[Coretan] YW – Story 1

Title : YW – Story 1

Casts : Choi Siwon, Im Yoona and others.

Disclaimer : All the characters are not belong to me.

Note : Ini judulnya YW memang sengaja karena kemungkinan akan dilanjut” walaupun cuma coretan. Sorry for the typos

.

.

.

Happy Reading guys!

.

.

.

.

 

Author POV

“MOMMY!!!! MOMMY!!” suara teriakan seorang anak kecil terdengar di Jumat pagi ini. Saat ini jam baru saja menunjukkan pukul 7.40 pagi yang artinya kemungkinan orang yang dipanggil “Mommy” masih tertidur. Mungkin..

Karena tidak mendapat respon dan tidak melihat kedatangan mommynya.. anak kecil tersebut pun kembali berteriak “MOM!! MOMMY!”

Tidak lama setelah itu pintu dari kamar yang bernuansa pink muda itupun terbuka dan menunjukkan seorang wanita. Tapi.. oops. Yang datang ternyata adalah pembantu dari anak kecil tersebut yang biasa dipanggil “Rach” oleh anak kecil tersebut.

“Mommy nona sepertinya masih tertidur atau sedang sibuk di kamar. Nona mau apa?”

“AKU MAU MOMMY!”

“AKU MAU MOMMY!”

5 menit berlalu dengan teriakan yang hampir sama.. semuanya berkaitan dengan Mommynya.

“Tapi nona.. mommy nona masih belum keluar dari kamar diatas. Mungkin kecapekan karena kemarin kan nyonya dan nona pulang malam sekali dari Lotte World.”

“AKU MAU MOMMY RACH!”

“Nona makan sarapan saja dulu bagaimana? Hari ini koki dibawah memasak pancake dan membuat waffle white chocolate kesukaan nona.”

“Aku TIDAK mau makan Rach! Aku mau Mommy.”

“Ta–”

“Sayang.. ada apa sih kau berteriak terus dari tadi. Dan jangan menjawab Rachel dengan teriakan terus. Itu tidak sopan.”

“DADDY!! AKU MAU MOMMY!”

“Rachel.. kau boleh kembali ke lantai bawah. Maaf ya Lauren berteriak padamu daritadi.”

“Tidak apa-apa tuan. Lauren mungkin sedang badmood saja.”

“Say sorry dulu Lauren.”

“But I want Mommy, Dad!”

“Iya.. kamu minta maaf dulu pada Rachel.. lalu daddy akan membawamu pada Mommy. Kau mau Mommy marah kalau dia tau kau tidak meminta maaf pada Rachel nanti??”

“Rach.. I am sorry.”

“Tidak apa-apa nona. Aku turun dulu ya.”

Daddynya yaitu Choi Siwon, pria ganteng yang dikenal banyak orang di dunia karena ketampanan dan kesuksesannya dalam bisnis. ‘Raja Bisnis’ adalah salah satu dari banyak julukan yang sering dilontarkan orang-orang mengenainya. Oh jelas.. karena kesuksesannya dalam membangun bisnis nya sendiri tanpa mengandalkan warisan atau turunan orang tuanya yang adalah salah satu konglomerat do Korea.

Choi Siwon kini tinggal di New York dengan keluarga kecilnya sejak 10 tahun yang lalu, tepatnya sejak dirinya menikah dengan wanita yang sangat dicintainya 10 tahun yang lalu.

Siwon mendudukan Lauren.. ya Lauren nama anak kecil yang sejak pagi ini berteriak. Mengelus rambutnya lembut lalu bertanya “Kenapa princessnya daddy pagi-pagi sudah berteriak hm?”

Lauren pun menjawab “Aku mau Mommy!! MOMMY!”

“Ya ampun sayang. Kau ini cantik-cantik tetapi berteriak terus. Malu dong.. para pelayan di bawah semua pasti sudah mendengarnya.”

“Aku mau Mommy, Dad!”

“Okay.. tapi tak perlu berteriak kan?”

“Tapi tidak ada yang mau bawa Lauren ke Mommy.”

“Lauren kan bisa naik sendiri sayang.”

Lauren pun terdiam kemudian berkata “I want Mommy..” dengan suara lebih kecil dan diikuti dengan tangisannya.

“Oh.. Don’t cry my princess. Okay sekarang Daddy gendong bawah Lauren keatas. Mommy masih tidur.”

Siwon pun mengendong Lauren yang membawa boneka Unicorn pink ditangannya lalu mereka menaiki tangga yang lumayan panjang lalu masuk dengan pelan ke kamarnya.

Lauren minta diturunkan di tempat tidur dan dirinya langsung memukul tangan Mommy pelan dan berkata “Mommy! Wake up. I am here!”

Melihat Yoona tidak menunjukkan reaksi apapun, Siwon yang duduk di tempat tidurnya pun berkata “Let Mommy sleep a bit longer today. She must be tired sweetie.” (Izinkan Mommy tidur lebih lama hari ini. Dia pasti capek anak manis.”

“But I want mommy!”

“You can tell Daddy what you want to tell Mommy. And daddy will help you or give you whatever you want.” (Kau bisa katakan pada Daddy apa yang mau kau katakan pada Mommy. Daddy akan membantumu atau memberikan apapun yang kau mau.”

Lauren menggelengkan kepalanya cepat lalu kembali ‘menganggu’ Mommynya yang masih tertidur dengan memukul tangannya Mommynya terus yang tanpa sadar lama kelamaan semakin kencang yang membuat Mommynya membuka matanya.

Mommnynya, yaitu Choi Yoona. Siapa yang tidak mengenalnya? Model termahal hampir 10 tahun berturut-turut.. yang sejak 4 tahun lalu hiatus dari dunia modelnya yang sekarang focus pada boutique-boutique yang dibukanya di Korea, New York dan banyak negara di Asia dan beberapa Negara di Eropa. Sesekali memang dirinya tampil di majalah dan iklan. Selebihnya dirinya lebih fokus mengurus bisnis dan keluarga kecilnya.

“Lauren.. kenapa kau memukul Mommy terus? Dan Oppa kenapa tidak mengerti sih aku kan mau tidur sedikit lebih lama lagi. Aku sudah bilang pada Oppa kan tadi malam.”

Siwon pun menjawab “Sorry sayang. Bukan aku tak mengerti. Putrimu ini terus mencarimu. Dia bahkan sudah buat keributan sejak hampir 1 jam yang lalu. Dia berteriak terus. Aku pun pusing dibuatnya.”

“Jadi.. Lauren.. ada apa?”

“I want Mommy!”

“Ini Mommy kan sudah bangun sayang. Jadi ada apa?”

“I WANT MOMMY!”

“Lauren.. itu Mommy sudah bangun kan? Jadi katakanlah apa yang kau mau darinya. Daddy mohon jangan berteriak terus.”

“MOMMY!!!”

Yoona langsung mengangkat Lauren dan mendudukannya dikakinya dan memeluknya lalu berkata “Ayo katakan apa yang sebenarnya kau mau anak manja?” sambil menggelitik tubuh Lauren.

Siwon yang melihatnya entah kenapa sedikit cemburu jadi dirinya dengan cepat bergerak untuk duduk dibelakang Yoona dan menyenderkan kepala Yoona di dadanya dengan Lauren yang masih dipeluk tangan Yoona.

“Aku mau Mommy.”

“Mommy disini. Jadi apa lagi?”

“Aku mau Mommy.. aku mau Mommy.. mengabulkan permintaan Lauren.”

“Ya ampun sayang bilang daritadi dong. Daddy sampai pusing dibuatmu princess!”

Lauren tidak memperdulikan ucapan daddnya. Dia malah memeluk Mommynya sangat erat dengan kedua tangan yang pastinya ukurannya jauh lebih kecil dari tubuh indah Mommynya.

Yoona menatap keatas, ke wajah Siwon sambil berkata tanpa suara “Ada apa Oppa?”

Siwon mengecup kepala Yoona lembut lalu juga berkata tanpa suara “Aku tidak tau..”

Yoona pun mengecup pipi Siwon lalu mengecup kepala Lauren dan bersuara “Princess? Is there any problem? You can tell mommy whatever they are.” (Princess, apa ada masalah? Kau bisa katakan pada mommy apapun itu.”

Lauren menggelengkan kepalanya pelan lalu melepaskan pelukannya dari tubuh Mommynya lalu berkata “I just miss you Mommy..” dan air mata pun mulai turun dari kedua mata indahnya.. mata yang sangat mirip dengan mata indah mommynya yang sering menjadi alasan orang-orang jatuh hati padanya.

Yoona tersenyum lalu berkata “Oh my baby.. Let Mommy kiss you.”  lalu Yoona pun mengecup bibir Lauren

*Ini kan ceritanya mereka sudah tinggal di New York lama sekali.. Lauren juga lahir disana.. so bahasa dan culture mereka kebanyakan bahasa inggris dan tentunya culturenya mengikuti sana*

Lauren tersenyum lalu melompat turun dari tempat tidur milik kedua orang tuanya dan berlari menuju sekatan ruangan satu lagi yang masih dikamar orang tuanya untuk menonton cartoon pagi favoritnya di televisi super besar milik orang tuanya.

Siwon dan Yoona yang melihat betapa cepat perubahan keadaan dan mood putri mereka satu-satunya pun hanya tertawa lebar.

Siwon yang sejak tadi mengelus rambut Yoona pun berkata “God.. sayang Lauren itu seperti kau saja saat kita sedang pacaran dulu. I kinda miss that one thing of you.”

Yoona memukul lengan kekar suaminya dan berkata “Enak saja Oppa! Lauren kan mirip denganmu yang manja, bossy, perfectionist, suka belanja dan mau semua permintaannya dituruti. Aku pun bingung mengapa aku dikeliling dua manusia yang seperti jiplakan dalam hal sifat, sikap dan cara berperilaku. Aku pasti mempunyai dosa besar yang tidak kuketahui dulu makanya Tuhan menghukumku dengan memberiku dua orang yang ada dihidupku hampir 24/7.”

Siwon sejak tadi tersenyum melihat dan mendengar istrinya berkata panjang lebar. Setelah Yoona diam, Siwon baru merespon “Kalau bukan kau yang diberi Tuhan untukku dan Lauren.. siapa lagi? Aku tak mau wanita lain selain dirimu. Apa kau tega membiarkan Choi Siwon, pria yang digilai para wanita terus tidak mempunyai pasangan sampai tua?”

Yoona terkekeh dan menjawab “Terserahmu lah Oppa.”

Siwon mengecup pipi Yoona dan berkata “Aku sangat bersyukur kau melakukan dosa yang kau bilang mungkin tidak ketahui itu jika memang karena itu Tuhan mengirimku dan Lauren untukmu sebagai hukuman. Tak ada lagi istri dan Mommy lain yang dapat mengurus kami berdua seperti dirimu sayang.”

Yoona memukul lengan Siwon lagi.

Siwon yang tau Yoona sedang sedikit malu pun lanjut berbicara “Aku tak mau membayangkan aku dengan yang lain apalagi jika kau dengan orang lain. Aku pasti akan merasa sangat jealous karena lelaki yang memilikimu adalah yang sangat sangat beruntung. Dan lagi.. apakah putriku akan secantik Lauren jika takdir memberiku istri lain. Oh sayang.. kau membuatku sakit hati saja.”

Yoona memutar matanya. Lagi-lagi gombalan suaminya terlalu tinggi pikirnya.

Yoona lalu merespon “Oh ya? Aduh.. apakah seharusnya dulu aku menerima ajakan kencan Lee Minho Oppa saja ya. Mungkin aku tidak perlu mengurus suami seperti Oppa yang terlalu manja.”

“Kau ini! Kau yang bilang kan dia buka tipe ideal mu! Huhhh!!”

“Okay Oppa. Ya kuakui kau memang lelaki paling ganteng menurutku dulu. Apa lagi uangmu berlimpah dan aku suka sekali makan dan berbelanja yang adalah hobiku jufa. Jadi ya aku memilihmu saja.”

“Oh jadi hanya karena itu? Karena uang Oppa juga? Jadi kalau Oppa sewaktu itu tidak semapan waktu itu kau tidak akan mau pada Oppa? Dasar wanita memang semua sama saja ya ternyata. Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu.. ternyata ini aslimu hmm.”

“Ya ampun Oppa kau terlalu berlebihan. Kau tau jelas aku hanya becanda.. tapi lihatlah kau merengek bagaikan bayi saja!”

“Kau ini tidak bisa ya sekali-sekali sayang-sayang padaku. Coba Lauren yang berlaku sepertiku.. kau pasti akan langsung mengecupnya kan.”

“Dia kan putriku satu-satunya Oppa. Dia juga putrimu satu-satunya.. masak Oppa cemburu sih?”

“Tentu saja Oppa cemburu. Oppa cemburu pada siapapun termasuk Lauren dan orang tua kita yang kau perhatikan dengan sangat baik. Oppa akan tetap dan selalu cemburu jika kau lebih perhatian pada orang lain. Kau kan istri Oppa. Milik Choi Siwon.. ya seharusnya kau memperhatikan Oppa seorang saja!”

Yoona tersenyum.. sambil mengelus pipi Siwon dirinya berkata “Oh.. suami tampanku manja sekali. Aduh bagaimana jika aku mempunyai anak laki-laki.. aku rasa aku bahkan tidak boleh mengandeng tangannya.. aku kan mau mengecup bi–”

Siwon dengan cepat mengecup bibir Yoona dan menjawab “Tidak usah ingin mengecup anak laki-laki. Kau bisa mengecup bibir Oppa sepuasnya. Dan hmm sayang maaf tapi aku tidak memilih tidak memiliki anak lagi apalagi laki-laki.. karena kau pasti akan lebih perhatian padanya.”

Yoona tertawa lebar “Untung saja memang karena aku juga belum berencana menambah lagi Oppa! Jika tidak, kau pasti sudah kuhukum. Tenang saja Oppa.. kau akan tetap menjadi laki-laki no.1 untukku.”

“Begitu dong sayang. Kau juga tetap yang no.1 untukku walaupun sudah ada princess cantik disana” sambil mengarahkan matanya ke sekatan ruangan dimana Lauren berada.

“Kalau dia mendengar ucapan Oppa kurasa dia bisa berteriak dan nangis lagi Oppa.”

“Biarkan saja.. itukan memang faktanya.”

“Ya terserah katamu Oppa. Lihat saja kalau dia sudah begitu kau pusing atau tidak nanti Oppa.”

Siwon tertawa dan bersuara “Sayang.. kurasa hari ini kita harus pergi berdua… lets have a dinner date tonight.”

“Oppa yakin berdua? Kurasa tidak bisa melihat mood Lauren yang seperti tadi.. kemungkinan akan kembali lagi kan?”

“Tenang saja sayang. Oppa akan atur semuanya. Yang penting kau bisa kan?”

“Bisa Oppa.. aku tidak perlu ke conference malam ini. Aku rela untuk tidak pergi kesana daripada suamiku nanti merengek seperti bayi yang tidak diberi susu.”

Siwon mengecup bibir Yoona lagi, cukup lama.. lalu berkata “Biarkan saja. Kan aku mau dimanja terus oleh wanita tercantik didunia. Apalagi wanita itu adalah istriku.”

“Oppa.. kurasa kalau ada yang melihat kita.. mereka mau muntah atau tidak percaya.”

“Kenapa begitu?”

“Hmm.. Banyak yang bilang jika sudah menikah lama.. tidak akan ada romantisme ataupun hal-hal yang selalu Oppa lakukan untukku.”

“Mereka orang-orang yang tidak tau saja harusnya semakin lama sebuah pernikahan.. perlakuan dan perhatian ke pasangan harus ditingkatkan apalagi jika pasangannya secantikmu sayang. Bagaimana jika ada orang lain yang lebih perhatian padamu? Aku bisa gila!”

Yoona terkekeh dan menjawab “Walaupun kau kadang sangat mengesalkan tapi harus kuakui aku wanita paling beruntung mendapat suami sepertimu. Aku tarik kembali kata-kataku tentang hukuman dari Tuhan tadi Oppa.”

“Aku lebih beruntung sayang. Dapat bangun dan tidur melihat wajah cantikmu.. dapat memelukmu tubuh indahmu. Menyayangimu dan menjadi satu-satunya laki-laki yang disayangi olehmu selain kedua Appa kami. Aku juga bangga dapat memberi Lauren seorang Mommy yang super cantik dan baik hati. Beruntung karena kau selalu saja membuatku bahagia dan mengisi hari-hariku dengan senyum indahmu itu. Walaupun kadang kau bisa marah dan ngambek padaku.. aku tetap bersyukur karena aku dapat melihat wajahmu yang tertekuk itu. Aku dapat menaiki pesawat pribadiku dengan wanita cantik juga. Masih banyak alasan lain mengapa aku harus bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan. Intinya, aku beruntung dapat memanggilmu ‘my wife’ sayang. Aku merasa bersyukur sekali dapat menjadi suami.”

“Hmm.. okay-okay Oppa. Thankyou atas pujianmu walaupun aku tak sehebat itu. Oh ya mengenai yang tadi.. bahkan teman Tiffany yang pernah keluar denganku menanyakan apakah kita begitu karena tau akan ada kamera yang mengikuti kita kemanamun.. karena dia tanpa sengaja melihat kita di backstage. Dia melihat kau mau saja mengangkat gaunku padahal tadinya ada asistentku yang mau mengangkat. Dia bilang pada Tiffany dia cemburu dengan cara kau menatapku saat menungguku berbicara dengan orang-orang yang tanpa henti datang padaku.”

“Jadi.. apakah Oppa harus berubah hanya karena ada manusia yang tak percaya pada rasa sayangku?”

“Oppa tiba-tiba bodoh ya?”

“Kenapa kau bilang Oppa bodoh hah?”

“Sudahlah. Lupakan saja. Lebih baik sekarang aku cuci muka dulu. Oppa turun saja dulu dengan Lauren. Jam sarapan Oppa dan Lauren sudah lewat.”

“Oppa menunggu saja. Oppa juga mau membersihkan diri dulu sayang.”

“Akan sangat lama Oppa. Lebih baik kalian berdua turun saja. Sana!”

“Kau mengusir Oppa hm? Ya ampun suami tampan dan baik seperti ini saja diusir.”

“Kau tau itu bukan maksudku Oppa!!”

“Okay sayang. Maaf Oppa becanda saja. Jangan marah ya. Ya sudah kau ke kamar mandi sana.”

.

.

.

Setelah Yoona masuk ke kamar mandi, Siwon pun mendatangi Lauren yang duduk di sofa panjang dan masih saja menonton televisi yang berukuran sangat besar didepannya sambil memeluk boneka unicorn pinknya.

Siwon yang berdiri di belakang sofa Lauren pun mengecup kepala putrinya lalu berkata “Its time for breakfast princess.. lets go downstair!” (Sudah waktunya makan pagi princess. Ayo ke bawah!”

“No daddy.. I still want to watch the cartoon.” (Tidak daddy. Aku masih mau menonton cartoon.”

“But now its kinda late for breakfast already baby. Mommy will get mad if we are still here when she comes out.” (Tapi ini sudah lumayan telat(?) untuk sarapan baby. Mommy akan marah kalau kita masih disini ketika dirinya keluar.”

“But.. daddy..”

“Oh.. come on angel.”

“Okay fine. But let me eat ice cream first.” (Okay baiklah. Tapi izinkan aku makan es krim terlebih dahulu.”

“Alright.. alright.. but don’t tell Mommy I let you eat ice cream!!”

“Okay daddy! Yeayyy!”

Siwon lalu mengendong Lauren dan membawanya turun ke lantai pertama dan menuju ruang makan yang terletak dibelakang menghadap taman besar yang terdapat dirumahnya yang satu ini. Well.. mereka mempunyai beberapa rumah di New York. Tetapi, setiap bulan Desember karena Christmas Day mereka selalu tinggi dirumah yang sekarang mereka tempati karena suasana lingkungannya dan Lauren bisa bermain dengan anak-anak Tiffany jika ingin karena rumahnya yang ini dengan rumah Tiffany hanya berjarak beberapa rumah.

.

.

.

“Lauren? Are you eating ice cream?” (Lauren, kau sedang makan ice cream?)

Ketika mendengar suara Mommynya, Lauren langsung menyembunyikan cup bergambar unicornnya di belakang tubuhnya.

“No Mom.” (Tidak, Mom)

“Don’t lie to Mommy sweetie. Where is your daddy?” (Jangan berbohong pada Mommy anak manis. Mana daddy mu?)

“I don’t know.. daddy is speaking to someone on the phone.” (Aku tidak tau.. daddy sedang mengobrol dengan seseorang di handphone.”

“So.. is daddy the one who gave you that ice cream you are hiding on your back?” (Jadi.. daddy yang memberikan ice cream yang sedang kau sembunyikan di belakangmu?)

“Hmm.. yes Mommy.” Lauren kali ini menjawab dengan suara yang hampir tak terdengar. Mungkin dirinya tau Mommynya akan mengomel daddynya atau dia takut daddynya tidak akan lagi memberinya makan ice cream sebagai sarapan.

Sebenarnya mustahil sih Siwon dan juga Yoona untuk tidak mengabulkan dan memberikan apapun yang Lauren mau karena Lauren sebenarnya anak yang baik dan tak sering melawan perintah orang tuanya.

Ya namanya anak-anak pasti kadang bisa merajuk, menangis, bandel, marah-marah dan hal yang seperti tadi terjadi. Tapi Lauren bisa dibilang anak yang jarang melawan jadi ya mereka merasa why not give her what she wants.

Seperti 2 bulan lalu, Lauren minta pergi ke Paris sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke delapan. Katanya dia sangay ingin melihat Eiffle Tower dan pergi ke Disneyland Paris untuk bermain dan melihat Minnie Mouse dan Princess Ariel kesukaannya. Padahal, 1 bulan sebelumnya mereka baru saja liburan keliling Eropa dengan keluarga besar Choi, yang artinya mereka baru saja ke Paris. But.. well.. uang tak jadi masalah buat Choi Siwon kan yang penting putri  dan istri tercintanya bahagia.

Yoona berjalan mengelilingi bagian belakang rumahnya yaitu taman belakang mereka yang besar dan melihat Siwon duduk jauh dari tempatnya berdiri sekarang, tepatnya dekat air mancur yang ada di taman mereka.

Yoona pun berjalan ke arah Siwon yang punggungnya menghadap Yoona dan masih dengan handphone ditelinganya. Saat Yoona sampai, bersamaan dengan itu, Siwon balik dan melihat Yoona didepannya dan tersenyum sambil berkata dalam diam “Its Tiffany’s husband, babe.”

Yoona hanya diam dan sabar menunggu.

Siwon menjawab orang diseberang sana “Call me again later if you know the final date.” (Telepon aku lagi jika kau sudah tau tanggal pastinya.” lalu mengecup pipi Yoona. Yoona tidak menolak tetapi juga tidak merespon.

“Okay, bye James! You can come tomorrow for lunch if you guys are free.” (Okay, bye James! Kau bisa datang besok untuk makan siang kalau kalian tidak sibuk.)

Menyimpan handphonenya di kantongnya, Siwon pun berkata “Aduh istriku tidak bisa ya jauh-jauh dariku yang tampan ini?”

Yoona memutar matanya dan menjawab “Tak bisa jauh katamu Oppa? Bukannya sebaliknya? Dan kenapa kau memberi Lauren ice cream sebagai sarapan padahal kan para chef sudah masak makanan kesukaannya.”

“Oh.. so now my beautiful wife is mad because of that?” (Oh.. jadi istri cantikku marah karena itu?”

“Stop Oppa! Aku sedang tidak becanda. Kenapa kau melakukannya lagi? Nanti dia jadi kebiasaan.. kan tidak sehat.”

“Okay.. okay.. jangan marah begitu dong. Oppa kan sedih jadinya. Kan sesekali saja sayang. Lagipula dia akan makan siang dengan makanan berat sebentar lagi.”

“Huff. Terserah Oppa sajalah.”

“Are you still mad baby?”

“I’m not mad!”

“So?”

“Ya tidak apa-apa Oppa!!! Aku tidak marah aku hanya kesal saja!”

Siwon langsung memeluk Yoona erat sambil mengecup kepalanya dna mengelus rambutnya terus menerus sambil berkata “Oppa minta maaf ya sayang. Ya walaupun sebenarnya jujur Oppa tidak merasa melakukan kesalahan apapun. Tetapi karena sudah membuatmu kesal, Oppa minta maaf. Apakah dimaafkan? Hmm?”

Yoona masih terdiam

Siwon pun membuka suara lagi “Oh come one babe.. maafkan suami tampanmu ini. Kau mau suamimu sedih karena belum kau maafkan?”

Yoona yang wajahnya di dadad Siwon pun tersenyum dan berkata “Tidak.. Oppa tidak perlu minta maaf. Aku yang salah karena tiba-tiba saja kesal. Padahal kan Oppa sudah selalu mengalah dan sabar menghadapiku. Oppa tidak pernah marah jika aku kadang bertingkah dan bersifat kekanakan. Oppa terus membuatku dan Lauren bahagia sampai kadang aku takut kebahagiaan ini akan hilang suatu saat nanti. Tapi kembali lagi, jika ada Oppa, tak mungkin kan aku tidak akan sebahagia sekarang. Pertanyaanku adalah apakah Oppa bahagia selama ini denganku yang begini dan Lauren”

Siwon mengecup bibir Yoona pelan dan menjawab “Of course I am happy. So happy baby.”

“Benarkah?”

“Tentu sayang. Aku sangat bahagia. Apa ada alasan untukku untuk merasa sebaliknya? Aku memiliki istri cantik dan baik hati walaupun kadang menguji kesabaranku.. tapi aku senang, aku bisa latihan bersabar untuk satu-satunya wanita pemilik hatiku yang tidak bisa diganti siapapun bahkan Lauren. Apalagi istriku kan kaya.. aduh.. mungkin aku sekarang kalah.”

“Ish Oppa. Kau ini menghacurkan suasana saja! Aku kaya? Kalau aku kaya.. kau apa? Mana mungkin aku lebih kaya dari Oppa. Si raja bisnis terkenal..”

“Sayang kau lupa apapun milikku kan milikmu sejak kita menikah.. bahkan sebelum kita menikah, beberapa hal milikku seperti beberala apartment tempatku tinggal saat di London dan Korea dan mobil-mobilku sudah menjadi milikmu, jangan bilang kau lupa itu? ”

“Maksud Oppa.. Oppa mau bilang aku cewek tidak tau diri ya dulu? Menyuruh supir keluarga Oppa mengantar dan menjemputku dengan koleksi mobil  Oppa yang kupilub sesukaku? Dan Oppa mau bilang aku suka sekali masuk ke apartment Oppa tanpa izin dan kadang saat tidak ada Oppa akupun berani masuk begitu saja?”

“Itu kau tau sayang. Hahahaha.”

“Kau benar-benar jahat ya Oppa!”

“Aku becanda saja sayang. Kau tau itu bukan maksud Oppa. Maksud Oppa kan semua milik Oppa tentunya milikmu. Bahkan Appa Oppa pernah bilang kan semua miliknya mau diberi padamu dan Jiwon, aku hanya dapat jatah perusahaan saja. Hah.. kurasa kau lebih disayang olehnya daripadaku.”

“Kau ada ada saja Oppa! Dia kan begitu karena tau aku pacarmu saja waktu itu.”

“Tidak sayang.. dia serius kurasa. Pernah saat kau pergi ke Italy untuk pemotretan dan aku bosan di rumahku sendirian karena Donghae tidak jadi datang, malam itu aku ke rumah orang tuaku yang di Gangnam untuk menginap beberapa hari. Kau tau apa? Appa bilang dia kangen padamu dan sebenarnya dia sayang padamu sama besarnya seperti Jiwon. Kurasa Tiffany yang adalah keponakannya sendiri pun tidak disayangnya sebesar dirimu.”

“Okay.. okay.. aku percaya saja padamu Oppa. Tapi serius, Oppa bahagia kan selama ini? Karena aku takut aku yang dibahagiakan olehmu selama ini tidak dapat melakukan sesuatu untuk membahagiakanmu juga Oppa”

“Kau tidak perlu melakukan apa-apa sayang. Cukup tetap menjadi milikku, menemaniku liburan dan kemanapun aku pergi. Cukup menjadi Yoona yang selama ini Oppa kenal saja sayang. Aku akan sangat bahagia karena itu. Dan lagi, kau sudah membuatku sebagai seorang Daddy dari putri cantik yang didalam sana walaupun sama manjanya dengan Mommynya, tapi aku bahagia bisa mendengar panggillan ‘Daddy’ dari putriku. Hah.. yang terpenting aku bahagia karena aku adalah suami dari Im Yoona, wanita yang sangat susah didapatkan.. aku bersyukur kau takluk padaku dan memilihku sebagai orang yang kau beri hatimu sepenuhnya.”

Tanpa Siwon sadari, Yoona dari tadi sudah mengeluarkan air mata. Entah sejak kalimat mana.. intinya Yoona merasa tersentuh dan beruntung mendapatkan suami baik, pengertian dan sabar seperti Siwon. Siwon, suaminya yang berusaha tidak pernah menyakiti hatinya sejak dulu pacaran. Siwon yang saat memintanya menjadi pacarnya berjanji sebisanya tidak akan pernah mengecewekan Yoona.. dan menurut Yoona, dirinya tak pernah dikecewakan olehnya yang artinya janji yang dibuat Siwon tidak pernah diingkari. Tentu mereka bertengkar dan pasti pernah marah-marahan.. tapi itu hanya karena kekesalan dan kesalapahaman saja.

Siwon yang akhirnya menyadari istrinya menangis pun mengusap air matanya dan mengecup bibirnya lembut.. cukup lama.

Ketika ciuman mereka terlepas, Siwon berkata “Terima kasih sayang sudah bertahan dan berada disampingku sampai detik ini. Aku tidak ingat kau pernah marah padaku lebih dari 10 jam. Ingat tidak kau mogok bicara padaku 10 jam saat kita pacaran dulu?”

“Tentu saja! Kau mau mengetawaiku ya Oppa?”

“Oppa hanya tanya saja sayang. Sejak menikah, paling lama kau mogok bicara padaku adalah 7 jam. Itu semua hanya karena model yang mengirim pesan tak jelas padaku. Kau lucu sayang. Kau mengungkapkan kemarahanmu tidak seperti kebanyakan orang yang berteriak memaki.. kau hanya mogok bicara atau pergi keluar meninggalkanku.”

“Itu sudah lama Oppa. Aku tidak melakukan itu lagi kan sekarang. Kau ini!”

“Iya iya.. aku kan hanya mau mengingat moment lucu kita dulu.”

“Lucu katamu Oppa. Hah terserahmu saja Oppa.”

Siwon mencubit kedua pipi istrinya pelan dan berkata “Bagaimana aku bisa tidak tambah mencintai istriku ini hmm..”

“Aku tidak tau Oppa. Kau tanya pada Tuhan saja soal itu. Oh ya, tadi James Oppa bicara soal apa?”

“Oh.. itu dia tadi bertanya mau tidak liburan 1 minggu bersama. Hanya dia, Tiffany serta ketiga anak mereka dan kami bertiga tentunya membawa pembantu yang dibutuhkan.”

“Mengapa tiba-tiba mau liburan?”

“Kau tak mau?”

“Tidak aku bingung saja. Lagipula baru saja minggu lalu kita bertiga pulang dari London.”

“Kau ini lucu sekali ya sayang. Istri orang lain pasti akan melompat tertawa terus dibawa liburan.. sedangkan dirimu merespon dengan kebingungan.”

“Kurasa tidak semuanya begitu Oppa. Pasti ada yang merespon dengan biasa saja juga.”

“Jadi kau setuju atau tidak?”

“Kemana?”

“Kurasa Japan. Untuk membawa anak-anak ke disneyland dan universal juga. Mereka berempat pasti senang bisa pergi bersama lagi.”

“Ya.. tentu.. mereka senang. Hmm ya sudah aku setuju saja Oppa.”

“Besok kurasa mereka akan datang untuk lunch bersama.”

“Ya tadi aku sudah mendengar Oppa katakan itu di telepon.”

“Ya ya.. kau istri tukang mendengar pembicaraan suaminya diam-diam.”

“Enak saja. Kau yang sering begitu Oppa!”

“Iya.. iya.. sekarang kita masuk saja. Kau belum makan apapun kan?”

“Tentu saja belum. Aku tadi turun dari kamar dan melihat Lauren melihat Lauren memakan ice creamnya saja sudah membuatku kesal.”

“Okay.. maafkan Oppa ya. Tapi bagaimana dia tadi tidak mau berhenti menonton. Kalau aku tidak bilang makan ice cream dia pasti tidak mau turun dan sama saja kau akan kesal padaku juga kan sayang.”

“Sok tau sekali kau Oppa.”

“Aku sok tau tapi kau tetap cintakan?”

“Ya ya terserahmu saja.”

“Ngaku saja sayang.”

“Sudahlah Oppa.”

“Saranghae.”

“Hm? Nado Oppa. Nado.”

.

Semoga suka ya. Btw ini tidak ada lanjutannya. Nanti ada Story 2 tapi bisa saja itu tidak berhubungan dengan cerita ini.

.

THE END

Hope you guys enjoy reading this.

 

[SPECIAL FIC] TV Interview

Title : TV Interview

Cast : Choi Siwon, Im Yoona, Choi Lauren and others

Disclaimer : All the casts are not belong to me.

Picture used credit to google and whoever made the edit. Thankyou!

 

SEMOGA SUKA dan GA BOSENIN YA. Sorry kalau ada typo ya 🙂

 

Happy Reading..

.

.

.

.

ABAIKAN WAKTU / TAHUN TERJADINYA YA. TENTUNYA GA SESUAI REALITY

 

MC 1 (Key from SHINee) : Selamat sore semuanya yang di studio dan juga yang dirumah sedang menonton acara hari ini. Kembali lagi bersama saya Key.

MC 2 (Wendy) : Saya Wendy. Selamat sore semuanya.

MC 1 : Hari ini kami kedatangan 2 orang guest. Yang pertama adalah seorang member dari boygroup sekaligus actor tampan yang 8 tahun yang lalu mulai vakum dari entertainment industry karena harus ikut mengurus kerajaan bisnis keluarganya dan membuka bisnisnya sendiri.

MC 2 : Tunggu Oppa. Bisakah Oppa memberi detailnya? Aku yakin kita semua sangat penasaran.

MC 1 : Baiklah, dia merupakan salah satu member dari Super Junior dan dia adalah pewaris dari semua yang berada di bawah ‘Choi Group’. Tidak cukup sampai disitu, dirinya memulai bisnisnya sendiri dari nol yaitu Choi Hotel yang berada di berbagai negara dan Choi Empire yang adalah bisnis di bidang produksi berbagai macam sumber daya.

MC 2 dan penoton : Woah!

MC 1 : Stop, jangan mengagumi dirinya terlalu tinggi dulu karena kalian akan sakit hati.

MC 2 : Memangnya kenapa Oppa?

MC 1 : Karena 6 tahun yang lalu dirinya sudah menikah.

Penonton pun saling berbisik dan studio tempat shooting ini pun sedikit tidak teratur

MC 2 : Sebaiknya Oppa memberitahu aku dan penonton siapa wanita beruntung itu? Karena penonton sekarang sudah mulai ribut keke.

MC 1 : Baiklah baiklah. Mungkin sebagian besar orang sudah tau siapa istrinya karena pernikahan mereka disebut sebagai pernikahan termegah, terindah dan menghebohkan dunia. Dirinya menikah dengan salah satu member SNSD yang juga adalah seorang actress.

Penonton semakin shocked.

MC 2 : Siapa? Beruntung sekali.

MC 1 : Hmm.. lebih tepatnya dua-duanya beruntung. Karena perempuan ini adalah pewaris satu-satunya dari ‘Lim Group’ , yang pemiliknya merupakan sahabat super dekat dari Choi Family yang adalah pemilik ‘Choi Group’.

MC 2 : Aku sudah tak sabar untuk mengetahui siapa orangnya.

MC 1 : Sabar dulu. Kau harus tau juga 4 tahun yang lalu mereka dikaruniai seorang malaikat cantik. Aku sudah melihatnya. Dia sungguh cantik seperti Mommynya.

MC 2 : Oppa. Ini seperti dongeng saja. Apa aku sedang bermimpi?

MC 1 : Tidak, ini nyata. 1 hal lagi, wanita yang hari ini akan datang bersama suaminya juga sedang mengandung lagi. Tepatnya sekitar 4 atau 5 bulan.

Penonton pun bereaksi lagi.

MC 2 : Oppa!! Cepat panggil mereka. Kita semua sudah tidak sabar.

MC 1 pun tertawa.

MC 1 : Okay. Hari ini seperti yang aku bilang tadi, acara kami kedatangan 2 orang special yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan para fans seterbuka mungkin. Ini acara pertama mereka setelah beberapa tahun tidak muncul di dunia entertainment berdua secara official. Maksudku mereka sering muncul di tv dalam bentuk iklan ataupun clip-clip di berita dan juga dalam majalah. Dan.. kabar gembiranya..

Sudah vakum beberapa tahun dari dunia entertainment, 2 orang ini akhirnya kembali dengan bermain dalam sebuah film romantic comedy yang akan tayang di seluruh bioskop bulan depan. Baiklah, mari kita sambut Choi Siwon dan Choi Yoona.

 

 

Semua penonton pun berteriak dan bertepuk tangan.

Choi Siwon keluar dari backstage dengan setelan jasnya dan merangkul sang istri tercinta yang memakai gaun berwarna baby blue. They are the visual and power couple.

Tepuk tangan pun masih belum berhenti, Siwon dan Yoona hanya tertawa sambil mengucapkan salam pada kedua MC yang ada disana.

MC 1 : Baiklah penonton, kalau kalian masih bertepuk tangan bagaimana kita bisa memulai acara ‘TV Interview’ hari ini?

Penonton pun tertawa dan semuanya mulai tenang.

MC 1 : Silahkan perkenalkan diri kalian. Mulai dari Siwon hyung dulu.

Siwon pun berdiri dan berkata “Hallo semuanya. Saya Choi Siwon. Senang bisa bertemu dengan kalian semua hari ini. Semoga acara hari ini berjalan lancar dan semua orang bisa terhibur.

Yoona yang tadi sedang berbicara dengan Wendy ketika Siwon memperkenalkan dirinya pun berdiri dan mengatakan “Hallo semuanya. Saya Yoona. Senang berjumpa dengan kalian semua.” lalu dirinya terkekeh.

Siwon pun langsung mengecup pipi sang istri karena terlalu gemas dengannya. Hal ini membuat penonton mengeluarkan reaksi “aw”. Siwon dan Yoona pun tertawa lalu terduduk.

MC 1 : Yoona noona.. Apakah Siwon hyung selalu begitu? Maksudku selalu mengecup pipimu dan melakukan hal manis yang kita bisa lihat di beberapa clip yang kadang terposting di internet?

Yoona terkekeh lagi, karena itu, Siwon pun mengecup pipi Yoona lagi.

Yoona menunduk malu lalu kemudian berusaha menjawab pertanyaan yang dilontarkan.

Yoona pun mulai menjawab “Hmm.. apa yang kalian liat di video-video dan yang seperti barusan memang sering terjadi. Jadi begitulah hehe.”

Siwon yang tidak ditanya pun ikut menjawab “Bukan sering lagi. Aku sepertinya selalu melakukan itu hampir setiap menit kan baby? Haha. Dirinya terlalu cantik dan menggemaskan untuk tidak kucium dan kusayang-sayang.”

Semua penonton lagi-lagi hanya bisa menarik nafas dalam-dalam. Jawaban Siwon itu seperti membuat para wanita melayang haha.

MC 2 : Aku dengar, Siwon Oppa suka sekali memberi hadiah dan kejutan padamu ya Yoona unnie? Rumor berkata bukan hari ulang tahun unnie saja unnie diberi bunga-bunga cantik.. tetapi hampir setiap hari.

Yoona tersenyum dan menjawab “Iya. Setiap hari selalu ada kejutan saja darinya. Sedikit cerita ya, seperti pagi ini, aku sudah bangun jam 6 pagi agar bisa diam-diam ke dapur untuk memasak breakfast untuk Siwon dan anakku.. tapi..”

MC 1 : Tunggu tunggu, noona.. kenapa kau harus diam-diam ke dapur?

Yoona menggelengkan kepalanya sebenatar lalu menjawab “Karena Choi Siwon terhormat ini tak mau aku berada di dapur dan memasak ataupun melakukan apapun. Mungkin masakkanku tak enak kali ya. Huff.”

Siwon pun ikut bicara “Bukan begitu, aku tak mau Yoona memasak di dapur karena aku tak rela jika dirinya terluka seperti terkena pisau atau panasnya minyak hanya karena memasak untukku dan putriku. Kita mempunyai koki-koki di rumah jadi ya Yoona tidak usah melakukan itu. Princessku tak boleh terluka dong.”

MC 2 : Bukankah itu sangat manis unnie? Hah.. kapan aku bisa mendapatkan suami seperti Siwon Oppa. Haha.

Yoona tertawa juga. Karena ini, Siwon mengecup puncak kepala Yoona. Melihat Yoona tertawa adalah hal terindah untuknya.

Yoona pun berbicara lagi “Aku mengerti alasannya tapi masak hanya sekali saja tidak boleh. Istri macam apa yang tidak pernah memasak apapun untuk suaminya. Dan ibu macam apa yang tidak pernah menyiapkan makanan untuk anaknya.”

MC 1 : Noona, tepatnya suami macam apa yang tidak mau dimasakkin oleh istrinya. Hahahaha. Tapi bukankah ini menjadi kelebihan ya? Jadi noona tidak perlu capek-capek bangun pagi dan lain-lain.

Sebelum Yoona menjawab, Siwon pun duluan menjawab “Oh sayang, istri macam dirimu sudah lebih dari cukup. Kau hanya perlu selalu tersenyum dan bahagia saja. Itu sudah sangat cukup bagiku.”

Semua yang ada distudio hanya terdiam, beberapa penonton ada yang menangis.

MC 1 : Baiklah, sepertinya kita harus maju ke pertanyaan selanjutnya sebelum semua wanita tak bisa berhenti menangis.

MC 2 : Ok, kita masuk dalam sesi tanya jawab / Q&A ya. Pertanyaan yang kami tanya adalah pertanyaan-pertanyaan yang banyak ditanya pada Oppa dan unnie. Jadi kalian harus menjawabnya ya.

Siwon terlihat merangkul Yoona dan menganggukkan kepalanya.

MC 1 : Ok, pertanyaan pertama dari Siwonestkr : “Siapa nama dari putrimu Oppa? Kami sangat ini mengetahuinya.”

Siwon pun menjawab “Choi Lauren. Itu nama putri kecil kami.”

MC 1 : Hyung bisakah kau bercerita sedikit tentangnya?

Siwon tersenyum. Sambil mengusap tangan Yoona yang ada di pahanya kemudian dirinya pun menjawab “Tentu. Lauren adalah hadiah Valentine dari Yoona untukku. Maksudku, Lauren lahir 1 hari sebelum hari Valentine. Hmm.. aku tidak tau harus berkata apa, tapi aku tak pernah tau aku bisa mencintai perempuan lain selain Yoona dan tentu ibuku dan adik perempuanku. Tetapi detik aku melihatnya, mendengar suara tangisannya dan mengendongnya di tanganku, aku seperti jatuh cinta lagi pada perempuan selain Yoona. Hmm.. tapi Yoona tetap nomor satu untukku.”

Penonton pun tersenyum dan ada yang terkekeh.

Siwon pun lanjut berbicara “Jujur, itu membuatku takut dan senang dalam waktu yang sama. Senang karena ada 1 perempuan lagi selain Yoonaku yang akan mengisi hari-hariku dengan tingkah lucunya. Menakutkan karena bagaimana aku harus menjaganya karena menjaga Yoona saja aku kadang gagal.”

Penonton ada yang menangis. Dan Yoona serta Wendy juga terlihat meneteskan air mata.

Key yang melihat Yoona dan Wendy menangis pun memberikan tissue pada keduanya. Siwon yang heran mengapa Key memberi tissue pada istrinya pun sadar kalau Yoona menangis.

Siwon langsung menangkup wajah Yoona sambil menghapus air mata yang menetes lalu berkata pada Yoona “Sayang.. ada apa?”

Yoona menggelengkan kepalanya dan menjawab lembut “Kau terlalu perfect untukku Oppa. Kau selalu memastikan aku dan Lauren bahagia dan tak pernah menangis. Kau masih menjagaku seperti kau menjagaku dulu ketika kita baru pacaran. Kau.. ah.. aku tak tau Oppa. Kau terlalu baik untukku.”

Siwon memeluk Yoona sambil mengecup kepalanya beberapa kali lalu berkata “Oppa memang perfect sayang. Buktinya banyak yang masih mau dengan Oppa. Tapi Oppa itu perfect sebernarnya karena kamu. Tanpamu, Oppa rasa Oppa tak bisa hidup. Jadi Oppa harus menjagamu lebih dari menjaga diri Oppa sendiri. Maaf, lebih dari menjaga Lauren. Karena sebelum semuanya, kau terlebih dahulu membuatku bahagia, sebelum semuanya, kau adalah nafas Oppa, hidup Oppa, segalanya untuk Oppa. Jadi jangan pernah menangis. Kali ini Oppa biarkan karena ini adalah air mata bahagia bukan? Dan hormonmu memang sedang tak stabil bukan? Hahaha.”

Yoona memukul pundak Siwon.

Siwon lanjut berbicara.. seakan lupa kalau mereka sedang menghadiri acara tv live “Tadi pagi saja kau merajuk pada Oppa dan mengajak Lauren untuk memusuhiku sekarang kau lengket sekali pada Oppa. Kau ini sayang.. hmm menggemaskan sekali. Oppa bisa memakanku karena kau terlalu menggemaskan.”

Yoona menjawab “Oppa. Kau ini! Aku ini sudah menjadi seorang Mommy dan apalagi sedang mengandung. Kau bilang aku menggemaskan karena pipiku tambah gemuk saja kan? Haiz.”

Siwon menjawab “Tidak sayang. Kau tak bertambah gemuk sama sekali. Tenang saja, dimataku kau selalu sexy. Kalaupun iya, kenapa? Yang penting aku selalu mencintaimu bukan haha.”

Yoona berkata pelan “Aku tak percaya padamu dalam hal ini Oppa. Kakiku saja sudah bagaikan apa..”

Siwon menjawab “Baiklah kalau tak percaya…”

Siwon melepaskan pelukan mereka dan berkata keras di mic “Aku mau bertanya, istriku Yoona, baru saja berkata kalau dia sudah sangat gemuk. Menurut aku tidak. Bagaimana menurut kalian? Hm? Apa aku berbohong?”

Para penonton menjawab “Anni.”

MC 2 : Ya ampun unnie.. kau tetap cantik mau bagaimanapun. Tenang saja.

Yoona pun tersenyum malu.

MC 1 : Ok, lanjut ke pertanyaan selanjutnya ya. Ini pertanyaan dari username koreanelf.id : “Apakah kalian akan berlibur dalam waktu dekat? Kalau iya.. kemana?”

Siwon pun menjawab “Hmm.. kebetulan kami akan berlibur ke suatu tempat minggu depan. Untuk tempatnya mungkin sebaiknya tidak aku katakan.. tapi pastinya diluar Asia.”

MC 1 : Hah.. jadi ini semacam liburan keluarga ya hyung?

Siwon pun menjawab “Tidak. Aku hanya pergi dengan Yoona. Ini untuk babymoon anak kedua kami. Aku ingin membawa Yoona kesuatu tempat dan membuatnya merasa seperti seorang Queen sebelum nanti dirinya harus mengurus bayi yang lahir dan anak pertamaku. Selain itu, aku kan juga membutuhkan waktu berdua dengannya.”

Penonton perempuan lagi- lagi hanya bisa berkata dalam hati bagaimana mereka ingin mempunyai seorang suami seperti Siwon. Sedangkan yang laki-laki mungkin mengutuk Siwon karena terlalu perfect.

MC 2 : Jadi unnie sudah siap untuk mengurus 2 anak belum? Apakah tidak ada yang membantu?

Yoona tersenyum dan berkata “Siap tidak siap harus siap bukan? Dan lagi, sebenarnya bukan 2 anak, aku mempunyai 3 anak.”

MC 1 : Apa maksudmu noona? Kau akan memiliki anak kembar?

Yoona menggelengkan kepalanya cepat dan menjawab “Tidak.. maksudku aku mempunyai 1 bayi besar juga. Yang sepertinya lebih membutuhkanku daripada Lauren. Contohnya saat aku menyuapi Lauren, dirinya akan meminta untuk disuapi juga. Jika aku menolak, hah, kalian tidak akan percaya seorang Choi Siwon akan terlihat seperti bayi saat merajuk hanya karena tidak kusuapi. Hah.”

Para penonton pun tertawa lagi.

MC 2 : Hahahaha, maafkan aku yang tertawa lebar. Tapi aku tak bisa membayangkan bagaimana bisa Siwon Oppa merajuk hanya karena hal begitu.”

Yoona pun membuka suara lagi “Kurasa sesekali aku harus membuat hidden camera saat Siwon Oppa merajuk dan menunjukkannya pada dunia. Apakah penonton setuju?

Semua penonton tertawa dan berteriak “Setuju”

Siwon hanya menggelengkan kepalanya malu.

MC 1 : Baiklah, next question, dari username Elf_Thailand : “Apakah Siwon Oppa tidak berniat shooting variety show yang tayang setiap hari sabtu dam minggu dengan beberapa member Super Junior seperti Leeteuk Oppa, Eunhyuk Oppa, Donghae Oppa, Heechul Oppa? Mereka berempat mengatakan akan sangat senang jika Oppa bergabung.”

Siwon pun menjawab “Tentu berniat. Tapi sekarang seperti yang kalian tau aku harus mengurus perusahaan ayahku dan perusahaanku sendiri. Jadi bisa dibilang dari Senin sampai Jumat aku kebanyakan berada di kantor. Anyway, apa tidak apa jika aku menjawab terlalu panjang?”

Penonton memberi reaksi dan tanda seperti ‘Tentu saja tidak apa. Kami malah senang.’

Siwon pun lanjut bicara “Memang sih dari Senin sampai Jumat aku tidak selalu berada di kantor dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore. Karena kadang aku memilih menghabiskan waktu dengan Yoona dan putriku. Hmm.. untuk pertanyaan shooting variety show.. itu kan berarti kebanyakan di weekend. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak bekerja pada hari Sabtu dan Minggu. Jadi ya.. tentu tidak bisa. Tapi kurasa aku bisa jadi guest sesekali. Jadi kalian Elf tenang saja.”

MC 1 : Apakah Yoona noona yang mau hyung untuk tidak bekerja saat weekend? Maksudnya mungkin noona meminta karena hyung sudah terlalu sibuk dan tidak ada waktu untuk keluarga.

Siwon pun menjawab “Tidak.. tidak.. Yoona malah menyuruhku melakukan apa saja yang ku mau pada saat weekend. Tidak harus bersamanya terus. Pernah sekali aku harus pergi mendadak ke Italy untuk business dan aku menolaknya karena itu akan berlangsung dari hari Kamis hingga Minggu. Tapi Yoona menyuruhku pergi.”

Siwon pun lanjut berbicara lagi sebelum MC memotongnya. “Mungkin banyak Elf dan fansku berpikir aku tidak banyak muncul di TV ataupun shooting setelah aku menikah karena Yoona mengaturku atau apapun. Tetapi sebenarnya itu salah besar. Yoona tidak pernah sekalipun mengatur masalah kerjaanku. Jadi comment-comment seperti itu sangatlah salah.”

MC 2 : Sejujurnya pertanyaan ini mewakili para fans yang penasaran : Bagaimana awal Oppa dan Unnie bisa bersama? Apakah itu boleh diceritakan?

Yoona dan Siwon pun mengangguk

Siwon pun berkata “Aku dan Yoona bertemu saat trainee. Singkat cerita karena kami sering bertemu saat jadwal makan dan kadang-kadang dikelas acting, kami pun jadi dekat sebagai sahabat dan tentu saja aku menyukainya. Siapa sih yang tidak akan jatuh cinta pada gadis secantik dirinya. Tetapi karena kami masih trainee dan karena peraturan-peraturan, kamipun hanya dekat tanpa ada status lebih dari bestfriend atau kakak adik. Sampai di tahun 2009, kami masih dekat dikarenakan sering bertemunya karena keluarga kami lumayan sering bertemu, akhirnya aku pun menyatakan cinta padanya dan ya begitulah.”

MC 1 : Kurasa kita harus lanjut ke pertanyaan yang dikirim oleh para fans.

MC 2 : Dari username Yoonwonited : “Apakah ada yang berubah setelah menikah? Dan jika boleh tau apakah Siwon pernah marah padamu Yoona?”

Siwon pun bicara lagi “Aku yang duluan menjawab ya. Sebenarnya dalam hal sifat tidak ada yang berubah. I know her very well, I mean she is my bestfriend to begin with. Tentunya aku mengenal bestfriendku dong.”

“Tetapi ada hal baru yang menurutku lucu. Setelah menikah tentu saja pasti ada hal-hal baru tentang Yoona yang baru kutau karena kami baru tinggal bersama setelah menikah. Seperti Yoona sering lupa menutup lemari apapun setelah membukanya. Di ruang manapun akan ada buku karena kalau tidak bekerja ataupun keluar, Yoona biasanya membaca buku. Hmm.. dan Yoona ternyata suka sekali membeli permen jelly dan sepertinya dimanapun aku bisa menemukan bungkus jelly. Masih banyak lagi tentunya. But, hats all I can say. ”

MC 2 : Bagaimana denganmu unnie? Apa perbedaan Siwon Oppa setelah menikah?

Yoona pun menjawab “Seperti yang Siwon Oppa bilang kami berdua adalah bestfriend sebelum pacaran dan menikah. Jadi untuk urusan sifat, bagiku juga tidak ada yang membuatku terkejut. Hmm.. Siwon Oppa menjadi sangat romantis setelah kami menikah. Dia selalu romantis sih, tetapi aku bisa merasakan dia menjadi lebih romantis lagi ketika kami menikah. Selain itu, dirinya selalu minta dielus kepalanya sebelum mau tidur. Bonus setelah kami mempunyai Lauren, Siwon Oppa hanya membiarkan Lauren tidur di tempat tidur kami 3 bulan saja, setelah itu Lauren dipindah ke baby box yang ditaruh dikamar kami. Tentunya bukan karena tempat tidur kami sempit, bukan sombong, tapi tempat tidur kami sepertinya bisa cukup untuk 3 atau 4 orang dewasa. Ini semua karena dia mau memelukku agar bisa tertidur. Thats all.”

MC 1 : Bagaimana jawaban untuk pertanyataan apakah Siwon hyung pernah marah padamu noona?

Yoona terkekeh dan menjawab “Tentu saja pernah. Aku bohong jika menjawab Siwon Oppa tidak pernah memarahiku.”

MC 2 : Woah, jadi maksud unnie, Siwon Oppa pernah memarahi unnie ya? Kapan pertama kali itu dan jika kami boleh tau karena apa? Apakah unnie menangis atau memarahi Siwon Oppa juga atau bagaimana?

MC 1 : Wendy ah sepertinya kau ini fans tersembunyinya mereka ya. Pertanyaanmu seperti pertanyaan fans-fans diluar sana.

MC 2 : Aku memang fans mereka. Aku mengaku okay.

Key, Siwon, Yoona dan para penonton pun tertawa.

Yoona pun menjawab “Siwon Oppa marah padaku pertama kali bukan pada saat setelah menikah. Wah, beruntung sekali kami jika tidak pernah bertengkar selama pacaran. Well, marah disini yang benar-benar marah kan? Bukan ngambek ataupun kesal? Seingatku Oppa marah padaku pertama kali itu saat Christmas tahun 2009, sekitar 6 bulan setelah kami resmi berpacaran.”

Siwon hanya tersenyum malu.

MC 1 : Alasannya kenapa noona?

Yoona : Saat itu, kami berlibur ke Switzerland dengan keluarga kami. Kemudian, disana aku tiba-tiba terserang flu sehari sebelum kami akan bermain salju di suatu wilayah. Jadi saat hari untuk bermain salju itu tiba dan fluku makin parah, Siwon Oppa menyuruhku untuk tidak ikut bermain bahkan dirinya mengatakan dirinya tidak akan bermain juga, dia akan menemaniku. Dan ya aku yang keras kepala tidak menerima. Kemudian kami pun bermain selama beberapa puluh menit dan aku pun pingsan. Saat aku bangun, Siwon Oppa awalnya bertanya bagaimana keadaanku, masih mengecup tangan dan kepalaku. Lalu, dokter pun datang dan memeriksaku lagi dan mengatakan harusnya aku tidak main salju. Setelah dokternya keluar, saat itulah untuk pertama kalinya aku mendengar Siwon Oppa berteriak padaku. Well, aku terkejut tapi aku mengerti mengapa dirinya begitu.”

Siwon yang mendengarnya pun berkata “Dirinya sangat bandel dulu saat kami pacaran. Dan juga keras kepala. Tapi bagaimana, aku setiap hari semakin jatuh cinta padanya makanya aku tahan sampai sekarang. Hahaha.”

Yoona pun berkata “Jadi maksud Oppa aku menyebalkan begitu? Yasudah nanti pulang tidur saja sendiri di kamar Oppa. Aku tetap tidur dikamar kita tapi dengan Lauren.”

MC 1 : Siwon hyung punya kamar sendiri?

Siwon berkata “Aku becanda sayang. Aku tidak bisa tidur tanpamu. Sudah cukup hukuman dua bulan lalu. Hmm.. iya aku punya kamarku sendiri begitupun dengan Yoona.”

MC 2 : Kenapa? Maaf, tapi apa itu supaya jika kalian bertengkar kalian masih bisa tidur?

Siwon pun menjawah “Haha. Bukan. Rumah kita sekarang ini baru kita tempati selama 1 tahun lebih. Dan jujur lumayan besar jadi Yoona memberi ide bagaimana kalau kita buat kamar untuk masing-masing, like just for fun. Kamar itu kita decor sesuai selera kita. Like, Yoona kan lumayan menyukai Rilakkuma jadi dikamar itu didalamnya berisi barang-barang begitu. Dan punyaku banyak hiasan mobil dan lain-lain. Karena kamar kami yang kami tempati berdua tidak mungkin kami decor begitu.”

MC 1 : Bagaimana dengan Lauren? Dia tidur bersama hyung dan noona atau bagaimana?

Yoonalah yang menjawab “Lauren tidur di kamarnya sendiri. Tetapi terkadang dirinya tidur dengan kami. Hanya dihari manja-manjanya dia saja.”

MC 2 : Oppa, bagaimana dengan Yoona unnie? Apa alasan yang Oppa ingat yang membuat Yoona unnie marah pada Oppa. Apakah ada?

Yoona spontan menjawab “Tentu saja ada. Aku kan bukan malaikat yang tidak bisa marah. Katakanlah Oppa.”

Siwon tersenyum dan mengecup pipi Yoona lalu berkata “Aku tidak tau harus memberi jawab apa sejujurnya. Karena biasanya Yoona marah karena ada alasannya walaupun pas hamil Yoona bisa marah tanpa alasan yang jelas ataupun kesal hanya karena hal kecil yang biasanya bukan menjadi masalah. Yang kuingat.. saat first year married anniversary kami, kebetulan aku membawa Yoona keliling Europe. Jika ke Paris, Yoona suka sekali ke
L’Oiseau Blanc Restaurant. Itu seperti keharusan baginya, bagiku juga sih.”

MC 2 : Mengapa keharusan? Apa ada moment special yang pernah dialami di restaurant itu? Dan apa yang membuat Yoona unnie marah pada Oppa?

MC 1 : Wendy kau sepertinya cocok sekali jadi reporter.

Siwon terkekeh lalu menjawab “Yoona sejak kecil jika pergi ke Paris dengan orang tuanya atau keluarga memang pasti makan disana karena view nya yang bagus sekali apalagi dimalam hari. Dan aku pun sebenarnya memintanya menjadi pacarku saat di restaurant ini.”

MC 1 : Woah! Kau benar-benar hyung.

Siwon kemudian lanjut berbicara “Alasan Yoona marah adalah saat dirinya bilang dirinya mau reservasi tempat di restaurant ini untuk dinner di hari terakhir kami di Paris, akupun mengatakan biar aku saja yang merervasi. Singkat cerita, aku lupa, karena ada meeting mendadak dengan pekerja perusahaanku disana. Dan ya.. kalian bisa menyimpulkan lah.”

MC 2 : Lucu sekali. Aku rasanya bisa mendengar cerita unnie dan oppa setiap hari.

MC 1 : Baiklah Wendy, kau bisa ke rumah mereka. Sekarang kita harus lanjut ke pertanyaan selanjutnya, yaitu dari username : Yoonaddicttaiwan :  “Lauren lebih dekat dengan Yoona atau Siwon?”

Yoona dan Siwon secara bersamaan menjawab “Aku” “Yoona”

MC 1 : Woah. Ku kira Lauren lebih dekatmu hyung karena pada saat aku berkunjung terakhir dirinya lengket sekali denganmu hyung. Bahkan hanya mau digendong hyung saat masuk ke opening cafe baru Kyuhyun hyung.

Siwon mengusap tangan Yoona yang ada dipahanya dan menjawab “Itu hanya kebetulan saja. Dia lebih tidak mau ditinggal Yoona daripadaku. Kadang melihat Yoona memegang bayi orang lain saja, dirinya bisa menangis. Hmm.. aku tentu mau dirinya jadi daddy’s girl tapi mau bagaimana lagi sepertinya semuanya terhipnotis oleh Yoona. Dia memintaku mengendong karena tidak mau merepotakan Mommynya saja.”

MC 2 : Tenang Oppa, kan masih ada baby number 2. Siapa tau dirinya dekat denganmu.

Siwon pun terkekeh.

Yoona kemudiam bersuara “Sebenarnya Lauren bisa dibilang daddy’s girl juga. Tetapi mungkin karena sejak dari dirinya umur 1 tahun, Siwon Oppa kan mulai ke perusahaan lagi dari pagi. Jadi bisa dibilang setiap Lauren bangun pagi, dia melihatku. Dan itu berlangsung hingga dirinya 2 tahun lebih.”

MC 2 : Maksud unnie?

Yoona kembali berbicara “Lauren sudah masuk playgroup umur 2,5 tahun karena dirinya suka belajar dan interaksi dengan orang jadi kami memutuskan memasukkan dirinya ke playgroup. Dan mungkin daddynya merasa princessnya cepat sekali besar, Siwon Oppa pun membuat jadwal kerja baru yaitu pergi ke kantor jam 10 pagi. Karena Lauren berangkat ke sekolahnya pada jam 8.”

MC 1 : Woah hyung kau ini benar-benar lelaki ideal sekali ya. Bukan hanya suami ideal tetapi juga daddy ideal haha.

Siwon pun tertawa juga dan menjawab “Tidak.. tidak.. aku masih butuh belajar banyak hal untuk menjadi better husband and dad. Aku melakukan itu semua ya seperti yang Yoona bilang.. saat Lauren sudah mau mulai masuk playgroup, aku merasa ‘Wow.. tidak terasa putriku sudah umur 2 tahun lebih.’  Dan seperti sadar sendiri, aku memutuskan untuk ikut mengatar Lauren ke sekolahnya dari hari pertama dengan Yoona. Dan pulangnya pun sebisa mungkin aku ikut menjemputnya.”

MC 2 : Jadi unnie selalu mengatar dan menjemput Lauren setiap hari ya? Bagaimana kalau ada jadwal shooting atau sedang tidak di Seoul?

Yoona tersenyum dan menjawab “Tidak setiap hari.. karena Lauren hanya sekolah 2 hari seminggu. Dan ya, 2 hari itu aku selalu mengantar dan menjemputnya.. seingatku aku belum pernah absen mengantar dan menjemputnya. Kalau ada shooting di dalam negeri, aku selalu minta diatas jam makan siang. Kalau aku di tidak Korea? Berarti Lauren tidak sekolah karena dirinya ikut denganku. Hehe.”

MC 1 : Jadi hyung sekarang bekerja mulai dari jam 10 ya? Dulu, sebelum hyung menikah, aku mendengar dari Heechul hyung, kalau hyung sudah berangkat ke perusahaan dari jam 7 pagi.

Siwon menjawab “Iya. Setelah menikah aku berangkat jam 8 lebih dan kadang jam 9. Tetapi sejak Lauren bersekolah, aku berangkat jam 10 dan terkadang bahkan bisa tidak pergi ke perusahaan.”

MC 2 : Mengapa tidak pergi?

Siwon menjawab lagi “Jam Lauren pulang sekolah itu dekat-dekat jam makan siang. Jadi kadang setelah makan dengannya dan Yoona, aku seperti sudah malas bekerja. Melihat 2 princessku lebih penting rasanya.”

MC 1 : Aku ingin menjadi sepertimu hyung. Kau sepertinya makin diidolakan banyak orang saja. Hmm.

Siwon pun terkekeh.

MC 2 : Next question, username Yoonwonforever bertanya “Aku sering melihat Siwon Oppa di Hyundai Mall daerah gangnam. Yang membuatku terkejut adalah Siwon Oppa kebanyakan berada di store perempuan atau di store tetapi membeli barang perempuan. Tolong beri penjelasan pada kami Oppa. Kekeke.”

Yoona pun tertawa mendengar pertanyaan tersebut.

MC 2 : Mengapa unnie tertawa?

Yoona menjawab “Alasan Siwon Oppa sering di membeli barang perempuan itu karena dirinya hampir setiap hari membeli sesuatu untukku dan Lauren. Aku pun bingung mengapa dia begitu. Tapi aku bisa apa? Setiap aku bilang aku tidak perlu barang ini atau itu, Siwon Oppa bilang aku tidak menghargai atau bilang barang yang dibelinya tidak cukup bagus. Daripada begitu, aku pun diam saja.”

Dari bagian penonton terdengan kata “aww..”

Siwon pun bersuara “Alasan mengapa aku membelikan barang untuk Yoona adalah karena aku mau dan aku merasa perlu. Itu seperti kebutuhan. Jangan bilang aku sok romantis ya. Aku begini karena aku merasa Yoona sudah memberi sangat banyak kebahagiaan untukku. Setiap hari aku dibuat semakin bahagia. Jadi walaupun istriku tidak begitu mau dibelikkan barang karena dirinya bisa dan sanggup membeli semuanya sendiri sebenarnya. Aku membelinya itu sebagai ucapan terima kasih yang tidak ada apa-apanya. Dan kalau Lauren kan anakku jadi terserah aku bukan haha.”

MC 1 : Baiklah hyung. Aku jadi laki-laki pun sudah tidak tau mau bilang apa lagi jadi sebaiknya kita lanjut ke pertanyaan selanjutnya saja. Dari username Yoongphrodite : Kepada Siwon Oppa. Apa rasanya mempunyai istri secantik Yoona unnie? Kami fansnya sangat penasaran

Yoona pun tertawa lagi mendengar pertanyaan yang dibacakan.

Siwon menjawab “Rasanya seperti kau melihat malaikat setiap kau buka mata dipagi hari. Aku bahkan sebisa mungkin bangun sebelum Yoona bangun agar dapat menatap wajah cantiknya. Melihat wajahnya pada pagi hari seperti memberi vitamin pada dirimu sendiri. Setiap pulang kerja, kau seperti melihat idol favoritemu dirumahmu untuk pertama kalinya. Tidur pun, kau seperti melihat malaikat disebelahmu. Ditambah ketika kau melihat dirinya menggendong putrimu, hatimu seperti bermekaran. Pokoknya duniamu penuh keindahan. Namun Yoona hanya milikku jadi maaf kalian tidak bisa mengalami yang kubilang tadi.”

Yoona langsung bersuara “Aku rasa Siwon Oppa sengaja berkata begitu. Sepertinya dia berbohong. Sedikit cerita ya.. supaya kalian tau. Bayangkan saja di awal-awal kami mempunyai Lauren, sepertinya aku terlihat jelek sekali. Bangun pagi-pagi ketika Lauren menangis, memberi asi untuknya. Kalau Lauren tertidur, aku cepat-cepat mandi.. tidak bisa mandi seperti saat belum ada Lauren, di bathtub dan lain-lain. Lalu asal memakai baju dengan rambut acak-acakkan dan keluar cepat-cepat karena takut Lauren terbangun dan menangis. Jika Lauren terbangun, aku akan bermain dengannya. Jika tidak, aku akan cepat-cepat memakan sarapanku. Itu routineku selama 4 bulan pertama. Kurasa aku terlihat seperti witch.”

MC 2 : Tapi kurasa unnie tetap cantik walaupun begitu. Ini feelingku saja. Kurasa unnie tidak sadar betapa cantiknya unnie. Kalau setiap hari unnie memakai gaun dirumah, kurasa yang ada Siwon Oppa tidak mau keluar rumah haha.

Wendy dan Siwon kemudian pun saling hi-five. Yoona hanya menggelengkan kepalanya. Penonton pun tertawa melihat mereka.

Siwon kemudian berkata “Yoona tidak sadar dirinya cantik dan tidak merasa dirinya cantik. Jadi seperti yang pernah Heechul hyung bilang, itulah yang membuat dirinya semakin cantik. Kalian mengerti maksudku kan.”

MC 1 : Ngomong-ngomong, apakah hyung dan noona tidak punya baby sitter? Karena selama bertemu dengan kalian dan Lauren, aku tidak pernah melihat ada baby sitter. Padahal kan adanya baby sitter kata orang-orang akan lebih mudah.

Siwon menjawab “Aku pun menyarankan begitu dari sebelum Lauren lahir. Tapi Yoona bilang dirinya mau belajar dan karena ini anak kami Yoona mau turun tangan sendiri walaupun berakhir dirinya sakit dan kurang tidur.”

Yoona ikut berbicara “Lebih jelasnya. Memang 4 bulan pertama kami tidak ada baby sitter karena beberapa alasan. Tetapi 2 personal asisten dan managerku kebanyakan ada bersamaku. Lagipula, si Choi Siwon yang mogok kerja dari awal Lauren lahir hingga umur 1 tahun juga membantuku di malam hari agar aku bisa tidur lebih beberapa jam.”

MC 2 : Jadi unnie sekarang masih belum ada baby sitter?

Yoona menjawab “Setelah umur Lauren 1 tahun, Siwon Oppa kan kembali bekerja dan aku sendiri pim mulai shooting lagi dan pemotretan lagi. Jadi, dari itu kami mempunyai baby sitter. Jadi saat aku shooting dan membawa Lauren, ada yang menjaganya selain personal asistenku.”

MC 1 : Hyung, noona, kalian tau ada banyak yang berkata rumah kalian yang sangat besar itu bagaimana dibersihkan? Apakah kami boleh tau berapa banyak pembantu rumah tangga yang diperlukan?

Siwon menjawab “Jujur.. bukan tidak mau memberi tahu, tapi aku sendiri tidak tau berapa. Aku hanya bisa mengatakan apa yang aku tau. Kami memilik 5 chef dan 3 baby sitter sekarang. Kalau bertanya soal diriku pribadi, aku sendiri mempunyai 5 personal office secretary.”

MC 1 : Mengapa 5 secretary hyung? Maaf jika ini privacy.

Siwon terkekeh menjawab “Iya ini privacy tetapi publik kebanyakan juga sudah tau. Jadi berarti tidak ada privacy lagi bukan? 5 secretary itu : 2 dari perusahaan Choi Group, 1 dari Choi Hotel, 1 Choi Empire dan 1 lagi lebih seperti mengurus urusan super pribadiku.”

MC 2 : Super pribadi?

Siwon menjawab lagi “Asisten super pribadiku itu tau segalanya tentangku. Dia bahkan selalu kuizinkan mengatur agenda sehari-hariku sesukanya.”

MC 1 : Hyung, kau jangan berselingkuh ya! Hahahaha.

Siwon tertawa “Mana berani aku selingkuh dan mana bisa. Jika sudah mempunyai istri seperti Yoona, kurasa tidak ada waktu lagi melihat wanita lain. By the way, secretary super pribadiku itu Yoona!”

Siwon lalu mengecup pipi Yoona.

MC 2 : Tugasnya apa saja? Haha

Siwon menjawab “Menemaniku sarapan, makan siang dan makan malam. Menemaniku kalau ada perjalanan bisnis. Membuatku bahagia dan tertawa. Membuatku senang. Membuatku seperti sekarang ini.”

MC 1 : Ah, jadi Yoona noona selalu ikut setiap hyung keluar dari Korea?

Yoonalah yang menjawab “Setelah menikah, aku selalu ikut jika Siwon Oppa ada urusan diluar Seoul baik meeting maupun menghadiri conference atau pernikahan orang-orang yang mengundang. Sebenarnya dipaksa olehnya. Terlalu banyak alasan kadang katanya dia tidak mau pergi kalau aku tidak ikut. Kadang dia bilang dia akan kesepian seperti tidak punya istri ketika hadir di pesta atau pernikahan orang. Kadang bilang karena tak mampu pisah lah dan lain-lain. Jadi akhirnya aku jadi terbiasa ikut dengannya. Sampai sekarang gara-gara terlalu manjanya dia, aku masih akan ikut dengannya sampai 2 atau 3 bulan depan.”

MC 2 : Bukannya sekarang Yoona unnie sudah hamil 5 bulan ya? 3 bulan kedepan kan sudah 8 bulan. Sudah berat sekali dan apakah boleh?

Yoona menjawab “Ini baru memasuki 5 bulan. Dan ya, tidak usah tunggu sampai 8 bulan, 5 bulan saja ini sudah terasa berat. Boleh, tapi sebelum pergi harus konsultasi ke dokter dulu dan karena kami punya pesawat pribadi jadi lebih mudah.”

MC 1 : Kau tak kasihan hyung?

Siwon tertawa dan menjawab “Dulu saat hamil Lauren, Yoona malah terlihat lebih bahagia setiap kami keluar. Bahkan, Yoona yang minta untuk menambah hari di beberapa negara.”

MC 1 : Ah! Aku mendengar Lauren lahir di New York!

Siwon berkata “Kami berangkat ke Los Angeles saat kandungan Yoona sudah mau masuk 34 minggu. Dan saat disana, Yoona awalnya minta tambah seminggu. Kemudian, princessku ini mau ke New York untuk bertemu Tiffany, suaminya dan ketiga anak mereka. Jadi kamipun kesana.. dan tidak cukup seminggu saja, jadi aku memutuskan untuk tinggal saja di rumah kami di New York. Dan Lauren pun lahir disana. Orang tua kami juga kebetulan pada waktu itu ikut berangkat ke New York. So.. yeah.”

MC 2 : Well, kita break commercial dulu ya. Stay tune!

10 menit kemudian

Key : Back to our interview. Langsung saja ya ke pertanyaan selanjutnya. Username welovelimyoona : “Unnie mengapa badan unnie bisa bagus walaupun setelah melahirkan dan sekarang tetap terlihat kecil walaupun sedang hamil? Please share the tips.”

Yoona tertawa dan menjawab “Aku tidak ada tips khusus apapun selain olahraga, eat healthy dan pastinya setelah melahirkan harus jaga porsi makan. Itu saja sih. Kurasa karena 4 bulan pertama, aku mengurus Lauren tanpa baby sitter membantuku menurunkan berat badanku. Dan oh ya, jangan lupa suami-suami yang mau istrinya mempunyai tubuh yang menurut kalian bagus setelah melahirkan, kalian jangan banyak kritik dan jangan membuat istri kalian stress. Makes her happy all the time if possible. I think thats the best cure to all things though. Well.. anyway, semua wanita yang habis melahirkan jangan terlalu memikirkan badannya, jangan stress dengan berat badan yang tidak turun-turun. I mean, chill. Untuk kembali kurus butuh usaha pastinya, but stressing about it doesn’t help at all.”

“Aku seperti speaker di seminar saja ya. Maafkan aku.”

Siwon pun terkekeh lalu mencubit pipi Yoona yang agak chubby dari biasanya dan mengecup kedua pipi istrinya kemudian berbisik “You are the best, my angel.”

Yoona hanya tersenyum. Siwon pun kemudian merangkul pinggang Yoona sambil mendengar pertanyaan selanjutnya.

MC 2 : Ok, dari username ilovesiwon : “Maaf jika pertanyaan ini menyinggung perasaan kalian, tapi sejujurnya bagaimana kita bisa mencintai satu orang itu saja selama bertahun-tahun. Kalian sudah saling kenal sekitar 20 tahun. Berpacaran lumayan lama yaitu 7 tahun dan sudah menikah 6 tahun. Sudah bersama hampir seumur hidup bukan? Apakah tidak bosan? Adakah moment yang membuat kalian rasanya tidak tahan?”

Siwon dan Yoona saling memandang satu sama lain. Yoona kemudian bersuara “Sepertinya Siwon Oppa mau menjawab terlebih dahulu?”

Siwon pun mengecup pipi Yoona kemudian menjawab “Kurasa akan bohong jika aku berkata tidak pernah bosan. Omg, sorry my love. (Mengecup dahi Yoona, Yoona hanya tersenyum) Maksudku, aku sebagai laki-laki kadang bisa merasa capek dan badmood karena kerja dan hal-hal lainnya. Sedikit bercerita panjang ya.”

“Pernah rasanya aku sudah ingin sekali tidur setelah pulang kerja. Tetapi aku harus mengurus Lauren yang tiba-tiba menangis atau terbangun masuk dan ke kamar kami. Saat aku melihat Yoona, dirinya sudah tertidur pulas. Seperti tertidur karena sudah sangat lelah. Karena aku tau biasanya Yoona tidak akan tidur sebelum aku pulang. Mau tak mau aku harus menemani Lauren dikamarnya beberapa jam dulu baru bisa mandi. Dan itu sudah tengah malam. Ini terjadi 3 atau 4 hari berturut-turut, aku merasa semuanya seperti menguji kesabaranku. Aku jujur kesal, ingin marah dan lebih kasarnya kita bisa jadi malas pulang bukan atau melalukan hal lain saja setelah pulang kantor daripada mengurus anak menangis. Ya bukan?”

Sebagian penonton laki-laki menjawab “Ne”

Siwom kemudian melanjutkan ceritanya “Tetapi kembali lagi, aku selalu berkata pada diriku : Yoona itu sahabatku dan seperti adikku, tidak ada kan yang benar-benar mau menyakiti sahabat atau adiknya sendiri kan? Ini kukatakan pada diriku sendiri dalam keadaan apapun atau sebelum aku melalukan apapun. Dan kejadian mengenai Lauren menangis itu aku jadikan salah satu contohnya. Kemudian aku juga berpikir.. Yoona sudah menjaga putri kami dari pagi sampai malam. Masak hanya beberapa jam kau menjaga putrimu sendiri, kau marah?.”

Mendengar itu, Yoona sedikit meneteskan air matanya lalu menyenderkan mukanya di dada Siwon sambil kedua tangannya memeluk leher Siwon.

Siwon pun terkekeh dan berkata “See.. gara-gara kalian, istriku menangis lagi. Kurasa selama menikah denganku, hari ini adalah hari dirinya menangis paling panjang.”

Setelah beberapa menit Yoona pun berkata “Aku bosan tentunya pernah. Lebih kepada capek. Dulu sebelum mempunyai Lauren walaupun sudah menikah, aku hanya perlu mengurus kerjaanku dan mengurus Siwon Oppa. Sejak ada Lauren, aku tentunya butuh extra kekuatan dan kesabaran untuk mengurusnya. Disamping itu, kadang aku merasa quality timeku dengan Siwon Oppa seperti berkurang saja. Egois iya. Karena aku ingin bisa bersenang-senang berdua dengan suamiku tanpa harus memikirkan ada yang terbangun atau butuh susu atau apapun itu. Tapi kembali lagi, hidup itu proses bukan? Kurasa jawabanku tidak terlalu nyambung dengan pertanyaannya. Maafkan aku.”

MC 1 : Noona dan hyung memang sangat cocok sekali. Hmm. Now.. next question ya dari username elfsone4eva : “Berapa banyak maid yang membereskan rumah super besar kalian? Apakah mereka tidak capek? Dan mengapa kalian tinggal di rumah sangat besar? apakah tidak kesepian tinggal hanya bertiga dirumah sebesar itu?”

Yoona pun menjawab “Seperti kata Siwon Oppa, kami tidak terlalu tau berapa maid karena sejujurnya untuk urusan maid, asistenku yang tau karena itu salah satu tugasnya. Untuk capek atau tidak, tentu sepertinya capek kalau dikerjakan hanya oleh 4-5 orang. Tetapi kurasa maid kami lebih dari 20 orang dengan tugasnya masing-masing. Itu saja yang bisa aku katakan.”

Siwon kemudian ikut menjawab “Untuk sepi atau tidak.. untukku sih tidak. Dulu sebelum ada Lauren, sepertinya agak sedikit sepi karena kalau Yoona masih shooting aku tidak bisa mengobrol dengan siapapun. Tapi sekarang, ketika aku pulang kerja dan sampai rumah sekitar jam 6 lebih, aku pasti langsung bertemu Lauren.. kalau Yoona kan terkadang masih shooting atau pemotretan. Ya lalu aku bermain dengannya, berenang atau menonton tv. Sepi tidaknya sih menurutku itu dibuat sendiri hehehe.”

Kemudian Siwon lanjut bicara lagi “Untuk mengapa kami pilih tinggal di rumah kami sekarang yang katanya besar. Itu karena aku berencana mempunyai 11 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Iyakan sayang?”

Yoona langsung menjawab “Jika kau yang melahirkan maka tidak apa-apa Oppa. Kurasa 2 sudah cukup jika aku yang melahirkan.”

MC 1 : Hyung, kau serius ingin 18 anak? Aku tau uangmu cukup untuk membiayai kebutuhan dan keinginan jumlah anak sebanyak itu. Tapi mau sampai kapan kau mengurus bayi?

Siwon pun tertawa lebar lalu mengecup pipi Yoona dan menjawab “Tidak.. aku hanya becanda. Kurasa 2 sudah cukup. Kalau Yoona mau lebih dari 2 ya aku siap dan bersyukur. After all, seperti yang Yoona bilang dirinya yang melahirkan. Proses kehamilan tiap kali juga berbeda bukan.”

MC 2 : Oh ya, bagaimana proses kehamilan Yoona unnie? Oppa yang mau menjawab juga boleh.

Siwon pun menjawab “Aku bersyukur sekali, Yoona diberi kemudahan. Karena aku tidak akan tahan melihatnya muntah-muntah terus atau merasa tidak enak selama hamil. Setelah kami menikah, aku dan Yoona sengaja menundah untuk mempunyai anak.. lebih tepatnya aku yang memberi saran. Karena aku tau setelah mempunyai anak, semuanya akan berbeda. Hidup dan segalanya yang Yoona rasakan sebelum memiliki anak ataupun hamil akan berbeda. Waktu yang bisa kami habiskan berdua tentunya akan berkurang atau bahkan tidak ada. Ditambah aku mendengar cerita dari suami Sooyoung yang mengatakan ketika Sooyoung hamil, 3 sampai 4 bulan pertama, setiap pagi Sooyoung muntah-muntah setelah itu tidak nafsu makan. Oh ya ampun, wanita yang begitu cinta makanan pun bisa begitu. Aku juga diberitahu oleh Leeteuk hyung, kalau saat hamil semester terakhir, Taeyeon sering tidak bisa tidur karena badannya kesakitan bahkan sampai menangis. Aku cerita sedikit ya. Jujur aku sempat takut bagaimana jika Yoona harus mengalami semua itu. Bukan karena dia lemah, tapi karena dia kuat. Yoona yang kutau tidak mau menyusahakan orang jadi aku tau kemungkinan Yoona akan mengandalkan dirinya sendiri daripada mengeluh padaku. Itulah yang membuatku takut.”

MC 1 : Haha, dasar kau hyung. Tolong jangan bilang begitu. Calon istri di masa depanku akan memarahiku karena aku tidak bisa sepertimu. Dan lagi, kau tidak lihat pandangan para laki-laki di penonton seperti mau menjambakmu karena kau terlalu terlalu romantis.

Yoona pun mengecup pipi Siwon dan berbisik “I feel I am the luckiest wife on earth.” (Aku merasa aku adalah istri paling beruntung di bumi ini.)

Siwon balas berbisik “No, I am the luckiest husband.” (Tidak, akulah suami paling beruntung.)

Yoona kemudian berbicara di micnya “Aku bersyukur sekali sewaktu aku hamil Lauren, aku jarang sekali muntah, tentu ada tapi biasanya itu dikarenakan bau sesuatu yang tidak cocok atau makanan tak cocok. Selain itu aman-aman saja. Capek atau pegal pasti ada. Sering. Tapi ya begitulah. Menurutku semuanya tidak terasa berat alasannya karena suamiku. Dia selalu berdoa untukku agar tidak sakit dan sebagainya. Lucunya, sebelum aku hamil, Siwon Oppa sudah sering berdoa mengenai hal itu. Dan lagi dia selalu berusaha membuatku merasa happy, memerhatikan dan juga super sabar jika aku sedang moodswing. Kurasa suami-suami diluar sana harus melakukan ini jika ingin istrinya happy selama hamil. Menurutku, ini juga membuat kami wanita tidak merasa badmood tiba-tiba saat hamil.”

MC 2 : Kurasa tidak semua laki-laki bisa seperti Siwon Oppa. Bagaimana dengan kehamilan keduamu ini unnie?

Yoona tersenyum dan menjawab “Sampai sekarang aman-aman saja sih. Seperti yang kubilang tadi. Kuncinya merasa happy saja semuanya akan terasa lebih mudah jadinya.”

MC 2 : Ok. Next question. Ini pertanyaan yang baru saja masuk dari user407530 : “Tolong bagi tips cara membahagiakan istri disaat hamil. Aku membutuhkannya. Dan terima kasih sudah menyadarkanku lewat pembicaraan kalian.”

Siwon pun menjawab : “Sebenarnua membuat istri kita happy tidak usah meminta tips atau cara dari orang lain. Karena kita sebagai suami pastinya lebih tau istri kita daripada orang lain bukan? Tapi baiklah.. aku akan memberi tahu beberapa hal yang kulakukan untuk Yoona. By the way, ini bukan untuk saat dia hamil saja ya.”

Penonton di studio menjawah “Ne.”

Siwon kemudian lanjut berbicara “Aku tidak tau apakah ini tips atau bukan. Dan belum tentu ini berlaku untuk semua wanita. Tapi ini yang kulakukan untuk istriku tercinta. Well.. semoga bisa membantu.”

“Number one : Setiap aku pulang kerja, kalau Yoona ada di rumah, especially when she is pregnant. Aku selalu memijit tangan, kaki, pundak, pinggangnya. Dan mengelus perutnya dan berbicara dengan baby didalam. Menurutku ini bukan hanya membangun connection dengan babynya tetapi juga ini bisa menjadi bahan obrolan dengan mommnynya bukan?”

“Number two : Kalau istrimu sedang marah walaupun kalian tidak mengerti entah mengapa dirinya marah, jangan balas marah ataupun berdebat. Dengarkan dan berusaha mengerti. Ini juga yang kulakukan juga misalnya tiba-tiba dirinya menangis.”

“Ketiga , menurutku ini penting. Pergi ke suatu tempat untuk babymoon. Sesuaikan dengan mood dan kesukaan istri kalian juga ya. Jika typenya tidak suka pantai ya jangan bawa ke daerah pantai.”

“Last one, menurutku ini paling penting. Makes her happy all the time! Sebagai laki-laki kadang kita harus menurunkan ego kita apalagi selama istri kita hamil. Susah tentu saja. Tapi mengapa tidak?”

“Itu saja. Kita sudah seperti tanya jawab seminar kehamilan ya hahaha.”

MC 1 : Hyung, kurasa kalian harus datang lagi minggu depan untuk melanjutlan interview karena pertanyaan untuk kalian tidak habis-habis.

Semuanya pun tertawa.

MC 2 : Pertanyaan selanjutnya dari username yoongyoong : “Yoona unnie.. sesekali ajak Lauren ke fanmeeting ataupun ikut dalam pemotretan majalah. Dia sangat lucu!! Aku ingin melihat kalian berdua bersama! SARANGHAE.”

Yoona terkekeh dan menjawab “Untuk fanmeeting aku tidak bisa berjanji. Harus ada persetujuan dari bos besar Lauren yaitu daddynya. As you guys know, he is a very loving and protective kind of daddy. Tapi untuk pemotretan, secepatnya ya. Karena bulan depan aku dan Lauren kebetulan akan jadi cover salah satu majalah. Selain itu, aku akan launching children clothing line. Jadi kalian bisa melihat Lauren karena Lauren menjadi salah satu modelnya.”

MC 2 : Bagaimana Oppa? Lauren boleh ikut ke fanmeeting unnie tidak? Oh ya, unnie, Lauren memang suka diphoto ya? Gayanya menggemaskan sekali. Dan sepertinya dia tidak pemalu ya.

Siwon menjawab “Aku harus berpikir dulu untuk hal itu. Tapi okay itu akan jadi pertimbangan. Aku tidak janji ya.”

Kemudian Yoona pun menjawab “Iya. Lauren sangat suka diphoto. Kurasa lebih senang daripada diriku. Dia juga suka sekali dress up jadi untuk pemotretan sepertinya akan mudah karena dirinya suka berada di depan kamera. Jadi tanpa paksaan dan dirinya happy. Hmm.. Lauren memang tidak pemalu. She is a confident girl.”

MC 1 : Aku tidak sabar ingin bertemunya lagi. Tapi kita harus lanjut ke next question karena jadwal besok itu untuk Q&A dengan beberapa penonton di studio, sesi ‘Choose A or B’ dan ‘True or False’ (Benar atau Salah)

MC 2 : Pertanyaan dari Siwon_Yoona : “Apakah benar Yoona pernah kesal dengan Siwon saat zaman WGM versi China, pada Siwon dan pasangannya. Karena pasangan WGM Siwon rupanya sering menghubungi Siwon diluar shooting. Sampai-sampai kalian hampir putus.”

Siwon langsung buka suara “Bagaimana sayang? Benar atau tidak? Hahaha.”

Yoona diam saja.

Siwon yang melihatnya pun mengecup pipi Yoona dan menjawab “Hmm.. aku tidak tau harus menjawab bagaimana. Tapi Yoona tau segalanya mengenai hal itu karena aku tidak menyembunyikan apapun darinya. Kalaupun Yoona marah, aku bisa mengerti alasannya. Aku juga sadar akan beberapa hal setelah perdebatan itu. Tapi itu sudah sangat lama sudah 7 atau 8 tahun yang lalu.

MC 1 : Noona, kau tidak mau berkata apapun?

Yoona tersenyum dan menjawab “Kurasa aku sangat kesal saat itu. Ditambah banyak media yang mengatakan ini itu. Bukan aku tidak percaya pada Siwon Oppa. Hanya saja, aku tidak percaya pada pihak lainnya. Dan aku harus jujur, kita memang hampir putus karena aku sempat memintanya. Tetapi Siwon Oppa bilang aku tidak benar-benar ingin putus. Aku mengatakan itu karena aku sedang marah saja. Jadi ya begitulah.”

Siwon pun memegang pipi kiri Yoona dan mengecup pipi kanannya dan berkata “Aku hanya bisa mencintaimu sayang. Tenang saja.”

Yoona pun hanya tersenyum.

MC 2 : Tentunya penonton ingin tau cerita kelanjutan dari ini. Tapi kurasa lebih baik kita lanjut ke pertanyaan selanjutnya.

Dari username user8790 : “Mengapa Siwon tetap bisa seganteng itu dan semakin ganteng padahal kata orang kau sibuk sekali dengan kerjaanmu dan sekaligus kau juga lumayan ikut campur tangan dalam mengurus anak.. itu kan susah. Bagaimana badanmu tetap bisa sebagus itu? Tidak banyak laki-laki yang badannya bisa sebagus itu apalagi jika sibuk.”

Key, Yoona dan Siwon tertawa mendengar pertanyaan tersebut.

Siwon kemudian menjawab “Walaupun sudah menikah dan mempunyai anak, menurutku aku tetap harus rajin berolahraga walaupun mungkin tidak ada waktu dan tentunya menjaga pola makan. Well.. ditambah istriku yang cantik ini (sambil memegang tangan Yoona) selalu mengurusku dengan sangat baik.”

Penonton distudio pun berteriak senang!

MC 1 : Kau ini ya hyung bisa saja. Bagaimana wanita tidak tambah suka denganmu.

MC 2 : Key Oppa, kau jangan cemburu dong. Lebih baik aku baca pertanyaan selanjutnya saja. Dari YoonaxSiwon : “Apa yang membuat kalian berdua selalu terlihat harmonis. Apa kalian tidak pernah bertengkar hebat? Maksud kami, keluarga kalian selalu terlihat harmonis dan jauh dari rumor buruk. Kalian beruda sangat hebat!”

Yoona pun menjawab “Terimakasih. Aku dan Siwon Oppa tidak mungkin tidak ada masalah atau bertengkar di dalam pernikahan kami. Maksudku, kami berdua kadang juga bisa bertengkar. Tapi haruskah pertengkaran kami, kami beritahu ke publik juga? Menurutku, masalah buruk maupun baik yang terjadi di keluarga kami tidak semuanya harus diberitahu ke publik. Walaupun aku mengaku kalau kami berdua bisa dibilang jarang bertengkar karena kita adalah sahabat dan partner dalam apapun. Hmm.. sekali lagi terimakasih sudah mengatakan kalau keluarga kami selalu harmonis. Semoga saja akan selalu seperti itu.”

Siwon yang mendengar kata-kata Yoona pun mengecup bibir Yoona dan berkata “Setiap masalah pasti ada solusi. Kadang tentu pertengkaran bisa terjadi. Tapi menurutku, jika kedua pihak mau menyelesaikan masalah itu sama-sama, masalah itu akan lebih mudah diselesaikan. Percaya padaku. Dan aku juga beruntung.. I married my bestfriend who is also the love of my life. Dan seperti yang Yoona bilang. Segala hal yang dialami keluarga kami tentu tidak semuanya kami beritahu ke publik.”

MC 2 : Oppa unnie aku sungguh ingin mendengar banyak hal dari kalian. Tapi kita harus lanjut ke pertanyaan selanjutnya karena waktu terbatas hehe. Dari Yoonaadict.com : “Yoona apakah kau kangen perform dengan SNSD? Apakah tidak ingin ikut dengan beberapa member lain yang masih aktif walaupun juga sudah menikah dan mempunyai anak-anak?”

Yoona tersenyum sambil menjawab “Aku tentu ingin perform dengan member SNSD lainnya. Tetapi untuk sekarang, aku benar-benar focus untuk merawat putriku disamping pemotretan dan kadang shooting film maupun drama. Mungkin suatu hari aku akan perform lagi dengan yang lain. Tapi untuk sekarang biarkan Yuri, Hyo, Taeyeon unnie dan Seohyun saja yang mewakili SNSD selama beberapa dari kami tidak aktif.”

MC 1 : Kami semua akan menunggu kalian perform dengan formasi lengkap lagi. Ngomong-ngomong Siwon hyung kau mengizinkan Yoona noona untuk perform kan?

Siwon pun menjawab “Tentu saja. Jika itu membuat Yoona bahagia, aku tentu dengan senang hati mengizinkan. Aku tidak pernah menyuruhnya jangan melakukan ini itu begitupun sebaliknya. Kurasa keputusan istriku tidak aktif sebagai SNSD karena dia ingin focus dengan Lauren. Jika pemotretan dan shooting film kan tidak terlalu lama dan ada kesepakatan yang bisa didiskusikan.”

MC 1 : Kau ini memang suami idaman ya hyung. Sungguh aku jadi merasa perlu belajar denganmu.

Pera penonton, Siwon, Yoona dan Wendy pun tertawa.

MC 2 : Pertanyaan selanjutnya dari sonelfbar : “Apakah Lauren mengenal dan dekat dengan anak member Super Junior lainnya? Dan apakah kalian berdua tau nama semua anak member lainnya?”

Yoona pun duluan menjawab “Tentu Lauren mengenal semua anak-anak dari member Suju dan SNSD. Untuk yang paling dekat.. menurutku Lauren paling dekat dengan anak ketiga Yuri unnie, Juno karena mereka berdua seumuran yang paling kecil diantara yang lain dan Yuri unnie yang paling sering datang ke rumah kami. Lauren juga dekat dengan anak perempuan satu-satunya Seohyun, Haeun.. kurasa karena Haeun belum ada adik jadi dirinya sangat menyayangi Lauren yang lebih kecil darinya. ”

MC 2 : Jadi untuk sementara ini Juno dan Lauren yang menjadi maknae ya? Juno atau Lauren yang berulang tahun duluan? Dan.. apakah Lauren dekat dengan yang lain selain Juno dan Haeun?

Yoona kembali menjawab “Juno lahir kalau tidak salah 2 bulan sebelum Lauren. Hmm.. sebenarnya menurutku mereka semua kalau bertemu bermain bersama. Selain Juno dan Haeun, kurasa Lauren senang bermain dengan ketiga putri Tiffany unnie cuma mereka bertiga kan di New York jadi paling bertemu setiap kami kesana atau jika mereka ke Korea.”

MC 1 : Hyung, noona barusan ada pertanyaan di website acara kami yang bertanyn apakah kalian berdua bisa memberitahu kami semua nama anak dari masing-masing member dan kalau bisa umurnya? Semua orang sangat penasaran.

Yoona tertawa dan menjawab “Apa waktunya cukup? Karena kurasa butuh waktu lumayan panjang untuk menyebut satu-satu.”

MC 2 : PDnim bilang tidak apa-apa

Yoona pun berbicara lagi “Baiklah, aku akan berusaha sebaik mungkin menjawab. Tapi kurasa Siwon Oppa mau menjawab?”

Siwon tertawa dan membalas “Tidak kalau saja sayang. Kau lebih ingat dan tau. Nanti aku akan bantu ketika kau capek sayang.”

Yoona pun kemudian bersuara kembali “Dari Leeteuk Oppa dan Taeyeon unnie dulu ya. Anak pertama mereka sudah besar sekali, Jungwoo 13 tahun. Kemudian Jihye 9 tahun, Jisoo 5 tahun dan beberapa bulan yang lalu seperti yang kalian tau Taeyeon unnie melahirkan anak laki-laki.. namanya aku tidak bisa beritahu karena Leeteuk Oppa dan Taeyeon unnie sudah mengingatkan jangan menyebarkan ke publik dahulu.”

MC 2 : Tidak kusangka.. Taeyeon unnie sudah memiliki 4 orang anak. Menurut unnie, Taeyeon unnie akan menambah lagi tidak? Dan Oppa dan unnie bersedia tidak jika memiliki anak sebanyak itu?

Yoona langsung menjawab “Menurutku Leeteuk Oppa dan Taeyeon unnie bisa menambah lagi.”

Siwon bersuara “Bagaimama dengan pertanyaan satunya lagi sayang?”

Yoona terkekeh dan menjawab “Sejujurnya kurasa aku tidak sanggup memiliki anak sebanyak itu walaupun aku sayang anak-anak.”

MC 1 : Tapi hyung bersedia kan?

Siwon tertawa dan menjawab “Kau lupa aku bilang mau berapa banyak anak tadi? Asal Yoona mau saja, aku akan lakukan. Hahahaha.”

Penonton di studio semuanya pun ikut tertawa.

MC 2 : Unnie.. kau bisa lanjut cerita tentang anak member lain..

Yoona kemudian menjawab “Tiffany unnie dan suaminya mempunyai 3 putri. Yang pertama Sophie 10 tahun, Theressa 8 tahun dan Dorothy 6 tahun. Dan kurasa Tiffany unnie berencana menambah karena dia ingin anak laki-laki.”

MC 1 : Bagaimana dengan Yuri noona?

Siwon kali ini yang menjawab “Yuri dan Yesung hyung sekarang punya 3 anak seperti Tiffany. Yang pertama Dennis umurnya sudah 10 tahun lalu Kezia 9 tahun dan Juno 4 tahun.. dan Yuri sedang mengandung juga.. berapa bulan sayang?”

Yoona menjawab “Sekitar 3 bulan.”

MC 1 : Hyung jangan kalah.. buatlah lebih banyak lagi. Kalahkan Leeteuk hyung.

Siwon tertawa lebar dan menjawab “Aku mau saja. Tapi bagaimana ya.. princessku tidak bersedia jadi ya aku tidak akan memaksa.”

MC 1 : Cukup dengan kata-kata manismu hyung. Lebih baik lanjutkan.

Yoona pun bersuara “Hmm.. Sooyoung unnie dan suaminya mempunyai 2 anak perempuan Ella 8 tahun dan Emerald 6 tahun. Dan kurasa beberapa minggu lagi unnie akan melahirkan. Doakan semuanya lancar ya.”

MC 1 : Noona, kau ini auntie yang baik ya. Kau hafal semua nama dan umur mereka.

Yoona menjawab “Sudah jadi tugasku itu. Hmm.. lanjut ke Seohyunnie dan Kyuhyun Oppa. Anak mereka masih 1 yaitu Haeun berumur 7 tahun. Lalu Hyo unnie dan Eunhyuk Oppa memiliki 1 putra, Ethan 8 tahun dan 1 putri Hailey 7 tahun. Sunny unnie dan Sungmin Oppa hanya memiliki 1 putra, 11 tahun bernama Sebastian.”

MC 2 : Bagaimana dengan Suju Oppa lainnya?

Siwon pun menjawab “Donghae sudah punya 3 anak.. yang pertama Danielle 10 tahun, Jeno 7 tahun dan Angie yang paling kecil berumur 5 tahun. Shindong hyung punya seorang putra bernama Alexandro. Lainnya belum.”

Semua penonton pun bertepuk tangan.

MC 1 : Terima kasih sudah mau menyebur satu-satu. Kita lanjut ke 2 pertanyaan terakhir ya. Dari choisiwon.com : “Jika tiba-tiba suatu hari Lauren meminta izin berpacaran dengan Juno atau anak member lain, bagaimana?”

Yoona tertawa lebar dan berkata “Here comes the nightmare for you daddy.”

Penonton pun ikut tertawa

Siwon mencubit gemas pipi Yoona lalu menjawab “Laurenku cuma boleh mencintai satu laki-laki saja yaitu daddynya.”

MC 1 : Hyung, anakmu juga butuh suami. Ingat itu.

Wendy, Yoona dan penonton pun tertawa.

MC 2 : Unnie, apakah Siwon Oppa lebih memanjakan Lauren daripada dirimu?

Yoona menjawab “Tentu. Kurasa sampai hari ini aku belum pernah melihat Siwon Oppa menolak hal apapun yang Lauren minta atau yang dia mau Siwon Oppa lakukan.”

MC 1 : Kau serious begitu hyung?

Siwon terkekeh dan menjawab “Aku sendiri tidak sadar aku selalu menuruti apapun yang Lauren minta. Tapi bagaimana aku menolak permintaan putriku satu-satunya. Kurasa aku seperti Genie baginya. Apapun yang dia bilang akan kulakukan.”

MC 2 : Bagaimana kalau Yoona unnie minta sesuatu?

Siwon pun menjawab “Yoona jarang memintaku membelinya barang. Tapi kalau dirinya meminta, ya aku akan turuti juga. Pokoknya apapun yang Yoona dan Lauren minta, aku seperti tidak bisa menolak.”

MC 1 : Noona, apakah ada moment seperti jika noona sedang menasehati Lauren tetapi hyung malah membelanya? Aku dengar dari Minho, Siwon hyung beberapa kali melakukannya saat Minho berkunjung.

Yoona pun menjawab “Tentu. Tapi sekarang tidak terlalu sering lagi karena Choi Siwon ini akhirnya sudah mengerti mengapa aku menasehati Lauren. Maksudku, Siwon Oppa ini tidak bisa memarahi ataupun menasehati putri tercintanya. Okay, aku mengaku awalnya aku susah juga untuk melakukannya. Tetapi harus ada at least salah satu 1 dari kami berdua yang melakukannya bukan? Jadi aku kadang seperti jadi orang jahat dan daddynya terlihat selalu baik.”

Siwon : Maaf sayang, tapi mau bagaimana. Terpaksa kau harus akting jadi witch dan aku selalu jadi prince untuk Lauren hahahaha

MC 1 : Tapi noona juga memanjakan Laueen kan?

Yoona tersenyum dan menjawab “Iya. Mau bagaimana lagi. Aku tidak bisa tidak melakukannya ketika kedua orang tuaku dan Siwon Oppa begitu memanjakkan cucu satu-satunya mereka. Belum lagi Jiwon dan para sepupu laki-lakiku.. hah, jika aku tak melakukannya kurasa aku akan di demo mereka semua. Belum lagi, daddynya yang bagai Santa Clause.. yang mau saja membeli mainan berapa puluh juta saat Lauren masih 3 tahun dulu dan selalu membolehkan Lauren memakan apapun yang dia mau padahal kan tidak baik.”

Siwon pun mengecup pipi Yoona setelah mendengar perkataan Yoona.

MC 2 : Oppa! Kau hebat sekali ya!

Siwon pun tertawa.

MC 2 : Ok, pertanyaan terakhir dari user453546 : “Jika ada yang menawarkan keluarga Choi untuk membuat variety show atau reality show keluarga.. apakah kalian akan terima tawaran tersebut?”

Siwon pun menjawab “Kurasa untuk saat ini kami akan menolak. Karena menurutku quality time dengan Yoona dan putriku sangat penting. Jika ada camera yang shooting dimana-dimana, menurutku akan beda saja. Dan lagi, bukan apa, kami sering berpergian jadi akan sedikit rumit untuk beberapa pihak.”

MC 1 : Baiklah.. terima kasih Siwon hyung dan Yoona noona sudah mau datang ke acara kami dan menjawab segala pertanyaan yang ditanyakan. Sampai berjumpa lagi.

MC 2 : Terima kasih juga untuk fans yang sudah mengirim pertanyaan-pertanyaan dan para fans yang hadir di studio. Sampai jumpa besok!

 

.

.

.

Semoga ceritanya menghibur ya.

Part selanjutnya akan dipost secepatnya dan MUNGKIN AKAN DI PROTECT.

Don’t forget to like, comment and share ya!

Thankyou.

 

 

[Coretan] Car Talk

Title : Car Talk

Cast : Choi Siwon, Im Yoona, others.

Disclaimer : all the casts are not belong to me, but to their family and company. This is all based on my imagination, no other than that.

 

Happy Reading..

.

.

.

 

Author POV

 

Setelah Siwon menyelesaikan wajib militernya dan keluar dari base camp militernya lebih dari dua minggu yang lalu, Siwon dan Yoona sama sekali belum sempat bertemu. Mereka hanya saling menelepon, mengirim pesan atau melalukan video call. Itu saja.

Sebenarnya, sekitar satu minggu yang lalu, di gedung SM, mereka sempat bertemu, hanya saja mereka hanya sempat saling menatap, tersenyum, berbicara sebentar itupun hanya saling bertanya ada jadwal apa saja hari ini pada satu sama lain lalu diakhiri dengan memeluk satu sama lain. Karena saat itu mereka memiliki hal yang harus di lakukan di gedung agency mereka. Siwon harus menghadiri meeting dengan para member Super Junior yang lain, bertemu para manager yang menantinya dengan banyak tawaran pekerjaan untuknya dan latihan dance untuk lagu di album baru Super Junior yang akan diliris nanti. Sedangkan Yoona harus bertemu CEO baru mereka lalu membahas jadwal pribadinya dengan managernya.

Baik Siwon dan Yoona sudah sangat merindukan kekasih masing-masing. Tapi ya bagaimana, dengan jadwal sepadat jadwal mereka yang merupakan konsekuensi dari pekerjaan yang mereka pilih ya mereka tidak bisa mengeluh terlalu banyak.

Hari ini, tepatnya hari Jumat. Matahari sudah terbit dan burung-burung pun sudah bernyanyi riang di langit Seoul. Yoona dengan mengenakan dress putih, boots hitam dan tas ransel LV kecil di pundaknya serta tak lupa masker hitam terlihat berjalan cepat keluar dari rumahnya yang berada di daerah Gangnam untuk masuk ke sebuah mobil ferrari. Mobil itu.. siapa lagi kalau bukan Choi Siwon yang menyetirnya. Mobil itu pun menunggunya tepat di dekat seberang halaman rumah Yoona.

Sesudah masuk dan menutup pintu, Yoona langsung dipeluk erat dari samping.. siapa lagi kalau bukan Siwon, kekasihnya?

Siwon mengecup puncak kepala Yoona berkali-kali lalu berkata “Oppa sudah sangat sangat merindukanmu Yoong.”

Yoona mengecup pipi kiri Siwon lalu berkata “Aku juga Oppa! Hah, akhirnya Oppa sudah keluar dari militer. Walaupun mungkin kita tetap saja tidak bisa bertemu dan berkencan setiap hari, tapi setidaknya ponsel Oppa akan lebih aktif daripada saat disana.”

Siwon tersenyum sambil mengecup pipi kanan Yoona lalu berkata “Aduh.. princess nya Oppa sebegitu kangennya dengan Oppa ya?”

Yoona menyikut perut Siwon dan berkata “Siapa yang bilang Oppa boleh memanggilku princess? Hah? Oppa mengikuti Appa.. menyebalkan sekali. Aku kan sudah dewasa.”

Siwon tertawa dan mengecup pipi Yoona lagi dan menjawab “You will always be my princess, my beautiful princess.”

Yoona mendecak lalu menjawab “Aku pusing sekali. Lama-lama Oppa dan Appaku sama saja. Selalu menganggapku anak kecil dan sangat protektif.”

Siwon tersenyum dan menjawab “Kau ini.. kau kan memang princess bagi Oppa. Soal Appamu, sampai kapanpun kau akan selalu menjadi princess kecilnya. Kau itu seperti permata baginya. Dia takut sekali kau kenapa-kenapa. Saat kau jatuh pada saat latihan saja dia sangat khawatir.”

Yoona mendecak lagi dan berkata “Dan karena itu juga salah satu hal yang menyebabkan Appa menyuruh bodyguard di perusahaannya mengawasiku 24 jam. Untung saja jika bersama Oppa, aku tidak diawasi.”

Siwon terkekeh “Kau ini memang aneh. Para wanita diluar sana bahkan mungkin para membermu ada yang ingin orang tuanya seperti Appa dan Ommamu yang selalu menunjukkan kasih sayangnya pada anaknya. Dan kau malah mau mereka tidak melakukannya.”

Yoona mendecak lagi dan lagi “Itu karena Oppa tidak tau saja, sebelum aku debut, aku selalu diperlakukan layaknya kertas yang sangat rapuh. Dan kukira saat aku sudah debut dan sekarang groupku sudah belasan tahun, aku tidak akan dipelakukan begitu. Tapi tetap saja, malah kadang menurutku semakin parah.”

Siwon mengusap pipi Yoona dan menjawab “Bagaimana kalau kau menikah saja dengan Oppa? Appa dan Omma mu kan percaya Oppa bisa menjagamu layaknya bodyguardnya. Bahkan lebih, Oppa rela memberi nyawa Oppa untukmu dan tidak butuh bayaran. Bodyguard-bodyguard itu kan belum tentu rela memberi nyawa mereka untukmu.”

Yoona tertawa dan berkata “Jadi ceritanya sekarang, secara tidak langsung, Oppa melamarku? Ah, tidak romantis sama sekali dan bayanganku dari dulu soal cara pria yang akan melamarku jauh berbeda.”

Siwon mencubit hidung Yoona dan berkata “Katanya kau tidak mau diperlakukan seperti princess? Jadi ya Oppa sedang mencoba berubah jadi Choi Siwon yang harus bisa tidak memanjakan Im Yoona.”

Yoona mendecak lagi dan berkata “Terserah Oppa saja lah. Aku yakin Oppa mengerti dengan jelas maksudku tidak mau dipanggil princess dan diperlakukan seperti princess itu seperti apa. Hah.. aku sebaiknya mencari calon suami baru saja.”

Siwon tertawa dan berkata “Ok ok. Oppa becanda saja. Dan memangnya kau bisa mencintai pria lain selain Oppa? Is diary berwarna kuningmu sejak trainee saja semua tentang Oppa. Dasar!”

Yoona dengan cepat menjawab “Bisa saja Oppa. Kau jangan terlalu sombong mengira aku tidak bisa mencintai yang lain. Hmm.. sejujurnya Oppa kan yang takut kehilanganku? Mengaku saja!”

Siwon tertawa dan mengecup bibir Yoona pelan lalu menjawab “Ok ok.. kau menang. Oppa memang tidak mau kehilanganmu dan tidak bisa. Ah, kau tunggu saja waktunya saat kau sudah jadi Mrs. Choi, kau tidak akan bisa melirik pria atau cowok manapun.”

Yoona tertawa lebar dan menjawab “Oppa percaya diri sekali aku mau jadi Mrs. Choi nya Oppa.”

Siwon menjawab “Kau lihat saja nanti.”

Yoona kemudian menganti topik dengan berkata “Oppa.. sebaiknya kau mulai menyetir.. kurasa kita sudah diam di mobil selama 30 menit.”

Siwon menjawab “Ah.. tidak terasa. Itu karena pacarku cerewet sekali.. dan cantik sekali.. dan aku tidak tahan tidak melihatnya.”

Yoona yang mendengarnya pun tertawa lebar dan mengecup pipi Siwon.

Yoona kemudian bersuara lagi “Oppa?”

Karena sedang menyetir, Siwon pun hanya melihat kearah Yoona sebentar lalu menjawab “Ya sayang?”

Yoona pun berkata “Ngomong-ngomong soal pernikahan.. hmm.. Oppa ingin istri yang bagaimana dan Oppa ingin dia melakukan apa saja, hmm?”

Siwon melihat lagi kearah Yoona dan tersenyum lalu menjawab “Aduh.. kau ini sweet sekali. Kau mau berusaha menjadi istri yang Oppa ingin ya?”

Yoona dengan cepat menjawab “Yak Oppa!! Enak saja. Sudahlah tidak usah dijawab.”

Siwon tertawa dan berkata “Oppa hanya becanda saja sayang. Hmm.. Oppa ingin istri Oppa yang baik hati sepertimu. Yang selalu memikirkan yang lain terlebih dahulu sebelum dirinya sendiri, yang tidak merasa lebih dari orang lain meskipun orang tuanya adalah salah satu chaebol di negaranya. Bonusnya, Oppa ingin yang menggemaskan dan cantik sepertimu. Kau doain saja Oppa mendapatkan yang seperti Oppa mau ya.”

Yoona terdiam sebentar lalu menjawab “Kau aneh ya Oppa. Kau ini selalu memujiku dan lagi wanita seperti yang kau bilang memang hebat sih, tapi baik dan cantik saja kurasa tidak cukup. Oppa bodoh sekali.”

Siwon terkekeh dan berkata “Oppa bukan memujimu tapi kau memang begitu sayang. Dan mengapa kau bilang Oppa bodoh?”

Yoona terdiam sekitar 5 menit. Ini membuat Siwon melihat kearwh Yoona dan bertanya “Sayang.. kau kenapa? Apa ada yang salah dari perkataan Oppa?”

Yoona pun menjawab “Oppa bayangkan saja.. istri Oppa memang cantik dan baik hati. Tapi bagaimana kalau dirinya tidak bisa masak, tidak ahli dalam pekerjaan rumah tangga. Parahnya, Oppa malah memanjakannya terus, memperlakukannya seperti princess. Hmm..”

Siwon tertawa lalu menjawab “Oppa kan menikah dengan istri Oppa karena Oppa cinta dan sayang padanya bukan untuk menambah dia menjadi salah satu pembantu rumah tangga di rumah Oppa. Jadi ya tidak apa-apa jika dia tidak bisa masak atau apapun.”

Yoona tidak merespon, dirinya hanya menunggu Siwon berkata lebih lanjut.

Siwon yang seperti tau maksud Yoona pun lanjut berbicara “Dan urusan memanjakannya. Itu kan memang tugas Oppa. Justru tujuan Oppa menikah dengan istri Oppa nantinya ya karena Oppa ingin bisa memanjakannya kapanpun, bisa memeluk dan menciun kapanpun, bisa tinggal di rumah impian kita dan keliling dunia bersama sampai tua.”

Yoona masih terdiam.

Siwon yang melihat Yoona seperti itu pun mengenggam tangan Yoona dan dengan lembut berkata “Sayang.. kau kenapa? Hm? Kenapa tiba-tiba berubah menjadi diam sekali.”

Yoona hanya menggelengkan kepalanya.

Siwon pun mempunyai ide agar Yoona tidak diam saja.. dia pun mengoda Yoona dengan berkata “Oh.. pertanyaan yang kau tanya itu, ‘istri’ disana itu maksudnya kau ya sayang? Ah.. bilang saja kau juga sudah ingin menikah dengan Oppa kan?”

Benar saja, Yoona langsung bereaksi dengan berkata “Enak saja Oppa! Lagipula aku kan bisa memasak walaupun urusan rumah tangga yang lain aku tidak terlalu tau banyak.”

Siwon terkekeh dan menjawab “Iya.. iya kau bisa memasak sayang. Masak apa ya tapi?”

Yoona dengan cepat berkata (atau berteriak?) “OPPA!”

Siwon tertawa lebar dan mengecup bibir Yoona cepat.

Yoona kemudian lanjut berkata “Berarti selama ini Oppa bohong padaku saat biłang waffle yang ku buat enak dan itu adalah waffle favoritemu. Jahat sekali!”

Siwon menjawab “Ya ampun sayang.. itu yang kau bilang memasak? Waffle itu kan kau pakai mesin waffle.. ah, Oppa jadi sadar sekarang kalau mesinnya yang selama ini memasak waffle favorite Oppa bukan kau Yoong.”

Yoona mendecak keras lalu menjawab “Oh.. baiklah tuan Choi Siwon. Jika kau sedang menginap dirumahku atau orang tuaku dan ingin waffle kesukaanmu itu, kau bisa mendapatkannya jika kau membuatnya sendiri. Aku tidak akan membuatkannya untukmu lagi. Kau memang jahat Oppa!! Lebih baik aku mencari Suju Oppa lain dan membuatkan waffle untuk mereka.”

Siwon malah tertawa lalu mengusap kepala Yoona sedikit kencang.

Yoona pun mendecak lagi, menyingkirkan tangan Siwon dari kepalanya dan berkata “Rambutku jadi berantakan Oppa.. kau ini! Dan jangan pegang-pegang aku lagi.”

Siwon pun berkata “Pacarku memang menggemaskan sekali jika sedang merajuk dan marah. Oppa tak bisa membayangkan bagaimana jika kau menjadi istri Oppa dan Oppa bisa melihat muka menggemaskanmu itu setiap hari. Hmm.. kurasa Oppa akan membuatmu marah setiap hari demi melihat wajahmu yang lucu itu.”

Yoona dengan cepat menjawab “Siapa yang mau jadi istrimu Oppa? Ah.. mungkin kau sedang mengatakan ini pada selingkuhanmu ya Oppa atau pada mantan pacarmu saat trainee itu dulu. Dan aku tau aku memang lucu setiap saat jadi aku mau mencari pria yang baik yang tidak seperti Oppa.”

Siwon mencubit hidung dan pipi Yoona lalu berkata “Kau ini! Suka sekali bilang Oppa selingkuh? Mau dengan siapa hah? Dan soal mantan.. kau sudah tau ceritanya bagaimana.”

“Kau mau mencari pria lain? Boleh. Tapi sebelum kalian bisa bersama, mungkin pria itu sudah kubasmi. Lihat saja sayang.”

Yoona pun menjawab “Selingkuh dengan model atau seseorang yang di USA? Oppa kan suka sekali kesana. Tidak ada bosan-bosannya.”

Siwon terkekeh dan menjawab “Jadi pacarku sedang cemburu ya?”

Yoona dengan cepat menjawab “Siapa yang cemburu. Eh, tapi jika Oppa benar-benar selingkuh, aku tidak akan mau bertemu Oppa lagi bahkan melihatmu aku tidak akan mau.”

Siwon langsung mengecup bibir Yoona saat lampu lalu lintas menunjukkan warna merah. Dirinya lalu berkata “Tidak mungkin Oppa selingkuh darimu sayang, yang mungkin adalah Oppa berselingkuh denganmu. Hahahaha.”

Yoona lagi-lagi dengan cepat menjawab “Aku tidak akan mau jadi selingkuhanmu Oppa. Ih!! Kenapa sih laki-laki begitu.”

Siwon tertawa dan berkata “Kau tidak mau dan tidak mungkin juga kau menjadi selingkuhanku sayang karena aku tidak akan berpacaran dengan yang lain jika sudah melihatmu yang secantik ini.”

Yoona menjawab “Terserahmu lah Oppa. Awas saja, jika sampai kau berani selingkuh. Aku akan memanggang dagingmu dan aku akan menyuruh Jiwon memakannya hahahaha.”

Siwon pun berkata “Sepertinya tidak akan semudah itu.. Ommaku pasti akan melindungiku darimu yang ingin memanggangku sayang.”

Yoona menjawab “Mungkin saja tidak, karena Omma tau kau bersalah. Lagipula Omma mu lebih sayang padaku daripada dirimu Oppa!”

Siwon terkekeh dan berkata “Kau ini terlalu percaya diri. Ya tidak mungkin Ommaku lebih sayang padamu daripada Oppa, sayang. Oppa anak laki-laki satu-satunya.. sudah itu Oppa sangat ganteng, baik dan menghormati orang tua. Jadi Oppa pasti paling berharga untuknya.”

Yoona pun menjawab “Ya.. ya.. terserah Oppa sajalah. Aku sudah capek. Tidak akan ada habisnya jika terus menjawabmu.”

Setelah itu, Siwon mengecup bibir Yoona lagi dan berkata “Begitu dong, pacarnya Choi Siwon memang harus mengalah.”

Yoona spontan menatap kearah Siwon dan berkata “Haha. Mengalah katamu Oppa? Yang sering mengalah itukan Oppa. Sampai rela menari lagu girlgroup itu siapa ya? Hanya agar pacarnya tidak merajuk. Oppa kan sangat takut kehilanganku kan?”

Siwon pun tertawa dan berkata “Itu tandanya Oppa pacar yang pengertian dan baik. Ya Oppa akui, Oppa takut kehilanganmu.. puas?”

Sekarang giliran Yoona yang tertawa dan dirinya mengecup pipi Siwon sebagai tanda terima kasih mungkin?

Siwon kemudian mulai bersuara lagi dengan berkata “Kurasa Oppa harus les kesabaran lebih banyak sayang. Bayangkan saja kalau nanti kita sudah menikah dan kalau mempunyai anak perempuan. Kurasa Oppa bisa mati. Padamu saja Oppa tidak bisa menolak apa yang kau minta. Bagaimana kalau mempunyai anak perempuan? Kurasa dia hanya perlu berkata apa yang dia mau, Oppa akan langsung lakukan..”

Yoona yang daritadi hanya mendengar pun akhirnya menjawab “Oppa serious ya ingin cepat menikah? I mean.. look at you Oppa.. Oppa belakangan ini sering sekali berimajinasi tentang keluarga.”

Siwon menjawab “Oppa tentu saja ingin menikah. Siapa yang tidak ingin cepat menikah jika mempunyai pacar secantik dan sebaik dirimu. Tapi bagaimana ya, pacar Oppa sepertinya belum siap. Dan lagi, Oppa juga harus menghadapi orang tua pacar Oppa juga. Ya ampun..”

Yoona pun tertawa dan menjawab “Goodluck Oppa. Akan sulit meminta restu dari orang tua pacar Oppa. Karena Oppa tau sendiri seprotective apa orang tau dirinya dan ku pikir mereka belum siap melihat putri mereka menikah.”

Siwon tersenyum dan menjawab “Tapi bagaimana putrinya? Apakah sudah siap menikah? Jika sudah siap. Tentu Oppa siap berjuang keras untuk mendapat restu orang tuanya.”

Yoona terkekeh dan menjawab “Hmm.. sudah siap atau belum ya?”

Siwon pun berkata “Kurasa dirinya sudah siap. Oppa tidak butuh dia menjaga, melayani Oppa kok. Cukup hanya terus disamping Oppa bagaimanapun keadaannya dan mengizinkan Oppa yang menjadi satu-satunya pria selain Appa dan kakak laki-lakinya untuk menjaga, mencintai dan memberikan segala kebahagian yang ada untuknya. Dia harus siap dibidang-bidang itu saja. Jadi pasti sudah siap kan?”

Yoona terkekeh dan menjawab “Baiklah.. baiklah. Dirinya sudah siap. Tapi dirinya tidak mau dilamar dengan cara begini di mobil.”

Siwon pun menjawab “Tunggu saja tanggal mainnya sayang. Saranghae.”

Yoona menjawab “Nado Saranghae Oppa.”

Dan keduanya pun berciuman dalam tepat setelah Siwon menepikan mobilnya dekat Sungai Han.

.

.

FF ini awalnya bukan mau dibuat begini. Tapi imajinasi hari ini seperti ini, jadi ya jadinya seperti ini. Semoga menghibur dan suka ya!

.

.

The end.

Don’t forget to leave your comment and like. Thankyou.

 

[Coretan] YoonWon (2)

Title : YoonWon

Cast : Choi Siwon, Im Yoona and find others by yourself

Disclaimer : The casts are not belong to me.

NOTE : Coretan ini bukan lanjutan ya. Titlenya ‘YoonWon’ memang pernah aku pakai di coretan sebelumnya tapi aku taruh angka (1) yang ini kedua (2) tapi bukan sambungan ya hehe.

 

Setelah sekian lama ga post.. akhirnya bisa post cerita lagi walaupun pendek dan coretan aja.

Btw sebenarnya bukan mau buat cerita yang begini karena tadinya idenya bukan begini.. tapi ga tau kenapa tiba-tiba aja jadinya begini. Semoga suka deh!!

.

.

.

 

Happy Reading..

.

.

.

 

Pagi hari di suatu mansion mewah, tepatnya di sebuah kamar yang terbesar di mansion tersebut, terlihat dua manusia yang masih berada di tempat tidur padahal jam sudah menunjukkan hampir jam 9. Keduanya masih tertidur. Eh, tidak, hanya satu yang benar-benar tertidur. Sedangkan satunya lagi sibuk memandang pemandangan di sampingnya sambil tersenyum lebar.

Pria yang tersenyum itu beberapa kali terlihat menyingkirkan rambut-rambut yang jatuh menutupi wajah wanita yang sedang ditatapnya dari tadi.

Senyum pun tak bisa hilang dari wajah pria itu. Entah kenapa.

Setengah jam pun berlalu, wanita tadi masih tertidur dan pria tadi pun masih menatap wajah cantik wanita itu daritadi. Ketika wanita tersebut menunjukkan pergerakan kecil dengan membalikkan wajahnya ke arah lain, pria tersebut terkekeh. Tak lama setelah itu, mata indah wanita itu pun terbuka menunjukkan kalau dirinya sudah bangun.

Wanita tersebut terlihat sedikit terkejut ketika memutar wajahnya karena wajahnya bertemu langsung dengan wajah pria tadi. Senyum di wajah pria tersebut pun semakin merekah.

Pria tersebut pun berkata “Good morning baby.”

Si wanita pun membalas dengan berkata “Good morning Oppa.”

Wanita tersebut kemudian berkata lagi “Sekarang jam berapa Oppa? Kenapa Oppa masih disini? Bukannya harusnya Oppa pergi ke perusahaan Oppa?”

Pria tersebut mengecup bibir wanita itu dan membawa tubuh wanita itu ke pelukkannya sebelum menjawab “Oppa tidak ke kantor hari ini.”

Wanita tersebut mengecup pipi kiri pria itu dan bertanya “Kenapa?”

Pria tersebut kembali mengecup bibir wanita itu dan menjawab “Karena Oppa mau menghabiskan hari ini bersamamu sayang. Mengapa kau masih saja bertanya hah?”

Wanita tersebut tertawa dan berkata “Tidak apa-apa. Aku hanya heran saja Oppa. Belakangan ini kan Oppa terlihat sibuk dan setiap minggu selalu ada urusan di luar negeri jadi ku kira Oppa pasti sedang punya project penting. Aku saja takut menganggu Oppa yang terlihat sibuk.”

Pria tersebut lagi-lagi mengecup bibir wanita itu lalu menjawab “Ah.. kau cemburu ya Oppa tidak punya waktu denganmu lagi? Tak usah khawatir.. kau pastinya lebih penting dari file-file kerja Oppa.”

Wanita tersebut menjawab “Aku tidak cemburu Oppa. Lagipula mengapa harus cemburu? Aku sudah memutuskan kalau Oppa sibuk terus.. aku kan bisa mencari pria lain yang lebih hot dan kaya dari Oppa. Hahahaha.”

Pria tersebut langsung menggelitik tubuh wanita itu dan berkata “Apa yang barusan kau bilang sayang? Kau baru saja mengatakan rencanamu untuk selingkuh?”

Wanita tersebut tertawa terus dan menjawab “Yes Oppa!!”

Pria tersebut pun membalas “Baiklah karena Oppa tidak mungkin bisa marah denganmu jadi Oppa akan membalas dengan mencari wanita yang lebih cantik dan sexy darimu. Oppa akan cari yang di kalangan model dan businesswoman juga.. yang sepertimu tapi yang tubuhnya lebih sexy hahaha.”

Wanita tersebut pun mendorong tubuh pria itu supaya bisa keluar dari pelukan pria itu. Kemudian wanita tersebut duduk dan menghadap pria itu lalu berkata “Kalau Oppa berani melakukan itu.. jangan harap Oppa bisa melihatku lagi selain di pengadilan.” Setelah mengatakan itu.. wanita itu pun langsung berjalan cepat ke kamar mandi.

Pria tersebut pun tertawa. Dan tawanya semakin meledak ketika mendengar pintu kamar mandi ditutup secara kasar.

.

.

.

 

2 jam setelah kejadian tadi..

Suasana di meja makan lebar di mansion ini beda dari biasanya. Biasanya terdengar suara tertawa atau obrolan seru. Kali ini yang ada hanya kesunyian dan awkwardness.

Sebenarnya kedua orang disana tidak merasa begitu. Tepatnya si pria. Pria tersebut dari tadi ingin tertawa tapi ia terus menahan karena takut semakin memperparah suasana.

.

Flashback ON

.

 

Setelah wanita itu selesai membersihkan badannya di kamar mandi, dirinya pun keluar dengan gaun tidur yang baru yang biasa dipakainya ketika di kamar. Wanita tersebut berjalan menuju meja riasnya untuk memakai lotion dan hal-hal yang biasanya dia pakai setelah mandi.

Pria yang tadi di tempat tidur itu masih disana, tepatnya dari wanita itu masuk ke kamar mandi, dirinya tak berpindah tempat. Dan ketika wanita itu keluar dari kamar mandi, dirinya pun menatap semua pergerakan wanita itu sambil tersenyum lebar. Seperti sudah tak waras ya.

Ketika wanita itu menutup botol lotion tangannya, dirinya pun turun dari tempat tidur dan berjalan menuju wanita itu dan mengalungkan tangannya di leher wanita itu.

Niatnya sih begitu, tapi sebelum tangannya berhasil menyentuh leher wanita itu, wanita itu sudah menepis tangannya dan berkata “Awas saja Oppa berani menyentuhku. Aku akan menendang Oppa.”

Pria tersebut tertawa dan berkata “Memang apa salahnya memeluk istri sendiri, hm?”

Wanita tersebut menjawab dengan sinis “Ah.. aku istrimu? Bukannya tadi ada yang berkata mau mencari yang lebih sexy dan cantik dariku ya?”

Pria itu tertawa dan berkata “Aku hanya becanda sayang. Kau juga tadi kan mau mencari yang lebih hot dan kaya dariku kan?”

Wanita tersebut hanya terdiam.

Karena tidak tahan didiamkan, pria itu pun berkata lagi “Sayang.. aku minta maaf. Itu hanya becanda. Percayalah.”

Wanita itu hanya terdiam. Intinya setelah itu apapun yang dilakukan dan dikatakan pria itu tidak mendapat respon dari wanita itu.

.

Flashback OFF

.

 

Suasana yang sunyi itu dicairkan dengan suara ringtone dari iPhone yang berbunyi tanda ada yang menelepon, ya.. tepatnya menelepon si wanita.

Wanita tersebut mengangkatnya tanpa beranjak dari meja makan itu.

Sebelum mengankat, si wanita melirik ke arah pria yang duduk di hadapannya sedang membaca koran business. Dirinya pun menunjukkan smirk face lalu menekan tombol jawab.

“Hi Oppa!!”

Mendengar itu, dengan reflek pria dihadapannya langsung menatapnya walaupun si wanita sengaja tidak membalas tatapan pria itu.

“Ya.. aku bisa..”

Pria itu meminum coffeenya sambil menatap wanita itu terus.

“Oppa yang menjemputku atau bagaimana?”

Mendengar itu, pria itu pun meletakkan koran yang tadi dibacanya ke kursi disampingnya.

“Baiklah Oppa.. aku pasti memakai gaun yang cantik. Tenang saja. Aku akan bersiap-siap sekarang. Aku akan menelepon make up artistku juga jadi Oppa tenang saja. Aku akan terlihat cantik untukmu.”

Pria dihadapannya yang tadi memasukkan sesendok nasi ke mulutnya pun menjatuhkan sendoknya sehingga terdengar bunyi dentingan antara sendok dan lantai.

Wanita itu diam-diam menunjukkan smirk face dan menjawab orang di seberang telepon itu “Bye Oppa. Nado Saranghae.”

Setelah memutus panggilan telepon tadi, wanita tersebut beranjak berdiri dan meninggalkan ruang makan itu seenaknya dan berniat masuk ke lift di mansion ini yang akan membawanya menuju kamarnya di lantai atas.

Ketika lift terbuka dari dirinya akan beranjak masuk. Sebuah suara menghentikannya.

“Kau kira kau mau kemana sayang?”

Wanita yang tadi sempat menghentikan langkah kakinya pun lanjut melangkahkan kakinya masuk ke lift tersebut.

Pria tadi pun ikut masuk ke lift tersebut. Tanpa aba-aba, pria tersebut langsung mendorong wanita itu ke dinding lift mereka dan berkata “Siapa pria yang tadi meneleponmu dan berani mengajak istri Choi Siwon keluar tanpa izin darinya dulu?”

Wanita tadi, Choi Yoona pun menjawab “Pacar baruku. Mungkin yang akan menjadi suamiku setelah Oppa berakhir denganku di pengadilan nanti.”

Pria itu terlihat frustasi dan berkata “Ya ampun Yoona! Yang tadi hanya becanda. Mengapa kau menganggap serius.”

Wanita itu menjawab “Aku terlanjur percaya Oppa benar-benar akan melakukan seperti yang Oppa katakan!!”

Pria itu baru saja akan mengeluarkan suaranya lagi tapi lift sudah berbunyi tanpa mereka sudah sampai di lantai 3 mansion mereka. Keduanya pun keluar dan langsung masuk ke kamar mereka.

Sampai didalam, melihat wanitanya sedang berada di walk in closetnya, pria tersebut langsung memeluk wanita yang sedang memilih pakaian itu dari belakang.

Si pria pun berkata “Kau kenapa sih sayang. Kau tau itu hanya becanda. Dan parahnya kau malah mau keluar dengan pria lain padahal aku sudah rela tidak ke kantor.”

Wanita tersebut memang tidak berontak keluar dari pelukan pria itu karena tidak akan ada gunanya, kekuatannya tidak akan bisa mengalahkan kekuatan laki-laki itu.

Wanita itu menjawab “Oh, jadi Oppa tidak rela ya tidak ke kantor? Kenapa malah kesal padaku? Lagipula bukan aku yang menyuruh Oppa jangan ke kantor.”

Pria itu menjawab cepat “Ya ampun.. maksud Oppa bukan begitu..”

“Bukan begitu? Jadi bagaimana?”

“Kau tau maksud Oppa apa. Okay.. Oppa minta maaf kalau kata-kata Oppa menyakiti hatimu. Kita damai saja ya sayang?”

Wanita itu terdiam sebentar lalu menjawab “Ya sudah kita damai tapi aku belum memaafkan Oppa. Dan tolong Oppa lepaskan pelukkan Oppa. Aku harus memilih pakaian yang harus aku pakai karena pacar baruku akan menjemputku nanti.”

Pria tersebut pun berkata “Kau tidak boleh pergi dengan pria manapun. Aku tidak mengizin—”

“Aku tak peduli Oppa mengizinkanku atau tidak. Intinya aku tetap akan pergi.”

“Yoona, Op–”

CUT!!!!!!

Sutradara dan semua crew disana pun bertepuk tangan karena scene terakhir untuk episode yang sedang mereka rekam sudah selesai dan semuanya akhirnya bisa pulang.

 

Okay semoga ceritanya ini menghibur ya bukan malah ga jelas jatuhnya hahaha. Tiba-tiba ada ide dan lagi ada waktu nulis jadi ya bisa post lagi haha.

Don’t forget to like and comment ya!

Thanks!!

 

 

 

[Coretan] Daughters

Title : Daughters

Casts : Choi Siwon, Im Yoona and others

Disclaimer : All the casts belong to God, their families and their company

 

 

Happy Reading

.

.

Warning : This is just a short story guys

.

.

.

.

 

Author POV

 

Setelah menyelesaikan shooting iklan selama beberapa hari di Jepang dan tadi pagi menjalankan pemotretan di jalanan Jepang dan juga interview di restaurant sushi, siangnya, tepatnya jam 2, Yoona pun akhirnya sampai Korea dapat beristirahat di mobil yang akan membawanya ke salah satu mansion mewah di kawasan Gangnam. Karena perjalanan dari bandara ke tempat yang dituju lumayan jauh dan membutuhkan waktu cukup lama, Yoona pun memutuskan untuk tidur dengan earphone di telinganya, ya, dia mendengarkan lagu sambil tidur.

Tanpa terasa, mobil yang membawa Yoona sudah masuk ke gerbang depan mansion yang dituju Yoona. Ketika sudah sampai tepat di pintu masuk mansion besar ini, manager pribadi Yoona pun membangunkan Yoona. Tapi entah kenapa, mungkin kelelahan, kurang tidur atau apa, Yoona sama sekali tidak bergeming, seolah seperti tidak mendengar suara managernya yang dari 10 menit lalu sudah membangunkannya. Karena hampir putus asa, sang manager pun mencipratkan air kewajah cantik Yoona yang ternyata berhasil membuat sang putri tidur terbangun. Ya, bedanya sih ini bukan karena sebuah ciuman dari seorang pangeran tampan.. melainkan karena cipratan air sang manager.

Yoona pun terbangun dan berkata “Yak!! Oppa! Kenapa kau mencipratkan air ke wajah ku sih!”

Manager Yoona pun menjawab “Karena kau tidak bisa bangun.. Oppa sudah membangunkanmu kurang lebih sepuluh menit, tapi kau seperti tidak mendengar saja dan tidak merespon sama sekali.”

Yoona terkekeh dan menjawab “Yasudah Oppa. Kau pulang sana. Besok sampai dua hari kedepan Oppa tidak usah menjemputku ya. Karena dari besok sampai 2 hari kedepan aku tidak punya jadwal apapun.. kecuali jadwal pribadi. Nikmati harimu tanpaku. Bye Oppa!”

Yoona kemudian pun membawa koper berwarna toscanya dan tas biru Hermesnya lalu masuk ke mansion besar di depannya ini. Pintu pun dibuka oleh bibi Kang yang merupakan kepala pelayan di mansion ini. Sampai di ruang tamu bagian depan, Yoona tidak melihat siapapun kecuali beberapa pelayan yang sedang membersihkan bagian ruang tamu tersebut yang membungkukkan badan mereka ataupun tersenyum pada Yoona ketika Yoona lewat. Yoona tentunya membalas senyuman mereka.

Yoona merasa aneh saja, mengapa sepertinya mansion besar ini sangat sepi. Tanpa berpikir lagi, Yoona pun naik ke lantai dua dan masuk ke ruangan terbesar di mansion ini berharap mungkin ada orang-orang yang dicarinya didalam. Tetapi, sama saja, there is no one in the room. Yoona yang sedikit capek pun memutuskan untuk membersihkan dirinya di kamar mandi. Well.. shooting memang kadang melelahkan bukan.

Sekitar setengah jam kemudian, Yoona pun keluar dari kamar mandi dengan pakaian santainya, karena melihat masih tidak ada orang, Yoona pun keluar dari kamar dan bertemu dengan bibi Kang yang kebetulan lewat depan kamarnya.

Yoona pun bertanya “Bibi, mereka pergi kemana? Mengapa aku tidak melihat mereka sejak tadi?”

Bibi Kang pun menjawab “Mereka keluar sejak jam makan siang.. jadi mungkin mereka makan siang. Kau istirahat saja Yoona.. jika mereka pulang, bibi akan memberitahu mereka kau ada di kamar.”

Yoona memeluk bibi Kang. Hmm.. bibi Kang memang sudah seperti ibunya sendiri karena memang mereka sering bertemu sejak Yoona berusia 17 tahun dan menjadi semakin dekat ketika bibi Kang bekerja di mansion ini 5 tahun lalu.

 

Yoona terbangun dari tidur sorenya ketika mendengar keributan di lantai bawah. Yoona tersenyum.. dia sepertinya tau siapa peran utama dari keributan itu.

Yoona mengambil iPhone yang berada di nakas samping tempat tidurnya dan menuju ke arah sofa kamar ini untuk mengambil tiga buah paper bag lumayan besar yang bergambar karakter dari cartoon atau animasi yang biasanya disukai anak-anak. Setelah itu, Yoona baru keluar dari kamarnya dan menuju ke bawah ke arah keributan yang menurut Yoona berasal dari daerah ruang makan atau ruang keluarga atau taman belakang karena letak kamarnya berada di atas ketiga ruang tersebut, jadi menurutnya begitu.

Yoona tersenyum melihat orang-orang kesayangannya yang berada di meja panjang di taman belakang mansion ini, satu orang namja yang terlihat kebingungan melerai tiga yeoja di meja tersebut yang sepertinya sedang berebut sesuatu atau berdebat.

Yoona pun membuka pintu kaca yang membuatnya masuk ke taman belakang dan berkata “Heyyyy! Jangan ribut-ribut sayang.”

Keempat orang yang di meja itu pun langsung melihat ke arahnya dan senyum lebar pun muncul di wajah-wajah mereka. Ketiga yeoja yang tadi sedang ribut pun langsung berlari ke arahnya dan berakhir rebutan memeluk kakinya karena mereka belum cukup tinggi untuk memeluk badan Yoona. Tanpa diduga suasana makin tidak terkontol, ketiga yeoja tadi makin ribut dan saling marahan malah sampai dorong-dorongan karena ini memeluk kakinya. Bahkan salah satu dari mereka, yang paling kecil, memangis karena terdorong jatuh dan lengannya terpukul oleh saudaranya yang lebih tua.

Namja yang dari tadi hanya berdiri menatap Yoona sejak kedatangan Yoona di taman belakang ini pun akhirnya bereaksi ketika melihat salah satu dari ketiga yeoja yang disayanginya terjatuh dan menangis kencang. Oh ya, namja itu siapa lagi kalau bukan Choi Siwon, kekasih, tunangan serta calon suami Im Yoona. Mungkin kalian bingung siapa ketiga yeoja yang bertengkar itu, mereka adalah anak angkat atau bisa dibilang diadopsi Siwon dan Yoona.. Lily, Christa serta Lami. Lily dan Lami diadopsi oleh Siwon dari mereka kecil, waktu itu Lily baru berusia 3 tahun dan Lami berusia hampir 1 tahun, mereka berdua memang saudara kandung, jadi ketika Siwon mau mengadopsi Lily, Siwon memutuskan mengadopsi Lami juga. Lily dan Lami adalah nama yang diberi Siwon untuk mereka dan mereka sudah bersama Siwon sebelum Siwon dan Yoona resmi berpacaran, hmm.. mungkin sudah 7 atau 8 tahun. Sama dengan Siwon yang mengadopsi anak sebelum resmi berpacaran, Yoona juga mengadopsi seorang anak perempuan yang waktu itu berusia 2 tahun yang diberi nama Christa oleh Yoona. Christa dan Yoona sudah bersama kurang lebih 6 atau 7 tahun. Jadi bisa disimpulkan, Yoona dan Siwon sudah bersama at least 10 tahun. Ketika mereka mulai berpacaran, mereka mulai mengenalkan anak-anak sehingga mereka bertiga pun menjadi sangat dekat walaupun tetap saja ada pertengkaran terutama Lily dan Lami sebenarnya. Siwon dan Yoona menyayangi ketiga anak perempuan itu seperti anak mereka sendiri, tidak ada bedanya, Yoona tidak mengistimewakan Christa daripada dua lainnya, hal yang sama pun berlaku dengan Siwon. 5 tahun lalu, Siwon memutuskan membeli sebuah mansion dan mereka bertiga pun tinggal bersama dijaga oleh bibi Kang dan pelayan lainnya, kadang orang tua Siwon dan Yoona serta Jiwon menjaga mereka bertiga ketika Siwon dan Yoona tidak ada di Korea karena pekerjaan.

Pertengkaran yang terjadi belum juga berhenti. Yoona pun kemudian berjongkok di depan Lily dan Chrita sedangkan Lami sudah di gendong oleh Siwon yang sekarang duduk di kursi santai sambil melihat ke arah Yoona dan kedua anak perempuannya.

Yoona pun berkata “Sayang.. kenapa kalian bertengkar sih? Mommy kan sudah bilang jangan ribut-ribut. Lihat, kasihan Lami sampai terjatuh. Tell me why you guys argue?”

“I miss you Mommy and I want to hug you.” kata Lily dan Christa serentak

Yoona tersenyum dan menjawab “Me too.” lalu memeluk mereka berdua

Yoona memeluk mereka sambil berkata “Lain kali jangan bertengkar lagi ya. Mommy akan memeluk kalian satu-satu jadi tidak ada yang jatuh ataupun menangis.”

Melepaskan pelukannya dari kedua anaknya, Yoona lalu memberi paper bag ke Lily dan Christa.. masing-masing satu. Mereka berdua tampak begitu senang pun mengecup pipi Yoona lalu masuk ke dalam rumah kemudian sibuk dengan hadiah yang didapat mereka.

Yoona kemudian berjalan ke arah Siwon yang memeluk Lami yang masih mengeluarkan air mata. Yoona pun berkata “Baby. Wanna hug?”

Lami langsung melihat ke arah Yoona dan mengangkat kedua tangannya tanda mau dipeluk Mommynya. Yoona pun mengendong Lami lalu duduk di kursi santai Siwon yang memang agak panjang lalu berkata “Mengapa anak cantik Mommy menangis hm? Tidak merindukan Mommy? Atau sudah senang tinggal dengan Daddy selama 1 minggu ini tanpa Mommy?”

Lami mengecup bibir Yoona dapat berkata “NOOO! I miss Mommy so much.”

Siwon berbicara sebelum Yoona “Hey.. sayang.. daddy kan sudah bilang hanya daddy yang boleh mencium bibir Mommy.”

Lami pun menjawab “Tapi Mommy bilang tidak apa-apa. Ya kan Mom?”

Yoona tersenyum dan menganggukan kepalanya.

Yoona pun kembali berbicara “Oh ya, tadi kalian kemana. Mengapa saat Mommy sampai Mommy tidak melihat kalian berempat?”

Lami tersenyum dan menjawab “Tadi pagi Uncle Leeteuk telepon lalu kita pergi makan di cafe dengan Uncle dan Daddy.”

Yoona melihat ke arah Siwon dan bertanya “Oppa membawa mereka ke tempat ramai? Daebak!”

Siwon menjawab “Tenang saja sayang.. tadi asistenku yang membawa mereka masuk dulu. Lagipula kita memesan ruang vvip yang pintu keluar masuknya khusus sayang.”

Yoona hanya menjawab “Oh.. begitu.”

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam tandanya waktu makan malam. Karena jarang bisa berkumpul bersama apalagi sampai akhir pekan nanti baik Siwon dan Yoona tidak ada jadwal pekerjaan. Jadi, Siwon memutuskan hari ini mereka akan dinner diluar. Ya, susah sekali sih sebenarnya untuk dinner bersama karena Siwon dan Yoona adalah public figure tetapi ya.. untuk malam ini Siwon sepertinya tidak mau peduli lagi soal itu.

Keluar dari kamarnya, Siwon pun berjalan menuju ruangan besar di lantai bawah dimana Yoona dan ketiga putrinya sedang bermain saat ini. Ya, ruangan besar itu adalah playroom untuk ketiga putrinya.

Membuka pintu playroom anak-anaknya dengan pelan karena dirinya mau berjaga-jaga siapa tau ada yang tertidur di ruang bermain ini. Sedikit aneh memang, ketiga putrinya masing-masing memiliki kamar besar tetapi mereka lebih sering tertidur di ruang bermain mereka. Mengintip dahulu sebelum benar-benar masuk, senyum pun muncul di wajah tampannya. Mengapa? Karena pemandangan yang dilihat Siwon saat ini sangatlah indah untuknya. Yoona yang sedang duduk di ranjang super besar di ruangan ini dengan Lami, putri paling manjanya di pangkuan Yoona yang tangannya terus memeluk leher Yoona sambil sesekali mengecup bibir maupun pipi Yoona. Lily juga berada di ranjang, tepatnya di sebelah kanan Yoona dan Christa di sebelah kiri Yoona. Yang Siwon lihat sih, Lily terus bertanya mengenai kapan Yoona bisa jalan-jalan berdua dengannya karena sudah hampir setahun, Lily dan Yoona tidak pernah jalan-jalan berdua lagi seperti dulu. Christa pun mengatakan hal yang sama “Mommy.. Mommy kenapa akhir-akhir ini selalu sibuk. Sudah 3 bulan kita jalan-jalan hanya dengan Daddy dan Aunty Jiwon”

Lily juga berkata “Yes Mommy.. kalau tidak dengan Aunty Jiwon pasti dengan Grandma and Grandpa. Kalau tidak ya dengan uncle-uncle Super Junior, aunty SNSD dan Oppa-Oppa ganteng EXO..”

Lami yang daritadi diam pun ikut berbicara “Minho Oppa 3 hari yang lalu membeli boneka untukku Mom.”

Siwon meringis sekaligus senang. Meringis karena sekarang putri-putrinya sudah besar, mereka sudah bisa mengeluarkan pendapat mereka tentang hal-hal yang mereka suka maupun tidak. Siwon ingin ketiga putrinya selalu jadi Princessnya yang terus kecil. Ha, di usia mereka yang segini saja sudah seperti ini, bagaimana 4-5 tahun kedepan. Siwon menggelengkan kepalanya, mengusir pikiran tentang itu. Disisi lain, dirinya senang karena 3 putrinya mendapat kebahagiaan, well, meskipun dirinya dan Yoona bukan orang tua kandung mereka, tetapi melihat senyum dan tawa mereka memeberikan efek begitu hebat bagi hidupnya. Dirinya juga merasa hidupnya semakin lengkap. Yoona, wanitanya yang membuatnya tidak bisa melirik wanita lain, yang berhati bagai malaikat, yang selalu mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri.. ah berbicara tentang Yoona tidak akan ada habisnya bagi Siwon. Yoona terlalu perfect dimatanya. Ditambah 3 putri mereka yang lucu, membawa lebih banyak tawa dan keceriaan dihidupnya.. dirinya pun sangat bersyukur.

Menunggu jawaban apa yang diberikan Yoona, Siwon pun berdiri di pintu dulu agar tidak mengalihkan focus. Yoona menjawab “Sorry sayang.. Mommy tau mommy memang sangat sibuk 3 bulan ini. Tapi mulai hari ini sampai hari Minggu nanti, Mommy akan bersama kalian terus. No work for 6 days girls.”

Ketiga putrinya langsung lompat-lompat di ranjang dan tertawa. Siwon yang melihatnya juga ikut tertawa tanpa sadar. Apalagi melihat tawa Yoona.. membuat hatinya jatuh cinta lagi pada wanitanya itu. Sungguh, kapan dirinya bisa berhenti jatuh cinta lagi dan lagi pada Yoona? Jawabannya hanyalah Tuhan yang tau.

Siwon pun akhirnya benar-benar masuk ke playroom ini lalu berkata “Ah.. jadi kalian tidak suka jalan-jalan dengan daddy ya sebenarnya. Lalu kenapa minggu lalu kau merengek Lily.. kau bilang ingin dinner dengan Daddy. Hah.”

Empat perempuan tadi pun terdiam setelah mendengar keluhan Siwon lalu kembali tertawa setelahnya. Lily pun menjawab “Kita suka jalan-jalan dengan Daddy. But its more fun when Mommy is around too.”

Lami spontan memeluk Yoona yang akan turun dari ranjang. Yoona kembali tertawa. Yoona kemudian menyuruh Lami melepaskan pelukannya dulu agar Yoona bisa turun dari ranjang lalu nanti dirinya akan mengendongnya.

Christa yang dari tadi diam pun akhirnya bersuara “So Dad.. why are you here? We are having girls time with Mommy.” yang diikuti anggukan Lily dan Lami tanda mereka setuju dengan perkataan Christa.

Siwon pun mengambil posisi duduk di sofa ruangan ini lalu menjawab “Because I want to ask what do you guys want for dinner?”

Secara bersamaan ketiga putrinya menjawab

Lily : “di SM Cafe”

Christa “Pizza”

Lami : “Sushi”

Yoona terkekeh lalu melihat ke arah Siwon yang sekarang terlihat kebingungan. Yoona pun membantu Siwon untuk menentukan 1 saja. Karena agak tidak mungkin bisa menuruti ketiganya malam ini. Yoona pun berkata “Girls.. we have to decide only one place. So.. what do you guys want?”

Christa pun menjawab “Okay.. kalau begitu aku terserah saja Mommy. Aku ikut apapun pilihannya.” Yoona langsung mengecup pipi Christa. Christa memang selalu begitu. Karena dirinya menjadi anak tengah.. mungkin membuatnya terserah pada apapun. Bukan berarti kedua putrinya yang lain selalu egois. Tapi berhubung Lily dan Lami adalah adik kakak sejak bersama Siwon, keduanya seperti tidak mau kalah satu sama lain, keduanya berlomba-lomba dalam berbagai hal. Beda lagi dengan Christa yang hanya sendirian sebelum tinggal bersama dengan Lily dan Lami. Christa mendapatkan seluruh perhatian tanpa harus membagi dan sebagainya. Well, masing-masing anak mempunyai kelebihan dan kekurangannya bukan. Salah, semua manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

….

….

….

….

Keputusan akhirnya adalah pergi ke SM Cafe. Awalnya Siwon dan Yoona sedikit ragu untuk makan malam disana. Tapi melihat anak-anak mereka yang begitu menginginkan. Mau tidak mau Siwon terpaksa memikirkan cara bagaimana agar tidak terlalu menarik perhatian orang-orang yang sedang di Cafe itu. Akhirnya, Siwon pun mengajak Choi Minho. Tak lupa juga menelepon managernya agar menyiapkan ruangan private untuk mereka. Pasti ada yang merasa aneh, bukannya mengajak Choi Minho malah juga akan menarik perhatiaan? Iya.. perhatiaan pada Siwon, Yoona dan Minho sih mereka sudah biasa. Maksud Siwon mengajak Minho adalah nanti Minho dan managernya lah yang membawa ketiga putrinya masuk. Anggap saja itu keponakan atau siapanya Minho. Semoga saja tidak masuk headline besok pagi.

Setelah menempuh perjalanan lebih dari setengah jam, mereka pun akhirnya sampai ke tempat tujuan. Manager Siwon dan Yoona pun membawa ketiga putri Siwon dan Yoona masuk ke SUM Cafe setelah ketiganya memeluk dan mengecup Siwon dan Yoona. Di dalam ruangan khusus SUM Cafe sudah ada Minho yang menunggu mereka. Setelah pintu ruangan dibuka dan  ketiganya melihat ada Minho didalam, ketiganya langsung tertawa heboh memanggil “Handsome OPPA!!” Bukan hanya itu, mereka langsung meminta digendong oleh Minho. Ini membuat Minho sedikit kerepotan sehingga ia berkata “Satu persatu ya sayang. Semua akan kebagian memelukku okay.” Dan.. pertengkaran verbal pun terjadi, ketiganya bertengkar karena ingin menjadi yang pertama dipeluk. Sebenarnya, lebih tepatnya, Lily dan Lami yang bertengkar. Christa hanya berdiri di sekitar mereka menatap kedua saudaranya sambil kadang ikut mengeluarkan beberapa kata. Setelah beberapa menit berargumen, Christa pun memilih duduk di salah satu kursi yang ada di ruangan ini. Minho yang pusing pun masih berusaha melerai pertengkaran yang terus berlanjut antara Lily dan Lami.

Lily : “I will be the first to hug handsome Oppa!!”

Lami : “No, me first.”

Lily : “NOOOOOO. I HATE YOU.” lalu mendorong Lami yang membuat Lami menangis karena terkejut sekaligys sakit mungkin.

Minho langsung cepat-cepat berjongkok untuk mengendong Lami, sebelum itu dapat terjadi, Lily pun memeluk Minho erat sambil menangis juga. Now he is stuck.

Siwon yang masuk pun langsung didatangi Christa yang sudah menangis juga. Siwon semakin bingung. Siwon pun menggendong Christa lalu bertanya ada apa.

Siwon pun mengecup bibir Christa singkat karena terus menangis. Dirinya juga mengusap air mata yang terus turun dari mata anaknya ini. Ya sebenarnya dirinya sangat sedih melihat ketiganya menangis. Tapi dirinya harus membereskan satu persatu.. tidak bisa semuanya sekaligus. Christa pun hanya menjawab singkat “Daddy.. they.. hiks.. are fighting.”

Siwon pun kembali bertanya “So why are you crying too? Kau juga ikut bertengkar sayang?”

Christa yang sudah lebih tenang pun menjawab “No.. aku hanya sedih melihat mereka bertengkar. Lami jatuh karena terdorong oleh Lily eonnie. Pasti sakit sekali Daddy.”

Siwon pun kemudian berkata “Jangan sedih lagi sayang. Mereka akan berbaikan sebentar lagi. Oh ya, mengapa mereka bertengkar tadi.”

Christa tersenyum sambil menjawab “Karena berlomba mau dipeluk oleh handsome Oppa.”

Siwon menggelengkan kepalanya lalu berkata “Bukankah Daddy lebih handsome dari Minho? Kalian bisa memeluk Daddy sepuasnya.”

Christa menjawab sambil terkekeh “Yes, you are handsome but Daddy kan sudah ada Mommy.. jadi kita tidak bisa pacaran dengan Daddy lagi. Sedangkan handsome Oppa kan bisa.”

Siwon kembali menjawab lagi “Yeah.. but still, I am your first love forever right? Because Daddy loves you so much.”

Christa mengangguk sambil mengecup bibir Siwon dan memeluk Daddynya. Siwon pun mengendong Christa ke salah satu kursi dan mendudukannya lalu pergi membereskan masalah satu lagi.

Siwon mendatangi Lami yang menangis sambil terduduk dilantai yang ditemani manager Yoona. Siwon memberi tanda pada Minho untuk membawa Lily pergi ke sudut lain di ruangan ini karena dirinya mau bicara pada Lami dulu. Juga karena Lily masih terus memeluk erat Minho.

Siwon pun langsung mengangkat Lami dan memeluk putri bungsunya ini. Dirinya lalu berkata “Hey baby.. kenapa menangis hmm?”

Lami menjawab “Eonnie mendorongku Dad. Sakit.. hiks.”

Siwon kembali bersuara “Mana yang sakit sayang?”

Lami menujuk lutut kanannya yang memang memerah lalu berkata “Lily eonnie jahat.. dia selalu menyakitiku.”

Siwon mengecup pipi Lami dan berkata “Hey.. jangan bicara seperti itu sayang. Your sisters love you. Ini karena kalian bertengkar saja.. kalau tidak, kau akan rindu padanya kalau dia pergi.”

Lami pun mengangguk.

Siwon tersenyum melihatnya lalu berkata “Okay.. sekarang jangan menangis lagi ya. Princess daddy harus senyum okay. Apalagi jika Mommy melihat kalian menangis, pasti dirinya akan sedih.”

Lami pun mengangguk dan menjawab “Aku tidak mau Mommy sedih daddy. Mommy sangat cantik jadi tidak boleh sedih.”

Siwon tertawa mendengarnya. Ketiga putrinya sangat menggemaskan. Mereka seperti dirinya saja, suka memuji Yoona. Ya walaupun sebenarnya memang kenyataan kalau Yoona itu sangat cantik

Siwon pun berkata “Okay, sekarang minta maaf pada eonnie dulu ya.”

Lami menggelengkan kepalanya.

Siwon kembali bersuara “Why?”

Lami pun menjawab “Lily eonnl yang harus minta maaf Dad. Dia yang mendorongku.”

Siwon mengecup pipi Lami lagi lalu berkata “Daddy tau sayang. Eonnie nanti akan minta maaf juga okay. Tapi kau mau kan minta maaf duluan? Hmm Daddy knows you are the bravest.”

Lami pun tersenyum dan turun dari gendongan Siwon kemudian berlari ke arah Lily dan berkata “Eonnie. I am sorry okay..”

Lily yang tadi sudah dibujuk Minho juga meminta maaf lalu mereka berdua pun duduk di tempat masing-masing. Siwon dan Minho juga duduk dan memesan makanan serta minuman yang mereka mau.

25 menit pun berlalu.. tetapi Yoona masih belum masuk ke ruangan ini. Siwon juga sudah menelepon dan mengirim pesan ke Yoona beberapa kali menanyakan dimana dirinya tetapi baik panggilan maupun pesan Siwon tidak ada yang dibalas.

Lami yang dari tadi sudah mencari Yoona pun kembali bertanya “Where’s Mommy, Daddy?”

Siwon menjawab “I don’t know baby. Mungkin Mommy bertemu orang diluar jadi mereka mengobrol dulu.”

Tidak lama setelah itu, makanan pun sudah datang dan mereka pun memutuskan untuk makan dulu karena ketiga anak perempuan di ruangan ini sudah kelaparan.

Sampai makan malam berakhir pun Yoona masih belum muncul juga. Siwon hanya mengetahui kalau Yoona sudah dirumah dari managernya.. tetapi managernya tidak memberitahu alasannya.

Siwon sedikit khawatir.. ada apa sih sebenarnya hingga Yoona tidak jadi ikut makan malam dengan mereka padahal dirinya tadi bersemangat sekali.

….

….

….

Sampai di rumah, Lily, Christa dan Lami langsung menuju ke kamar mereka masing-masing karena mereka sudah merasa lelah dan ingin tidur.

Siwon pun langsung berjalan ke kamar dirinya dan Yoona setelah masuk ke kamar ketiga putrinya dan mengecup pipi mereka dan mengucapkan selamat tidur.

Membuka pintu masuk ke kamarnya, Siwon pun berjalan pelan ke arah pintu lain di dalam kamarnya ini yang didalamnya ada tempat tidur. Membuka pintu tersebut, Siwon dapat melihat orang yang dicarinya sejak tadi. Yoona berbaring di tempat tidur dengan memeluk guling rilakuma favoritnya. Siwon tau Yoona belum tidur sebenarnya, karena itu, dirinya pun menarik kursi yang berada di dekat tempat tidur ke bagian tempat tidur menghadap lalu berkata “Sayang.. ada apa?”

Mengelus kepala Yoona lembut lalu mengecup kedua pipi Yoona.. Siwon pun baru tersadar kalau Yoona pasti habis menangis karena ada sisa-sisa air mata di pipi Yoona.

Siwon yang semakin khawatir pun kembali berkata “Yoong.. kau kenapa. Ceritakanlah pada Oppa.. kalau kau diam terus, Oppa tidak akan tau kau kenapa dan bagaimana membantumu sayang.”

Yoona masih diam saja.

Siwon kemudian mengangkat kepala Yoona dari bantalnya lalu duduk di bantal itu dan membaringkan kepala Yoona di pahanya. Siwon terus mengelus kepala dan pipi Yoona sambil beberapa kali mengungkapkan betapa dirinya mencintai dan menyayangi Yoona.

Beberapa menit kemudian, Yoona tiba-tiba bersuara “Hmm.. kurasa.. hmm..”

Siwon pun berkata “Kurasa apa sayang? Katakan saja tidak apa-apa. Kalau mau minta maaf karena tidak jadi bergabung tadi, tidak apa-apa. Tidak ada yang marah.”

Yoona mengubah posisinya menjadi duduk menghadap Siwon. Dirinya lalu bersuara lagi “Kurasa.. hmm.. hubungan kita harus berakhir sampai disini saja.”

Siwon tertawa lalu berkata “Kau mau membuatku terkejut kan sayang. Ah.. kau ini.”

Baru saja Siwon mau memeluk Yoona, Yoona pun berkata “Aku serious.”

Siwon membalas “Aku serious juga sayang.. aku tau kau becanda. Kau tidak pernah berhasil kalau becandamu begini.”

Yoona terdiam lalu menatap Siwon dan berkata “Aku serious. Bukan becanda. Aku rasa hubungan kita harus berakhir.”

Siwon yang merasa Yoona benar serious pun berkata “Kalau kau memang tidak becanda.. katakanlah mengapa hubungan kita harus berakhir padahal kita masih sangat saling mencintai Yoong.”

Yoona menjawab “Ini semua untuk kebaikkan dan kebahagiaan Oppa. Aku hanya bisa berkata itu.”

Siwon dengan cepat langsung menjawab “Untuk kebaikkanku Yoong? Kau salah besar. Dan kau salah jika menurutmu dengan berakhirnya hubungan kita, aku bisa bahagia. Yang ada sebaliknya, aku akan menderita. Aku tidak akan punya alasan untuk hidup lagi Yoong. Karena dari dulu sampai sekarang sampai kapanpun hanya kau yang kucintai.”

Yoona tersenyum sedih dan menjawab “Mungkin kesedihan ini akan ada sampai pada waktu tertentu saja. Aku yakin Oppa tidak akan menyesal dengan keputusan ini.”

Siwon menjawab lagi “Yoong.. kau kenapa sih tiba-tiba begini? Beberapa jam yang lalu kita masih baik-baik saja.”

Yoona hanya memberi senyuman atas perkataan Siwon. Yoona pun memutuskan untuk pergi dari ruangan ini. Tapi sebelum dirinya dapat melakukan itu, Siwon sudah berhasil memeluk Yoona erat, ia tidak membiarkan Yoona melepaskan pelukkan mereka.

Siwon kemudian bertanya “Yoong, katakanlah sejujurnya mengapa kau begini?”

Yoona menggelengkan kepalanya.

Siwon kembali berkata “Kumohon.. katakanlah. Kau tidak bisa diam terus seperti ini. Please..”

Yoona terkejut ketika mendengar isakan tangis Siwon. Yoona pun ikutan menangis. Mereka malah saling memeluk sambil menangis.

Setelah keduanya tenang, akhirnya Yoona mau menceritakan apa yang ditanyakan Siwon.

Yoona berkata “Aku merasa tidak layak untuk Oppa karena tadi saat masuk ke SUM. Aku mendengar beberapa orang berkata Oppa lebih cocok dengan model ini dan itu karena Oppa memang pantas mendapat yang terbaik. Selain itu, kurasa banyak yang tau aku tadi ke SUM bersama Oppa karena SNSku kebanjiran comment tentang kita berdua. Banyak yang bilang aku tidak tau diri berani-beraninya aku mendekati Oppa dan lain-lain. Aku capek Oppa. Bukan berarti aku tidak mau berjuang untuk hubungan kita. Tetapi aku sudah tidak tahan lagi. Menurutku, kalau memang kita ditakdirkan bersama, walaupun kita sudah berpisah, pasti akhirnya akan tetap bersama bukan? Jadi ya mungkin kita harus berpisah dulu saja Oppa. Maafkan aku Oppa. Aku tau aku telah menyakiti perasaanmu.. aku minta maaf. Ku harap Oppa bisa memaafkanku.”

Siwon menjawab “Tidak Yoong. Siapa yang bilang aku setuju kita berpisah. Hanya ada satu solusi pada masalah ini, mungkin aku benar-benar akan menjadikanmu sebagai istriku secepatnya. Kau mau kan?”

Yoona terdiam.

Siwon kembali berbicara “Aku tau semua ini susah dan berat Yoong. Percayalah ini bukan apa-apa.. masih banyak masalah yang lebih berat dari ini yang bisa terjadi. Jadi, harusnya kita tetap berjuang bersama sampai akhir bukan malah memisahkan diri kita dari yang lainnya.”

Yoona menjawab “Tapi Oppa, kit-”

Siwon memotong ucapan Yoona dengan mengecup bibirnya lalu berkata “Tidak ada tapi-tapian sayang. Kau percaya saja pada Oppa. Mungkin akhir tahun nanti atau tahun depan kita akan mempunyai seorang putri lagi. Atau mungkin seorang putra.”

Yoona yang mengerti maksud Siwon pun memukul dada Siwon dan berkata “Sudahlah Oppa. Kau gila.”

Siwon terkekeh dan menjawab “Oppa memamg gila sayang. Gila karenamu. Ketika mendengar kata-katamu tadi, aku mau mati rasanya.”

Yoona mengecup pipi Siwon lalu berkata “Maafkan aku Oppa. Aku memang kekanak-kanakan.”

Siwon berkata “Sudahlah. Janji pada Oppa kau tidak boleh berpikiran seperti itu lagi. Biarkan saja orang lain mau berkomentar apa.. aku hanya mencintaimu jadi ya terserah mereka menerima atau tidak. Tidak ada yang akan berubah.”

Yoona memeluk Siwon erat lalu berkata “Gomawo Oppa. Oppa memang yang terbaik. Dan sekali lagi maafkan aku. Saranghae.”

Siwon pun membalas “Nado saranghae Yoong” lalu mengecup bibir Yoona dalam.

 

THE END

Okay author tau ini cerita kek tanggung dan ga jelas mungkin ya. Tapi semoga terhibur ya yang udh rindu yoonwon. Banyak sih yang inbox bilang mau aku upload FF dan inilah. Setelah berminggu-minggu kumpulin ide akhirnya selesai juga.

Don’t forget to comment, like or share ya. Silent readers please stay away. Thankyou!!

[One Shoot] My Love

Title : My Love

Cast : Choi Siwon, Im YoonA, others.

Disclaimer : All the casts are belong to God, their family and company. This story is written based on my imagination. No copy paste from others or whatever.

 

Happy reading!

.

.

Akhirnya author comeback walaupun cuma dengan 1 coretan atau cerita pendek gini hehe. Hope you guys like this story.. semoga pada terhibur ya!

Enjoy..

.

.

.

Happy reading..

Author POV

2020

Setelah keluar dari ruangan Mr. Choi, yaitunya ayahnya.. Choi Siwon terlihat sangat terburu-buru.. ah wajar saja, bagaimana tidak terburu-buru. Barusan dirinya mengangkat telepon dari putranya yang berusia 13 tahun yang mengomel mengapa dirinya belum juga sampai di depan sekolahnya padahal jam sudah menunjukkan pukul 15.41, yang berarti Choi Siwon sudah terlambat kira-kira satu setengah jam. Ini semua karena ayahnya mengajaknya berdiskusi tentang proyek baru yang akan dibangun ayahnya dan juga ayahnya bertanya bagaimana bisnisnya sendiri. Ya, walaupun Siwon menjadi seorang CEO di The Choi Enterprise.. tapi Siwon sendiri mempunyai beberapa perusahaan dan hotel-hotel yang tersebar di banyak negara terutama bagian Amerika, Eropa dan Jepang. Tentunya ada juga di Korea Selatan.

Siwon pun langsung masuk ke mobil yang sudah menunggunya di depan perusahaan ayahnya. Audi berwarna merah itupun langsung melaju cepat setelah Siwon masuk ke kursi penumpang. Mungkin ada yang bertanya mengapa Siwon duduk dikursi penumpang? Itu karena supirnya yang menyetir. Mungkin ada lagi yang bertanya jadi mengapa tidak menyuruh supirnya menjemput anaknya saja dari tadi. Itu semua karena anaknya mau Siwon yang datang menjemputnya. Lagipula kemarin Siwon sudah berjanji. Apalagi putrinya.. hah, memikirkannya saja sudah membuat Siwon meringis. Dirinya tau akan seperti apa kedua anaknya nanti setelah masuk ke mobil. Mungkin dirinya akan mendengar banyak omelan dari kedua anaknya apalagi putrinya. Duh.

Tanpa terasa, 40 menit sudah berlalu. Akhirnya mobil Siwon pun masuk ke tempat parkir khusus sekolah anak SMP yang menjadi tempat belajar putranya ini. Ya, kedua anaknya bersekolah disekolah yang sama namun gedungnya berbeda.. gedung putranya di sebelah utara sedangkan putrinya di sebelah selatan karena putrinya masih berusia 9 tahun jadi dirinya tentu masih dibangku SD. Guys, jangan membayangkan Utara dan Selatan seperti yang sebenarnya di peta.. utara dan selatan sekolahnya ini tidaklah sejauh itu. Haha.

Siwon pun turun dari mobilnya dengan iPhone hitam ditangannya. Walaupun sudah agak lama dari jam pulang sebenarnya, sekolah ini masih lumayan banyak orang karena setiap harinya ada ektrakulikuler jadi ya begitulah. Dan tak terlupakan ada juga orang tua yang duduk di bangku taman samping kiri parkiran mobil gedung utara ini. Mungkin mereka sedang menunggu anak-anak mereka. Dan kebanyakan adalah ibu-ibu jadi saat Siwon lewat didepan mereka, mereka seperti melihat pangeran saja. Siwon tau tapi dia tidak terlalu memperdulikan itu.. dirinya hanya tersenyum ramah dan berjalan cepat menuju ruangan dimana anaknya menunggu ketika dirinya minta dijemput oleh Siwon.

Membuka pintu kelas yang bertuliskan ‘Mars’ , Siwon pun tersenyum ketika melihat putranya yang sedang duduk sendiri, diujung kanan, di meja berwarna biru sambil menonton televisi yang ada di depan meja-meja ini. Ah, ini adalah ruang teater untuk anak SMP di sekolah ini. [Masih bisa ya Siwon tersenyum padahal anaknya tinggal sendiri didalam wkwk]

Siwon pun berdehem lalu bersuara “Hey buddy!!”

Putra menoleh kearah suara Siwon dan langsung berdiri. Mukanya memang seperti orang kesal tapi dirinya tetap memeluk tubuh Siwon erat ketika melihat Siwon membuka kedua tanggannya tanda mau memeluk anaknya.

Melepaskan pelukannya, Choi Andrew, anak Siwon pun berkata “Why are you late again, Dad?”

Siwon yang merasa bersalah pun menjawab “Sorry son. Tadi daddy bicara dengan haraboeji dan tanpa sadar waktu berjalan dengan cepat. Mianhae, hmm?”

Choi Andrew pun mengangguk dan berkata “Oh dad. Kali ini aku memaafkan daddy. Tapi lain kali jangan terlambat lagi.”

Belum sempat Siwon menjawab, Choi Andrew sudah berkata “Dad, Mommy tidak ikut? I miss her so much.”

Siwon tersenyum mendengarnya.. ya, tak heran lagi sih. Andrew memang sangat menyayangi mommynya, bisa dibilang lebih sayang mommynya daripada daddynya. Like in his life, literally no mother, no life.

Siwon pun menjawab “Jika kangen Mommy kenapa minta Daddy yang menjemput? Kau ini huh.”

Andrew pun tertawa “Sorry dad. Aku juga rindu pada daddy tapi lebih rindu pada mommy sih.. hahahaha.”

Mereka berdua pun tertawa dan berjalan menuju mobil yang sekarang sudah menunggu didepan pintu sekolah. Ya, supirnya sudah keluar dari parkiran setelah menerima pesan dari Siwon kalau mereka sudah akan keluar dari sekolah.

Setelah itu, beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai di gedung bagian selatan untuk menjemput anak bungsu keluarga Choi. Si princess. Satu-satunya anak perempuan yang tidak bisa Siwon tolak permintaannya.

Hanya Siwon yang keluar dari mobilnya karena Andrew malas ikut keluar. Bukan berarti dia tidak menyayangi adiknya.. tapi karena teman-teman adiknya yang akan meneriaki namanya setiap melihatnya di gedung selatan atau dimanapun dia berada jika mereka melihatnya. Ya typical remaja yang menidolakan kakak kelas yang ganteng, terkenal, pintar, kapten basket, sering menang di berbagai kompetisi baik dalam bidang olahraga maupun akademik.. apalagi Andrew itu anak konglomerat. Siapa sih yang tidak mau? Ayahnya saja masih banyak yang mau hahaha.

Sambil menunggu ayahnya yang turun menjemput adiknya. Andrew pun membuka iPhonenya lalu bermain game kesukaannya ditemani supir yang hanya duduk dibangku depan yang juga berkutat dengan ponselnya.

Siwon yang sudah tau dimana putrinya biasanya berada pun segera berjalan ke arah taman bermain disekolah ini. Dirinya terus berjalan sampai dirinya melihat segerombalan perempuan yang seperti mengerumi seseorang. Siwon pun semakin mempercepat langkahnya tapi belum sempat melangkah, dirinya sudah dipanggil oleh Summer, anak sepupunya Sooyoung.

Summer pun berkata “Hello. Uncle ganteng.”

Choi Siwon tersenyum dan berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Summer lalu menjawab “Hello juga keponakan uncle yang paling cantik. Kau belum dijemput juga?”

Summer tertawa dan menggelengkan kepalanya “Sebenarnya sudah. Tetapi tadi Omma ke kantor guru untuk marah ke wali kelas kami.” Kami? Ya Summer dan anak bungsu Siwon, Choi Callistha kebetulan sekelas.

Siwon pun tertawa lebar “Kenapa lagi Ommamu? Marah-marah terus.”

Summer memeluk leher Siwon dan mengecup pipi Siwon. Dirinya memang suka dekat-dekat Siwon, bahkan dirinya terang-terangan bilang di depan Appanya sendiri kalau uncle Siwon lebih ganteng dan keren dari ayahnya. Ada-ada saja bukan.

Summer lalu melepaskan pelukkannya lalu menjawab “Kata Omma tadi Omma melihat Callistha didorong teman kami dan tak ada guru sama sekali disana.”

Siwon membulatkan matanya. Astaga. Putrinya terjatuh. Dan pasti sedang menangis. Ya, dirinya akui, baik dirinya dan Yoona sama-sama memanjakan anaknya apalagi Callistha karena mereka menganggapnya masih kecil. Jadi anak bungsunya itu dijaga bagaikan berlian termahal didunia.

Siwon lalu bertanya “Lalu dimana Callistha, hmm?”

Summer pun menjawab “Aku tidak tau uncle. Tadi aku di perpustakaan dengan English tearcherku, jadi aku tidak bermain dengan Callistha. Aku juga sedang mencari Callistha. Omma menyuruhku menemani Callistha di taman bermain jadi mungkin dia ada disekitar sini.”

Siwon pun seakan tersadar dirinya langsung mengandeng Summer dan berjalan menuju gerombolan perempuan yang tadi dirinya lihat.

Para anak perempuan itu langsung pergi ketika melihat Siwon dan Summer datang ke arah mereka. Dan ya ternyata Callistha sedang terduduk dilantai dengan keadaan menunduk ke bawah dan mata sembab karena menangis terus.

Siwon pun langsung berjongkok membuka suara “Princess? Ini Daddy.”

Callistha pun langsung menaikkan kepalanya. Melihat Siwon di depannya, Callistha langsung memeluk ayahnya sambil menangis.

Siwon pun membiarkan putrinya menangis. Disamping itu, Summer terus berkata “Callistha, please jangan menangis terus. Aku jadi ikut sedih..”

Siwon tersenyum. Summer memang tipe anak yang dewasa, mandiri dan manis. Summer lahir sekitar 10 bulan sebelum Callistha. Summer di bulan February, Callistha di bulan December. Maklum ya, Callistha kan hasil dari honeymoonnya dengan Yoona setelah dirinya melihat dan mengetahui  Sooyoung akan mempunyai anak perempuan. Callistha adalah kado terindah di bulan natal itu untuk Siwon, his forever princess. Itu yang Siwon bilang ke teman-temannya ketika bertanya kenapa sih Siwon memperlakukan anaknya seperti seorang princess. Maksudnya Siwon itu terlalu memanjakan anaknya bahkan rela saja dimarah-marah anaknya. Ya, itulah dia, dia terkenal tegas dan agak cool serta dingin dikalangan karyawan-karyawannya. Tapi di rumah dan bagi keluarganya, Siwon adalah sosok termanis, terhangat, penyayang serta the most-gentleman bagi mereka.

Sedikit menambahkan, Sooyoung, sepupu Siwon dari keluarga ayahnya dan Tiffany, yang juga sepupu Siwon tapi dari keluarga ibunya. Kebetulan mereka berdua adalah sahabat Yoona sejak lama. Sooyoung sih karena dia dan Yoona sudah berada di kelas yang sama dari bangku SD sebelum berkuliah di universitas yang sama. Mereka semakin dekat karena entah kebetulan atau apa, pas SMP, mereka berdua masuk ke tempat latihan modelling ysng sama. Mereka berdua juga ternyata sudah bertemu di kelas menari anak-anak TK. Dan mereka terus saja sekelas sampai SMA. Bahkan kuliah pun di negara yang sama yaitu Paris. Sooyoung mengambil jurusan fashion management sedangkan Yoona mengambil fashion designer. Nah saat kuliah, Yoona bertemu dengan Tiffany yang mengambil jurusan yang sama. Ya, walaupun Tiffany memang seniornya. 1 tahun diatasnya maksudnya. Dan ya, setelah itu mereka pun menjadi dekat ditambah Tiffany tau Yoona adalah sahabat Sooyoung. Yoona dan Tiffany pun menghabiskan sekitar 3 tahun dikelas yang sama ditambah 1 tahun membuka usaha bersama, tentunya bersama Sooyoung juga. Walaupun mereka semua adalah dari keluarga sangat berada, mereka tidak menjadi manja. Sebenarnya harusnya Yoona mengambil S2 lagi karena dirinya masih sangat mudah, 19 tahun. 19 tahun? Ya karena Yoona sekolah lebih awal dan juga pernah loncat kelas sekali jadi pada umur 15 tahun, Yoona sudah tamat SMA. Dan karena bertemu Choi Siwon.. semuanya jadi tak sesuai jalannya. Apa pengaruhnya? Karena Choi Siwon mengajak dirinya menikah dan ketika mau bekerja, Siwon akan mengomel padanya dengan alasan “Aku akan sering membawamu ikut ke perjalanan bisnisku. Dan juga kita akan sering jalan-jalan. Jadi kau tidak akan bisa bekerja tau.” Hah.

Oh ya, jika ada yang bingung mengenai umur mereka. Disini Tiffany seumuran dengan Siwon berarti saat itu dirinya berumur 18 tahun. Tiffany harusnya sudah berkuliah saat berumur 17 tahun tapi dirinya menunda jadi ya begitulah. Dan juga Sooyoung.. disini Sooyoung 2 tahun diatas Yoona, jadi memang dia berumur 17 tahun, kuliahnya diwaktu yang pas.

Ingin tau bagaimana dirinya bertemu Choi Siwon? Baiklah aku ceritakan sedikit.

Flashback ON

(13 years ago)

2007

5 Juni 2007

Di tahun kedua Sooyoung di Paris, Siwon yang berkuliah jurusan business dan management di New York pun pergi ke Paris untuk melepas rindunya dengan sepupunya itu. Maklum lah, sepupunya memang perempuan semua dan Sooyoung lah yang lebih ke tomboy-an jadi dirinya paling sering bermain dengan Sooyoung dan seiring berjalannya waktu, mereka yang sudah dewasa pun semakin dekat. Sampai disana, Siwon langsung pergi ke penthouse yang dihuni oleh Sooyoung, Tiffany dan katanya seorang teman mereka. Ya dia sudah lupa namanya.

Karena Siwon diam-diam datang ke Paris. Siwon tidak memberitahu Tiffany dan Sooyoung dirinya berkunjung ke Penthouse mereka. Sialnya, Sooyoung dan Tiffany juga sedang berada diluar. Tiffany sedang berbelanja dengan teman-temannya. Sooyoung sedang makan dengan Jung Kyungho, pria yang adalah pacarnya. Tetapi ternyata, Tuhan memang sangat menyayangi Siwon, ketika dirinya menekan bel penthouse tersebut, seseorang membukakan pintu untuknya. Tanpa melihat lagi, dirinya langsung memeluk wanita yang ada didepannya saat ini.

Tidak mendapat balasan peluk dari orang yang dipeluknya, Siwon pun melepaskan pelukannya dan sudah ingin mengomel. Namum tidak jadi karena ternyata yang didepannya adalah orang lain. Bukan Sooyoung ataupun Tiffany.

Siwon pun merasa sangat malu dan tidak enak. Sejenak dirinya berpikir apakah dirinya salah penthouse. Tapi dirinya teringat, ada seorang teman sepupunya yang juga tinggal dipenthouse ini. Siwon tersenyum malu.

Dirinya pun langsung berkata “Sorry. I think you are Sooyoung or Tiffany. So I hug you directly. Its a misunderstanding. Sorry.”

Yoona hanya menjawab singkat “Its okay.” lalu berkata “Kau… Siwon Oppa kan?”

Siwon pun terkejut lalu berkata “Bagaimana kau tau?”

Yoona tersenyum dan menjawab “Kau lupa kita bertemu saat Sooyoung di bandara mau ke Paris. Aku ingat, Sooyoung waktu itu bilang kau rela pulang untuknya.”

Siwon tersenyum. Hatinya berdesir hebat melihat senyum yang diperlihatkan Yoona yang sekarang berdiri tepat didepannya. Dirinya sadar cinta sudah hadir dihatinya tanpa diundang. Siwon fokus pada senyum yang terus terukir indah di bibir Yoona dan tidak memperhatikan apa yang Yoona katakan lagi. Dirinya bahkan berpikir aneh sekali. Selama ini orang tuanya mengenalkan wanita-wanita seumurannya dan tak ada satupun yang diliriknya. Dan sekarang? Dengan hanya sebuah senyuman.. dunianya seperti sudah berubah. Padahal Yoona hanya memakai piyama rilakuma. Sedangkan wanita yang biasa dikenalkan padanya memakai gaun seksi, make up dan heels dan lain-lain. Heran. Tapi namanya cinta, kita tidak bisa memaksa siapa yang kita ingin cintai bukan? Kita bahkan tak tau siapa yang akan kita cintai, kita tak pernah bisa menentukan sendiri. Semua sudah diatur.. itulah namanya takdir atau destiny.

Setelah itu, baik Siwon dan Yoona pun memperkenalkan diri sekali lagi lalu masuk ke dalam penthouse. Yoona pun menyuruh Siwon masuk ke kamar Tiffany atau Sooyoung atau ruang tidur tamu saja jika mau. Siwon tanpa sadar menjawab “Bagaimana kalau ke kamarmu saja?”.

Yoona bukannya terkejut malah terkekeh. Karena ekspresi yang ditunjukkan Siwon saat itu baginya sangatlah lucu.

Yoona hanya menjawab “Kurasa tidak. Mom berkata tidak boleh mengizinkan teman laki-laki masuk ke kamarku. Kecuali keluarga.”

Siwon menggaruk kepalanya malu. Baru saja ingin mengeluarkan suara lagi. Yoona sudah melanjutkan perkataannya “Dan kita bukanlah saudara atau keluargaku. Kau sepupu Sooyoung unnie dan Tiffany unnie kan. Jadi kurasa.. hmm.. kau ke kamar mereka saja.”

Siwon tersenyum, dia maklum dengan semua yang diberitahu Yoona. Lagipula dia hanya ingin melihat reaksi wanita didepannya ini. Dan seingat dirinya, dari apa yang pernah dibacanya dari diary Sooyoung.. Yoona memang anak yang polos dan penurut pada orang tuanya apalagi latar belakang Yoona adalah dari keluarga terhormat dan berada juga. Jadi wajar saja, pasti orang tuanya sudah mengingatkan hal-hal seperti ini ke putri semata wayang mereka.

Siwon pun berkata “Tidak. Aku duduk di sofa saja. Kau mau ke kamar kan? Yasudah sana. Oh ya, panggil aku Oppa saja, okay?”

Yoona pun menjawab “Tidak. Aku mau ke taman belakang. Dan okay, Siwon Oppa.” diikuti suara tertawa Yoona.

Lagi dan lagi, ada deserin yang muncul di hati Siwon. Desiran yang tidak pernah dirasakannya. Dan ya, sejak saat ini, Siwon bertekad untuk menjadikan Yoona miliknya. Hmm.. miliknya? Ya nanti saat Yoona sudah cukup umur tentunya.

Sejak saat itu, Siwon dan Yoona pun semakin dekat. Siwon akhirnya memutuskan untuk menetap 3 bulan di Paris, menghabiskan semua masa summer holidaynya di Paris sekalian ya agar bisa dekat dengan wanita pujaannya. That pure girl.

Sooyoung dan Tiffany sadar jika Siwon sepertinya mencintai sahabat mereka. Jadi mereka berdua pun sering mencari alasan untuk pergi tanpa mengajak Yoona atau mereka juga sering membuat Siwon dan Yoona jalan berduaan ketika mereka di mall dengan cara mereka tiba-tiba menghilang entah kemana.

Bulan pun berganti, Siwon akhirnya harus balik ke New York untuk melanjutkan studinya yang tinggal 1 semester lagi. Siwon pergi tanpa mengikat hubungan apapun karena ya dirinya tidak mau seperti mengikat Yoona menjadi miliknya. Hmm.. baginya itu kesannya mengekang Yoona. Mereka berdua hanya berjanji akan terus berkomunikasi dengan berbagai cara dan juga akan berkunjung ke tempat dimana mereka menuntut ilmu jika bisa. Paris ataupun New York.

Singkat cerita, 6 bulan kemudian, tepatnya 12 Desember 2007. Hari ini adalah hari kelulusan Siwon. Yoona, Sooyoung dan Tiffany berkunjung ke New York. Mereka pun menghabiskan natal bersama disana. Siwon memberikan sebuah kalung berlian yang didalamnya terdapat photonya dan juga photo Yoona. Yoona memberikan sepatu merek kesukaan Siwon untuk Siwon. Sooyoung dan Tiffany yang melihat kejadian itu secara langsung hanya bisa saling menatap dan sama-sama terkekeh.

Lagi, Siwon dan Yoona tidak mengikat hubungan apapun walaupun sepertinya mereka sadar mereka dapat disebut berpacaran. Hanya saja, keduanya sepertinya sama-sama mengerti mereka tidak membutuhkan itu sekarang. Maksudnya belum waktunya saja.

2008

7 April 2008

Siwon kembali berkunjung ke Paris setelah hampir setengah tahun lebih tidak berkunjung dan tidak bertemu Yoona karena dirinya fokus menjadi CEO dari perusahaan ayahnya dan fokus mengurus bisnis yang dirintisnya sendiri. Siwon berkunjung karena hari ini adalah hari kelulusan Sooyoung dan Yoona. Tak ada yang terlalu special. Hanya memberi bunga dan hadiah pada sepupunya dan juga Yoona. Mereka lalu makan, berbelanja, bermain dan pergi ke Disneyland Paris untuk bersenang-senang. Itu saja. Satu minggu setelahnya, Siwon kembali ke Korea lagi meninggalkan Yoona dan kedua sepupunya yang masih ingin disana.

Tiga wanita itu lalu memutuskan membuka boutique bersama sambil menikmati hari-hari yang tersisa sebelum tahun depan mereka sudah pulang ke negara dimana orang tua mereka berada.

2009

4 October

Yoona, Tiffany dan Sooyoung baru saja sampai di penthouse yang mereka beli bersama. Penghasilan dari boutique mereka selama setahun ini mereka gunakan untuk membeli penthouse ini. Mereka memutuskan untuk tinggal bersama sampai masing-masing menikah dengan pasangan masing-masing nantinya. Belum ada yang merencankan pernikahan. Sooyoung memang akan bertunangan di January 2010 tapi dirinya belum tau kapan akan menikah. Tiffany yang sudah bertunangan dengan seorang dokter pun masih belum memutuskan kapan mau menikah. Yoona? Dirinya belum memikirkan apapun sama sekali. Ya, dia dan Siwon memang masih sangat dekat walaupun tanpa ada status yang jelas. Menurut Yoona, baik dirinya dan Siwon sama-sama tau bagaimana hati masing-masing jadi ya tinggal lihat saja kedepannya bagaimana.

Malamnya Siwon dan Yoona bertemu disalah satu restaurant. Siwonlah yang mengajak Yoona. Mereka mengobrol tentang banyak hal. Malam ini tanpa sadar membuat keduanya yakin kalau mereka memang mencintai orang yang sedang bersama mereka saat ini. He is the one. She is the one.

17 September

Hari ini Yoona datang ke kantor Siwon sesuai yang perjanjiannya dengan Sooyoung dan Tiffany. Mereka bilang Yoona harus sering memperhatikan Siwon.. takutnya ada pegawai wanita yang mengoda Siwon. Jadi Yoona yang lugu pun berjanji pada mereka dia akan mendatangi Siwon. Dan ya hari ini harinya. Sedikit bercerita.. Siwon sangat bahagia Yoona datang dan tentunya juga terkejut.

24 November

Karena sudah mendekati natal, Siwon dan Yoona pun memutuskan berbelanja bersama.

Mengesampingkan yang tidak penting. Intinya, Siwon akhirnya menembak Yoona saat mereka dinner pada malam harinya di sebuah restaurant yang sudah Siwon sewa. Tentunya, Yoona menerimanya.

2011

Something special.. ? ^^ Yoonwonited pasti tau lah wkwk.

 

7 July

Akhirnya, Siwon dan Yoona resmi menjadi pasangan suami istri pada hari ini.

Setelah berbagai persiapan, akhirnya pernikahan pun bisa dilangsungkan dengan meriah dan mewah.

Tidak banyak yang bisa diceritakan selain kedua orang yang berbahagia dan banyak orang yang datang yang juga merasa bahagia. Itu saja.

….

…..

……

Siwon dan Yoona memutuskan untuk menundah kehamilan dulu selama kurang lebih setahun kedepan tentunya jika tiba-tiba diberikan mereka tidak akan menolak. Ini semua sih sebenarnya maunya Siwon. Katanya dia mau berduaan dulu dengan Yoona, mau mendapat perhatian dan kasih sayang Yoona sepenuhnya dulu sebelum ada orang yang hadir didunia mereka berdua. Karena Siwon yakin Yoona akan lebih memperhatikan anak mereka nantinya.  Ditambah, menurut Siwon, Yoona juga masih muda, masih berumur 21 tahun dan juga mereka seperti baru saja dekat lagi karena walaupun mereka sudah 4 tahun dekat tapi rasanya seperti tidak dekat karena mereka tidak setiap hari bertemu. Baru setahun belakangan ini saja, mereka bisa bertemu setiap harinya. Itupun beberapa jam per hari karena pekerjaan Siwon terlalu banyak selama ini. Karena Siwon bertekad, sebelum menikahi Yoona, semua usahanya dari hotel-hotel, perusahaan-perusahaannya harus sudah dapat diurus selesai supaya nanti tinggal menempatkan orang-orang kepercayaannya saja di berbagai negara. Jadi, nanti setelah menikah, dirinya tak akan meninggalkan Yoona terlalu lama dirumah. Dirinya tidak mau harus menatap semua kertas dikantornya lebih lama padahal istrinya sangat jauh lebih enak dipandang daripada kertas bertumpuk di kantornya.

 

Flashback End

Setelah Callistha sudah tenang dan tak menangis lagi, Siwon pun mengendong putrinya menuju mobilnya tentunya setelah menyuruh Summer kembali ke ibunya yang sepertinya sudah akan sampai ditaman dan menyuruh Summer bilang ke ibunya terima kasih dan Siwon nanti akan meneleponnya.

Sampai di mobil, Andrew yang baru saja mau menjahili adiknya dengan berkata “Aku dan Daddy pergi jalan-jalan dulu baru menjemputmu.” pun tidak jadi karena melihat adanya sisa-sisa air mata di pipi adiknya. Dirinya langsung melihat ke arah Siwon.

Siwon yang seperti mengerti kalau putranya bertanya “Ada apa dengan Callistha, Daddy?”

Siwon pun menjawab “Nothing super serious actually. Dia didorong oleh temannya jadi jatuh di taman kata Summer.” sambil mengedipkan satu matanya, memberi tanda pada putranya untuk tidak membahas dulu. Padahal Siwon tentu sangat kesal, dirinya pun mau menuntut orang-orang yang membuat putrinya menangis. But well, dia mengurungkan niatnya. Mereka semua masih adalah anak SD.

Andrew yang tidak terlalu mau peduli, lebih tepatnya terlalu penasaran pun berkata lagi “Siapa yang mendorong.. hmm.. maksudku namanya.”

Siwon tersenyum melihat putranya yang khawatir pada adiknya. Lalu menjawab “Daddy tidak tau. Sudahlah.. lagipula tadi daddy lihat tidak ada luka yang serius hanya merah-merah

 

 

di bagian siku tangan Cal.”

Callistha akhirnya benar-benar sudah tenang pun kembali ceria seperti biasanya. Karena memang tidak ada yang terluka, mungkin hanya terkejut karena didorong temannya. Dirinya pun bersuara “Daddyy!!!! Miss you.”

Siwon tersenyum lebar lalu memeluk putrinya “Awww. I miss you more sweetheart.”

Siwon lalu bertanya.. hmm.. siapa tau anaknya mau cerita “Tadi kenapa temanmu mendorongmu?”

Callistha ternyata mau bererita pun menjawab “Karena dia meminta aku memberikan tanda tangan Oppa dan aku bilang tidak bisa. Dan akupun langsung didorong setelah itu. But actually it doesn’t hurt till so bad. Just shocked maybe dad! Don’t worry. I’m superwoman, you know.”

Siwon tersenyum mendengarnya. Ah putrinya memang sangat manis. Sepertinya istrinya. Berbicara tentang istrinya, dirinya menjadi sangat rindu pada istrinya. Istrinya besok siang atau sore baru akan pulang. Dari dua hari yang lalu, Yoona dan Tiffany pergi ke Paris untuk melakukan photoshoot sebuah majalah. Kenapa Sooyoung tidak ikut? Sepupu kesayangannya itu sedang hamil anak ketiganya. Sudah 6 bulan, jadi dirinya menolak untuk melakukan photoshoot karena dirinya tidak mau terlihat paling gemuk diantara mereka bertiga nantinya.

Karena Callistha dan Andrew bermain bersama. Siwon pun menelepon Sooyoung.

“Oh. OPPA!”

“Yak. Kau tidak bisa seperti Yoona ya yang lembut tidak teriak-teriak seperti ini?”

“OPPA!! KAU JAHAT SEKALI MENGATAIKU TIDAK LEMBUT. APA KARENA AKU SEKARANG SEDANG GEMUK? JAHAT!!”

Sabar Siwon. Ingatlah, sepupumu yang satu ini memang wanita yang berbeda dari Tiffany ataupun Yoona. Dia memang sudah seperti ini dari kalian kecil, kau saja yang sudah terbiasa akan kelembutan Yoona makanya kau mengeluh sekarang.

Siwon menjawab “Maafkan Oppa. Bukan seperti itu maksudnya. Oh ya, aku meneleponmu untuk berterima kasih karena kau repot-repot melapor pada guru tadi mengenai Callistha.”

Sooyoung menjawab “Itu tidak apa-apa Oppa. Lagipula kulakukan itu karena aku sayang pada Callistha juga dan lagi, sahabatku Yoona itu kan super protective.”

Siwon menjawab lagi “Ya.. ya.. begitulah dia. Giliran soal anaknya saja begitu. Giliran aku dipukul olehmu Sabtu lalu ketika di restaurant itu dia malah tertawa. Huh.”

Sooyoung tertawa lebar mendengarnya. Dasar Choi Siwon, dimana jiwa manly dan cool mu yang selalu kau perlihatkan dikantormu itu. Kau menjadi seperti pria pengemis perhatian istrinya hahaha.

Setelah puas tertawa, Sooyoung menjawab “Tentu saja Yoona begitu Oppa. Setiap ibu akan begitu. Coba saja tanya Yoona pilih kau atau anak-anak kalian. Ku jamin 101% dia memilih Andrew dan Callistha.”

Siwon seperti tidak terima pun menjwab “Mana bisa begitu. Aku yang menemani, menyayangi dan melakukannya dengan sangat baik serta memberikan apapun yang dia minta sebelum ada mereka berdua jadi harusnya dia lebih pilih aku. Lagipula sampai sekarang, aku tetap menuruti semua yang dia mau. Sedangkan kedua anak itu? Kebanyakan jahil dan kadang pasti menyusahkan kan.”

Sooyoung lagi-lagi tertawa lalu menjawab “Ada-ada saja kau Oppa. Kalau Yoona dengar bisa bisa kau dimarah olehnya. Sudahlahnya, aku mau pergi dengan Sunny dulu. Mau membeli tas sekolah baru lagi hah.. capek juga jadi ibu.”

Siwon terkekeh lalu menjawab “Capek katamu? Di perutmu saja sudah ada yang ketiga. Kalau memang capek jangan menambah. Lagian Sunny sudah SMP dan anak yang pintar serta Summer juga anak yang manis dan lucu. Sudah lebih dari cukup, Soo.”

Sooyoung menjawab langsung “Itu karena suamiku Oppa! Dia mau tambah lagi dan juga mau anak laki-laki. Ini semua salahmu juga sih Oppa.”

Siwon menjawab “Kenapa aku ikut salah? Aku tidak ikut dalam proses pembuatan kalian sama sekali. Kau gila ya.”

Sooyoung menjawab dengan sedikit teriak “Karena suamiku melihatmu seperti kakak-adik dengan Andrew.. makanya dia mau punya anak lagi tentunya berharap itu laki-laki agar bisa sepertimu dan Andrew.”

Dengan itu, telepon ditutup oleh Sooyoung.

Siwon hanya bisa menggelengkan kepalanya dan tertawa memikirkan Sooyoung. Tapi ini bukan salahnya memang.

Sampai didepan pintu rumah, mereka langsung didatangi maid-maid yang bisa mengurus Andrew dan Callistha ketika Yoona tidak ada atau sedang sibuk. Tas mereka diambil oleh mereka. Siwon tak lupa mengucapkan terima kasih. Andrew pun langsung turun dari mobil masuk ke rumah yang pintunya sudah dibuka dan langsung menuju kamarnya untuk mandi. Sedangkan Callista digendong Siwon sampai ke kamarnya dan menyuruhnya mandi ditemani dan dibantu oleh para maid, tentu saja juga merah-merah yang ditangannya nanti akan diurus dokter. Karena sudah hampir jam 6 lewat. Malam ini, Siwon mau mengajak anaknya ke mall lagi untuk jalan-jalan dan makan setelah kemarin mereka bertiga pergi ke mall untuk makan dan nonton bioskop.

Masuk ke kamarnya, dirinya tidak langsung masuk ke kamar mandi. Melainkan dirinya berjalan menuju pintu balkon dikamarnya. Ya balkon yang lumayan besar ini biasanya adalah tempat dirinya dan Yoona menghabiskan malam bersama jika mereka sedang di Korea.

Dirinya pun mengambil iPhonenya dari saku celananya, berniat menelepon wanita yang sudah menjadi candunya selama bertahun-tahun. Karena sejak kemarin entah kenapa telepon Yoona tidak bisa dihubungi. Dia bahkan menelepon Tiffany juga tetapi hasil yang didapatkan tetap sama. Sedikit khawatir dan kesal, Siwon pun menelepon istrinya. Entah apa yang kedua wanita itu sedang lakukan disana. Apa shopping seharian? Tapi pasti Yoona bisa meneleponnya ketika melihat ada panggilan telepon yang masuk darinya. Mana mungkin wanitanya itu tidak memegang handphonenya.

Lagi-lagi tidak diangkat. Siwon pun melakukan voice message “Choi Yoona. Kau kemana? Suamimu disini sudah kangen sekali. Cepatlah pulang. Kita akan pergi kesana bersama jika memang kau mau berlama-lama disana.”

“Oh.. jadi Oppa merindukanku ya?”

Siwon terdiam. Suara itu.. suara istrinya. Apa dirinya salah dengar karena efek sudah terlalu rindu.

Ah, daripada frustasi karena rindunya yang sepertinya sudah tak tertahankan, dirinya memutuskan mau mandi jasa. Berbalik kebelakang. Matanya terbelalak.

Yoonanya, istrinya, hidupnya, sudah ada didepan matanya.

Karena tidak percaya, Siwon berniat berjalan terus karena dirinya berpikir itu hanyalah bayangan Yoona. Tapi nyatanya Yoona hampir terjatuh karena Siwon menabraknya begitu saja.

Yoona pun kesal dan berkata “Jadi ini yang namanya kau rindu padaku? Kata Oppa rindu, tapi aku malah kau tabrak Oppa. Kalau aku jatuh dan kakiku kenapa-kenapa aku akan menuntutmu Oppa. Aku serious.”

Yoona berbicara begitu karena melihat Siwon terus berjalan tanpa henti. Karena benar-benar sudah kesal, Yoona pun berkata dengan suara agak keras “Choi Siwon! Kau serious mau terus berjalan padahal aku sedang mengomelimu? Aku sengaja pulang sehari lebih awal karena berpikir aku akan dipeluk olehmu nyatanya hanya mendapatkan tabrakan dan kecuekkan darimu, Oppa!”

Siwon pun berhenti ditempat setelah mendengar suara Yoona berteriak. Dirinya berbalik ke belakang dan matanya benar-benar sudah seperti mau keluar dari tempatnya melihat ternyata Yoonanya benar-benar berdiri disana, dikamar mereka.

Yoona pun bersuara lagi “Kenapa kau melihatku begitu? Oh apa kutinggal beberapa hari saja sudah membuatmu terpesona pada perempuan lain? Ah.. apakah karena aku tak semulus wanita diluar sana yang kau temui? Atau aku kurus hingga kau lebih mencari yang lebih berisi.. ah atau kau—-”

Ucapan Yoona terhenti karena Siwon sudah menempelkan bibirnya pada bibir istrinya. Yoona seakan melupakan kekesalan tadi pun membalas ciuman dari Siwon, suami tercintanya. Her gentleman, her life, her children’s daddy and the most important one is he is her forever love and will always be the one she loves and cherish. Her husband.

Setelah melepaskan ciuman mereka, Siwon langsung memeluk Yoona erat. Sangat erat. Sehingga Yoona berkata “Setelah mengambil keuntungan dariku dengan mencium bibirku, Oppa berniat membunuhku ya? Wah. Hebat sekali trickmu Oppa. Ckck.”

Siwon melepaskan pelukannya pada tubuh Yoona setelah mendengar perkataan istrinya itu. Tetapi tanggannya berpindah ke kedua bahu mulus Yoona. Dirinya lalu berkata “Kau kenapa sih sayang? Kau daritadi menuduhku terus. Dari melirik wanita lain sampai membunuh.”

Yoona menjawab cepat “Memang kan?”

Siwon menggelengkan kepalanya sambil tertawa. Gila saja, meninggalkan Yoona untuk wanita lain sama sekali tidak pernah ada dipikirannya bahkan dirinya tidak berani memikirkan hal seperti itu. Dari pertemuan pertama di penthouse di Paris, Siwon tak pernah melirik wanita manapun. Let me remind you all.. Yoona is her priority, she is what he REALLY need in his whole life. Dirinya bahkan rela membuang dan merelakan segala yang dia punya jika Yoonalah taruhannya.

Siwon pun dengan santai menjawab “Sayang.. kau tau bagaimana aku, bagaimana hatiku. Hatiku yang sampai saat ini berdetak, itu semua karenamu. Percayalah. Seluruh hidupku, jiwaku dan perasaan yang ku miliki hanya untukmu. Maaf jika kau tidak suka dengan apa yang akan kukatakan setelah ini. Tapi sejujurnya jika aku hanya boleh memilih satu orang untuk terus ada hidupku, orang yang akan kupilih tanpa ragu lagi adalah kau sayang, bukan orang tauku ataupun Andrew dan Callistha. Jika memang ada yang harus dikorbankan untuk membuatku tetap dengan.. aku bahkan rela kehilangan anak kami. I hope you know what you mean in this life of mine, my baby, my forever girl, the queen of my heart, my eternal love! Saranghae Yoong.”

Yoona terdiam. Dan tanpa disangka.. dirinya malah berkata “Pria kebanyakan berkata begitu. Tapi jika sudah mendapat atau melihat yang lebih baik mereka akan lupa akan perkataan mereka. Ya tidak semua sih, tapi kebanyakan begitu pada zaman sekarang. Lucu kan Oppa?”

Siwon tidak kesal ataupun marah mendengarkan perkataan Yoona. Dirinya tau pasti sudah terjadi sesuatu di hari-hari Yoona selama disana. Siwon pun menangkup kedua pipi Yoona dan langsung bertanya “Apa terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan disana. Hmm? Katakan saja padaku sayang.”

Yoona hanya terdiam.

Siwon menarik Yoona untuk duduk di sofa yang hanya bisa diduduki seorang. Yoona pun Siwon dudukkan diatas kedua pahanya. Sambil mengelus dan mengecup kepala Yoona terus menerus, Siwon bertanya lagi “Apa kau tidak berhasil mendapat barang yang ingin kau beli? Atau Tiffany tidak mengizinkanmu membeli baju atau gaun yang kebetulan berwarna pink lagi?.”

Yoona menggelengkan kepalanya.

Siwon pun bertanya “Lalu, ada apa sayang?”

Yoona awalnya tampak menimbang dahulu. Apa dirinya harus memberitahu Siwon. Tetapi akhirnya Yoona pun memutuskan untuk memberitahu Siwon saja.

Yoona pun mulai bersuara “Mungkin bagi Oppa atau orang lain aku ini gila ataupun bodoh karena sakit hati untuk hal yang seharusnya tidak menjadi masalah.”

Siwon hanya merespon dengan mengecup bahu Yoona ringan. Ya, dirinya membiarkan Yoona mengeluarkan isi hatinya.. seperti yang biasa dia lakukan ketika Yoona bercerita. Siapapun yang melihat cara Siwon memperlakukan Yoona akan merasa cemburu. Apalagi jika misalnya Yoona melakukan hal yang biasanya para lelaki tidak suka.. Siwon tidak akan langsung marah atau mendiamkan istrinya, dia malah akan meminta Yoona menjelaskan. Menurut Siwon, untuk apa mempunyai telinga jika kau tidak mau mendengan penjelasan dari orang yang kau sayang. Thats him, Choi Siwon.

Yoona lalu berkata lagi “Ketika aku dan Tiffany unnie selesai melakukan pemotretan, aku pun mengganti bajuku supaya lebih nyaman ketika berbelanja dengan Tiffany unnie. Kebetulan aku menganti baju di ruang ganti depan dan Tiffany unnie sudah kusuruh tunggu di mobil dengan supir yang Ommaku suruh mengendarai mobilku disana. Mungkin para staff magazine tidak tau aku masih di gedung itu.. hmm.. jadi.. jadi.. hmm..”

Siwon mengelus rambut Yoona lalu berkata “Lanjutkan saja sayang. Apapun itu, aku mau mendengarkannya.”

Yoona pun berkata “Aku.. aku mendengar mereka berkata kalau aku sebenarnya tidak cocok dengan Oppa. Lebih tepatnya tidak pantas. Katanya harusnya Oppa bersanding dengan model yang bernama Liu Wen. Lalu aku juga mendengar kalau ternyata Liu Wen itu hampir menjadi istri Oppa tapi karenaku pernikahan kalian gagal. Yang benar saja Oppa. Aku jahat sekali menghancurkan kebahagiaan kalian berdua. Sejujurnya.. apakah Oppa hanya terpaksa menikah denganku waktu itu? Mungkin karena paksaan orang tua atau karena Sooyoung dan Tiffany? Maafkan aku Oppa. Tapi kalau memang begitu, tidak apa-apa. Kita boleh berpisah, anak-anak akan tetap bisa bertemu denganmu dan denganku. Kau boleh me..menikah dengan wanita yang hampir menjadi istrimu itu. Aku sangat bodoh ya, aku tidak tau semuanya. Benar apa yang dikatakan para staff itu, aku tidak tau tentangmu Oppa. Aku pikir aku tau semua tentangmu.. tapi nyatanya tidak. Bagaimana mungkin aku menghancurkan kebahagiaan orang lain. Hah. Maafkan aku Oppa.”

Siwon, setelah mendengar semuanya langsung memeluk Yoona dari belakang. Yoona sudah menangis sekarang. Dirinya pun langsung berkata “Tidak sayang.. tidak. Itu semua tidak benar. Sungguh. Pertama yang paling penting, yang harus kau tau.. aku menikahimu bukan karena paksaan. Tetapi karena cinta. Kedua, mengenai aku dan Liu Wen, maaf sayang. Mungkin para staff bilang aku hampir menikah dengan Liu Wen dulu karena mereka mungkin pernah membaca news tentang aku dan dia. Sebenarnya aku tidak punya hubungan apapun dengannya hanya sebatas teman dan rekan kerja saja. Dulu sebelum kau kembali ke Seoul.. dia sempat menjadi model untuk salah satu resortku yang terletak di Jeju.. dan ada satu kali, dia dan aku melakukan pemotretan. Baju yang dia kenangan adalah baju pengantin dan majalah yang menaruh foto kami sebagai sampul majalah mereka waktu itu menuliskan headline yang tidak-tidak. Aku tidak mengurus itu karena kupikir itu tidak terlalu penting. Lagipula aku hanya cinta pada seorang gadis bernama Im Yoona pada waktu itu. Jadi aku tak terlalu menghiraukan itu. Aku tidak tau itu semua akan menyakitimu seperti ini sayang. Sungguh, aku menyesal tida mengurus hal itu dulu.. sehingga kau harus mendengar dan merasakan sakit yang tak patut kau rasakan sebenarnya. Mianhae, jeongmal mianhae”

Yoona mengusap air matanya lalu berbalik ke arah Siwon lalu memeluk tubuh Siwon erat.

Yoona pun berkata “Harusnya aku tidak terpengaruh akan hal itu Oppa. Aku bodoh sekali ya. Haiz.”

Siwon terkekeh dan berkata “Itu karena kau mencintaiku sayang. Oh ya, jangan pernah berkata kalau aku boleh melepaskanmu jika mau. Jangan pernah lagi. Karena kau tau aku tidak akan pernah melakukan itu sampai kapanpun sayang. Walaupun misalnya kau memaksa.. aku tidak akan bisa melakukannya.”

Yoona pun menganggukan kepalanya. Setelah itu, mereka pun mandi bersama.

….

…..

 

Setelah mandi dan berganti baju, Siwon diikuti Yoona dibelakangnya pun menuju kamar Andrew di lantai 2, satu lantai dibawah kamar mereka. Ya, itu sengaja Siwon atur agar anaknya tidak akan sering-sering ke kamarnya. Bukan tidak mau bermain dengan anak-anaknya.. tapi Siwon merasa jika dirinya dan Yoona ada dikamar berdua, mereka butuh waktu hanya untuk mereka berdua. Karena mereka kalau bermain dengan anak-anak pasti mereka akan bermain di kamar anak-anak mereka atau ruang bermain mereka atau di ruang keluarga. Maklum saja, namanya juga Choi Siwon kan..

Setelah mengetuk pintu kamar anaknya 2 kali, Siwon pun membuka pintunya lalu mereka berdua pun masuk. Baik Siwon dan Yoona tersenyum melihat anaknya yang sedang fokus memasang Lego sehingga tidak tau Yoona ada dikamarnya juga. Well, belum ada yang tau Yoona sudah di Korea selain Siwon, Tiffany dan supir serta maid dirumah ini. Itupun mereka sudah diingatkan untuk tidak memberitahukan pada anaknya sebelum dirinya menampakan diri di depan mereka.

Siwon pun yang pertama mengeluakan suara “Drew..”

Andrew menjawab “Kenapa dad? Just say it. Aku sedang memasang ini.”

Siwon pun berkata “I have a very special present for you buddy.”

Andrew pun menjawab “What is the present? Taruh saja dulu di meja disamping tempat tidurku dad. Nanti aku akan buka sendiri hadiahnya. Boleh kan? Thankyou daddy.”

Siwon melihat ke arah Yoona sebentar, matanya seperti berkata “Lihatlah seperti inilah anakmu ini.” Yoona yang seperti mengerti hanya tertawa tanpa suara.

Siwon kemudian berkata lagi “Kau serious tidak mau lihat dan pegang langsung hadiahmu? Kalau begitu daddy beri ke princess daddy saja dulu. Kau boleh main Legomu dulu sekarang.”

Andrew yang merasa tidak mau hadiahnya diberi ke adiknya dulu, kesal. Dirinya pun mengangkat kepalanya bermaksud menjawab Siwon. Tetapi itu tidak jadi ia lakukan.. karena melihat sang Mommy berdiri di belakang Daddynya.

Andrew langsung berdiri dan memeluk Yoona serta berkata “Mommyyyy.. i miss you so much.”

Yoona tersenyum dan mengecup kepala putra tersayangnya lalu menjawab “Me too. Karena Mommy tau kau sangat merindukan Mommy, makanya Mommy pulang hari ini.”

Andrew menganggukan kepalanya cepat, tanda dirinya sangatlah senang Yoona pulang hari ini. Dirinya lalu mengecup kedua pipi Yoona dan berkata “Mom. You look fab!!”

Yoona tertawa dan ketika mau menjawab.. Siwon memotongnya dengan berkata “Kurasa Daddy jadi tidak dianggap diruangan ini. Padahal kan Daddy yang membawa hadiahmu.. kenapa hadiahmu saja yang kau ajak bicara sedangkan kau mencuekki si pemberi?”

Baik Andrew dan Yoona pun sama-sama tertawa. Yoona tak lupa membisikkan “Mom membelikkan yang kau titip. Even double.”

Andrew kembali memeluk Yoona dan juga mengecup pipinya lagi.

Siwon lalu berkata “Jangan mencium istriku terus. Walaupun kau anaknya aku tak peduli. Jika mau mencium pipi wanitaku, kusarankan lebih baik kau mencari wanitamu sendiri saja.”

Yoona lah yang menjawab Siwon “Tidak.. tidak boleh. Kau belum boleh pacaran okay. Mommy masih ingin menjadi yang paling kau sayang. Okay?”

Andrew tersenyum dan hanya menganggukan kepalanya.

Setelah itu, mereka pun berjalan menuju kamar Callistha. Mengetuk pintu, Andrew lah yang duluan masuk diikuti Siwon dan Yoona.

Callistha yang sedang bermain game di iPadnya pun berkata “Ada apa? Sudah mau pergi ya?”

Yoona tersenyum.. sikap Callistha sangat mirip dengan suaminya. Sedikit bossy. Yoona pun berkata “Hey my Princess. Kau tidak mau memeluk Mommy?”

Callistha yang mendengar suara Yoona pun menghentikan gamenya lalu beranjak turun ke arah Yoona lalu langsung memeluk Mommy erat. Dia sudah sangat merindukan Yoona. Ya, walaupun kadang Yoona mengesalkannya karena tidak memberinya makan coklat atau permen, menasihatinya ketika malas makan, dan lain-lain. But after all, she loves her Mom so much.

Kemudian.. mereka berempat pun saling berpelukan. Hmm.. they look so happy. Para maid yang lewat dan yang tadinya mau masuk ke kamar Callistha tak dapat menahan senyum. Semua yang bekerja di rumah ini sesungguhnya sangat menyukai keluarga kecil ini. Walaupun adalah keluarga konglomerat, mereka tidak berlaku semena-mena, Siwon dan Yoona juga sering terihat mengajar anak-anaknya untuk menghargai semua orang. Walaupun Siwon kadang seharian bisa tidak pulang dan sering di kantornya, para pekerja tak pernah melihat anak-anak Siwon seperti kekurangan kasih sayang dari Daddy mereka. Siwon juga tak pernah sembarangan bertemu wanita lain di luar sana. Sangat jarang bagi mereka untuk dapat melihat Siwon dan Yoona bertengkar. Bagi para maid yang sudah bekerja dari awal rumah ini selesai, mereka dulu hanya sering melihat perdebatan kedua orang itu.. tetapi itu hanya karena masalah sepele.

….

….

 

Tanpa terasa sudah mau jam depalan malam. Siwon, Yoona dan kedua anaknya baru akan berangkat untuk pergi makan malam.

Didalam mobil, mereka memperdebatkan mau makan apa nanti ketika sudah sampai dimall. Hyundai mall, ya itu mall milik Siwon. Andrew katanya ingin makan sushi saja. Sedangkan Callistha ingin makan steak. Siwon menggelengkan kepalanya, bingung harus memuruti yang mana.

Yoona pun berkata “Bagaimana kalau kita makan steak saja Drew? Besok kan hari Jumat.. sekolahmu pulang jam 12. Besok siang, Mom janji Mom yang akan menjemput kalian.. setelah itu kita pergi makan sushi di tempat favouritemu.”

Andrew terlihat berpikir lalu berkata “Promise, Mom?”

Yoona menjawab “Yes. Promise.”

 

25 menit kemudian..

 

Siwon, Yoona dan kedua anaknya sekarang sudah masuk dan duduk di salah satu restaurant di mall ini. Tentunya yang menjual steak karena mereka berempat sudah sepakat untuk memakan steak.. tidak sushi, tidak yang lain. Setelah memesan semua yang mereka inginkan, mereka pun mengobrol. Siwon kebetulan mendapat telepon dari entah siapa itu, jadi dirinya fokus dengan si lawan bicara.

Callistha pun mulai berbicara “Mom. Minggu depan ada costume party competition. Aku mau jadi princess. But I want new costume.”

Yoona duduk dihadapan Siwon dengan Callistha di sebelah kanan Siwon. Yoona pun menjawab “Have you decide which Princess you want to be, darling?”

Callistha belum sempat menjawab, Andrew yang duduk di samping Yoona dan dihadapan Callistha menjawab “Sis! Kau tidak cocok jadi princess tau. Kau harusnya jadi nenek sihir saja. Aku jamin kau akan menang sebagai pemilik costume terbaik nanti diacara itu.”

Callistha menjawab “No! Aku cantik dan baik hati jadi aku cocok jadi Princess. Oppa jahat sekali.”

Andrew kembali membalas “Tidak. Kau tidak cocok sekali jadi Princess. Kau sebenarnya tidak cantik.”

Callistha terlihat kesal tetapi dirinya tetap saja membalas perkataan Oppanya. “Kau bohong Oppa. Daddy saja selalu bilang aku cantik. Bahkan lebih cantik dari Mommy. Ya kan Mom?”

Yoona tertawa lalu menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan sang putri.

Andrew tidak berhenti sampai sana dirinya kembali membalas “Ah. Kau mau tau yang sejujurnya? Sejujurnya daddy bilang kau cantik karena kau anaknya saja. Ya mana mungkin juga daddy bilang kau jelek nanti kau akan menangis seperti monster.”

Callistha sudah menjawab “Tap–”

Andrew memotongnya dengan berkata “and what? Kau lebih cantik dari Mommy? Ya ampun. Semua orang pun tau Mommy jelas lebih cantik dari kau Cal. Ada-ada saja.”

Callistha pun bersuara agak keras “Oppa kau jahat! Aku benci kau Oppa!”

Andrew dengan santai menjawab “Aku juga.”

Dan Callistha pun menangis. Sepertinya suara tangisnya sedikit kencang karena Siwon yang tadi sudah berjalan jauh dari meja mereka untuk mengobrol nyatanya berjalan cepat kembali ke mejanya setelah menutup telepon entah dari siapa, kita tak tau kan..

Sampai di meja, Siwon menatap Yoona dan bertanya “Dia kenapa sayang?”

Yoona menaikkan kedua bahunya lalu menjawab “Biasa.. apalagi kalau bukan adu mulut dengan Andrew. Kau seperti tak kenal mereka saja. Dan juga tak mungkin mereka bertengkar secara fisik. Itu tak akan kubiarkan terjadi.. nyatanya belum pernah juga kan.”

Siwon mengangkat Callistha duduk di pahanya. Siwon lalu menghapus air mata putri tersayangnya yang terus mengalir dan mengecup pipi anaknya beberapa kali kemudian mengatakan “Hey princess? Ada apa? Mengapa kau menangis. You know Daddy doesn’t like girl crying right?”

Callistha menganggukan kepalanya. Ya dia tau Daddynya tidak suka melihat perempuan menangis apalagi dia dan Mommynya menangis. He said it hurts. Jadi Callistha cepat cepat menghapus semua air matanya dengan tissue yang diulurkan Yoona yang duduk dihadapan mereka berdua.

Siwon pun mengeluarkan suaranya lagi “Jadi, sebenarnya kenapa? Karena mainan?”

Callistha menggeleng lalu menjawab cepat. Takut Oppanya duluan menjawab. ” Oppa bilang aku jelek dia juga bilang kalau Daddy bohong ketika bilang aku cantik dan juga sebenarnya Mommy lebih cantik dariku. Kenapa daddy bohong sih?”

Siwon menatap Yoona yang sekarang terkekeh melihat Callistha.

Siwon lalu menjawab “Daddy rasa Andrew hanya mau membuatmu menangis. Daddy tidak bohong kau itu memang cantik sayang. Siapa lagi selain kamu yang jadi princess daddy? Tidak akan kan? Kau sangat cantik, princess!”

Callistha langsung tersenyum dan mencium pipi kanan Siwon lalu berkata “Thanks Daddy. You are the best! Tapi aku lebih cantik dari Mommy kan?”

Siwon tertawa sedikit lama. Haha. Dirinya menatap Yoona lalu he winks one of his eye. Yoona pun mengangguk dan terkekeh. Siwon lalu menjawab “Iya sayang.. sudah ya. Makanan sudah datang. Kita makan saja. Kau kan yang tadi bersemangat mau makan steak.”

Siwon lalu memindahkan Callistha ke kursinya semula lalu berjalan ke kursi Yoona yang sebenarnya hanya didepannya. Siwon lalu berbisik “You are the most beautiful dazzling person baby! You know that.” lalu mengecup puncak kepala Yoona agak lama.

Yoona tertawa lalu berkata “Yes yes. Sebenarnya tidak apa-apa sih kalau memang Callistha lebih cantik dariku. Aku malah senang.  And, Oppa you are the most handsome person in my life too after Andrew.”

Siwon dengan cepat menjawab “Yak. Tidak adil.. masak setelah Andrew sih?”

Yoona tertawa lalu mengecup pipi Siwon dan berkata “Sudahlah makan saja Oppa. Kurasa kita masih harus ke toko mainan putrimu nanti. Kau taulah dia mau membeli banyak hal. Aku saja pusing melihatnya kenapa suka sekali membeli mainan.”

Siwon pun menyuapkan wagyu steaknya ke mulut Yoona lalu ke mulutnya sendiri lalu menjawab “Tidak apa-apa. Wajar saja anak seumuran dia suka mainan. Lagipula Mommynya lebih sering shopping kan.. harganya bisa 20 kali lipat dari harga mainan.”

Yoona tertawa dan menjawab “Siap-siap saja Oppa. Nanti saat dia sudah lebih besar.. kau sudah harus menyiapkan uang yang besarnya sama denganku. Saat itu kau baru sadar.. bukan wanita seumuranku saja yang seperti itu.. tapi anak perempuan sekarang pun sama saja.”

Siwon menjawab “Kurasa aku harus membuka hotel baru lagi agar bisa mencukupi kebutuhan kedua perempuan dihidupku.”

Yoona dengan cepat menjawab “Jangan jadikan aku dan Callistha sebagai alasan untukmu membuka hotel baru. Bilang saja kau memang sudah merencakan tentang hotel baru ini. Lihat kan, belanjaan siapa yang lebih mahal sekarang hahaha.”

Siwon tertawa juga lalu berkata “Okay. Kau menang sayang. Saranghae.”

….

…..

 

Setelah selesai makan, sekarang Siwon dan Yoona sedang duduk di salah satu bangku yang ada di Toys Kingdom. Mereka membiarkan anak mereka pergi mencari apa yang mereka inginkan dengan ditemani orang-orang yang menjaga toko ini. Lagipula hampir semua orang yang bekerja di mall mengenal anak-anak Siwon. Kenapa Yoona dan Siwon tidak menemani anaknya? Itu karena mereka tidak bisa berlari-lari kesana kemari mengikuti anaknya yang pasti yang pastinya memiliki keinginan banyak.. jadi mereka memutuskan duduk saja.

Ponsel Yoona berdering.. dua panggilan tak terjawab dari Tiffany. Yoona pun memberitahu Siwon dirinya akan keluar dulu untuk menelepon Tiffany karena outlet mainan ini sangat ribut. Siwon pun mengiyakan saja tetapi tak lupa mengatakan “Jangan biarkan ada yang berani merayu istri cantikku. Dan aku mau ke toilet dulu sayang.”

Setelah berbicara dengan Tiffany kira-kira 20 menit.. Yoona melihat ke outlet mainan, kebetulan dirinya melihat anak-anaknya. Yoona pun bertanya “Sudah selesai?”

Andrew menjawab “Aku masih mau lihat Lego yang disana Mom. Boleh kan?”

Yoona menjawab “Boleh sayang. Tetapi jangan terlalu lama ya. Ini sudah mau jam 10 malam. Mallnya pun sudah mau tutup 1 jam lagi.”

Andrew menjawab “Okay Mommy. Love you.”

Callistha yang dari tadi hanya berdiri mendengar percakapan Mommy dan Oppnya itu pun berkata “Mom. Aku masih ingin melihat banyak hal. Little Pony, barbie, Shopkins, Snow white.”

Yoona mengecup pipi anaknya lalu menjawab “Iya sayang.. mommy tidak bilang tidak boleh. Cuma 1 jam lagi mall ini akan ditutup sayang.”

Callistha mengerucutkan bibirnya dan membalas “Tetapi Daddy bilang mall ini tak akan ditutup selama daddy masih disini.”

Yoona mencubit hidung putrinya pelan dan membalas “Ya..ya.. semuanya daddymu yang bilang saja okay. Yasudah sana. Kalau nanti melihat Daddy kembali kesini.. bilang ke Daddy, Mommy ke Starbucks untuk membeli coffee okay?”

Callistha dengan cepat menjawab “Okay mom. Beli yang rasa cotton candy untukku ya.” dan berlari pergi untuk melihat mainan-mainan yang diinginkannya.

….

…..

 

Yoona sekarang sedang mengantri dikasir, didepannya masih ada 3 orang. Sambil menunggu, Yoona pun mengeluarkan iPhone dari tas hitam Hermesnya.

Membuka chat yang belum terbaca. Yoona ternyata mendapat chat dari Sooyoung dari tadi siang yang isinya “Yoong. Besok kau pulang jangan lupa harus membawa macaroon yang ku mau ya. Awas tidak. Oh ya.. aku sudah sangat merindukanmu!!”

Yoona tersenyum dan menjawab “Unnie aku sudah di Seoul dari tadi sore. Maaf aku baru tau unnie mengirim pesan padaku. Tapi tenang saja, aku tidak lupa unnie. Aku beli 5 kotak yang paling besar untukmu. Cukup kan untukmu yang sedang ngidam. Haha. Aku merindukan unnie juga!”

Setelah mengetik send, ternyata giliran Yoona mengorder apa yang dia mau. Yoona pun memesan “1 ice black americano, 1 cotton candy dengan extra whipcream, 2 java chips dengan extra coklat lalu 2 hazelnut cake, 1 strawberry cake dan 1 avacado cake. Semuanya dibungkus saja ya.”

Si penjaga kasir pun mengiyakan permintaan Yoona lalu bertanya “Minumannya yang size kecil atau medium atau yang paling besar?”

Yoona menjawab “Yang paling kecil saja.”

….

…..

 

Yoona masih menunggu pesannya. Dilain tempat, Siwon ternyata sudah kembali dari 10 menit lalu dan sudah membayar semua mainan yang dipilih kedua anaknya. Siwon bahkan sudah membawa anaknya masuk ke mobil dan menyiruh supirnya tunggu di tempat VVIP di lobby. Tempat tunggu mobil khusus untuk Siwon dan keluarga besarnya. Siwon pun kembali masuk ke mall dan menelepon Yoona mengatakan “Sayang, kau turun ke lantai 1 saja langsung, tidak usah naik lagi. Aku menunggumu di depan boutique barumu dan Tiffany.”

Siwon yang akhirnya melihat Yoona keluar dari lift pun menghampiri Yoona diam-diam dari arah belakang Yoona. Dirinya kemudian langsung memeluk pinggang Yoona dari belakang dengan 100 mawah merah yang sudah digengamnya. Yoona tersenyum.. sadar suaminya yang memeluknya saat ini. Dirinya pun berkata “Oppa. Kenapa membeli bunga lagi? Sebelum aku pergi.. kau baru membelikan untukku. Aku kan sedang tidak ulang tahun atau apakah aku lupa hari ini adalah dari khusus kami? Secara banyak sekali tanggal yang Oppa bilang khusus. Tanggal dan bulan pertama kali kita bertemu dulu di apartment lalu tanggal ketika kau lulus kuliah, lalu hari kelulusanku, lalu ketika aku pertama tiba di Korea, terus kali pertama aku datang ke kantor Oppa, sehari sebelum natal pertamaku di Korea setelah beberapa tahun, wedding anniversary kita, lalu entahlah Oppa sejujurnya aku sedikit pusing.”

Siwon yang belum melepaskan pelukannya dari Yoona pun terkekeh dan menjawab “Nothing special about today’s date. Tetapi setiap hari yang kujalani denganmu memang special. Dan wanita specialku berhak mendapatkan hal-hal special setiap harinya bukan? Apalagi wanita special itu adalah istriku. You are everything I want and I really need, Yoong.”

Yoona terharu tetapi tidak sampai meneteskan airmata. Tetapi dirinya lalu membalas “Lalu maksud Oppa, Oppa mau bilang ke aku kalau Oppa memang special dihidupku kenapa aku tidak memperlakukan Oppa secara special? Hah. Benar-benar.”

Siwon terdiam sebentar kemudian menjawab “Hey. Bukan begitu maksudnya. Kau cukup menunjukkan senyummu saja Oppa sudah senang sekali. Ah… istriku yang cantik sepertinya sudah lama kita tidak berduaan.. kita jarang pacaran lagi sayang. Menyebalkan.”

Yoona melepaskan tangan Siwon dari tubuhnya dengan memaksakan tubuhnya sendiri untuk lepas dari tangan Siwon. Dirinya lalu meletakkan semua minuman dan makanan yag tadi dibelinya. Tinggal 100 bunga mawar merah saja yang sekarang ditangannya. Yoona pun mengelus pipi Siwon dengan tangan kanannya lalu berkata “Oppa. Kurasa aku wanita paling beruntung di dunia ini. Aku tak tau kenapa aku bisa mendapatkan suami, sahabat dan teman menyebalkan di tubuh satu orang yang sama. Sungguh. Aku tak mau menukarnya dengan apapun.”

Siwon langsung memeluk Yoona dan mengecup puncak kepala Yoona dan berkata “Kita harus pergi ke Maldives lagi sayang. Kali ini berdua, setuju kan?”

Yoona langsung menjawab “Siapa yang akan menjaga Andrew dan princessmu. Kau tau mereka tak akan mau ditinggal lagi setelah kau pernah 5 kali berhasil mengelabui mereka dengan berkata hanya mau makan berdua denganku tetapi nyatanya kita selalu pergi berminggu-minggu dan meninggalkan mereka di rumah orang tua kita atau membeli tiket untuk mereka berjalan-jalan ke negara lain. Kau mau mendapat amukkan Princessmu itu lagi? Hah.”

Siwon tertawa dan menjawab “Biarkan saja. Aku kan butuh berduaan dengan istriku. Kali ini aku akan membeli tiket untuk semua keluarga ku, Sooyoung dan suami serta anak-anakya juga Tiffany, suami dan anaknya untuk berlibur ke Jepang. Kurasa Sooyoung yang hamil pun akan setuju karena orang tuanya sedang menetap disana. Sebenarnya aku berniat membelikan untuk orang tuamu tetapi mereka bilang tidak bisa.”

Yoona lalu menjawab “Kau sudah bertanya pada semua orang? Ya ampun. Dan soal orang tuaku, mereka memang tidak berencana balik ke Korea setelah seminggu yang lalu Appa melakukan perjalanan bisnis ke Italy.. kata Omma, mereka mau tinggal divilla mereka yang baru selesai disana sampai 3 bulan kedepan yaitu sebelum hari natal nanti mungkin.”

Siwon pun langsung berbicara lagi “Lihatlah, orangtua mu saja masih berduaan meski mereka lebih tua dari kami sayang. Masak kita tak boleh.”

Yoona menjawab “Bukan tak boleh Oppa. Tapi kau memang sepertinya obsesi untuk berduaan denganku di negara selain Korea dan negara yang jaraknya dekat dengan Korea. Seingatku, dulu waktu aku sebesar Callistha dan Andrew.. appa selalu membawaku kemanapun Appa dan Omma pergi bahkan perjalanan bisnis pun aku sering ikut dengan mereka. Tak sepertimu sekarang Oppa.”

Siwon pun membalas “Aku kan sayang sekali padamu. Jadi setiap bulan harus ada waktu berduaan denganmu di luar Korea. Karena banyak yang menganggu di Korea. Di Paris saja sekarang kau sudah susah diajak keluar ke tempat wisata yang banyak orangnya karena istriku sekarang menjadi designer dan model terkenal. Like rich dan famous business woman. Huh. Awas saja kalau memilih laki-laki lain karena kau sendiri sudah sangat terkenal dan bahkan kaya.”

Yoona memukul dada Siwon dan menjawab “Mana mungkin mencari laki-laki lain kalau didepanku ada suamiku yang sudah ganteng, baik hati, sabar, selalu menuruti kemauan istrinya. Apalagi dirinya punya hotel, resort, villa dan mall dimana-mana. Bahkan punya pulau-pulau sendiri. Kurasa wanita manapun akan dijuluki wanita terbodoh melepaskan suami sesempurna itu karena laki-laki lain.”

Siwon tertawa dan menjawab “Jadi karena aku kaya juga makanya kau tak mau melepaskanku? Hm?”

Yoona mencubit perut Siwon dan menjawab “Oppa kira aku mau dengan Oppa karena harta? Dasar. Untuk apa aku bercita-cita jadi designer dan model jika tujuan hidupku ingin kaya. Aku dulu harusnya masuk jurusan bisnis saja jadi bisa meneruskan perusahaan -perusahaan Appa jadi aku akan sangat kaya bukan.”

Siwon pun mengecup bibir Yoona lama, sangat lama hingga Yoona mendorong pelan dada Siwon untuk menghentikan ciuman mereka sekaligus agar mengambil nafas.

Siwon kemudian berkata “Apapun yang terjadi. Kau milikku Yoona. Kau hidupku. Aku tak mungkin bisa hidup lagi jika kau pergi meninggalkanku. Aku mencintaimu sayang, sangat mencintaimu. Saranghae my beautiful wife.”

Yoona pun menjawab “Aku juga mencintaimu, lebih dari kau mencintaiku Oppa. Terima kasih sudah membuatku sadar apa itu cinta serta merasakan cinta sesungguhnya. Oppa teleh memberiku cinta begitu banyak selama 13 tahun ini, terlalu banyak bahkan sangat banyak dari yang pantas kuterima. Entahlah.. jika Oppa tidak datang ke Paris untuk melihat Sooyoung unnie dan Tiffany unnie.. aku tak tau hidupku akan seperti apa.”

Siwon tersenyum.. istrinya manis sekali. Siwon pun membalas “Bisa saja kau mendapatkan suami yang lebih baik dari Oppa sayang. Kau adalah yang terindah dihidup Oppa. Kurasa ini memang sudah takdir Tuhan sayang. Kau harus menjadi milik Oppa dan sebaliknya.”

Yoona lalu kembali menjawab “Oppa kan tadi bilang Oppa sangat mencintaiku. Tapi kalau Oppa tau aku selingkuh atau lebih mencintai orang lain bagaimana?”

Siwon dengan cepat menjawab “Yak! Mana boleh begitu sayang. Tapi jika kau ketauan selingkuh.. Oppa tidak akan melepaskanmu. Kan Oppa sudah bilang kau adalah hidup Oppa.”

Yoona menjawab “Oppa memang sudah gila sepertinya. Mungkin apa yang Soo unnie bilang dulu dan yang sering dibilang Fany unnie memang benar. Yasudahlah Oppa, kita ke mobil saja sekarang. Aku jamin dua anak itu sudah bosan.” Yoona pun mengambil makanan dan minuman tadi dari lantai serta tak lupa bunganya lalu berjalan  meninggalkan Siwon yang masih berdiri.

Sadar Yoona sudah beberapa langkah di depannya, Siwon pun berjalan cepat sehingga cepat sejajar dengan Yoona lalu bertanya “Memangnya mereka berdua bilang apa Yoong?”

Yoona menjawab “Tanya saja sendiri kalau memang Oppa penasaran”

Siwon dengan pasrah menjawab “You win again baby.” Kemudian mereka berdua tertawa bersama sambil berjalan ke mobil mereka yang sudah dekat.

Setelah masuk ke dalam mobil, benar saja, kedua anak mereka, terutama Callistha mengomel panjang. Dia bilang mengapa sih lama sekali padahal Siwon bilang sebentar saja. Dirinya kan sudah mau memainkan mainannya. Tetapi sepertinya tidak bisa karena sudah jam 11 lebih sekarang. Sampai dirumah dirinya pasti akan mengantuk dan langsung tidur setelah menggosok gigi. Yoona dan Siwon tidak menjawab apapun hanya tersenyum saja. Well, mereka memang terlalu lama dengan bisnis mereka berdua tadi.

Karena melihat anak-anaknya seperti kesal dan badmood, Yoona pun teringat tadi dirinya membelikan makanan dan minuman untuk mereka.

Yoona pun membuka suara “Andrew, princess Mommy.. Mommy minta maaf ya tadi lama sekali. But see I bought something for you two!”

Andrew mengecup pipi Yoona dan berkata “I am not angry to you Mom. Just tired. But what did you buy for me?”

Yoona mengecup pipi Andrew juga lalu menjawab “This. Java chip and your fav avocado cake.”

Andrew pun segera mengambilnya dan berkata “Thankyou my pretty Mommy. You are always the best.”

Siwon sempat-sempatnya seperti ingin mengajak debat anaknya dengan berkata “Dad membelikanmu sangat banyak Lego dan lainnya tadi. Tetapi hanya dengan java chip dan cake kau tergoda begitu saja?”

Andrew menjawab “Suka-suka aku dong Dad! Mommy kan memang yang terbaik untukku. Wek.”

Yoona hanya bisa menggelengkan kepalanya. Siwon kadang memang bertingkah seperti anak remaja yang sedang cemburu. Setelah itu, Yoona juga memberikan Cotton Candy dan chocolate cake untuk Callistha. Hal ini membuat Callistha kembali tertawa dan ceria.

Yoona kemudian bertanya “Oppa apa kau masih mau ice Americano? Ini sudah terlalu malam. Kau bisa tidak tidur nanti.”

Siwon pun menjawab “Biarkan saja. Biar aku bisa memakan makananku nanti malam. Aku belum mendapat jatahku hari ini.”

Andrew spontan bertanya “Jatah apa Dad?”

Sebelum Siwon menjawab, Yoona sudah duluan bersuara “Ini. Chocolate cake Daddy. Maksud daddy , dia belum mendapat jatah chocolate cakenya, sayang.”

Andrew hanya menjawab “Oh..”

Siwon tertawa tanpa suara lalu terdiam ketika melihat mata Yoona yang mengartikan “Awas kau Oppa!”

Kemudian Siwon mengambil chocolate cake yang katanya untuknya dari tangan Yoona.

….

…..

 

Beberapa hari kemudian..

Hari ini adalah tanggal merah. Sebenarnya sih Siwon mau membawa keluarga kecilnya jalan-jalan ke Jepang untuk 4 sampai 5 hari kedepan. Tetapi tidak jadi karena hari ini Summer berulang tahun dan anaknya lebih memilih datang ke pesta ulang tahun Summer yang dirayakan lumayan meriah di ballroom salah satu hotel Siwon di Seoul yang bernama SY Hotel. Siwon memang sengaja menamakan hotel ini SY Hotel karena sebenarnya hotel ini dipersembahkan untuk istrinya saat anniversary pernikahan mereka pada tahun pertama. Look! How sweet he is.

Ketika jam menunjukkan jam 1 siang, Siwon dan Yoona pun baru keluar dari kamar mereka. Mereka keluar dalam keadaan sudah segar tentunya. Ya, setelah bermain di ranjang semalaman dan tadi pagi, Siwon dan Yoona memutuskan mandi dahulu baru keluar dari kamar. Yoona pun berjalan duluan meninggalkan Siwon yang berjalan dibelakangnya sambil berbicara di teleponnya.

Belum sampai di tangga paling bawah, Callistha sudah datang dari arah taman belakang dan memeluk Yoona. Tentunya Callistha tidak lupa mengucapkan “Good morning Mommy! I love you sooo much.”

Yoona pun menjawab “Good morning my Princess! Kau sudah makan?”

Callistha menganggukkan kepalanya cepat dan berkata “Sudah. Aku dan Oppa tidak menunggu Mom and Dad lagi karena kalian masih belum turun walaupun sudah jam 10. Kenapa lama sekali sih?”

Yoona tersenyum lalu mengendong Callistha dan menjawab “Mom dan Dad capek jadi kami memutuskan tidur lebih lama. Lagipula ini kan hari libur dan hari ini kita mau ke partynya Summer kan.”

Callistha pun menjawab “Yes, Mom. We should go.”

Yoona pun tersenyum dan menjawab “Haruskah Mom membawamu ke tempat mempercantik diri juga?”

Callistha langsung mengganguk. Dirinya lalu berkata “Mom. You are the best.” lalu mengecup bibir Yoona singkat.

“Kau bilang siapa yang the best?” Itu adalah suara Siwon yang sekarang sudah memeluk kedua perempuan kesayangannya

“Oops. Dad!! Hmm.. yes Mom is the best.”

Siwon kemudian menjawab “Oh jadi begitu.. daddy juga sebenarnya berpendapat Mom lebih cantik darimu Princess.”

Yoona langsung melotot kearah Siwon yang dibalas dengan kedipan mata Siwon.

Callistha pun berteriak “Mommy! Daddy jahat padaku!”

Yoona menatap Siwon lalu kembali ke Callistha dan menjawab “Iya.. Mommy tau. Sudah biarkan saja Daddymu. Kita lebih baik bersiap-siap ke salon saja sayang. Nanti kita beri daddy hukuman saja sayang.” Kalimat terakhir yang Yoona ucapkan diucapakan dengan bisikan.

Siwon membalas anaknya “Tidak. Daddy baik. Buktinya Daddy selalu sayang pada Mommy. Membelikan mainan padamu dan Andrew.”

Callistha menjulingkan matanya lalu turun dari gendogan Yoona untuk pergi bersiap-siap. Dirinya sangat semangat. Terlalu malah.

Setelah Callistha pergi, Siwon pun mengandeng tangan Yoona menuju meja makan yang terletak sebelum taman belakang. Yoona pun berkata “Kau ini Oppa. Selalu saja mengerjai anak-anakmu sendiri. Huh.”

Siwon mengecup bibir Yoona dan menjawab “Tapi yang aku bilang memang kenyataannya. Kau kira aku hanya becanda?”

Yoona menjawab “Whatever Oppa. Aku mau makan saja dulu. Aku harus cepat karena mau ke salon dan boutique.”

Siwon mengecup bibir Yoona lagi lalu menjawab “Untuk apa mempercantik diri lagi? Kau saja sudah sangat cantik tanpa makeup apapun. Kurasa semua lelaki di pesta itu akan pingsan jika kau benar-benar all out.”

Yoona berjalan lebih cepat sambil menjawab “Oppa.. kau sudah gila sepertinya.”

Yoona yang sudah akan duduk pun tidak jadi karena ternyata Andrew sedang duduk di meja makan juga dengan iPad ditangannya.

Siwon pun akhirnya yang duluan terduduk. Kemudian Yoona mengeluarkan suara “Hey handsome! Kau tidak mau memeluk Mommy?”

Andrew langsung menekan tombol pause pada game yang sedang dimainkannya lalu memeluk Yoona serta mencium pipi Yoona dan berkata “Sorry Mom. Aku tidak tau Mommy berada disini. Aku sudah membuatkan roti dengan selai strawberry untukmu Mom.”

Yoona tersenyum lalu mengecup puncak kepala Andrew dan berkata “Thankyou my baby boy. Ah.. Mommy semakin mencintaimu saja.”

Andrew terkekeh dan menjawab “Me too! I love you even more my pretty Mommy.” Setelah itu Andrew pun pergi ke kamarnya karena Yoona menyuruhnya mandi.

Siwon kemudian berkata “Aish. Anak itu berani menggoda istriku. Aku lebih mencintaimu sayang, ingat itu.”

Yoona tertawa dan menjawab “Iya Oppa iya. Cepat makanlah ini.” Yoona menyodorkan waffle serta beberapa crackers kepada Siwon. Kemudian mereka pun memakan makanannya sambil berbincang-bincang. Sebenarnya sih bukan cuma dihari libur mereka begini, setiap hari mereka memang begini. Siwon juga tidak buru-buru masuk kantornya malah kadang dirinya tidak pergi karena ingin berduaan dengan Yoona dirumah atau jalan–jalan berdua.

….

…..

 

Setelah makan dan bersiap-siap, kini Siwon, Yoona dan kedua anaknya sedang di mobil limo untuk menuju salon tempat Yoona biasa mempercantik dirinya.

Kurang dari 1 jam, mereka pun sampai di salon tersebut. Yoona turun dengan Callistha dan babysitter putrinya. Bukan apa, hanya saja kalau Yoona sedang dirias dan anaknya membutuhkan sesuatu, Yoona takut susah mengontrol.. jadinya dirinya membawa babysitternya juga. Hanya satu. Tidak seperti Siwon yang berlebihan dulu ketika anaknya masih sangat kecil.

Ketika mau menutup pintu mobil, Siwon menahan pintunya dan ikut turun. Callistha sih sudah terlanjur masuk ke dalam beauty house yang mereka datangi dengan babysitternya. Yoona yang melihat Siwon turun dari mobil pun bingung. Yoona pun bertanya “Ada apa Oppa?”

Siwon mengecup bibir Yoona “Kau melupakan hadiahku.”

Yoona menggelengkan kepalanya. Suaminya itu ada ada saja. Yoona pun kemudian berjalan menuju kedalam. Ternyata Siwon mengikutinya. Yoona yang sadar pun bertanya “Kenapa lagi Oppa?”

Siwon dengan santai menjawab “Well.. aku mau menemani dua perempuan tercintaku. Tidak apa-apa kan?”

Yoona menjawab “Terserahmu Oppa. Yang jelas kau akan bosan. Lagipula Andrew mana mau disuruh tunggu juga. Dia kan tadi mau beli coffee.”

Siwon menjawab “Yasudah biarkan saja dia pergi beli coffee nanti sebelum jam 5 aku akan bilang ke supir sudah harus ada didepan. Acaranya jam 6 kan?”

Yoona pun mengganguk.

….

…..

 

Dan benar saja, Siwon terlihat tenang saja walaupun sudah hampir 2 jam didalam. Dirinya daritadi hanya memainkan iPhonenya atau membaca majalah business yang kebetulan ada di salon ini.

Callistha yang sudah selesai dirias wajah dan rambutnya pun langsung berlari ke arah Siwon yang duduk dekat dengan Yoona. Dirinya lalu berputar ala Princess dan mengatakan “Daddy! I look beautiful right?”

Siwon menjawab “Yes princess” Dan mengendong Callishta untuk mendudukannya dipahanya. Mereka berdua lalu bercanda dan mengobrol terus bersama.

Yoona tersenyum melihatnya. Pemandangan didepannya ini terlalu manis membuat dirinya entah kenapa merasa terharu. Sejak menikah dan saat mempunyai Andrew, Yoona sangat yakin Siwon akan lebih baik dalam hal berhubungan dengan anak mereka nantinya. Andrew saja yang adalah anak laki-laki begitu dimajakan Siwon, dirinya juga sih. Namun jarang kan ada seorang CEO atau pemilik banyak hotel, mall, dll mempunyai waktu untuk hadir di segala acara anaknya disekolah. Apalagi sebenarnya saat mereka hanya mempunyai Andrew.. Siwon sering sekali menemani dirinya dan Andrew di kelas anak dibawah umur. Apalagi saat mempunyai anak perempuan, Siwon memperlakukan putrinya bagai seorang princess. Ya, Siwon tidak membedakan kasih sayang sih.. cuma untuk urusan memanjakan sih lebih memanjakan Callistha karena Callitha memang lebih manja dan untungnya Andrew juga tidak manja dan lebih suka apa-apa mencari Mommynya kecuali jika mau bermain bola saja baru cari Siwon. Siwon juga sering membacakan cerita dongeng untuk anak-anaknya sebelum tidur saat mereka masih kecil. Karena saat semakin besar, malah mereka yang meminta Siwon untuk tidak membacakan dongeng lain, untuk tidak terus khawatir pada mereka. Yoona tersenyum mengingatnya. Hah, tanpa dia sadar.. waktu terus berjalan, anak-anaknya semakin besar juga dan yang terpenting dirinya semakin bahagia. Thats all.

Setelah Yoona juga sudah selesai, mereka lalu naik ke lantai 3. Salon ini memang merangkup menjual gaun-gaun pesta di lantai 3 serta cafe kecil menjual teh dan cake di lantai 4.

Yoona pun mengikuti Callistha, membiarkan anaknya memilih baju yang dia mau pakai. Andrew juga sudah bersama mereka sekatsng setelah memebli coffee dan cake tadi, seperti biasa.. Andrew hanya bermain phonenya. Siwon yang disebelahnya hanya melihat-lihat keadaan sekitar. Dirinya tidak tau harus ngapain sekarang, sudah bosan tepatnya tapi ya namanya Choi Siwon, dirinya terlalu menyayangi keluarganya apalagi istrinya, jadi menghabiskan waktu menunggu wanitanya belanja dan merias bukanlah masalah twrlalu besar untuknya meskipun tentunya dia bisa bosan juga.

“Jadi kau mau yang mana sayang? Kita sudah harus cepat-cepat. Kau tak mau terlambat di acar Summer kan?”

“Iya Mom. Aku bingung mau yang mana. Hm yang pink atau peach atau putih atau biru atau..”

“Ya ampun sayang. Satu saja pilihnya sekarang. Yang lain nanti bisa dibungkus. Kau cuma bisa pakai 1 gaun.”

“Hmm.. yasudah yang pink saja mom.”

Yoona memutar matanya.. sudah tau jawaban anaknya. Sok bingung memilih-milih, tetapi nyatanya pilihannya tidak jauh-jauh dari pink.”

“Yasudah kau ganti bajunya sekarang ya sayang. Mom juga akan pergi mengganti.”

….

…..

 

Akhirnya 4 orang ini pun sampai di ballroom dimana pesta Summer dirayakan.

Sooyoung langsung memeluk Yoona dan berkata “Omg Yoong!! Aku sudah sangat merindukanmu. Terima kasih sudah mengirimkan macaroon dan yang lain-lain kerumahku. Aku jadi malu Yoong.”

Yoona terkekeh dan menjawab “Aku juga merindukkan eonnie! Tidak apa-apa.. aku senang kalau eonnie senang.”

“Hmm bytheway, kenapa sih kau ini semakin cantik saja Yoong? Kau bahkan terlimat masih seperti anak SMP atau SMA. Benar-benar menyebalkan.”

Yoona menjawab “Tidak eonnie. Kau lebih cantik. Kau terlihat glowing!!! Walaupun sedang hamil eonnie sangatlah mempesona!”

“Ah!! Gomawo Yoong.”

Pembicaraan mereka terpotong oleh Siwon “Sudah Soo. Jangan terus mempeributkan kecantikan istriku. Sudah terbukti dia memang wanita cantik bahkan diusia 30annya. Sekarang lebih baik kau ke panggung saja. Anakmu sudah mau tiup lilin sebentar lagi.”

“Dasar Oppa selalu saja menyebalkan. Yasudah aku pergi kedepan dulu.”

Andrew rupanya masih berdiri didekat Yoona sehingga Yoona pun berkata “Sayang.. kau bisa bermain dengan mereka dibagian anak-anak.”

Andrew menjawab “Disini semuanya masih kecil dan kebanyakan perempuan Mom.”

Yoona pun berkata “Itu disana. Ada anak auntie Tiffany, James. Dia juga pasti sedang mencarimu.”

“Yeay!! Aku pergi dulu yang Mom, Dad.”

Ya, James adalah anak pertama Tiffany yang lebih tua hampir 2 tahun dari Andrew. Tiffany mempunyai 2 anak, 1 lagi seusia Summer dan Callistha bernama Jennifer. Tiffany juga sedang mengandung seperti Sooyoung, bahkan sudah memasuki 9 bulan. Yoona salut sekali pada Tiffany, setiap Tiffany hamil, dirinya tetap saja bisa berpesta. Percaya atau tidak.. dia bahkan masih berani photoshoot diketinggian. Yoona sih berani saja kalau tidak hamil. Dari mereka bertiga (Yoona, Sooyoung, Tiffany) Tiffanylah yang paling gila walaupun hamil. Tetap melakukan berbagai aktivitas seperti biasa. Tidak seperti Sooyoung dulu waktu mengandung kedua putri dua kali.. dirinya harus bed rest secara full dari bulan keempat. Sooyoung yang tidak tahan untuk tak aktif pun kadang mengeluh, marah bahkan menangis tetapi dirnya tetap saja melakukan seperti yang disuruh dokternya. Sedangkan Yoona? Drinya bersyukur tidak harus seperti Sooyoung.. dirinya tidak mual, tidak pusing, tidak sakit sama sekali lagi setelah trisemester pertamanya selesai. Bahkan sebenarnya dari awal hamil, Yoona seperti merasa tidak hamil saja. Tidak mual yang berlebihan, tidak ngidam apa-apa hanya setiap pagi Siwon harus makan bersamanya dan saat dinner mereka harus makan malam bersama dan harus ada at least one dessert. Tidurnya juga tak terlalu terganggu meski kadang pundak dan punggung serta kakinya pegal rasanya. Tetapi jauh lebih bagus dari Sooyoung, dirinya masih dapat jalan dicatwalk, melalukan photoshoot sampai awal bulan keempat kehamilannya karena setelah itu Siwon membawanya keluar Korea untuk menetap di New York. Alasannya mau memanjakan istrinya. Karena itu, kedua anaknya lahir di New York.

Yoona menggelengkan kepalanya. Tiffany saat ini masih bisa menari-nari ditempatnya. Apa suaminya tidak tau ya? Kan suaminya dokter.

Yoona pun memanggil Tiffany dengan agak berteriak karena anak-anak semua sedang menyanyi lagu Happy Birthday untuk Summer yang sudah berdiri didepan kue besarnya berbentuk tempat Rapunzel dikurung.

“Eonnie! Kau ini sadar tidak kau sedang hamil bahkan bisa saja kau melahirkan ditempat karena terlalu aktif bergerak. Bukan terlalu lagi tapi berlebihan.”

Tiffany pun berhenti menari dan menjawab “Hey Yoongieku! Kau ini semakin cantik saja ya. Apa kau sedang hamil juga?”

Yoona dengan cepat menjawab “No eonnie No! Jangan gila okay.”

“Hahahaha kau takut hamil lagi kan Yoong.” “Siwon ah, kau tak mau menambah lagi?”

Siwon yang tadi sedang mengobrol dengan salah satu teman bisnisnya menjawab “Tidak sih.. karena aku tak mau Yoona kelelahan dan aku juga tak mau Yoona semakin tak punya waktu untukku. Punya 2 anak yang sudah lumayan besar saja, aku kadang tak diperhatikan. Apalagi punya bayi lagi. Tapi jika memang dikasih ya mau bagaimana lagi. Intinya kami sih merasa tidak mau menambah lagi.”

Tiffany membalas “Melakukan mau tapi tak mau ada hasilnya ya. Boleh juga.”

Yoona membalas “Eonnie. Jangan mulai lagi ya. Sudahlah.”

Tiffany menjawab “Ya.. ya. Maafkan aku. Tapi kan kalau kau hamil lagi, itu semakin menjamin Siwon tidak bermacam-macam diluar sana atau menghindari dirinya menyukai wanita lain.”

Siwo langsung protes “Fany-ah kurasa sih kau ini stress atau bagaimana. Omonganmu semua tidak masuk akal sekali. Mengapa harus mencari wanita lain kalau wanitaku sudah sesempurna istriku sekarang.” Siwon pun tak malu mengecup bibir Yoona didepan Tiffany dan orang yang mungkin melihat mereka sekarang.

Tiffany akhirnya terduduk dan berkata “Sudahlah sana. Kalian berdua memang suka sekali ya bermesraan dihadapanku.” Yoona dan Siwon pun benar-benar pergi setelahnya.

….

…..

 

Katanya tak sopan untuk meninggalkan acara tanpa pamit pada orang yang mengundang bukan?

Tapi itulah yang dilakukan Siwon dan Yoona. Siwon malah mengajak Yoona keluar dari ballroom dan pergi ke kamar mereka yang memang ada di VVIP hotel ini. Tidak lupa kan ini hotel milik Siwon?

Mereka berdua berdiri dibalkon kamar yang menghadap ke kolam berenang. Siwon merangkul Yoona dan menaruh kepala Yoona dibawah kepalanya dan mengecup pelan puncak kepala Yoona.

“Sayang..”

“Hm? Ada apa Oppa?”

“Aku sangat mencintaimu.”

“I know Oppa.”

“Meski begitu. Aku tetap mau kau tau kalau Oppa akan selalu mencintaimu apapun yang terjadi.”

“Hmm..”

“Apa kau bahagia selama kau menjadi istri Oppa? Karena Oppa sering membuatmu kesal, kadang bossy, mengerjaimu dan masih banyak lagi.”

“Tentu Oppa! Aku bahagia dan akan selalu bahagia. Ada alasan apa sehingga aku tidak bahagia hidup bersamamu? Tidak ada. Kau salah besar jika berpikir aku tidak bahagia Oppa.”

“Syukurlah. Oppa juga bahagia jika kau bahagia. Thankyou for coming into my life, be my wife and make my life a lot happier and colourful.”

“Tidak. Kurasa aku yang harus berterima kasih karena Oppa selalu sayang kepadaku, selalu menuruti kemauanku tanpa mengeluh, selalu memberi cinta untukku dan anak-anak kita, selalu memberi lebih dari yang pantas kita dapatkan. Aku sudah pernah bilang bukan.. aku sangat beruntung menjadi pasangan hidupmu Oppa.”

“Terima kasih sayang sudah mau menjadi bagian dari hidup Oppa, menjadi wanita yang hebat, wanita yang begitu penyayang dan baik. Kau adalah segalanya yang ku butuhkan dalam hidup ini. Saranghae Yoong.”

“Nado saranghae Oppa.”

Mereka pun berciuman, sangat lama dan sangat dalam. Menyalurkan segala perasaan mereka pada satu sama lain, memberitahukan jika cinta mereka adalah yang didepan mereka sekarang, saat ini. Bibir yang terpaut itu lama kelaaman semakin lengket bahkan lidah mereka pun sudah saling mengikat dialam mulut mereka. Sampai akhirnya mereka merasa mereka butuh bernafas, barulah mereka melepaskan bibir satu sama lain.

“Aku punya hadiah untukmu sayang.”

“Hadiah? Untuk apa Oppa. Kau sudah memberiku bunga hampir tiap hari.. masih saja memberi hadiah. Yang ulang tahun hari ini bukan aku tapi kan Summer.”

“Kau adalah hadiah terbesar dan terindah dihidupku Yoong. Sekalipun aku memberimu barang termahal pun itu tidak akan sebanding dengan kehadiranmu dihidupku.”

Siwon pun mengambil sebuah kotak kristal dari kantong celananya. Membuka kotak itu dihadapan Yoona. Didalamnya terdapat kalung serta cincin berlian yang sangat indah.

Siwon pun memakaikan kalung dan cincin itu pada leher dan jari manis Yoona. Lalu mengecup dahi, kedua pipi dan bibir Yoona.

Yoona pun berkata “Gomawo Oppa! Sebenarnya kau tak perlu terus membelikanku barang. Semua cinta dan kasih sayangmu selama kita bersama sudah lebih dari cukup. For me, this is just a bonus. You are my main gift, my always favorite present oppa!”

“Saranghae Yoong! Teruslah menetap dihidupku, berlindunglah padaku, percaya kalau aku dapat menjagamu dan anak-anak kita dari apapun. Kuharap 10 tahun kedepan, kau masih dapat tersenyum dan berkata ‘Aku bahagia bersamamu Oppa’ karena kebahagiaanmu adalah yang terpenting untukku sayang. Aku benar-benar mencintainmu.”

“Aku juga mencintaimu Oppa, sangat mencintaimu.”

“Yasudah dua hari lagi kita ke Europe lagi ya sayang.”

“Oh ternyata ini ya tujuan utama Oppa.”

“Bukan.. tetapi Oppa memang mau bilang itu dari tadi pagi.”

“Ya.. ya.. terserah Oppalah. Memangnya aku boleh menolak?”

“Tentu boleh, kalau itu karena kau mau pergi ke tempat lain. Dan tidak boleh kalau yang kau maksud adalah tidak pergi.”

“Yak! Itu sama saja. Ku kira tumben Oppa membolehkanku menolak untuk urusan yang satu ini.”

“Yasudah berarti setuju kan?”

“Setuju.. tetapi Oppa ya yang berbicara kepada Andrew terutama Callistha. Kuperingatkan saja.. princess kita pasti akan menangis. Lihat saja kau bisa membuat kita tetap pergi atau malah batal.”

“Tenang saja. Aku yang urus semuanya.”

“Okay then. Sekarang ayo kita balik ke acara dibawah. Kau keterlaluan Oppa mengajakku meninggalkan acara keponakan sendiri hanya untuk bermesraan disini.”

“Iya sih. Tapi bagaimana lagi. Hehe.” “Saranghae Yoong.”

“Nado saranghae Oppa.”

 

THE END.

Endingnya keknya ga jelas deh atau bisa dibilang tanggung atau apalah. Tapi ya aku cuma bisa kasih kek gini haha. Semoga terhibur dan terobati bagi yan udh kangen YoonWon! Thanks!

 

 

[Coretan] Sudden Happiness

Title :  Sudden Happiness

Cast : Choi Siwon, Im Yoona and find others by yourself

Disclaimer : All the casts are not belong to me, they are belong to God, their families and company.

..

..

Kembali lagi dengan coretan singkat, SENANG GA? Semoga suka ya guys.

.

.

.

.

 

 

Happy reading!!

 

 

Author POV

 

Seorang wanita cantik terlihat sedang duduk di kursi santai pinggir villa di pulau miliknya, tepatnya pulau ini diberikan sang Appa saat dirinya berulang tahun ya ke-20. Hmm.. terlahir sebagai anak bungsu membuat Appanya selalu protektif dan mengkhawatirkan dirinya, selalu mencari informasi tentangnya, selalu memperhatikan dan menanyakan apapun yang dibutuhkannya. Padahal, bukan sombong, dirinya bisa membeli apapun yang diinginkannya sendiri dengan hasil kerjanya sendiri. Okay, walaupun mungkin untuk pulau ini belum tentu. Tapi ya, demi menghargai sang Appa, akhirnya ia menyetujui saja ketika diberi pulau private yang indah ini. Ditambah, dirinya yang membutuhkan ketenangan ataupun saat ingin menyendiri, dirinya bisa langsung terbang saja kesini. Well, Appanya tidak lupa juga memberikan helikopter custom untuk putri bungsu tercintanya.

Wanita tersebut duduk dengan memakai kacamata hitam yang pas di wajah kecilnya. Dirinya benar-benar terlihat biasa saja, seperti sekarang tidak ada sinar matahari yang sangat terik diatas langit. Padahal, sinar dan terik matahari yang sangatlah terik itu, ah, melihatnya saja sudah dapat membuatmu merinding apalagi kau berada di posisi wanita yang duduk di tengah pasir tersebut. Kurasa, kulitnya bisa terkelupas sehabis ini. Hmm.. kasihan sekali kulit putih dan mulusnya itu.

Wanita itu terlihat senang sekali, memakan snack-snack dan lainnya yang ada di depannya. Like, she never eat for a month or so.

Pergerakan tangannya yang sudah mau mengambil orange juice terhenti ketika terdengar suara dering dari telepon genggamnya. Sejenak wanita itu melihat siapa yang menelepon dan ketika melihat nama ‘Choi Jiwon’ muncul di layar iPhonenya, dirinya tersenyum dan langsung menjawab telepon tersebut.

 

YoonA POV

 

Akhirnya Choi Jiwon meneleponku.. aku sudah menunggu telepon darinya sejak semalam. Saat kuangkat telepon darinya. Kalimat pertama yang kudengar darinya adalah “UNNIE! Aku sudah sampai. Tunggu adikmu yang manis ini sebentar lagi okay.”

Aku tersenyum dan menjawab “Kau dimana sekarang? Aku sedang duduk ditengah pantai. Cepatlah.”

“Sabarlah unnie. Aku tau kau sudah sangat kangen padaku kan?”

Aku pun terkekeh lalu menjawah “Ya. Ya. Ya. Terserahlah, intinya cepatlah kemari. You don’t know how lonely I am now.”

Jiwon tertawa sangat keras lalu menjawab “Well, so I am your hero right? Ah.. kita bisa berpacaran bebas disini unnie. Tak usah pedulikan kekasihmu yang tak memperdulikanmu, huh..”

Yoona terkekeh dan berkata “Aku tau pesonaku sangat memukau, tapi maaf aku masih waras hahahahahaha.”

Jiwon pun menjawab “Yasudah. Tunggulah saja. See you unnieku sayang.”

10 menit kemudian

Aku yang tadinya menutup mata sejenak sekitika membuka mataku ketika mendengar suara nyaring yang berteriak “YOONA UNNIEEEE WHERE ARE YOU?”

Aku memutar kepalaku dan menemukan wanita yang sudah kuanggap adik perempuanku sendiri sedang berlari cepat ke arahku. Aku pun tak bisa menahan senyumku melihatnya. Ya selain unnie kandungku, member – member SNSD, dialah wanita yang dekat denganku dan kupercaya juga. Kami sudah kenal hampir 8 tahun lebih, jadi ya kalian kira-kira bisa ditebak kita sedekat apa kan?

Jiwon yang sudah duduk di kursi sebelahku langsung berbicara, walaupun suaranya terlalu keras untuk keadaan saat ini yang jarak antara kita hanya mungkin antara 80 cm sampai 100 cm, tapi aku tak terlalu memikirkannya karena aku sepertinya sudah biasa padanya. Haha. Dia berkata “Unnie. Kau gila ya? Panas sekali sekarang dan kau malah berjemur dengan bikinimu yang hah hanya menutup bagian penting tubuhmu saja. Kurasa wanita didepanku ini memang benar-benar sudah gila.”

Aku menjawab “Wae? Tak boleh memakai bikini? Pulau ini milikku dan yang disini hanya ada aku, kau dan para maid saja. Paling hanya ada uncle Park di daerah tempat parkir. Kau sedikit berlebihan.”

Dirinya kembali mengeluarkan suara “Tidak ada yang melarang unnie memakai bikini. Yang kupermasalahkan adalah kenapa unnie seperti tak punya rasa lagi karena sekarang matahari tepat diatas sana bersinar dengan sangat teriknya. Kurasa kulit unnie kalau punya suara juga sudah akan berteriak kepanasan, unnie.”

Aku terkekeh lalu menjawab “Sudahlah. Tak usah pikirkan kulitku sekarang. Kita berenang saja sekarang.”

Matanya melotot lalu dirinya bersuara keras lagi “Unnie, kau ini kenapa sih? Berenang sekarang? Kau benar-benar gila? Managermu bisa mengamuk nanti kalau kulitmu bermasalah. Itukan salah satu A-S-E-T paling berharga dikarirmu.”

Aku memutar mataku “Tak usah bahas soal karirku. Okay, bukan tak tau diri dan tak menghargai orang yang menjadi fans dan mengidolakanku tapi yang ‘memilikiku’ saja tidak peduli sama sekali jadi ya sudah.”

Sepertinya aku terjebak dalam kata-kataku sendiri karena ekspresi Jiwon menunjukkan dirinya siap menyerangku dengan mulutnya itu. Dan ya seperti dugaanku dirinya berkata “Oh jadi ini karena si tuan tak pengertian tersebut? Unnie kesal tidak dipedulikan ya? Atau kesal karena dirinya shooting variety show yang harus membuat dirinya lengket dan melakukan skinship yang selama ini unnie claim sebagai milik unnie kepada wanita itu? Hm.. tapi bukannya biasa unnie tak peduli ya? Karena kan memang pekerjaan kalian harus begitu. Atau jangan-jangan memang tuan menyebalkan tersebut selingkuh? Tapi unnie malu mengatakannya?”

Baru saja aku mau mengeluarkan suaraku tapi dirinya sudah langsung berbicara lagi “Dan ya.. sekarang aku mulai mengerti.. sepertinya aku diundang unnie kesini untuk menjadi unnie lampiaskan kekesalan unnie kan? Unnie mau balas dendamkan? Ah, sakit sekali rasanya.” Dan setelah itu, dirinya berjalan pergi menuju villa utama dipulau ini. Tak usah bingung lagi mengapa dia bisa seenaknya melewati batas yang sudah diatur, maksudnya ada orang-orang yang jika datang harus memasukkan kartu tamu ketika memasuki perbatasan menuju ke villa utama, itu karena dirinya memang selalu berlaku seenaknya dan merasa pulau ini miliknya juga jadi dia menyuruhku untuk menambah scan pengenal tubuhnya dalam list orang-orang yang kukenal. Dan saatnya aku merayu perempuan yang sepertinya sedang ngambek.

Dia berjalan cepat sekali, aku pun sampai di villa utamaku beberapa saat setelah dirinya sampai. Saat aku membuka pintu, yang ada malah villa ini gelap. Yang benar saja sih, siapa yang menutup semua lampu di 1 villa ini. Aku kan takut gelap jadi aku selalu mengingatkan semua maid atau petugas di pulau ini selalu membuka semua penerangan setiap saat apalagi ketika aku datang dan tinggal disini.

Aku pun berjalan sambil memegang dinding-dinding untuk mencari tombol lampu supaya aku bisa membuka lampunya. Selain itu, aku juga memanggil Jiwon dengan suara lumayan keras.

Sudah beberapa menit dan aku masih belum bisa melihat apa-apa. Aku seperti hilang ingatan saja tidak tau mana tombol penekan lampu berada. Dan tiba-tiba saja pintu villa ini yang tadi tak kututup tertutup dari luar. Ini tentunya membuatku semakin panik. Bukan karena takut ada teroris, sasaeng fans atau anti-fans yang ingin mencelakakku berada disini. Tapi karena aku memang sangat takut pada kegelapan.

Aku terus mengucap nama Jiwon dan teringat aku bisa membuka flashlight iPhoneku dan oh God, sial sekali, iPhone sepertinya masih berada di tempat yang duduki tadi. Damn it. Pabo Yoona.

Aku menyerah, aku tak tau lagi harus bagaimana, Jiwon belum juga muncul berarti bukan dia pelakunya. Dia saja tak disini jadi tak mungkin dia mengerjaiku sekarang dengan cara semua ini.

Aku menangis, benar-benar menangis. Entah kenapa aku tak berniat berteriak ataupun meminta tolong dengan suara keras padahal pasti setidaknya ada maid yang lewat dan bisa membantuku membuka pintu dari luar karena mereka pasti mempunyai kunci serapnya jika kunci pintunya diambil oleh pelaku kejadian ini.

Lama-lama aku lemas sehingga aku pun terduduk sembarang dilantai villaku. Ironis sekali bukan. Siapapun yang melakukan ini akan ku beri hukuman seberat-beratnya kalau perlu aku tidak akan mau melihatnya selamanya. Lihat saja.

Aku yang lama-lama sudah mulai tenang, maksudku aku sudah tak menangis lagi kembali dikejutkan dengan adanya tangan atau apapun itu yang terasa melingkar di pinggangku. Apakah ini Jiwon? Karena mau menyakinkan apakah ini Jiwon atau bukan, aku berusaha untuk tak takut dan memegang tangan seseorang yang melingkar dipinggangku saat ini. Dan ini bukan Jiwon karena tangannya sangatlah berotot sedangkan tangan Jiwon mungkin 2 atau 3 kali lebih kurus dari tangan orang yang kupegang ini.

Aku sebenarnya takut tapi aku tak mau sembarang dipeluk orang laim karena walau bagaimanapun, aku merasa sangat aneh dipeluk orang lain yang aku tak kenal atau siapapun itu yang bukan orang yang sangat dekat denganku. Aku tidak mau karena aku sadar aku sudah menjadi milik orang lain, ya walaupun aku belum menikah dan bisa saja orang yang kuanggap pacarku itu tak menganggapku lagi, aku tak peduli. Selama aku terikat pada suatu hubungan dengan seseorang, aku harus tau diri.

Aku pun akhirnya menggigit tangan orang ini dengar keras. Tak peduli lagi jika aku dipukul atau apa nantinya. Yang penting jangan memeluk atau memegangku saja.

Orang tersebut bukan kesakitan, tapi aku malah mendengarnya seperti terkekeh atau tertawa lucu. Apasih yang lucu?

Dan ternyata diluar dugaanku, dirinya malah mencium pipiku, dan entah bagaimana dirinya tau posisi mulutku tapi dirinya berhasil melumat pelan bibirku. Dan ini otomatis membuatku histeris dan menangis sejadi-jadinya. Aku tidak terima diperlukan seperti ini.

Aku heran, mengapa saat aku menangis keras suasana di ruangan ini malam hening, orang tersebut seperti memberi waktu untukku untuk menangis. Apa ini cuma perasaanku saja?

Aku menutup mataku dan tetap membiarkan air mataku turun. Aku ingin sekali menghajar orang tersebut. Tapi aku merasa sangat lemas sekarang. Aku seperti tak berdaya. Bagaimana kalau dirinya berlaku lebih? Bagaimana aku harus menjelaskan pada Siwon Oppa nantinya. Bagaimana jika Siwon Oppa dan aku benar-benar putus jika dia tau soal ini? Aku malu, aku marah. Tapi di satu sisi, aku juga merasa aku tidak bisa berbuat apapun. Menyedihkan sekali bukan? Ejeklah aku jika kalian ingin, kali ini aku mengakui aku lemah. Katakanlah jika mau.. aku tak akan memarahi kalian.

Aku benar-benar sudah lemas padahal orang tersebut tak lagi menyentuhku tapi mungkin karena terus berada di kegelapan membuatku panik, takut sehingga tenagaku terkuras habis.

Saat aku memutuskan menyerah saja, maksudnya tidur saja karena mataku tak bisa tahan terbuka lebih lama lagi, dengan sangat sangat tiba-tiba seluruh lampu terbuka, cahaya pun sangat menusuk mataku langsung. Aku melihat sekitar mencari apakah ada orang, maksudku mana orang yang tadi? Masak sih dirinya kabur setelah hanya memelukku. Aneh sekali dan lagi tak ada barang-barang yang hilang sepertinya.

Dan….. seperti tersambar petir.. aku tiba-tiba tersadar villa utamaku ini sudah dihiasi oleh dekorasi yang sangat elegant. Well, I can say its my kind of taste. Apakah Jiwon yang melakukan ini? Tapi dia kemana. Kenapa masih belum muncul juga? Karena setelah beberapa menit masih tak ada orang kuputuskan untuk ke kamarku saja sekalian membersihkan diriku. Hah. Aku tak mau mengingat dan berusaha keras tidak peduli lagi dengan kejadian tadi dan keanehan yang terjadi tiba-tiba di seluruh ruangan depan ini.

Aku pun dengan cepat membuka pintu kamarku. Ketika aku berada di dalam, mataku bertemu dengan seseorang. Aku bukan tak percaya, tapi hanya ini semua seperti mimpi. Dia kemarin bilang dia sedang di Hongkong untuk promosi film barunya. Tapi sekarang nyatanya dirinya berada didepanku, tersenyum sambil memegang bucket bunga besar baby breath. Bunga kesukaanku.

Aku seperti tak dapat berjalan, yang benar saja, aku tak menyangka saja. Ditambah aku sedang sedikit ada masalah sepihak dengannya. I mean, masalah aku dengan asumsiku tentang dia. Mungkin saatnya aku mengaku kali ini kalau aku bodoh karena telah meragukan satu-satunya namja yang setia berada disampingku dalam keadaan apapun itu, entah disaat baik atau susah, disaat aku terpuruk ataupun senang, baik saat aku merasa diriku dalam keadaan terjelek pun dirinya selalu ada disampingku, berjalan bersamaku. Matanya melihatku seperti aku adalah seorang malaikat padahal hah, aku sadar diri kadang tingkahku seperti iblis yang jahil dan ya.. begitulah.. aku kekanankan dan manja, perempuan yang menyusahkan dirinya dan kadang tak dapat mengerti dan tak mau mendengan penjelasannya sebelum aku marah. Memalukan bukan? Tapi dengan sikapku yang tak mengenakkan pun dirinya selalu berdiri, membimbingku, mengiringku semampu dirinya. Aku bersyukur sekali. Jika saja 10 tahun lalu setelah aku menolak untuk menjadi pacarnya karena aku masih baru debut, dirinya tidak setia dan tetap bersabar menungguku. Kurasa aku akan sangat menyesal sekarang jika melihatnya dengan orang lain. Hmm. Entahlah, intinya dia harta yang sangat berharga untukku.

Siwon Oppa terkekeh ketika melihat ekspresiku yang mungkin seperti orang kehilangan nyawa. Dirinya langsung berjalan ke arahku, memelukku dan tak lupa memberikan kecupan pada dahi dan kepalaku. Okay, kalian senang kan?

Setelah pelukkan kami terlepas, dirinya berjongkok didepanku, menyodorkan bucket bunga tadi. Aku tersenyum, terharu sekali.

Dan..

Dan..

Dan..

Aku tak menyangka dirinya bukan hanya berjongkok untuk memberi bunga itu, tapi aku melihat selanjutnya dirinya mengeluarkan box bercorak love dengan taburan crystal-crystal indah. Siapa sih yang tak tau apa artinya? Aku jelas tau. Tapi sekali lagi, aku merasa tak percaya pada kejadian hari ini.

Dia, Choi Siwon, Siwon Oppa, kekasihku, tunanganku, melamarku untuk menjadi istrinya. Ya ampun, kalian dapat mengerti betapa terkejutnya aku kan. Aku yakin kalian paham.

He said “Im Yoona, its a pleasure to know you since you were 13 years old. Watching you grow up from a little innocent child into a beautiful pure young girl and into a stunning kind-hearted woman is such an amazing thing and one of the best thing in my whole life. I may make you sad, cry and angry sometimes but I promise you I won’t ever break you precious and beautiful heart. Because I love you, I love you with all my heart and it means if your heart broke, mine will too.”

Ku kira itu sudah semua yang akan Siwon Oppa katakan tapi ternyata masih ada lagi. Sekarang mataku sudah mengeluarkan air mata dan dirinya pun mengusapnya lalu berkata lagu “Now, let me sincerely ask, can you believe in me? Because now, I am asking you for a very big thing. Can you please let me to be the one who take care of you, of your soul and heart, be the partner and love of your life and to be one and only lady in my heart till death seperate us. Can you? So, will you marry me Im Yoona?”

Tanpa aku sadari aku mengeluarkan air mata lagi, mungkin wajahku entah seperti apa sekarang. Aku tak peduli lagi dengan semua itu. Serious. Aku juga akhirnya sadar yang tadi memelukku didalam kegelapan pasti Siwon Oppa. Awas saja Jiwon, kau.. huh.

Mengusap air mataku, aku pun menjawab “Of course I will because I love you with all my heart too Oppa.”

Siwon Oppa langsung berdiri dan mencium bibirku cukup lama. Kami pun seperti terlarut dalam suasana indah ini. Kalau saja tidak ada seorang wanita yang menganggu kurasa ciuman kita tak akan lepas entah sampai kapan. Dan kalian sudah pasti tau siapa wanita itu, dia bernama Choi Jiwon, calon adik iparku satu-satunya. Guys, entah ini memang takdir yang terlalu baik padaku atau apa. Aku sangat beruntung bisa menjadi calon istri seorang Choi Siwon, belum lagi memiliki mertua yang super baik, perhatian dan menyayangiku seperti anak mereka sendiri dan juga dekat dengan adik Siwon Oppa satu-satunya. Well, mungkin sebagian dari kalian bilang banyak yang sudah mendapatkan suami, mertua dan kakak atau adik ipar yang seperti itu. Tapi menurutku, ini sangatlah jarang. Yang ku tau, biasanya mertua dan menantunya ada sesuatu yang membuat mereka tidak akur ataupun antara kakak ipar dengan adik ipar atau adik ipar dengan kakak ipar. Aku teramat bersyukur. Entahlah. Pokoknya bersyukur saja. Dan otomatis, semua ini membuatku melupakan kejadian-kejadian yang membuatku kesal dan ingin marah pada Choi Siwon dan Choi Jiwon. Membuatku dapat melupakan prasangka-prasangka aneh mengenai tunanganku sendiri.

Choi Siwon, kurasa kau yang terbaik untukku. Semoga kita dapat terus bersama hingga hanya maut yang dapat memisahkan kita seperti yang kau inginkan. Kuharap nantinya kita dapat membangun keluarga yang saling mengasihi, menghormati dan selalu bahagia walaupun aku tau kita pasti akan bertengkar ataupun aku mendiamkanmu atau apapun itu yang tak mengenakkan akan terjadi. Tetapi semoga saja kita dapat melewati semua rintangan dan problem di depan kita bersama-sama, tidak meninggalkan satu dibelakang ataupun satu berjalan duluan di depan. Kita harus saling beriringan menghadapi semuanya. Semoga apapun itu, kita akan diberi kekuatan untuk menghadapinya. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu Oppa. Saranghae. Terima kasih sudah membawa begitu banyak kesenangan dengan kehadiran Oppa dalam hidupku, terima kasih selalu berusaha membuatku bahagia, terima kasih selalu menjadi seorang namja yang pengertian kepadaku yang masih suka kekanak-kanakkan ini. Terima kasih Oppa, terima kasih sudah menerima diriku yang tak sesempurna dirimu dan yang paling penting terima kasih telah bersabar menungguku bertahun-tahun yang lalu, memilihku diantara banyak wanita yang dapat kau pilih dan selalu setia padaku. Terima kasih Oppa telah memberikan banyak cinta dan kasih sayang padaku. Terima kasih telah mencintaiku Oppa. Aku mungkin tak akan dapat membalas semua perbuatan Oppa yang sungguh banyak dan baik dihidupku tapi aku berjanji sebisa mungkin aku akan mencintai Oppa lebih besar dari Oppa mencintaiku.

 

Jika suatu saat, Oppa membaca kalimat-kalimat itu, aku berharap Oppa akan tersenyum bahagia dan semoga pada saat itu aku sudah dapat menjadi Im Yoona yang lebih baik untukmu Oppa. Gomawo untuk semuanya. Love you Choi Siwon.

THE END.

Semoga coretan ini bisa mengobati yang udah rindu YOONWON ya. And no sequel untuk ini dalam waktu dekat dan ga berencana buat sequelnya juga sih.

If can, please comment, like and share. Thankyou guys.

[Twoshoot] Scandal

Title : Scandal

Cast : Choi Siwon, Im YoonA and other

Disclaimer : all the casts are not belong to me.

Happy Reading..

.

.

Warning : Jangan COMPLAIN kependekan atau MINTA POST LAGI ya hehe.

.

.

LAST : Bagi para readers yang request WE ARE ONE. Sorry belum start tulis lanjutannya walaupun udh ada draft garis besarnya hehe.

.

.

.

 

Happy reading!

 

 

Author POV

Penthouse bernuansa putih yang siapapun yang melihatnya akan terkagum karena dari tampak depan saja sudah terlihat sangat amat mewah ini biasanya suasananya bak bunga bermekaran, oh tidak, maksudnya biasanya terisi oleh atmosfer bahagia dan romantis dua orang yang saling mencintai kini berubah seperti tak berpenghuni, sepi, serta tegang.

Entahlah, baik pria dan wanita yang sedang duduk di sofa merah di ruang tengah penthouse ini tak ada yang berniat untuk membuka pembicaraan duluan, yang ada hanya suara dari jam dinding yang tergantung indah di dinding ruangan itu.

Keheningan yang terjadi bertahan sampai 20 menit ke depan sampai akhirnya nada dering handphone terdengar nyaring bunyinya baru terlihat ada pergerakan manusia di dalam penthouse itu karena sejak 1 jam yang lalu keduanya hanya duduk terdiam di sofa sambil memandang ke akhir TV canggih yang terbuka tetapi sebenarnya keduanya tidak berniat untuk menonton atau mengetahui apa yang disiarkan TV di depan mereka.

Si wanita pun yang handphone tadi berbunyi kini berbicara dengan orang yang meneleponnya. Rupanya yang meneleponnya ada unnienya, member satu groupnya.

“Yoong?”

“Ne Yul unnie, ada apa?”

“Apa kau sedang di Seoul sekarang?”

“Ya, aku baru saja sampai 2 jam yang lalu unnie. Apa ada masalah unnie? Atau kita ada latihan group ya? Maaf aku lupa sepertinya. Eh? Tapi manager Oppa juga tidak bilang ada jadwal latihan group kepadaku.”

“Tidak ada apa-apa. Memang tidak ada latihan group Yoong. Unnie cuma mengkhawatirkanmu. Kau tau lah Yoong alasannya.”

“Hmm…”

Hanya jawaban itu saja yang keluar dari mulut wanita yang diketahui bernama Yoona itu.

Merasa lawan bicaranya terdiam, si penelepon pun berkata “Oh maaf, unnie tidak bermaksud menyinggungmu dengan berkata begitu. Maaf Yoong”

“Tenang saja, aku mengerti kok unnie. Unnie hanya khawatir dan peduli padaku.”

“Bagaimana kalau kau menginap saja di rumah unnie, mau tidak? Unnie bisa menjemput kamu sekarang juga karena kebetulan unnie habis dinner di daerah Gangnam juga Yoong.”

Si wanita terdiam. Tanpa sadar, si pria yang sejak tadi ada diruangan itu melirik wanita yang sejak tadi di ruangan itu juga. Si pria tidak tuli, ia mendengar percakapan antara wanita tersebut dengan orang yang menelepon wanita itu. Menghela nafas dalam, si pria pun berdiri lalu berjalan ke arah wanita itu lalu mengambil handphone dari tangan wanita itu tanpa meminta izin kemudian bersuara :

“Yuri ah, Yoona tidak akan bisa menginap di rumahmu sekarang. Oppa ada keperluan dengannya. Tidak apa-apa kan?”

“Oh, Siwon Oppa? Ya tidak apa-apa kok.”

“Ya sudah, selamat malam Yuri.”

“Selamat malam Oppa. Sampaikan kepada Yoona juga ya Oppa. Jaga Yoona ya Oppa. Aku percayakan dongsaeng kesayanganku padamu.”

Setelah mendengar perkataan Siwon tadi, Yoona pun langsung naik tangga dan menuju kamar utama di lantai atas. Siwon yang melihat Yoona sudah berada di tangga, menghembuskan nafasnya dan dengan cepat langsung menyusulnya.

Beberapa menit setelah dirinya duduk di ranjang di kamar mereka (karena biasanya dirinya tidur dengan Siwon. NOTE hanya tidur tidak lebih) , pintu kamar pun kembali terbuka dan orang yang saat ini paling tidak ingin ditemuinya adalah orang yang saat ini masuk ke kamar dimana ia berada.

Yoona pun kemudian pura-pura sibuk melihat ke arah laptopnya. Dirinya benar-benar sedang tidak mood berbicara, membahas apapun ataupun menjelaskan apapun apalagi kalau berdebat, dirinya paling malas berdebat belum lagi orang yang kemungkinan akan berdebat dengannya adalah orang yang menyayanginya dan juga ia sayangi. Hah. Susah.

Melihat Yoona bersikap seperti itu membuat senyuman kecil muncul di sudut bibir Siwon. Tunangannya itu selalu saja telihat menggemaskan apapun yang dilakukannya.

Siwon kemudian duduk di ranjang dimana Yoona berada, malah bisa dibilang duduk di samping Yoona yang sedang duduk bersender ke headboard ranjang mereka. Yoona tau, tetapi dirinya hanya tidak mau peduli.

Siwon sekali lagi menghembuskan nafasnya. Dirinya benar-benar harus mencari cara agar suasana diantara keduanya mencair kalau tidak bisa semakin kacau nantinya.

Siwon pun mengeluarkan suara duluan “Yoong?”

Yoona hanya terdiam, mungkin pura-pura tidak mendengarnya?

Siwon lalu sekali lagi memanggilnya “Yoong? Kita harus bicara sekarang.”

Yoona lagi dan lagi mengacuhkannya. Mungkin lebih tepatnya Siwon dianggap tidak ada diruangan ini oleh Yoona.

Siwon memutuskan untuk tidak memperdulikan sikap Yoona yang membuatnya merasa tidak dianggap ada diruangan ini. Siwon, untuk ketiga kalinya memanggil Yoona, tetapi kali dengan nada memohon

“Yoong, sayang? Oppa mohon jawab Oppa. Kita butuh bicara. Mau sampai kapan kita saling mendiamkan, hmm?”

Yoona tidak menjawab apapun. Benar-benar menguji kesabaran seorang Choi Siwon. Ya, walaupun memang Choi Siwon terkenal sabar di kalangannya fansnya. Hmm Siwon tidak hanya sabar di on cam sih, karena Siwon memang orang yang sangatlah sabar. Jadi orang yang berpendapat dirinya hanya terlihat sabar di depan kamera itu tidaklah benar. Tetapi, semua manusia mempunyai batas kesabaran masing-masing bukan? Mungkin saja kan batas kesabaran Siwon sudah tidak bisa dikompromi lagi? Hmm..

“Yoong. Aku mohon sekarang bicaralah. Mau sampai kapan lagi kita mendiamkan satu sama lain? Apa kau sudah benar-benar bosan pada Oppa? Apa.. apa.. jangan-jangan memang benar semua berita yang tersebar kemarin-kemarin itu? HAH?! Oppa sudah cukup bersabar. Jika memang begitu kita putus saja! Kau tidak usah malu-malu mengatakannya, tidak usah dengan mendiamkanku, tidak usah sok tidak enak hati mengatakannya. Untuk apa kita masih berhubungan, membiarkan dunia tau kita saling memiliki dan kita sudah bertunangan 6 bulan yang lalu. Buat apa? Untuk menaikkan popularitasmu saja kan? Jika kau mau kita putus…Bilang saja pada Oppa! Sekalipun kita sudah bertunangan, semua bisa dibatalkan sebelum terlambat. Itukah yang kau mau IM YOONA?!”

Tanpa disadari oleh Siwon, Yoona sudah mengeluarkan airmatanya hanya saja dirinya mencoba untuk tidak mengeluarkan suara isakannya. Lalu tanpa diduga, Yoona kemudian bersuara “Aku harus berkata apa lagi Oppa? Aku pun bingung. Oppa pikir cuma Oppa saja yang berusaha bersabar? Oppa kira cuma Oppa yang merasa kecewa dan sedih? Oppa kira cuma Oppa yang merasa dikhianati atau apapun yang buruk? Oppa kira aku mau kita diposisi seperti ini? TIDAK! SAMA SEKALI TIDAK CHOI SIWON TERHORMAT!!”

Siwon yang menyadari Yoona mengeluarkan air mata, merasa sedikit terkejut dan akhirnya emosinya dapat dipadamkan sedikit. Dan yang membuat dirinya lebih terkejut adalah ketika mendengar perkataan-perkataan yang keluar dari mulut Yoona saat ini. Belum sempat membalas perkataan Yoona, Yoona sudah berbicara lagi.

“Kalau Oppa merasa semua yang Oppa lihat dan dengar benar maka lakukan saja apa yang menurut Oppa pantas untuk dilakukan. Kalau Oppa percaya semuanya pun terserahlah. Karena Oppa memang punya hak Oppa untuk percaya apa yang ingin Oppa percayai. Jadi aku menerima apapun yang Oppa inginkan termasuk memutuskan pertunangan kita. Karena mungkin saja kita memang bukan jodoh, mungkin saja Oppa.. Oppa lebih senang dengan wanita lain, bukan?”

Siwon awalnya merasa malu setelah mendengar perkataan Yoona pada bagian awal. Dirinya malu karena dirinya tadi sudah membentak dan tanpa sadar ikut menuduh sembarangan pada tunangannya sendiri. Tapi ketika mendengar kalimat terakhir yang keluar dari mulut Yoona, Siwon merasa aneh saja. Apa sih maksud Yoona berkata begitu?

Setelah Yoona berbicara, tidak ada lagi suara yang keluar dari kedua mulut manusia yang berada di satu ruangan yang sama itu. Mereka sepertinya tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing. Mereka terlihat seperti orang yang sedang memikirkan mengapa suatu hal dapat terjadi dan mengapa ini dan itu.

Siwon sebenarnya menyesal berkata seperti tadi karena seumur hidup sejak kenal dan berpacaran dengan Yoona, dirinya tidak pernah marah seperti ini padanya. Siwon pun yang tidak tahan dengan suasana ini menghilangkan gengsinya dan akhirnya mengeluarkan suaranya “Hmm.. Yoong? Maafkan Oppa, Oppa ti–”

Yoona sepertinya tidak memberi kesempatan bagi Siwon untuk berbicara karena Yoona langsung menyelahnya “Oppa bilang aku bertunangan dengan Oppa untuk menaikkan popularitasku? Sekarang aku sadar Oppa sama saja dengan orang-orang yang tidak tau bagaimana kerja keras aku untuk bisa seperti ini. Sudah cukup Oppa. TERSERAH OPPA SAJA! Aku baru sadar, mungkin aku memang serendah itu di mata Oppa selama ini. Kurasa aku butuh waktu sendiri Oppa, aku akan pergi ke rumah Appa atau rumah Yuri unnie saja sekarang. Kurasa Oppa butuh waktu sendiri juga bukan? Ah, aku harus menjadi wanita pengertian bukan?Sepertinya Oppa lagi butuh waktu lebih memutuskan keputusan harus memilih siapa diantara 2 wanita yang ada dihati Oppa sekarang…”

Siwon awalnya merasa sangat bersalah tapi ketika mendengar Yoona berkata “2 wanita?” Apa sih maksudnya. Siwon pun langsung berkata “Apa sih maksudmu Yoong? Oppa sama sekali tidak mengerti maksud perkataanmu.”

Yoona pun melanjutkan perkataannya “Kau tidak usah bingung Oppa. Kau pasti sudah tau maksudku Oppa. Kutunggu keputusanmu Oppa. Sekarang kau pasti senang tidak perlu mencari cara untuk membuatku keluar dari penthouse kita ini kan? Kalau Oppa mau, Oppa bahkan bisa mencoret namaku dari hak milik penthouse ini, aku relakan penthouse ini untuk Oppa sekalipun aku tau Oppa bisa membeli yang baru. Aku hanya tidak ingin lagi tinggal di tempat yang diam-diam didatangi seseorang saat aku diluar Korea dan tidur di ranjang bekas orang lain. Hah, sedikit menjijikan. Dan aku tau permainan apa yang sedang Oppa coba jalankan sekarang. Tenang saja apapun keputusanmu, aku akan menerimanya. Mungkin itu yang terbaik untuk kita berdua dan untukku meski mungkin akan ada yang terluka. Selamat malam. Semoga malammu bersamanya menyenangkan.”

Yoona pun kemudian langsung menutup MacBooknya lalu turun dari ranjang tempatnya duduk sedari tadi lalu menuju pintu kamar ini.

Dalam hitungan menit, tubuh Yoona sudah tidak terlihat oleh pandangan mata Siwon lagi. Jujur, Siwon bingung sebenarnya mengapa Yoona berkata seperti tadi. Apa maksudnya sih dua wanita. Dan apa? Yoona bilang dirinya mau mengusir Yoona dari penthouse mereka ini? Dirinya tidak bermaksud begitu sama sekali, yang benar saja, masak mengusir wanita yang sebentar lagi akan menjadi istrinya. Ya ampun, cobaan apa lagi ini. Belum saja 1 masalah antara dirinya dan Yoona selesai, sudah ada masalah lain. Jangan bilang Siwon egois atau apalah karena tidak mengejar Yoona, dirinya mau mengejar malah mau melarang Yoona keluar tapi dirinya mengenal Yoona dengan sangat baik, jika dirinya melarang Yoona keluar yang ada perang dingin antara mereka akan semakin parah karena jika dalam kondisi emosi seperti ini Yoona biasanya butuh waktu sendiri atau cerita dengan unnie-unnienya ataupun Seohyun ya walaupun lebih sering ke Yuri ataupun Sooyoung sih. Karena mereka berdua yang dulu membantu Siwon mendekati Yoona.

Tapi kadang Yoona bisa juga sih bercerita kepada adik Siwon, Choi Jiwon bahkan bisa juga ke Nyonya Choi. Jika sudah begitu, kalahlah seorang Choi Siwon. Dirinya pasti akan disuruh Ommanya atau Jiwon mengalah ataupun dirinya yang dianggap salah. Jika sudah begitu, ya sudahlah. Apa lagi yang bisa dikatakan Siwon. Tapi Yoona juga bisa bercerita ke Leeteuk, Heechul atau Eunhyuk sih, jika sudah begitu, habislah Siwon, dirinya akan diejek mereka ataupun Yoona bisa dipanas-panasin oleh mereka. Hah, memikirkan semua kemungkinan yang dapat terjadi membuat Siwon makin bingung dengan semuanya dan lebih parahnya, bingung bagaimana menyelesaikan semua masalah apalagi besok Yoona dan Siwon ada pemotretan brand sport bareng karena mereka berdua dijadikan ambassador brand sport tersebut belum lagi dua hari setelah besok mereka harus latihan bersama dengan group mereka berdua untuk acara akhir pekan SM Town Weekly Concert 2020. Pastinya disana akan saling bertemu dan dirinya akan diejek oleh membernya. Jadi keputusannya adalah dirinya harus menyelesaikan kesalahpahaman ini atau masalah mereka ini sebelum 3 hari kedepan. Okay Siwon, kau harus mengalah lagi pada sang pujaan hatimu itu.

Parahnya tadi kau bilang soal putus kan. Kau lupa Yoona pernah bilang sejak dulu kalau dirinya bilang jangan ada kata putus jika tidak benar-benar ingin putus. Well, Siwon, kau memang salah disini. Sudahlah Siwon kau tidur saja sekarang karena sepertinya kau akan butuh tenaga yang banyak untuk membujuk wanita specialmu itu.

Keesokan harinya, tepatnya jam 10.13 pagi, Yoona sudah sampai di lokasi shooting pemotretan mereka, tentunya Yoona datang sendiri dengan para teamnya, maksudnya manager, stylish, make up artist dan well, beberapa bodyguard yang disiapkan oleh pria bernama Choi Siwon untukknya sejak mereka pacaran. Shootingnya sebenarnya mulai jam 11.15, tapi karena Yoona sudah bangun dari jam 6 pagi jadi dirinya memutuskan datang 1 jam lebih cepat.

Setelah sampai, Yoona pun dibawa ke ruang istirahat khusus dirinya. Yoona pun duduk di depan kaca dan membiarkan tangan para profesional merias dirinya. 50 menit kemudian, dirinya pun sudah selesai. Yoona pun memutuskan duduk di sofa yang tersedia diruangan ini. Karena Yoona malas keluar sebelum dipanggil oleh photographernya karena tidak ingin bertemu dengan seseorang yang dihindarinya sejak kejadian kemarin itu.

Tanpa terasa, jam sudah menunjukkan pukul 11.51. Yoona pun bertanya pada managernya “Oppa, kenapa belum dimulai? Aku ada janji untuk bertemu dengan Jiwon di coffee shop bentar jam 12.30 nanti setelah itu aku ada janjian dengan Yuri dan Sooyoung unnie. Jika jam 12 belum juga mulai, sepertinya aku pergi duluan saja Oppa.”

Manager Yoona pun menjawab “Sebenarnya sudah bisa dimulai dari tadi, tapi.. tapi.. hmm..”

Yoona menatap managernya ketika managernya terbata-bata menjawabnya.

Yoona lalu bertanya “Ada apa Oppa? Shooting dibatalkan? Oh yasudah antar aku ke coffee shop di Gangnam saja sekarang.”

Manager Oppa pun menjawab “Hmm.. bukan begitu.. bukan dibatalkan tapi itu.. hmm.. Siwon belum datang sampai sekarang jadi pemotretannya tidak bisa dimulai.”

Yoona terdiam sejenak lalu berkata “Ya sudah kita tunggu 15 menit lagi. Kalau belum juga datang, aku mau pergi saja. Atau kalau perlu batalkan saja kontrak dengan brand ini, lagipula ada brand lain yang kemarin mau aku jadi modelnya kan.”

Manager Yoona hanya bisa mengangguk lalu berkata “Tapi.. tapi Yoong, citra kalian akan rusak. Pasti netizen bingung mengapa kau membatalkan kontraknya secara tiba-tiba. Apalagi kan kau tunangannya.”

Yoona pun menjawab cepat “Biarkan saja. Apa peduliku. Aku mau membuktikan pada seseorang kalau aku bukan memanfaatkan pertunangan kita sebagai hal yang menaikkan popularitasku. Aku kan bekerja keras untuk mencapai posisiku saat ini. Well, aku professional Oppa, kan ada yang terkenal dan mendunia tapi tetap saja tidak tepat waktu. Hah, yang benar saja.”

Baik manager, stylish dan make up artist Yoona bingung harus berkata apa. Mereka hanya bisa terdiam tak tau harus merespon seperti apa. Mereka memutuskan duduk ditempat mereka masing-masing sambil meminum kopi yang dibeli Yoona untuk mereka dalam perjalanan ke tempat pemotretan.

TBC

DOAIN PART DUA / ENDNYA BISA DI PUBLISH SECEPAT MUNGKIN YA GUYS. HOPE YOU LOVE THIS SHORT STORY. THANKS FOR ALL THE SUPPORTS!!

 

And siders, i know you. Hope you change before I protect all the story hehe.

[Coretan] Public?

Title : Public?

Cast : Siwon, Yoona and others.

Disclaimer : All the casts are belong to God, their families and company.

.

.

.

So guys, I’m back with this very short. I write it in the middle of my very busy time. Hope you guys like it.

.

.

.

 

Happy Reading my readers!

Author POV

2019

Setelah delapan tahun berpacaran (walaupun mereka baru mengaku pada publik mereka berpacaran pada tahun ke lima mereka) dan bertunangan pada tahun ketujuh berpacaran, akhirnya salah satu pasangan fenomenal di Korea Selatan maupun di luar Korea Selatan, oh tepatnya mereka adalah pasangan yang sangat terkenal sampai Amerika Serikat, mengumumkan kepada publik mereka akan melakukan pernikahan 5 bulan yang lalu. Mereka sengaja mengumumkan pernikahan yang akan diadakan hari ini beberapa bulan yang lalu karena mereka tidak mau dibilang sengaja menyembunyikan soal hubungan mereka lagi seperti lima tahun yang lalu ketika hubungan rahasia mereka terungkap melalui reporter paparazzi. Siwon dan Yoona pun tentunya sudah siap menerima segala bentuk respon dari publik setelah mengumumkan pernikahan mereka lewat konferensi pers yang dilakukan keduanya secara bersama-sama beberapa bulan lalu.

Entahlah, baik Siwon dan Yoona, lebih tepatnya Siwon sudah capek dan memilih untuk tidak peduli lagi dengan respon-respon publik mengenai hubungannya dengan Yoona. Terserah apa kata publik dan media, lagipula berpacaran, bertunangan dan menikah bukanlah kejahatan bukan?

Okay, memang benar jika dia pernah dikatakan cupu karena tidak berani mengungkapan hubungan pacarannya dengan Yoona delapan tahun yang lalu. Tapi itu semua semata-mata untuk menjaga kekasihnya. Kita semua disini tau bukan, fans dari aktor dan idol pria lebih menakutkan dan histeris dibanding fans actress atau idol perempuan manapun jadi Siwon tidak ingin mengambil resiko, YoonAnya diteror atau apapun itu. YoonAnya bagai mutiara yang teramat berharga untuknya sehingga dirinya tidak mau mengambil resiko harta berharganya tergores oleh apapun itu.

Tetapi ketika hubungan mereka yang sudah lumayan lama terungkap, Siwon pun secara bangga memamerkan kepada publik kalau Im Yoona adalah miliknya walaupun Yoona pada saat itu masih sering enggan melakukan public date atau pergi ke daerah ramai berduaan dengan Siwon karena tidak mau membuat headline atau kehebohan akibat kencan mereka atau apapun itu.

Sebenarnya, ketika berita hubungan mereka keluar ke publik, memang 40% dari kolom komentar adalah negative comment tapi itu karena para fans cemburu karena Choi Siwon mereka telah menjadi milik Im Yoona ataupun fans Im Yoona cemburu karena pujaan mereka telah menjadi milik Choi Siwon sehingga tidak ada harapan bagi mereka lagi. Namun, setelah hampir satu tahun, lama kelamaan makin banyak netizen dan fans sudah dapat merelakan idol mereka berpacaran walaupun ya masih ada saja yang bertingkah dan berbuat aneh. Salah satunya seperti (kira-kira sekitar 1 tahun setelah berita mereka berpacaran)  Siwon dan Yoona tertangkap sedang menikmati liburan mereka di New York dan yang benar saja ada fans yang melempar poster bergambar Yoona dengan coretan “X” di muka Yoona dan tulisan kebencian tentang Yoona kearah Yoona yang pada saat itu dirangkul oleh Siwon. Ketika itu terjadi, tentunya Yoona sedih dan kesal mengapa masih ada saja yang bertingkah aneh menanggapi hubungannya dengan Siwon, lebih tepatnya fakta kalau Siwon adalah miliknya. Yoona bahkan menangis ketika mereka masuk ke mobil (padahal waktu itu dirinya dan Siwon sedang berjalan menuju toko es krim favoritnya). Jangan bilang Siwon hanya diam, Siwon bahkan sudah mau mengejar orang yang melempar Yoona walaupun pelempar itu adalah seorang wanita tetapi Yoonalah yang mencegah Siwon untuk melakukan itu.  Setelah kejadian itu, Yoona dan Siwon pun menjadi lebih hati-hati memilih waktu dan tempat untuk berkencan. Bahkan orang tua Yoona menyewa beberapa bodyguard untuk putri semata wayang mereka. Tuan Im yang adalah pemilik sekaligus CEO dari Im Company dan Im Department Store sempat mau membawa persoalan ini ke meja hijau tetapi lagi-lagi Yoona menyuruh tidak usah untuk melakukan itu.

Tidak lama setelah itu, Siwon dan Yoona lagi-lagi mengumumkan sesuatu tentang hubungan mereka yaitu mereka akan bertunangan tepat pada hari anniversary mereka yang ketujuh. Selain itu, YoonA pun memberitahu jika dirinya akan vakum dari dunia drama atau film dulu entah sampai kapan itu dengan alasan pribadi yang enggan dibicarakannya tetapi dirinya akan lebih fokus pada dunia modelling dan masih dapat menjadi model video clip. Sedangkan Siwon tidak vakum dari bidang apapun tetapi publik dan fans tidak dapat menutup perasaan mereka jika Siwon semakin mengurangi kegiatannya di dunia entertainment. Ditambah setalah beberapa bulan dari berita pertunangan mereka, Siwon terlihat sering dapat ke kantor utama Hyundai. Karena foto-foto yang beredar, banyak fans dan netizen pun berpikir apa Siwon sedang bersiap-siap untuk menjadi seorang CEO.. apa Siwon akan benar-benar meninggalkan dunia entertaiment dan sebagainya. Dan ya, dugaan mereka pun benar. Siwon dan keluarga Choi memutuskan Siwon akan menjadi seorang CEO lagipula usianya juga sudah 30an jadi ini adalah waktu yang tepat menurut mereka semua.

Dan lima bulan yang lalu berita yang lebih heboh dari berita-berita sebelumnya pun tercipta karena Siwon dan Yoona mengadakan konferensi pers di salah satu hotel milik Yoona. Okay, Yoona diam-diam memiliki hotel guys. Mereka berdua duduk dihadapan semua reporter yang datang dan dengan berani mengumumkan jika mereka akan menikah 5 bulan lagi. Pernikahan mereka diadakan 3 kali. Yang pertama, pada pagi hari mereka akan melaksanakan pemberkatan nikah di salah satu gereja besar di Seoul dan pemberkatan nikah mereka diadakan secara tertutup hanya untuk keluarga dan sahabat-sahabat dekat dari kedua pihak. Yang kedua, dua hari setelahnya, mereka akan menggelar resepsi pernikahan mereka di Paris tetapi ini juga diadakan secara tertutup hanya saja banyak artist akan datang dan teman-teman mereka dari kalangan manapun akan hadir. Yang ketiga, satu minggu setelah resepsi pernikahan di Paris, mereka akan mengelar resepsi pernikahan di Seoul dan ini diadakan secara terbuka, bahkan beberapa media yang terpilih diizinkan meliput semuanya, bahkan fans baik fans Siwon dan Yoona dipilih masing-masing 150 fans yang dipilih oleh ketua fanclub resmi keduanya. Jangan mencoba berkomentar mereka terlalu berlebihan karena mengadakan resepsi yang besar dan sebagainya karena mereka memang pantas melakukan itu apabila mereka bahagia. Mengerti?

Dan tidak usah terkejut, banyak reporter bertanya kemana mereka akan pergi untuk honeymoon mereka. Dan Siwon pun tersenyum lebar dan menjawab “Somewhere in Europe or America” yang membuat para reporter semakin penasaran tapi mau tak mau mereka menduga-duga sendiri.

 

Siwon POV

Setelah pemberkatan selesai, aku dan Yoona pun segera masuk ke mobil Limoku yang akan membawa kami ke rumah kami berdua.

Selama perjalanan, aku terus menatap wajah wanita yang baru saja resmi menjadi istriku. Entahlah, aku tidak pernah bosan menatap wajahnya padahal wajah yang sedang kupandang ini adalah wajah yang sudah sering kupandang sejak delapan tahun yng lalu. Oh, salah, bahkan sudah lebih dari sepuluh tahun karena sebelum kami berpacaran, aku memang sudah menyukai Yoona tetapi pada saat itu aku belum terlalu berani mengutarakan perasaanku ditambah aku takut Yoona menolakku. Ah tapi itu tidak penting lagi, sekarang saja dirnya sudah resmi menjadi istriku haha. Tapi, sungguh, bagiku, semua yang ada diwajahnya adalah sempurna. Aku terus mengucap syukur pada Tuhan yang memberiku seorang istri seperti dirinya, betapa beruntung aku bukan.

Pandanganku kearahnya terganggu ketika tangannya mengusap pipi kananku. Yoona selanjutnya bertanya “Oppa! Ada apa? Apa yang sedang Oppa pikirkan hm?”

Aku tersenyum dan mengecup dahinya lalu hanya menggelengkan kepalaku tanda tidak ada apa-apa.

Setelah itu, Yoona kembali mengeluarkan suara “Ada apa sih Oppa? Kau sangat aneh sekali.”

Aku tertawa lalu menjawab “Jadi kau benar-benar penasaran? Ingin ku beritahu?”

Yoona menjawab “Ya aku penasaran.. jadi beritahu aku sekarang Oppa.”

Aku pun menjawab “Baiklah, tapi ada satu syarat sayang.”

Mendengar itu, Yoona memandangku dengan tatapan ‘syarat apa?”

Aku yang mengerti tatapannya pun berkata “Kau harus mencium Oppa dulu.”

Yoona membulatkan matanya, membuatnya terlihat sangat lucu dan cute. Oh Tuhan, mengapa istriku bisa begitu menggemaskan. Kurasa aku telah berbuat sesuatu yang sangat baik dikehidupanku yang dahulu (jika kehidupan dulu memang ada haha)

Lalu, Yoona pun berkata “Tidak mau Oppa. Kalau Oppa tidak mau memberitahuku, yasudah. Itu kan hak Oppa. Walaupun kita suami istri sekarang, aku tetap mengerti kok pasti ada hal yang dikategorikan privacy bagi kita masing-masing. Yasudah tidak usah dibahas lagi. Aku tidak apa-apa tidak mengetahuinya.”

Mendengarnya berkata seperti itu membuatku sedikittttt kesal dan merasa lucu. Kesal? Mengapa? Karena Yoona berpikir aku tidak akan memberitahunya beberapa hal walaupun dia sudah menjadi istriku.. padahal kan maksudku hanya untuk mengerjainya. Ah Yoonaku. Dan lucu saja karena walaupun dia berkata begitu, aku tau sebenarnya dia sedikit kecewa ketika mendengarku mengajukan syarat dan sebenarnya aku juga tau dia mau saja menciumku tapi akhirnya menolak karena terlanjur berpikir negative seperti tadi. Maklum saja okay, Yoona kadang memang kekanakkan.. mungkin karena faktor lahir menjadi anak tunggal di tengah-tengah keluarga yang biasa memanjakannya. Bahkan sepupunya semua sangat menyayangi dan memanjakan Yoona karena Yoona adalah satu-satunya keturunan bermarga Im yang berjenis kelamin perempuan diantara mereka semua. Ditambah Yoona adalah yang paling muda diantara semua sepupu laki-lakinya.. jadi ya kalian bisa membayangkannya. Satu lagi, selain itu, ketika bertemu orang tuaku, khususnya Omma, ya ampun aku pun jadi bingung siapa anak Ommaku sebenarnya.. Yoona atau diriku. Belum lagi kalau Jiwon sedang ada di Korea seperti ketika hari Natal, Jiwon bela-bela pulang dari London hanya untuk bertemu Yoona atau misalnya jika Yoona dan aku sedang berlibur ke suatu tempat, pasti Jiwon akan memaksa dirinya datang menemui kami, tepatnya Yoona. Entahlah, semua keluargaku seperti lebih menyayangi Yoona ketimbang diriku yang adalah anak atau saudara kandung mereka. Aku sih tidak masalah sebenarnya, malah aku senang karena Yoona diterima dengan sangat baik. Aku juga tidak menyangka, dulu, satu hari setelah aku berpacaran dengan Yoona, aku membawa Yoona bersamaku yang akan menghabiskan waktu dengan keluargaku di salah satu villa Appa di Jeju. Ketika orang tuaku,  Jiwon dan sepupu-sepupuku bertemu dengan Yoona, rasanya mereka sudah mengenal lama karena dalam waktu yang sangat singkat mereka sudah sangat akrab. Bahkan Yoona menjadi seperti emas limited edition diantara kita semua karena semua perhatian berpusat padanya. Hmm.. mengingat itu semua membuatku benar-benar merasa bahagia.

.

Ketika mobil yang membawa kami sudah memasuki gerbang pertama rumah kami, aku baru tersadar kalau aku sudah melamun dalam waktu yang cukup lama. Dan lagi, aku juga baru tersadar Yoona sudah tertidur di pundakku.

Aku pun membangunkan Yoona ketika mobil kami benar-benar sudah sampai di depan pintu masuk utama rumah kami. Yoona pun akhirnya terbangun setelah aku mencium pipinya beberapa kali. Setelah itu, aku turun dari mobil dan bergegas membukakan pintu untuk istriku lalu masuk ke rumah kami.

Ketika pintu masuk dibuka oleh salah satu maid, Yoona terlihat sedikit terkejut ketika melihat banyak maid dan pekerja yang berbaris sejajar berhadapan. Yoona awalnya terlihat canggung, tetapi langsung tersenyum kepada semuanya. Okay, dia berhasil memamerkan senyum sejuta dollarnya.

Setelah itu, aku dan Yoona pun berjalan menuju lift untuk naik ke lantai atas dan mengganti baju kami lalu ya kalian tau selanjutnya apa yang pengantin baru lakukan bukan? Jangan bilang tidak tau, karena aku tau kalian mungkin saja sedang tersenyum ketika membaca ini hahaha karena membayangkan sesuatu yang jauh lol.

Author POV

Keesokan harinya, ketika matahari menembus kaca jendela kamar pengantin baru ini, mereka barulah terbangun, lebih tepatnya Choi YoonA baru terbangun. Karena suaminya, Siwon sudah terbangun dari jam 10 pagi tepatnya dari beberapa jam yang lalu dan segera menyiapkan kejutan kecil untuk istri tercintanya yaitu dirinya memasakkan makan pagi untuk istrinya. Jangan menganggap ini biasa saja, bukan surprise yang special ok. Yang membuat ini menjadi special ialah karena seorang Choi Siwon yang tidak pernah memegang alat-alat dapur kini berhasil menghasilkan 3 macam masakkan yaitu fruit and vegetable salad sebagai hidangan pembuka yang sangatlah cocok untuk Yoona, cream chesse soup, tenderlion beef steak sebagai main dishnya dan chocolate cake yang dipesannya pagi tadi dari bakery yang biasanya Yoona kunjungi.

Jadi, ketika kedua mata Yoona terbuka, dirinya langsung disajikan pemandangan wajah tampan suaminya tepat didepan wajahnya dan tak lama setelah itu ia mendapatkan ciuman di seluruh wajahnya dari dahi, mata, hidung, keduanya pipi dan terakhir bibir mungilnya yang mempesona sekali bagi para namja apalagi bagi Siwon, suaminya. Kalian bisa membayangkan bukan betapa bahagianya Yoona saat ini. Belum lagi ketika melihat apa yang disiapkan Siwon untuknya membuat Yoona meneteskan air matanya karena terharu walaupun Yoona sempat protes mengapa Siwon tidak membangunkan Yoona tadi kan seharusnya Yoonalah yang menyiapkan makanan untuk mereka terutama untuk Siwon ya walaupun dia tak terlalu bisa dan pintar memasak, kan dia bisa membantu juru masak mereka. Siwon yang merasa gemas atas perkataan Yoona langsung mengecup bibir Yoona dan berkata “Haiz, Yoong, kau ini tidak perlu melakukan itu tau.”

Yoona pun langsung menjawab “Tapi kan aku juga harus belajar Oppa. Apa kata orang jika tau istrimu Im YoonA tidak dapat melayani suaminya dengan baik? Bagaimana kalau aku dibilang hanya mau hartamu saja. Hah!”

Siwon tersenyum lalu membawa wajah Yoona kedalam kedua tangannya lalu berkata “Oh.. jadi istriku ini takut dibilang tidak dapat melayani suaminya dengan baik? Ah.. apa aku harus memberitahu dunia kalau istriku melayani dengan sangat sangat baik diranjang? Ya ampun.. aku sampai merasa sangat puas dengan servicenya tadi malam. Ya sudahlah, sekarang Oppa telepon wartawan ya biar semua dunia tau istri Choi Siwon melayani suaminya dengan sangat baik di ranjang sampai ranjangnya sang–”

Yoona lalu melepaskan tangan Siwon dari wajahnya dan berteriak “YAK!! OPPA! Aku tidak sedang becanda sekarang.”

Siwon tertawa dan menjawab “Oppa tidak sedang becanda juga sekarang sayang..”

Walaupun berteriak tapi pipi Yoona bersemu merah dan menjawab “Terserah Oppalah. Aku mau mandi saja.”

Ketika Yoona sudah akan turun dari ranjang mereka, Siwon langsung menarik tangannya yang membuat Yoona terduduk di kaki Siwon. Siwon langsung mengecup seluruh wajah Yoona yang menyebabkan Yoona mengeluarkan suara tawa yang terdengar sangat menggemaskan.

Siwon lalu berkata “Kau marah hmm?”

Yoona menjawab “Tidak Oppa.”

Siwon berkata lagi “Jadi kenapa kau sama sekali tidak melirik masakkan Oppa yang dimeja hm?”

Yoona terdiam sebentar meski kedua matanya terus menatap Siwon lalu berkata “Aku malu Oppa. Aku tidak bisa berbuat apa-apa yang berurusan dengan rumah tangga. Maksudku aku tidak bisa memasak, tidak biasa membersihkan rumah dan masih banyak lagi. Aku bingung Oppa. Aku semakin merasa kau sangat perfect sedangkan aku sangat tidaklah sempurna Oppa.”

Suara Yoona yang terdengar sangat sedih dan seperti akan menangis membuat Siwon langsung mengecup bibir Yoona lalu berkata “Okay, sekarang dengar Oppa ya. Oppa juga tidak bisa memasak, ini saja belum tentu enak sayang. Oppa juga jarang sekali membersihkan rumah sendiri dan sayang.. masih banyak wanita didunia ini yang belum tentu bisa masak ataupun membersihkan rumah dengna baik. Kau itu tidak perlu melakukan apapun. Buat apa Oppa tampanmu ini membayar semua pelayan dan pekerja dirumah ini jika Oppa ingin istri Oppalah yang melalukan semua pekerjaan rumah untuk Oppa. Lagipula siapa sih yang bilang kau tidak sempurna? Memang tidak ada satupun manusia yang sempurna. Tetapi bagi Oppa kau mendekati kata sempurna sayang, sempurna untuk Oppa. Kau mungkin tidak bisa memasak dan lain-lain, tapi hatimulah yang membuat Oppa semakin mencintai dirimu. Kau selalu berpikir kau yang salah dan memikirkan orang lain terlebih dahulu disebuah konflik. Hal-hal seperti itulah sudah cukup untuk Oppa sayang. Kau jangan merasa terbeban karena kau menjadi istri Oppa okay? Oppa menikahimu bukan untuk menyuruhmu melakukan prkerjaan rumah sayang. Oppa menikahimu untuk membahagiakanmu, untuk menjadikanmu ratu dan memanjakanmu seperti yang orang tuamu selalu lakukan kepadamu. Jadi berjanjilah tidak merasa sedih karena ini lagi okay?”

Yoona pun mengangguk lalu mengecup bibir Siwon dan berkata “Gomawo Oppa. Kau selalu bisa menghiburku Oppa. Saranghae.”

Siwon pun menjawab “Nado saranghae Yoong. Sekarang makan dulu masakkan Oppa. Ini masakan pertama Oppa seumur hidup Oppa. Mungkin rasanya tidak enak karena ini pertama kalinya Oppa memasak dan sama sekali tidak ada campur tangan orang lain.”

Yoona pun memakan saladnya terlebih dahulu dan mengatakan saladnya enak walaupun Yoona becanda kalau dirinya juga bisa membuat salad karena hanya potong-potong saja. Ya sebenarnya, Yoona tidak bisa karena dari kecil dirinya tidak pernah diizinkan Appanya masuk dapur. Jadi ya beginilah dia sekarang. Lalu Yoona memasak soup dan dirinya berkata soupnya sedikit asam dan selanjutnya Yoona memakan main dishnya, inilah yang Siwon tunggu-tunggu komentarnya. Baru saja Yoona memasukkan sepotong daging beefnya, Yoona terpaksa harus memuntahkan keluar daging tersebut karena ternyata dalamnya masih mentah walaupun dari luar daging terlihat sedikit hitam karena dipanggang.

Siwon pun terlihat malu karena masakannya tidak sesuai dengan yang diharapkan tetapi dirinya merasa senang karena setelah Yoona memuntahkan daging yang tadi berada di mulutnya, Yoona langsung berkata “Tidak buruk bagi seorang yang sangat pemula seperti Oppa. Thankyou Oppa kau berusaha membuatkan semua ini walaupun ada yang gagal hehe.” Dan Yoonapun mengecup bibir Siwon sedikit lama, mungkin untuk membuat mood Siwon kembali seperti semula. Setelah itu, Yoona pun memotong cakenya dan menyuapkan ke Siwon dahulu lalu ke mulutnya sendiri. Dan apa yang dipikir Siwon bisa saja gagal karena tadi Yoona menyuapkan cakenya ke dirinya dulu.. ternyata tidak.

Yoona terlihat memegang sebuat cincin diamond ditangannya dan menatap Siwon seperti berkata “Kau memberiku hadiah lagi Oppa?”

Siwon yang mengerti arti tatapan Yoona langsung mengambil cincin tersebut dan memakaikannya ke jari manis Yoona di tangan satunya lagi yang tidak memakai cincin . Karena satu dari dua tangan Yoona jari manisnya sudah terpakai cincin pernikahan mereka.

Yoona hampir menangis, yang benar saja. Bukan karena hadiah yang didapatnya mahal. Tetapi dirinya benar-benar dapat merasakan seberapa beruntung dan seberapa besar dirinya dicintai suaminya. Padahal Yoona merasa dirinya tidak sempurna untuk Siwon, ya, tapi jika Yoona berkata begitu pada Siwon, yang ada Siwon akan mengoceh panjang lagi. Yoona kemudian langsung memeluk Siwon erat. Siwon pun tersenyum dan mengelus rambut Yoona dengan lembut. Kemudian, Yoona bersuara “Gomawo Oppa. Lagi-lagi Oppa memberiku hadiah, padahal sebenarnya tidak usah Oppa. Oppa menerimaku yang tidak sempurna ini menjadi istri Oppa saja, aku sudah merasa sangat senang Oppa. Gomawo.”

Siwon kemudian menjawab “Tidak sayang.. tidak usah berterima kasih pada Oppa untuk ini. Kau sangat berharga dan lebih berharga dari apapun. Barang-barang itu tidak sebanding dengan kehadiranmu di hidup Oppa. Saranghae yeobo.”

Yoona tersenyum dan menjawab “Hm.. Nado saranghae Oppa.”

THE END

Okay sorry buat ending yang kek gini. Sebenarnya mau buat lebih panjang lagi dan bukan dengan ending begini.. tapi karena mau cepat dipost. Jadi author, stop ceritanya sampai situ aja. Semoga suka ya.

Thankyou readers yang selalu comment dan untuk setia menunggu FF author.

 

 

 

[Ficlet] Me and My Husband

Title : Me and My Husband

Cast : Choi Siwon , Im Yoona and others

Disclaimer : All casts are belong to God, their family and company.. not mine

Note : Ini Ficlet or OS ya? ga tau deh. Postingan kali ini pendek sih.. author usahain bisa post walaupun lagi sibuk banget. Hmm.. semoga suka ya.

Picture credit to GGPM 🙂

.

.

.

YoonA POV

Menjadi seorang wanita karir adalah cita-citaku sejak aku duduk di bangku SMA. Karena itu setelah 3 tahun duduk di bangku SMA dan lulus, aku pun tak bingung lagi dalam urusan memilih jurusan kuliah. Sudah pasti aku memilih business atau entrepreneurship. Apalagi nilai lulusan SMAku adalah yang paling tinggi di sekolahku. Bukan bermaksud menyombongkan diri, gampang saja bukan untuk test kuliah di berbagai universitas dengan nilai yang bagus? Ditambah kedua orangtuaku yang adalah keturunan kedua keluarga chaebol. Jadi pastinya aku dapat memilih dimanapun aku mau untuk meneruskan pendidikanku. Aku lulus SMA saat aku berumur 16 tahun. Kenapa? Karena aku terlalu cepat masuk TK dan aku pernah lompat kelas satu kali karena katanya aku sudah sangat mampu. Ya aku juga tidak tau.. itu sih yang dikatakan kedua orang tuaku saat aku bertanya dulu. Setelah lulus, aku pun memutuskan untuk berkuliah di Harvard University, tentu kalian semua tau universitas itu bukan? Jadi aku rasa aku tidak perlu membahas lebih panjang lagi tentang universitas itu.

Tapi, hmm.. aku akan membahas satu hal yang berkaitan dengan masa kuliahku disana. Disinilah, aku bertemu dengan lelaki yang sekarang sudah menjadi suamiku sejak 4 tahun yang lalu. Aku, Im YoonA, sebenarnya sudah berprinsip tidak akan berpacaran atau berhubungan lebih dari teman biasa dengan lelaki manapun pada masa kuliahku dan juga aku berprinsip untuk tidak menikah muda, aku baru akan mau menikah di usia 27 tahun atau 28 tahun. Tetapi semuanya tidak berjalan sesuai dengan keinginan dan prinsipku karena aku bertemu dengan lelaki yang bernama Choi Siwon, tepatnya sekitar 6 tahun yang lalu.

Aku mulai beberapa bulan setelah kelulusan SMAku dan pada hari pertama saja aku sudah dipertemukan dengannya. Bagaimana tidak? Dia adalah seniorku dan kebetulan juga dia adalah siswa dari jurusan business, pada saat itu dia sudah akan masuk ke tahun kedua yang berarti tahun terakhir kuliahnya sedangkan aku baru saja akan memulai tahun pertama kuliahku. Pertemuan kami pertama kali adalah ketika aku menjalani masa orientasi siswaku dan dialah yang menjadi pembimbingku saat itu. Aku tak tau mengapa, aku dan dia hanya berdua, bukan seperti kebanyakan orang lain yang masuk dalam group berempat ataupun berlima. Lucunya, bukannya menyuruhku ini itu, kami malah menghabiskan waktu orientasi itu untuk mengobrol.. dan yang membuatku sedikit terkejut adalah, Siwon Oppa mengaku padaku sebelum kami menikah kalau sebenarnya sewaktu kita mengobrol pada saat orientasi itu, dirinya sedang mencoba mendekatiku karena katanya dirinya sudah menyukaiku dari pandangan pertama.

Beberapa bulan orienatasi itu, aku dan Siwon Oppa sebenarnya sama sekali tidak dekat, menyapa saja tidak apalagi mengobrol. Kami cuma bertemu di cafeteria sekolah setiap hari dan beberapa kali di perpustakaan. Tetapi saat natal tiba, dan fakultas business mengadakan acara yang mengharuskan semua murid datang, di acara itulah kami kembali berbicara setelah sekian lama. Kami mengobrol banyak hal, aku menjadi lebih tau tentangnya seperti hobbynya, apa saja hal-hal yang dirinya suka dan seperti apa karakter seorang Choi Siwon, namja populer dari fakultas business. Tak lupa, aku juga jadi tau kalau dia adalah anak dari seorang pengusaha sangat sukses yang sangat kebetulan sekali adalah sahabat karib ayah dan ibuku yang sangat sering makan bersama dengan Appa, Omma dan aku. Tapi, aku tidak memberitahu Siwon Oppa pada saat itu.. aku menutup mulut kalau aku mengenal orang tuanya dengan baik. 3 hal yang pada saat itu membuatku terkesan pada Siwon Oppa : baik dan rendah hati, tanggung jawab / gentleman dan mau berusaha sendiri tanpa bergantung pada orang tuanya yang tentunya dapat menghidupinya sampai 7 turunannya nanti.

Setelah pertemuan di acara natal itu, aku dan Siwon Oppa menjadi sering menelepon satu sama lain, banyak hal yang kita bicarakan. Aku sampai tidak sadar kalau Siwon Oppa menjadi tempat aku mencurahkan segala keluhan dan saat aku kesusahan ataupun senang dirinya selalu ada untukku tanpa kusadari. Dan betapa terkejutnya aku, pada minggu terakhir January tepatnya 28 January, Siwon Oppa menyatakan cintanya dengan sangat romantis. Kalian bayangkan saja sendiri, wanita mana yang tidak akan luluh hatinya jika ditembak di private hall salah satu restoran dengan nyanyian suara merdu orang tersebut dan tak lupa ada juga lilin serta bunga-bunga yang bertaburan disana. Ya tapi aku bukan menerimanya karena itu saja,  aku menerima pernyataan cintanya karena saat itu aku sadar, aku tidak akan rela membiarkan Siwon Oppa melakukan hal serupa kepada wanita lain, aku sudah terbiasa dengan kehadirannya dan yang terpenting aku sadar kalau aku telah mencintai Siwon Oppa.

Setelah kami resmi berpacaran, di dalam hubungan kami tentunya ada konflik dan pertengkaran seperti pasangan kekasih lainnya tetapi untung saja kami selalu dapat menyelesaikannya. Karena sudah terbiasa bertemu dengannya hampir setiap hari di universitas, aku menjadi merasa berat harus merelakan Siwon Oppa pergi karena di sudah lulus. Katanya harusnya dia langsung pergi ke Inggris untuk mengurus bisnis Appanya yang ada disana. Tetapi karena melihatku menangis terus selama 2 minggu sebelum kelulusannya, dirinya pun mengurungkan niatnya untuk pindah. Siwon Oppa pun akhirnya mengurus perusahaan Appanya yang ada di Amerika menggantikan sepupunya, Leeteuk Oppa. Intinya mereka bertukar negara. Terkesan sedikit egois dan memaksa memang, tapi mau bagaimana. Aku mencintainya dan yang jelas dirinya juga mencintaiku.

Singkat cerita, setelah 1 tahun berlalu dan aku lulus kuliah jurusan business, aku dilamar oleh Siwon Oppa. Sebenarnya aku dulu tidak mau menikah di usia muda karena aku berencana mengambil S2 lagi apalagi saat itu aku hanya berusia 19 tahun. Tetapi namanya sudah cinta, prinsip apapun menjadi hilang haha. Aku menerima lamarannya.

Jika kalian bertanya mengenai orang tua kami. Jawabannya adalah mereka sudah tau soal hubunganku dengan Siwon karena saat Siwon Oppa berulang tahun pada bulan April (beberapa bulan setelah kami berpacaran) orang tuanya datang. Disana jugalah Siwon Oppa kaget karena Appa dan Omma sudah sangat mengenalku. Dan saat aku berulang tahun, Appa dan Omma juga datang dan aku mengenalkan Siwon Oppa ke mereka walaupun Omma sudah banyak mendengar cerita dariku. Jadi begitulah.

Dan akhirnya aku pun menikah diusia yang terbilang sangat muda ‘bagiku’ , 20 tahun dan Siwon Oppa saat itu juga baru berusia 24 tahun. Kuliah business yang kuambil menjadi seperti tidak terlalu berguna atau lebih tepatnya sia-sia saja. Jika berpikir secara realistis, untuk apa aku dulu belajar gila-gilaan, untuk apa aku membuat berbagai prinsip dihidupku jika pada akhirnya semuanya kulanggar dan menjadi tak berguna. Tapi setelah dipikir-pikir, jika aku tidak berkuliah di Harvard beberapa tahun yang lalu, mungkinkah aku akan dipertemukan dengan Siwon Oppa dan menjadi istrinya seperti sekarang? Dan mungkin saja kan walaupun aku berkuliah disana, aku juga tidak bersamanya. Dan mungkin juga walaupun tidak bertemu dan menjadi istrinya, aku tidak menjadi business woman seperti yang kuimpikan? Jadi kesimpulannya, semua ini sudah diatur Tuhan, kami sudah dijodohkan dan ditakdirkan untuk bersama. Menikah diusia muda pun adalah kehendak yang diatas bukan? Yang terpenting, dari diriku, aku bahagia dan merasa sangat beruntung bisa mempunyai seorang suami yang terlalu mengerti diriku, bukan mau hiperbola, but I swear, Siwon Oppa sangat mengerti diriku bahkan dia mungkin lebih mengerti diriku daripada aku mengerti diriku sendiri. That guy is a precious gift that God gave to me. Hmm.. sejak pernikahan kami 4 tahun lalu, aku seperti dilahirkan kembali, I mean I become a much more mature woman. Karena suamiku, Siwon Oppa juga pria yang mature, a little bit bossy dengan segala hal yang diatur secara perfectionist. Ditambah lagi, dia mempunyai time management yang sangat bagus membuatku mau tidak mau harus bisa menyesuaikan diriku dengannya secara otomatis. Ya, walaupun sebenarnya Choi Siwon yang dirumah dan di perusahaan 100% sangat berbeda. Di perusahaan, dia seorang CEO sekaligus pemilik perusahan yang dihormati, disegani dan hmm.. para yeoja sangat mendambakannya. Dia seorang boss yang bossy, perfectionist dan well.. dia memang mendekati kata sempurna. Tapi kalau sudah dirumah, hah, Choi Siwon berubah menjadi seorang suami yang penuh dengan keromantisan, penyayang dan kata-kata manis yang selalu dikeluarkan dari mulutnya untukku. Seorang namja yang selalu mengerti diriku, dia tidak pernah menuntutku untuk merubah apa-apa. Makanya aku menjadi malu sendiri. Bayangkan saja, kau tidak pernah memasak makanan untuk suamimu yang terlalu menyayangimu. Apakah kau tidak malu? Apalagi dia tidak pernah complain soal itu malah dirinya menyuruhmu tidak usah bekerja di dapur. Sudahlah, cukup sampai disitu. Kurasa aku sudah menceritakan terlalu banyak. Pokoknya, jika kalian bertanya bagaimana hidupku setelah menjadi seorang istri, apakah banyak berubah. Jawabanku adalah ya, aku berubah, aku menjadi Yoona yang lebih dewasa dan mandiri, menjadi Yoona yang lebih perhatian dan romantis. Tapi jika sudah berkaitan dengan urusan pekerjaan rumah, dapur dll.. jangan tanyakan lagi. Aku malu karena aku tidak dapat melakukan itu semua dengan sangat baik, semuanya diurus oleh pelayan-pelayan rumah yang aku tidak tau berapa jumlahnya karena well.. sangat banyak.

Aku sekarang sudah mulai menghilangkan impianku menjadi seorang business woman terkenal karena sepertinya tidak dapat terwujud. Bagaimana mau terwujud? Jika suamimu saja sudah menjadi pewaris dari perusahaan terbesar di Korea dan cabang perusahaan-perusahaan yang tersebar di berbagai benua. Sebenarnya bukan karena itu sih.. maksudku bukan karena suamiku berlimpah harta makanya aku tidak bekerja. Semuanya karena dirinya berkata “Kau sudah menjadi tanggung jawab Oppa sejak kau menikah denganku Yoong, jadi kalau Oppa boleh sarankan kau tidak usah bekerja apapun. Kau hanya perlu menghabiskan waktumu sebagai istri yang dimanjakan suaminya dan sebagai Nyonya muda karena kau menikah diusia yang terbilang muda sayang.” Ditambah dirinya selalu membawaku jika melakukan perjalanan bisnis jadi aku tidak bisa berbisnis dan lain sebagainya. Okay, jangan coba-coba bilang aku banyak alasan.. karena memang itulah kenyataannya. Dan jangan lupa, orang tuaku juga memiliki perusahaan besar dan akulah pewarisnya karena aku adalah anak tunggal. Ya, walaupun perusahaan-perusahaan Appa sekarang diurus sepupuku, Im Seolung Oppa dan Im Donghae Oppa.

Aku juga tidak tau entah aku terlalu beruntung atau bagaimana, mengapa semua orang yang kusayangi selalu mengerti dan menyayangiku. Ditambah faktor latar belakang keluargaku dan Siwon Oppa yang chaebol terlalu memudahkanku untuk mendapatkan apa saja yang kumau. Ya sudahlah, kita tidak usah membahas tentang yang ini lagi. Sekarang aku sudah sampai di bandara untuk bertemu dengan suamiku yang baru pulang dari Swiss dan kami langsung akan berlibur ke Maldives. Well, sekalian honeymoon lagi kata suamiku. Ah, bukan sekalian.. itu memang tujuan utamanya, mungkin. Sambil menunggunya di mobil, aku mau menjawab kalian yang mungkin penasaran soal “Apakah mereka sudah dikaruniai keturunan?” Well, aku sudah mempunyai dua orang putra, yang pertama bernama Choi Samuel sudah berusia 3 tahun dan yang kedua bernama Choi Albert berusia 1 setengah tahun. Dan aku sebenarnya sedang mengandung 3 bulan sekarang. Untuk liburan kali ini, Siwon Oppa memaksa kehendaknya menyuruhku untuk tidak membawa serta kedua putra kita katanya itu karena setelah kami mempunyai anak, kemana pun kita berlibur, aku selalu saja mengharuskan untuk membawa mereka dan katanya, aku sudah tidak mempunyai banyak waktu untuknya setelah kami mempunyai anak. Choi Siwon, Choi Siwon.. waktu yang kuberikan untuk kita habiskan berdua selama ini tidak pernah cukup. Yang benar saja, aku bahkan pernah merelakan 1 minggu waktuku untukmu karena rengekanmu aku tidak pernah lagi memperhatikanmu. Dan tentunya itu membuatku menelantarkan Samuel yang pada saat itu berusia 1 tahun lebih. Baiklah.. dan sekarang kita akan menghabiskan 2 minggu berdua lagi. Untung saja Samuel sedang kedatangan Jiwon, aunty kesayangannya dan juga ada James yang seumuran dengannya. James adalah anak Tiffany unnie yang adalah sepupu Siwon Oppa. Jadi Samuel tidak merengek untuk ikut juga. Kalau Albert, dirinya dijaga oleh mertuaku dan para babysitternya tentunya aku tetap akan menelepon paling tidak 4 atau 5 jam sekali untuk mengecek keadaan kedua anakku.

Lamunanku hilang ketika aku merasakan ciuman di pipiku dan puncak kepalaku serta rangkulan sebuah tangan. Sudah pasti semua itu dilakukan oleh Choi Siwon karena tidak ada namja lain yang berani melakukan itu padaku jika tidak ingin berhadapan dengan seorang Choi Siwon.

Aku menghadap dirinya sambil tersenyum lalu mencium kedua pipinya. Aku dan Siwon Oppa pun berpelukan erat setelahnya. Really, it is the best feeling ever after days we don’t get to see each other.

Setelah beberapa menit, Siwon Oppa melepaskan tanganku dari tubuhnya dan mengecup bibirku singkat. Lalu dirinya mulai bersuara “I miss you a lot honey.”

Aku tersenyum dan berkata “Me too Oppa! Mana titipanku? Kau bawakan?”

Siwon Oppa mengacak rambutku asal dan menjawab “Tentu saja suami tampanmu ini akan membawa apa yang istri satu-satunya titipkan karena dia takut istrinya yang cantik itu berubah jadi seekor singa betina jika lupa membawa titipannya.”

Aku mau tertawa mendengar candaannya. Tapi aku memutuskan untuk menahan tawaku dan mengerjai Choi Siwon. Aku pun melepaskan tangannya yang berada di pinggangku dan berkata “Ya sudah jika istrimu yang sekarang bisa berubah jadi singa betina.. kau cari saja istri lain yang hanya bisa berubah jadi seekor kelinci manis. Dan bye.. aku mau pulang saja.”

Siwon Oppa kelihatan panik dan berkata “Hey sayang.. Oppa hanya be–”

Aku bersuara sebelum dirinya berhasil menyelesaikan apa yang dirinya mau ucapkan “Kau siapa Tuan? Apakah kita saling mengenal? Sepertinya tidak bukan. Permisi kalau begitu.”

Aku pun benar-benar berjalan menuju pintu mobilku yang kebetulan masih ada di depan airport. Aku tau Siwon Oppa pasti mengejarku. Dan benar saja, hanya 5 detik kemudian, aku sudah merasakan sepasang tangan keker memelukku dari belakang dan suara namja yang berkata “Oh jadi istri dari suami tampan tadi sedang merajuk? Oh maafkanlah suami tampanmu.. dirinya hanya becanda karena ingin menggodamu.”

Aku masih terdiam walaupun dalam hati aku sudah tertawa terbahak-bahak. Karena tidak mendapat respon apa-apa, Siwon Oppa pun berkata “Hey.. sayang.. kau benar-benar marah? Dan kita tidak jadi liburan? Hm? Padahal pesawat pribadi Oppa sudah sampai.”

Aku lagi-lagi terdiam..

Siwon Oppa pun membalikkan badanku dan bertanya “Kau sungguh-sungguh tidak ingin pergi ya? Hah.. padahal Oppa sudah berandai-andai bagaimana rasanya berlibur berdua dengan istrinya lagi setelah sekian lama.”

Aku langsung memeluknya erat dan tanpa sadar aku meneteskan air mata. Oh, mood swingku kembali menghampiri diriku.

Siwon Oppa mengelus kepalaku sambil berkata “Baiklah sayang kalau kau benar-benar tidak ingin pergi. Kita bisa pergi berdua dilain kesempatan. Okay kita pulang saja.”

Aku menggelengkan kepalaku yang berada didadanya.

Siwon Oppa bersuara lagi “Kenapa sayang?”

Aku akhirnya bersuara “Oppa kenapa kau bisa tampan sekali tapi sayangnya kau kadang bodoh sih?”

Siwon Oppa terbengong mendengar ucapanku lalu berkata “Apa katamu Yoong?”

Aku menjawab “Kau bodoh Oppa! Kau tidak bisa membedakan kapan kau dikerjai olehku dan kapan aku serius. Ya sudah kalau kau mau pulang ayo kita pulang.”

Siwon Oppa pun sepertinya sadar dengan keadaan sebenarnya karena dirinya berkata “Yak Choi Yoona. Kau ini sungguh keterlaluan ya mengerjai suamimu sendiri. Hah, kita tidak akan pulang.. kita berangkat sekarang.. karena….”

Aku bertanya karena dirinya tidak menyelesaikan ucapannya “Karena apa Oppa?”

Dirinya tersenyum dan menjawab “Karena Oppa sudah lapar.. sudah tidak sabar mau memakan istri cantik Oppa. Jadi ayo kita harus cepat-cepat naik ke pesawat sebelum suamimu yang lapar ini memakanmu dihadapan banyak orang.”

Aku pun tidak bisa berkata apa-apa lagi karena dirinya langsung mengendongku ala bridal style.

Dan pertempuran, berbagai ronde peperangan pun terjadi. Berbagai sasaran pun berhasil ditaklukan.

The end

Okay  mungkin cerita ini agak sedikit tidak jelas. Tapi ini saja yang bisa author berikan hehe.

Have a happy holiday!!