmu pulang jam 12. Besok siang, Mom janji Mom yang akan menjemput kalian.. setelah itu kita pergi makan sushi di tempat favouritemu.”
Andrew terlihat berpikir lalu berkata “Promise, Mom?”
Yoona menjawab “Yes. Promise.”
25 menit kemudian..
Siwon, Yoona dan kedua anaknya sekarang sudah masuk dan duduk di salah satu restaurant di mall ini. Tentunya yang menjual steak karena mereka berempat sudah sepakat untuk memakan steak.. tidak sushi, tidak yang lain. Setelah memesan semua yang mereka inginkan, mereka pun mengobrol. Siwon kebetulan mendapat telepon dari entah siapa itu, jadi dirinya fokus dengan si lawan bicara.
Callistha pun mulai berbicara “Mom. Minggu depan ada costume party competition. Aku mau jadi princess. But I want new costume.”
Yoona duduk dihadapan Siwon dengan Callistha di sebelah kanan Siwon. Yoona pun menjawab “Have you decide which Princess you want to be, darling?”
Callistha belum sempat menjawab, Andrew yang duduk di samping Yoona dan dihadapan Callistha menjawab “Sis! Kau tidak cocok jadi princess tau. Kau harusnya jadi nenek sihir saja. Aku jamin kau akan menang sebagai pemilik costume terbaik nanti diacara itu.”
Callistha menjawab “No! Aku cantik dan baik hati jadi aku cocok jadi Princess. Oppa jahat sekali.”
Andrew kembali membalas “Tidak. Kau tidak cocok sekali jadi Princess. Kau sebenarnya tidak cantik.”
Callistha terlihat kesal tetapi dirinya tetap saja membalas perkataan Oppanya. “Kau bohong Oppa. Daddy saja selalu bilang aku cantik. Bahkan lebih cantik dari Mommy. Ya kan Mom?”
Yoona tertawa lalu menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan sang putri.
Andrew tidak berhenti sampai sana dirinya kembali membalas “Ah. Kau mau tau yang sejujurnya? Sejujurnya daddy bilang kau cantik karena kau anaknya saja. Ya mana mungkin juga daddy bilang kau jelek nanti kau akan menangis seperti monster.”
Callistha sudah menjawab “Tap–”
Andrew memotongnya dengan berkata “and what? Kau lebih cantik dari Mommy? Ya ampun. Semua orang pun tau Mommy jelas lebih cantik dari kau Cal. Ada-ada saja.”
Callistha pun bersuara agak keras “Oppa kau jahat! Aku benci kau Oppa!”
Andrew dengan santai menjawab “Aku juga.”
Dan Callistha pun menangis. Sepertinya suara tangisnya sedikit kencang karena Siwon yang tadi sudah berjalan jauh dari meja mereka untuk mengobrol nyatanya berjalan cepat kembali ke mejanya setelah menutup telepon entah dari siapa, kita tak tau kan..
Sampai di meja, Siwon menatap Yoona dan bertanya “Dia kenapa sayang?”
Yoona menaikkan kedua bahunya lalu menjawab “Biasa.. apalagi kalau bukan adu mulut dengan Andrew. Kau seperti tak kenal mereka saja. Dan juga tak mungkin mereka bertengkar secara fisik. Itu tak akan kubiarkan terjadi.. nyatanya belum pernah juga kan.”
Siwon mengangkat Callistha duduk di pahanya. Siwon lalu menghapus air mata putri tersayangnya yang terus mengalir dan mengecup pipi anaknya beberapa kali kemudian mengatakan “Hey princess? Ada apa? Mengapa kau menangis. You know Daddy doesn’t like girl crying right?”
Callistha menganggukan kepalanya. Ya dia tau Daddynya tidak suka melihat perempuan menangis apalagi dia dan Mommynya menangis. He said it hurts. Jadi Callistha cepat cepat menghapus semua air matanya dengan tissue yang diulurkan Yoona yang duduk dihadapan mereka berdua.
Siwon pun mengeluarkan suaranya lagi “Jadi, sebenarnya kenapa? Karena mainan?”
Callistha menggeleng lalu menjawab cepat. Takut Oppanya duluan menjawab. ” Oppa bilang aku jelek dia juga bilang kalau Daddy bohong ketika bilang aku cantik dan juga sebenarnya Mommy lebih cantik dariku. Kenapa daddy bohong sih?”
Siwon menatap Yoona yang sekarang terkekeh melihat Callistha.
Siwon lalu menjawab “Daddy rasa Andrew hanya mau membuatmu menangis. Daddy tidak bohong kau itu memang cantik sayang. Siapa lagi selain kamu yang jadi princess daddy? Tidak akan kan? Kau sangat cantik, princess!”
Callistha langsung tersenyum dan mencium pipi kanan Siwon lalu berkata “Thanks Daddy. You are the best! Tapi aku lebih cantik dari Mommy kan?”
Siwon tertawa sedikit lama. Haha. Dirinya menatap Yoona lalu he winks one of his eye. Yoona pun mengangguk dan terkekeh. Siwon lalu menjawab “Iya sayang.. sudah ya. Makanan sudah datang. Kita makan saja. Kau kan yang tadi bersemangat mau makan steak.”
Siwon lalu memindahkan Callistha ke kursinya semula lalu berjalan ke kursi Yoona yang sebenarnya hanya didepannya. Siwon lalu berbisik “You are the most beautiful dazzling person baby! You know that.” lalu mengecup puncak kepala Yoona agak lama.
Yoona tertawa lalu berkata “Yes yes. Sebenarnya tidak apa-apa sih kalau memang Callistha lebih cantik dariku. Aku malah senang. And, Oppa you are the most handsome person in my life too after Andrew.”
Siwon dengan cepat menjawab “Yak. Tidak adil.. masak setelah Andrew sih?”
Yoona tertawa lalu mengecup pipi Siwon dan berkata “Sudahlah makan saja Oppa. Kurasa kita masih harus ke toko mainan putrimu nanti. Kau taulah dia mau membeli banyak hal. Aku saja pusing melihatnya kenapa suka sekali membeli mainan.”
Siwon pun menyuapkan wagyu steaknya ke mulut Yoona lalu ke mulutnya sendiri lalu menjawab “Tidak apa-apa. Wajar saja anak seumuran dia suka mainan. Lagipula Mommynya lebih sering shopping kan.. harganya bisa 20 kali lipat dari harga mainan.”
Yoona tertawa dan menjawab “Siap-siap saja Oppa. Nanti saat dia sudah lebih besar.. kau sudah harus menyiapkan uang yang besarnya sama denganku. Saat itu kau baru sadar.. bukan wanita seumuranku saja yang seperti itu.. tapi anak perempuan sekarang pun sama saja.”
Siwon menjawab “Kurasa aku harus membuka hotel baru lagi agar bisa mencukupi kebutuhan kedua perempuan dihidupku.”
Yoona dengan cepat menjawab “Jangan jadikan aku dan Callistha sebagai alasan untukmu membuka hotel baru. Bilang saja kau memang sudah merencakan tentang hotel baru ini. Lihat kan, belanjaan siapa yang lebih mahal sekarang hahaha.”
Siwon tertawa juga lalu berkata “Okay. Kau menang sayang. Saranghae.”
…
….
…..
Setelah selesai makan, sekarang Siwon dan Yoona sedang duduk di salah satu bangku yang ada di Toys Kingdom. Mereka membiarkan anak mereka pergi mencari apa yang mereka inginkan dengan ditemani orang-orang yang menjaga toko ini. Lagipula hampir semua orang yang bekerja di mall mengenal anak-anak Siwon. Kenapa Yoona dan Siwon tidak menemani anaknya? Itu karena mereka tidak bisa berlari-lari kesana kemari mengikuti anaknya yang pasti yang pastinya memiliki keinginan banyak.. jadi mereka memutuskan duduk saja.
Ponsel Yoona berdering.. dua panggilan tak terjawab dari Tiffany. Yoona pun memberitahu Siwon dirinya akan keluar dulu untuk menelepon Tiffany karena outlet mainan ini sangat ribut. Siwon pun mengiyakan saja tetapi tak lupa mengatakan “Jangan biarkan ada yang berani merayu istri cantikku. Dan aku mau ke toilet dulu sayang.”
Setelah berbicara dengan Tiffany kira-kira 20 menit.. Yoona melihat ke outlet mainan, kebetulan dirinya melihat anak-anaknya. Yoona pun bertanya “Sudah selesai?”
Andrew menjawab “Aku masih mau lihat Lego yang disana Mom. Boleh kan?”
Yoona menjawab “Boleh sayang. Tetapi jangan terlalu lama ya. Ini sudah mau jam 10 malam. Mallnya pun sudah mau tutup 1 jam lagi.”
Andrew menjawab “Okay Mommy. Love you.”
Callistha yang dari tadi hanya berdiri mendengar percakapan Mommy dan Oppnya itu pun berkata “Mom. Aku masih ingin melihat banyak hal. Little Pony, barbie, Shopkins, Snow white.”
Yoona mengecup pipi anaknya lalu menjawab “Iya sayang.. mommy tidak bilang tidak boleh. Cuma 1 jam lagi mall ini akan ditutup sayang.”
Callistha mengerucutkan bibirnya dan membalas “Tetapi Daddy bilang mall ini tak akan ditutup selama daddy masih disini.”
Yoona mencubit hidung putrinya pelan dan membalas “Ya..ya.. semuanya daddymu yang bilang saja okay. Yasudah sana. Kalau nanti melihat Daddy kembali kesini.. bilang ke Daddy, Mommy ke Starbucks untuk membeli coffee okay?”
Callistha dengan cepat menjawab “Okay mom. Beli yang rasa cotton candy untukku ya.” dan berlari pergi untuk melihat mainan-mainan yang diinginkannya.
…
….
…..
Yoona sekarang sedang mengantri dikasir, didepannya masih ada 3 orang. Sambil menunggu, Yoona pun mengeluarkan iPhone dari tas hitam Hermesnya.
Membuka chat yang belum terbaca. Yoona ternyata mendapat chat dari Sooyoung dari tadi siang yang isinya “Yoong. Besok kau pulang jangan lupa harus membawa macaroon yang ku mau ya. Awas tidak. Oh ya.. aku sudah sangat merindukanmu!!”
Yoona tersenyum dan menjawab “Unnie aku sudah di Seoul dari tadi sore. Maaf aku baru tau unnie mengirim pesan padaku. Tapi tenang saja, aku tidak lupa unnie. Aku beli 5 kotak yang paling besar untukmu. Cukup kan untukmu yang sedang ngidam. Haha. Aku merindukan unnie juga!”
Setelah mengetik send, ternyata giliran Yoona mengorder apa yang dia mau. Yoona pun memesan “1 ice black americano, 1 cotton candy dengan extra whipcream, 2 java chips dengan extra coklat lalu 2 hazelnut cake, 1 strawberry cake dan 1 avacado cake. Semuanya dibungkus saja ya.”
Si penjaga kasir pun mengiyakan permintaan Yoona lalu bertanya “Minumannya yang size kecil atau medium atau yang paling besar?”
Yoona menjawab “Yang paling kecil saja.”
…
….
…..
Yoona masih menunggu pesannya. Dilain tempat, Siwon ternyata sudah kembali dari 10 menit lalu dan sudah membayar semua mainan yang dipilih kedua anaknya. Siwon bahkan sudah membawa anaknya masuk ke mobil dan menyiruh supirnya tunggu di tempat VVIP di lobby. Tempat tunggu mobil khusus untuk Siwon dan keluarga besarnya. Siwon pun kembali masuk ke mall dan menelepon Yoona mengatakan “Sayang, kau turun ke lantai 1 saja langsung, tidak usah naik lagi. Aku menunggumu di depan boutique barumu dan Tiffany.”
Siwon yang akhirnya melihat Yoona keluar dari lift pun menghampiri Yoona diam-diam dari arah belakang Yoona. Dirinya kemudian langsung memeluk pinggang Yoona dari belakang dengan 100 mawah merah yang sudah digengamnya. Yoona tersenyum.. sadar suaminya yang memeluknya saat ini. Dirinya pun berkata “Oppa. Kenapa membeli bunga lagi? Sebelum aku pergi.. kau baru membelikan untukku. Aku kan sedang tidak ulang tahun atau apakah aku lupa hari ini adalah dari khusus kami? Secara banyak sekali tanggal yang Oppa bilang khusus. Tanggal dan bulan pertama kali kita bertemu dulu di apartment lalu tanggal ketika kau lulus kuliah, lalu hari kelulusanku, lalu ketika aku pertama tiba di Korea, terus kali pertama aku datang ke kantor Oppa, sehari sebelum natal pertamaku di Korea setelah beberapa tahun, wedding anniversary kita, lalu entahlah Oppa sejujurnya aku sedikit pusing.”
Siwon yang belum melepaskan pelukannya dari Yoona pun terkekeh dan menjawab “Nothing special about today’s date. Tetapi setiap hari yang kujalani denganmu memang special. Dan wanita specialku berhak mendapatkan hal-hal special setiap harinya bukan? Apalagi wanita special itu adalah istriku. You are everything I want and I really need, Yoong.”
Yoona terharu tetapi tidak sampai meneteskan airmata. Tetapi dirinya lalu membalas “Lalu maksud Oppa, Oppa mau bilang ke aku kalau Oppa memang special dihidupku kenapa aku tidak memperlakukan Oppa secara special? Hah. Benar-benar.”
Siwon terdiam sebentar kemudian menjawab “Hey. Bukan begitu maksudnya. Kau cukup menunjukkan senyummu saja Oppa sudah senang sekali. Ah… istriku yang cantik sepertinya sudah lama kita tidak berduaan.. kita jarang pacaran lagi sayang. Menyebalkan.”
Yoona melepaskan tangan Siwon dari tubuhnya dengan memaksakan tubuhnya sendiri untuk lepas dari tangan Siwon. Dirinya lalu meletakkan semua minuman dan makanan yag tadi dibelinya. Tinggal 100 bunga mawar merah saja yang sekarang ditangannya. Yoona pun mengelus pipi Siwon dengan tangan kanannya lalu berkata “Oppa. Kurasa aku wanita paling beruntung di dunia ini. Aku tak tau kenapa aku bisa mendapatkan suami, sahabat dan teman menyebalkan di tubuh satu orang yang sama. Sungguh. Aku tak mau menukarnya dengan apapun.”
Siwon langsung memeluk Yoona dan mengecup puncak kepala Yoona dan berkata “Kita harus pergi ke Maldives lagi sayang. Kali ini berdua, setuju kan?”
Yoona langsung menjawab “Siapa yang akan menjaga Andrew dan princessmu. Kau tau mereka tak akan mau ditinggal lagi setelah kau pernah 5 kali berhasil mengelabui mereka dengan berkata hanya mau makan berdua denganku tetapi nyatanya kita selalu pergi berminggu-minggu dan meninggalkan mereka di rumah orang tua kita atau membeli tiket untuk mereka berjalan-jalan ke negara lain. Kau mau mendapat amukkan Princessmu itu lagi? Hah.”
Siwon tertawa dan menjawab “Biarkan saja. Aku kan butuh berduaan dengan istriku. Kali ini aku akan membeli tiket untuk semua keluarga ku, Sooyoung dan suami serta anak-anakya juga Tiffany, suami dan anaknya untuk berlibur ke Jepang. Kurasa Sooyoung yang hamil pun akan setuju karena orang tuanya sedang menetap disana. Sebenarnya aku berniat membelikan untuk orang tuamu tetapi mereka bilang tidak bisa.”
Yoona lalu menjawab “Kau sudah bertanya pada semua orang? Ya ampun. Dan soal orang tuaku, mereka memang tidak berencana balik ke Korea setelah seminggu yang lalu Appa melakukan perjalanan bisnis ke Italy.. kata Omma, mereka mau tinggal divilla mereka yang baru selesai disana sampai 3 bulan kedepan yaitu sebelum hari natal nanti mungkin.”
Siwon pun langsung berbicara lagi “Lihatlah, orangtua mu saja masih berduaan meski mereka lebih tua dari kami sayang. Masak kita tak boleh.”
Yoona menjawab “Bukan tak boleh Oppa. Tapi kau memang sepertinya obsesi untuk berduaan denganku di negara selain Korea dan negara yang jaraknya dekat dengan Korea. Seingatku, dulu waktu aku sebesar Callistha dan Andrew.. appa selalu membawaku kemanapun Appa dan Omma pergi bahkan perjalanan bisnis pun aku sering ikut dengan mereka. Tak sepertimu sekarang Oppa.”
Siwon pun membalas “Aku kan sayang sekali padamu. Jadi setiap bulan harus ada waktu berduaan denganmu di luar Korea. Karena banyak yang menganggu di Korea. Di Paris saja sekarang kau sudah susah diajak keluar ke tempat wisata yang banyak orangnya karena istriku sekarang menjadi designer dan model terkenal. Like rich dan famous business woman. Huh. Awas saja kalau memilih laki-laki lain karena kau sendiri sudah sangat terkenal dan bahkan kaya.”
Yoona memukul dada Siwon dan menjawab “Mana mungkin mencari laki-laki lain kalau didepanku ada suamiku yang sudah ganteng, baik hati, sabar, selalu menuruti kemauan istrinya. Apalagi dirinya punya hotel, resort, villa dan mall dimana-mana. Bahkan punya pulau-pulau sendiri. Kurasa wanita manapun akan dijuluki wanita terbodoh melepaskan suami sesempurna itu karena laki-laki lain.”
Siwon tertawa dan menjawab “Jadi karena aku kaya juga makanya kau tak mau melepaskanku? Hm?”
Yoona mencubit perut Siwon dan menjawab “Oppa kira aku mau dengan Oppa karena harta? Dasar. Untuk apa aku bercita-cita jadi designer dan model jika tujuan hidupku ingin kaya. Aku dulu harusnya masuk jurusan bisnis saja jadi bisa meneruskan perusahaan -perusahaan Appa jadi aku akan sangat kaya bukan.”
Siwon pun mengecup bibir Yoona lama, sangat lama hingga Yoona mendorong pelan dada Siwon untuk menghentikan ciuman mereka sekaligus agar mengambil nafas.
Siwon kemudian berkata “Apapun yang terjadi. Kau milikku Yoona. Kau hidupku. Aku tak mungkin bisa hidup lagi jika kau pergi meninggalkanku. Aku mencintaimu sayang, sangat mencintaimu. Saranghae my beautiful wife.”
Yoona pun menjawab “Aku juga mencintaimu, lebih dari kau mencintaiku Oppa. Terima kasih sudah membuatku sadar apa itu cinta serta merasakan cinta sesungguhnya. Oppa teleh memberiku cinta begitu banyak selama 13 tahun ini, terlalu banyak bahkan sangat banyak dari yang pantas kuterima. Entahlah.. jika Oppa tidak datang ke Paris untuk melihat Sooyoung unnie dan Tiffany unnie.. aku tak tau hidupku akan seperti apa.”
Siwon tersenyum.. istrinya manis sekali. Siwon pun membalas “Bisa saja kau mendapatkan suami yang lebih baik dari Oppa sayang. Kau adalah yang terindah dihidup Oppa. Kurasa ini memang sudah takdir Tuhan sayang. Kau harus menjadi milik Oppa dan sebaliknya.”
Yoona lalu kembali menjawab “Oppa kan tadi bilang Oppa sangat mencintaiku. Tapi kalau Oppa tau aku selingkuh atau lebih mencintai orang lain bagaimana?”
Siwon dengan cepat menjawab “Yak! Mana boleh begitu sayang. Tapi jika kau ketauan selingkuh.. Oppa tidak akan melepaskanmu. Kan Oppa sudah bilang kau adalah hidup Oppa.”
Yoona menjawab “Oppa memang sudah gila sepertinya. Mungkin apa yang Soo unnie bilang dulu dan yang sering dibilang Fany unnie memang benar. Yasudahlah Oppa, kita ke mobil saja sekarang. Aku jamin dua anak itu sudah bosan.” Yoona pun mengambil makanan dan minuman tadi dari lantai serta tak lupa bunganya lalu berjalan meninggalkan Siwon yang masih berdiri.
Sadar Yoona sudah beberapa langkah di depannya, Siwon pun berjalan cepat sehingga cepat sejajar dengan Yoona lalu bertanya “Memangnya mereka berdua bilang apa Yoong?”
Yoona menjawab “Tanya saja sendiri kalau memang Oppa penasaran”
Siwon dengan pasrah menjawab “You win again baby.” Kemudian mereka berdua tertawa bersama sambil berjalan ke mobil mereka yang sudah dekat.
Setelah masuk ke dalam mobil, benar saja, kedua anak mereka, terutama Callistha mengomel panjang. Dia bilang mengapa sih lama sekali padahal Siwon bilang sebentar saja. Dirinya kan sudah mau memainkan mainannya. Tetapi sepertinya tidak bisa karena sudah jam 11 lebih sekarang. Sampai dirumah dirinya pasti akan mengantuk dan langsung tidur setelah menggosok gigi. Yoona dan Siwon tidak menjawab apapun hanya tersenyum saja. Well, mereka memang terlalu lama dengan bisnis mereka berdua tadi.
Karena melihat anak-anaknya seperti kesal dan badmood, Yoona pun teringat tadi dirinya membelikan makanan dan minuman untuk mereka.
Yoona pun membuka suara “Andrew, princess Mommy.. Mommy minta maaf ya tadi lama sekali. But see I bought something for you two!”
Andrew mengecup pipi Yoona dan berkata “I am not angry to you Mom. Just tired. But what did you buy for me?”
Yoona mengecup pipi Andrew juga lalu menjawab “This. Java chip and your fav avocado cake.”
Andrew pun segera mengambilnya dan berkata “Thankyou my pretty Mommy. You are always the best.”
Siwon sempat-sempatnya seperti ingin mengajak debat anaknya dengan berkata “Dad membelikanmu sangat banyak Lego dan lainnya tadi. Tetapi hanya dengan java chip dan cake kau tergoda begitu saja?”
Andrew menjawab “Suka-suka aku dong Dad! Mommy kan memang yang terbaik untukku. Wek.”
Yoona hanya bisa menggelengkan kepalanya. Siwon kadang memang bertingkah seperti anak remaja yang sedang cemburu. Setelah itu, Yoona juga memberikan Cotton Candy dan chocolate cake untuk Callistha. Hal ini membuat Callistha kembali tertawa dan ceria.
Yoona kemudian bertanya “Oppa apa kau masih mau ice Americano? Ini sudah terlalu malam. Kau bisa tidak tidur nanti.”
Siwon pun menjawab “Biarkan saja. Biar aku bisa memakan makananku nanti malam. Aku belum mendapat jatahku hari ini.”
Andrew spontan bertanya “Jatah apa Dad?”
Sebelum Siwon menjawab, Yoona sudah duluan bersuara “Ini. Chocolate cake Daddy. Maksud daddy , dia belum mendapat jatah chocolate cakenya, sayang.”
Andrew hanya menjawab “Oh..”
Siwon tertawa tanpa suara lalu terdiam ketika melihat mata Yoona yang mengartikan “Awas kau Oppa!”
Kemudian Siwon mengambil chocolate cake yang katanya untuknya dari tangan Yoona.
…
….
…..
Beberapa hari kemudian..
Hari ini adalah tanggal merah. Sebenarnya sih Siwon mau membawa keluarga kecilnya jalan-jalan ke Jepang untuk 4 sampai 5 hari kedepan. Tetapi tidak jadi karena hari ini Summer berulang tahun dan anaknya lebih memilih datang ke pesta ulang tahun Summer yang dirayakan lumayan meriah di ballroom salah satu hotel Siwon di Seoul yang bernama SY Hotel. Siwon memang sengaja menamakan hotel ini SY Hotel karena sebenarnya hotel ini dipersembahkan untuk istrinya saat anniversary pernikahan mereka pada tahun pertama. Look! How sweet he is.
Ketika jam menunjukkan jam 1 siang, Siwon dan Yoona pun baru keluar dari kamar mereka. Mereka keluar dalam keadaan sudah segar tentunya. Ya, setelah bermain di ranjang semalaman dan tadi pagi, Siwon dan Yoona memutuskan mandi dahulu baru keluar dari kamar. Yoona pun berjalan duluan meninggalkan Siwon yang berjalan dibelakangnya sambil berbicara di teleponnya.
Belum sampai di tangga paling bawah, Callistha sudah datang dari arah taman belakang dan memeluk Yoona. Tentunya Callistha tidak lupa mengucapkan “Good morning Mommy! I love you sooo much.”
Yoona pun menjawab “Good morning my Princess! Kau sudah makan?”
Callistha menganggukkan kepalanya cepat dan berkata “Sudah. Aku dan Oppa tidak menunggu Mom and Dad lagi karena kalian masih belum turun walaupun sudah jam 10. Kenapa lama sekali sih?”
Yoona tersenyum lalu mengendong Callistha dan menjawab “Mom dan Dad capek jadi kami memutuskan tidur lebih lama. Lagipula ini kan hari libur dan hari ini kita mau ke partynya Summer kan.”
Callistha pun menjawab “Yes, Mom. We should go.”
Yoona pun tersenyum dan menjawab “Haruskah Mom membawamu ke tempat mempercantik diri juga?”
Callistha langsung mengganguk. Dirinya lalu berkata “Mom. You are the best.” lalu mengecup bibir Yoona singkat.
“Kau bilang siapa yang the best?” Itu adalah suara Siwon yang sekarang sudah memeluk kedua perempuan kesayangannya
“Oops. Dad!! Hmm.. yes Mom is the best.”
Siwon kemudian menjawab “Oh jadi begitu.. daddy juga sebenarnya berpendapat Mom lebih cantik darimu Princess.”
Yoona langsung melotot kearah Siwon yang dibalas dengan kedipan mata Siwon.
Callistha pun berteriak “Mommy! Daddy jahat padaku!”
Yoona menatap Siwon lalu kembali ke Callistha dan menjawab “Iya.. Mommy tau. Sudah biarkan saja Daddymu. Kita lebih baik bersiap-siap ke salon saja sayang. Nanti kita beri daddy hukuman saja sayang.” Kalimat terakhir yang Yoona ucapkan diucapakan dengan bisikan.
Siwon membalas anaknya “Tidak. Daddy baik. Buktinya Daddy selalu sayang pada Mommy. Membelikan mainan padamu dan Andrew.”
Callistha menjulingkan matanya lalu turun dari gendogan Yoona untuk pergi bersiap-siap. Dirinya sangat semangat. Terlalu malah.
Setelah Callistha pergi, Siwon pun mengandeng tangan Yoona menuju meja makan yang terletak sebelum taman belakang. Yoona pun berkata “Kau ini Oppa. Selalu saja mengerjai anak-anakmu sendiri. Huh.”
Siwon mengecup bibir Yoona dan menjawab “Tapi yang aku bilang memang kenyataannya. Kau kira aku hanya becanda?”
Yoona menjawab “Whatever Oppa. Aku mau makan saja dulu. Aku harus cepat karena mau ke salon dan boutique.”
Siwon mengecup bibir Yoona lagi lalu menjawab “Untuk apa mempercantik diri lagi? Kau saja sudah sangat cantik tanpa makeup apapun. Kurasa semua lelaki di pesta itu akan pingsan jika kau benar-benar all out.”
Yoona berjalan lebih cepat sambil menjawab “Oppa.. kau sudah gila sepertinya.”
Yoona yang sudah akan duduk pun tidak jadi karena ternyata Andrew sedang duduk di meja makan juga dengan iPad ditangannya.
Siwon pun akhirnya yang duluan terduduk. Kemudian Yoona mengeluarkan suara “Hey handsome! Kau tidak mau memeluk Mommy?”
Andrew langsung menekan tombol pause pada game yang sedang dimainkannya lalu memeluk Yoona serta mencium pipi Yoona dan berkata “Sorry Mom. Aku tidak tau Mommy berada disini. Aku sudah membuatkan roti dengan selai strawberry untukmu Mom.”
Yoona tersenyum lalu mengecup puncak kepala Andrew dan berkata “Thankyou my baby boy. Ah.. Mommy semakin mencintaimu saja.”
Andrew terkekeh dan menjawab “Me too! I love you even more my pretty Mommy.” Setelah itu Andrew pun pergi ke kamarnya karena Yoona menyuruhnya mandi.
Siwon kemudian berkata “Aish. Anak itu berani menggoda istriku. Aku lebih mencintaimu sayang, ingat itu.”
Yoona tertawa dan menjawab “Iya Oppa iya. Cepat makanlah ini.” Yoona menyodorkan waffle serta beberapa crackers kepada Siwon. Kemudian mereka pun memakan makanannya sambil berbincang-bincang. Sebenarnya sih bukan cuma dihari libur mereka begini, setiap hari mereka memang begini. Siwon juga tidak buru-buru masuk kantornya malah kadang dirinya tidak pergi karena ingin berduaan dengan Yoona dirumah atau jalan–jalan berdua.
…
….
…..
Setelah makan dan bersiap-siap, kini Siwon, Yoona dan kedua anaknya sedang di mobil limo untuk menuju salon tempat Yoona biasa mempercantik dirinya.
Kurang dari 1 jam, mereka pun sampai di salon tersebut. Yoona turun dengan Callistha dan babysitter putrinya. Bukan apa, hanya saja kalau Yoona sedang dirias dan anaknya membutuhkan sesuatu, Yoona takut susah mengontrol.. jadinya dirinya membawa babysitternya juga. Hanya satu. Tidak seperti Siwon yang berlebihan dulu ketika anaknya masih sangat kecil.
Ketika mau menutup pintu mobil, Siwon menahan pintunya dan ikut turun. Callistha sih sudah terlanjur masuk ke dalam beauty house yang mereka datangi dengan babysitternya. Yoona yang melihat Siwon turun dari mobil pun bingung. Yoona pun bertanya “Ada apa Oppa?”
Siwon mengecup bibir Yoona “Kau melupakan hadiahku.”
Yoona menggelengkan kepalanya. Suaminya itu ada ada saja. Yoona pun kemudian berjalan menuju kedalam. Ternyata Siwon mengikutinya. Yoona yang sadar pun bertanya “Kenapa lagi Oppa?”
Siwon dengan santai menjawab “Well.. aku mau menemani dua perempuan tercintaku. Tidak apa-apa kan?”
Yoona menjawab “Terserahmu Oppa. Yang jelas kau akan bosan. Lagipula Andrew mana mau disuruh tunggu juga. Dia kan tadi mau beli coffee.”
Siwon menjawab “Yasudah biarkan saja dia pergi beli coffee nanti sebelum jam 5 aku akan bilang ke supir sudah harus ada didepan. Acaranya jam 6 kan?”
Yoona pun mengganguk.
…
….
…..
Dan benar saja, Siwon terlihat tenang saja walaupun sudah hampir 2 jam didalam. Dirinya daritadi hanya memainkan iPhonenya atau membaca majalah business yang kebetulan ada di salon ini.
Callistha yang sudah selesai dirias wajah dan rambutnya pun langsung berlari ke arah Siwon yang duduk dekat dengan Yoona. Dirinya lalu berputar ala Princess dan mengatakan “Daddy! I look beautiful right?”
Siwon menjawab “Yes princess” Dan mengendong Callishta untuk mendudukannya dipahanya. Mereka berdua lalu bercanda dan mengobrol terus bersama.
Yoona tersenyum melihatnya. Pemandangan didepannya ini terlalu manis membuat dirinya entah kenapa merasa terharu. Sejak menikah dan saat mempunyai Andrew, Yoona sangat yakin Siwon akan lebih baik dalam hal berhubungan dengan anak mereka nantinya. Andrew saja yang adalah anak laki-laki begitu dimajakan Siwon, dirinya juga sih. Namun jarang kan ada seorang CEO atau pemilik banyak hotel, mall, dll mempunyai waktu untuk hadir di segala acara anaknya disekolah. Apalagi sebenarnya saat mereka hanya mempunyai Andrew.. Siwon sering sekali menemani dirinya dan Andrew di kelas anak dibawah umur. Apalagi saat mempunyai anak perempuan, Siwon memperlakukan putrinya bagai seorang princess. Ya, Siwon tidak membedakan kasih sayang sih.. cuma untuk urusan memanjakan sih lebih memanjakan Callistha karena Callitha memang lebih manja dan untungnya Andrew juga tidak manja dan lebih suka apa-apa mencari Mommynya kecuali jika mau bermain bola saja baru cari Siwon. Siwon juga sering membacakan cerita dongeng untuk anak-anaknya sebelum tidur saat mereka masih kecil. Karena saat semakin besar, malah mereka yang meminta Siwon untuk tidak membacakan dongeng lain, untuk tidak terus khawatir pada mereka. Yoona tersenyum mengingatnya. Hah, tanpa dia sadar.. waktu terus berjalan, anak-anaknya semakin besar juga dan yang terpenting dirinya semakin bahagia. Thats all.
Setelah Yoona juga sudah selesai, mereka lalu naik ke lantai 3. Salon ini memang merangkup menjual gaun-gaun pesta di lantai 3 serta cafe kecil menjual teh dan cake di lantai 4.
Yoona pun mengikuti Callistha, membiarkan anaknya memilih baju yang dia mau pakai. Andrew juga sudah bersama mereka sekatsng setelah memebli coffee dan cake tadi, seperti biasa.. Andrew hanya bermain phonenya. Siwon yang disebelahnya hanya melihat-lihat keadaan sekitar. Dirinya tidak tau harus ngapain sekarang, sudah bosan tepatnya tapi ya namanya Choi Siwon, dirinya terlalu menyayangi keluarganya apalagi istrinya, jadi menghabiskan waktu menunggu wanitanya belanja dan merias bukanlah masalah twrlalu besar untuknya meskipun tentunya dia bisa bosan juga.
“Jadi kau mau yang mana sayang? Kita sudah harus cepat-cepat. Kau tak mau terlambat di acar Summer kan?”
“Iya Mom. Aku bingung mau yang mana. Hm yang pink atau peach atau putih atau biru atau..”
“Ya ampun sayang. Satu saja pilihnya sekarang. Yang lain nanti bisa dibungkus. Kau cuma bisa pakai 1 gaun.”
“Hmm.. yasudah yang pink saja mom.”
Yoona memutar matanya.. sudah tau jawaban anaknya. Sok bingung memilih-milih, tetapi nyatanya pilihannya tidak jauh-jauh dari pink.”
“Yasudah kau ganti bajunya sekarang ya sayang. Mom juga akan pergi mengganti.”
…
….
…..
Akhirnya 4 orang ini pun sampai di ballroom dimana pesta Summer dirayakan.
Sooyoung langsung memeluk Yoona dan berkata “Omg Yoong!! Aku sudah sangat merindukanmu. Terima kasih sudah mengirimkan macaroon dan yang lain-lain kerumahku. Aku jadi malu Yoong.”
Yoona terkekeh dan menjawab “Aku juga merindukkan eonnie! Tidak apa-apa.. aku senang kalau eonnie senang.”
“Hmm bytheway, kenapa sih kau ini semakin cantik saja Yoong? Kau bahkan terlimat masih seperti anak SMP atau SMA. Benar-benar menyebalkan.”
Yoona menjawab “Tidak eonnie. Kau lebih cantik. Kau terlihat glowing!!! Walaupun sedang hamil eonnie sangatlah mempesona!”
“Ah!! Gomawo Yoong.”
Pembicaraan mereka terpotong oleh Siwon “Sudah Soo. Jangan terus mempeributkan kecantikan istriku. Sudah terbukti dia memang wanita cantik bahkan diusia 30annya. Sekarang lebih baik kau ke panggung saja. Anakmu sudah mau tiup lilin sebentar lagi.”
“Dasar Oppa selalu saja menyebalkan. Yasudah aku pergi kedepan dulu.”
Andrew rupanya masih berdiri didekat Yoona sehingga Yoona pun berkata “Sayang.. kau bisa bermain dengan mereka dibagian anak-anak.”
Andrew menjawab “Disini semuanya masih kecil dan kebanyakan perempuan Mom.”
Yoona pun berkata “Itu disana. Ada anak auntie Tiffany, James. Dia juga pasti sedang mencarimu.”
“Yeay!! Aku pergi dulu yang Mom, Dad.”
Ya, James adalah anak pertama Tiffany yang lebih tua hampir 2 tahun dari Andrew. Tiffany mempunyai 2 anak, 1 lagi seusia Summer dan Callistha bernama Jennifer. Tiffany juga sedang mengandung seperti Sooyoung, bahkan sudah memasuki 9 bulan. Yoona salut sekali pada Tiffany, setiap Tiffany hamil, dirinya tetap saja bisa berpesta. Percaya atau tidak.. dia bahkan masih berani photoshoot diketinggian. Yoona sih berani saja kalau tidak hamil. Dari mereka bertiga (Yoona, Sooyoung, Tiffany) Tiffanylah yang paling gila walaupun hamil. Tetap melakukan berbagai aktivitas seperti biasa. Tidak seperti Sooyoung dulu waktu mengandung kedua putri dua kali.. dirinya harus bed rest secara full dari bulan keempat. Sooyoung yang tidak tahan untuk tak aktif pun kadang mengeluh, marah bahkan menangis tetapi dirnya tetap saja melakukan seperti yang disuruh dokternya. Sedangkan Yoona? Drinya bersyukur tidak harus seperti Sooyoung.. dirinya tidak mual, tidak pusing, tidak sakit sama sekali lagi setelah trisemester pertamanya selesai. Bahkan sebenarnya dari awal hamil, Yoona seperti merasa tidak hamil saja. Tidak mual yang berlebihan, tidak ngidam apa-apa hanya setiap pagi Siwon harus makan bersamanya dan saat dinner mereka harus makan malam bersama dan harus ada at least one dessert. Tidurnya juga tak terlalu terganggu meski kadang pundak dan punggung serta kakinya pegal rasanya. Tetapi jauh lebih bagus dari Sooyoung, dirinya masih dapat jalan dicatwalk, melalukan photoshoot sampai awal bulan keempat kehamilannya karena setelah itu Siwon membawanya keluar Korea untuk menetap di New York. Alasannya mau memanjakan istrinya. Karena itu, kedua anaknya lahir di New York.
Yoona menggelengkan kepalanya. Tiffany saat ini masih bisa menari-nari ditempatnya. Apa suaminya tidak tau ya? Kan suaminya dokter.
Yoona pun memanggil Tiffany dengan agak berteriak karena anak-anak semua sedang menyanyi lagu Happy Birthday untuk Summer yang sudah berdiri didepan kue besarnya berbentuk tempat Rapunzel dikurung.
“Eonnie! Kau ini sadar tidak kau sedang hamil bahkan bisa saja kau melahirkan ditempat karena terlalu aktif bergerak. Bukan terlalu lagi tapi berlebihan.”
Tiffany pun berhenti menari dan menjawab “Hey Yoongieku! Kau ini semakin cantik saja ya. Apa kau sedang hamil juga?”
Yoona dengan cepat menjawab “No eonnie No! Jangan gila okay.”
“Hahahaha kau takut hamil lagi kan Yoong.” “Siwon ah, kau tak mau menambah lagi?”
Siwon yang tadi sedang mengobrol dengan salah satu teman bisnisnya menjawab “Tidak sih.. karena aku tak mau Yoona kelelahan dan aku juga tak mau Yoona semakin tak punya waktu untukku. Punya 2 anak yang sudah lumayan besar saja, aku kadang tak diperhatikan. Apalagi punya bayi lagi. Tapi jika memang dikasih ya mau bagaimana lagi. Intinya kami sih merasa tidak mau menambah lagi.”
Tiffany membalas “Melakukan mau tapi tak mau ada hasilnya ya. Boleh juga.”
Yoona membalas “Eonnie. Jangan mulai lagi ya. Sudahlah.”
Tiffany menjawab “Ya.. ya. Maafkan aku. Tapi kan kalau kau hamil lagi, itu semakin menjamin Siwon tidak bermacam-macam diluar sana atau menghindari dirinya menyukai wanita lain.”
Siwo langsung protes “Fany-ah kurasa sih kau ini stress atau bagaimana. Omonganmu semua tidak masuk akal sekali. Mengapa harus mencari wanita lain kalau wanitaku sudah sesempurna istriku sekarang.” Siwon pun tak malu mengecup bibir Yoona didepan Tiffany dan orang yang mungkin melihat mereka sekarang.
Tiffany akhirnya terduduk dan berkata “Sudahlah sana. Kalian berdua memang suka sekali ya bermesraan dihadapanku.” Yoona dan Siwon pun benar-benar pergi setelahnya.
…
….
…..
Katanya tak sopan untuk meninggalkan acara tanpa pamit pada orang yang mengundang bukan?
Tapi itulah yang dilakukan Siwon dan Yoona. Siwon malah mengajak Yoona keluar dari ballroom dan pergi ke kamar mereka yang memang ada di VVIP hotel ini. Tidak lupa kan ini hotel milik Siwon?
Mereka berdua berdiri dibalkon kamar yang menghadap ke kolam berenang. Siwon merangkul Yoona dan menaruh kepala Yoona dibawah kepalanya dan mengecup pelan puncak kepala Yoona.
“Sayang..”
“Hm? Ada apa Oppa?”
“Aku sangat mencintaimu.”
“I know Oppa.”
“Meski begitu. Aku tetap mau kau tau kalau Oppa akan selalu mencintaimu apapun yang terjadi.”
“Hmm..”
“Apa kau bahagia selama kau menjadi istri Oppa? Karena Oppa sering membuatmu kesal, kadang bossy, mengerjaimu dan masih banyak lagi.”
“Tentu Oppa! Aku bahagia dan akan selalu bahagia. Ada alasan apa sehingga aku tidak bahagia hidup bersamamu? Tidak ada. Kau salah besar jika berpikir aku tidak bahagia Oppa.”
“Syukurlah. Oppa juga bahagia jika kau bahagia. Thankyou for coming into my life, be my wife and make my life a lot happier and colourful.”
“Tidak. Kurasa aku yang harus berterima kasih karena Oppa selalu sayang kepadaku, selalu menuruti kemauanku tanpa mengeluh, selalu memberi cinta untukku dan anak-anak kita, selalu memberi lebih dari yang pantas kita dapatkan. Aku sudah pernah bilang bukan.. aku sangat beruntung menjadi pasangan hidupmu Oppa.”
“Terima kasih sayang sudah mau menjadi bagian dari hidup Oppa, menjadi wanita yang hebat, wanita yang begitu penyayang dan baik. Kau adalah segalanya yang ku butuhkan dalam hidup ini. Saranghae Yoong.”
“Nado saranghae Oppa.”
Mereka pun berciuman, sangat lama dan sangat dalam. Menyalurkan segala perasaan mereka pada satu sama lain, memberitahukan jika cinta mereka adalah yang didepan mereka sekarang, saat ini. Bibir yang terpaut itu lama kelaaman semakin lengket bahkan lidah mereka pun sudah saling mengikat dialam mulut mereka. Sampai akhirnya mereka merasa mereka butuh bernafas, barulah mereka melepaskan bibir satu sama lain.
“Aku punya hadiah untukmu sayang.”
“Hadiah? Untuk apa Oppa. Kau sudah memberiku bunga hampir tiap hari.. masih saja memberi hadiah. Yang ulang tahun hari ini bukan aku tapi kan Summer.”
“Kau adalah hadiah terbesar dan terindah dihidupku Yoong. Sekalipun aku memberimu barang termahal pun itu tidak akan sebanding dengan kehadiranmu dihidupku.”
Siwon pun mengambil sebuah kotak kristal dari kantong celananya. Membuka kotak itu dihadapan Yoona. Didalamnya terdapat kalung serta cincin berlian yang sangat indah.
Siwon pun memakaikan kalung dan cincin itu pada leher dan jari manis Yoona. Lalu mengecup dahi, kedua pipi dan bibir Yoona.
Yoona pun berkata “Gomawo Oppa! Sebenarnya kau tak perlu terus membelikanku barang. Semua cinta dan kasih sayangmu selama kita bersama sudah lebih dari cukup. For me, this is just a bonus. You are my main gift, my always favorite present oppa!”
“Saranghae Yoong! Teruslah menetap dihidupku, berlindunglah padaku, percaya kalau aku dapat menjagamu dan anak-anak kita dari apapun. Kuharap 10 tahun kedepan, kau masih dapat tersenyum dan berkata ‘Aku bahagia bersamamu Oppa’ karena kebahagiaanmu adalah yang terpenting untukku sayang. Aku benar-benar mencintainmu.”
“Aku juga mencintaimu Oppa, sangat mencintaimu.”
“Yasudah dua hari lagi kita ke Europe lagi ya sayang.”
“Oh ternyata ini ya tujuan utama Oppa.”
“Bukan.. tetapi Oppa memang mau bilang itu dari tadi pagi.”
“Ya.. ya.. terserah Oppalah. Memangnya aku boleh menolak?”
“Tentu boleh, kalau itu karena kau mau pergi ke tempat lain. Dan tidak boleh kalau yang kau maksud adalah tidak pergi.”
“Yak! Itu sama saja. Ku kira tumben Oppa membolehkanku menolak untuk urusan yang satu ini.”
“Yasudah berarti setuju kan?”
“Setuju.. tetapi Oppa ya yang berbicara kepada Andrew terutama Callistha. Kuperingatkan saja.. princess kita pasti akan menangis. Lihat saja kau bisa membuat kita tetap pergi atau malah batal.”
“Tenang saja. Aku yang urus semuanya.”
“Okay then. Sekarang ayo kita balik ke acara dibawah. Kau keterlaluan Oppa mengajakku meninggalkan acara keponakan sendiri hanya untuk bermesraan disini.”
“Iya sih. Tapi bagaimana lagi. Hehe.” “Saranghae Yoong.”
“Nado saranghae Oppa.”
THE END.
Endingnya keknya ga jelas deh atau bisa dibilang tanggung atau apalah. Tapi ya aku cuma bisa kasih kek gini haha. Semoga terhibur dan terobati bagi yan udh kangen YoonWon! Thanks!