[One Shoot] OS OF 2S My Life’s Partner Part 2/end

Title : My Life’s Partner

Cast : Siwon, Yoona

Supporting cast : Yuri, Yesung, Tiffany, Kangin, Taeyeon, Leeteuk, etc (find them by yourself)

All the cast are belong to their families, company and God.

Hi author udh post OS lanjutan dari My Life’s Partner yang udh end. Sebelumnya author mau ngasih tau, mungkin cerita ini akan lebih banyak ke moment kehamilan Yoona ya hehe.

Anyway.. sorry guys updatenya lama karena author liburan ke Perth jadi ga sempat update. Sebagai tebusannya, part 2 ini ga akan diprotect.

Happy Reading my readers!

Before (Part 1)

Aku rela untuk menggantikan dirinya. Aku berdoa semoga ini tidak akan lama karena dokter berkata kemungkinan ini akan membaik yang penting Yoona tidak stress dan menjaga kondisinya agar tetap stabil.

Part 2

Author POV

Suami mana yang jika mencintai istrinya tidak akan merasa takut jika istrinya kapan saja bisa meninggalkannya untuk selamanya? Suami mana yang tahan melihat wanita yang sangat dicintainya kesakitan setiap hari, tidak hampir setiap jam. Jawabannya ada tidak ada dan pastinya mereka juga akan merasa sangat sakit. Inilah yang juga tengah dirasakan Siwon. Dirinya merasa tidak berguna karena tidak bisa berbuat apa-apa ketika Yoona menangis kesakitan. Dirinya tidak bisa menyerap rasa sakit yang dirasakan Yoona. Dirinya merasa sungguh sangat tidak berguna. Ingin rasanya ia menyewa dokter manapun yang bisa menyembuhkan penyakit Yoona ini. Sebenarnya, sakit Yoona bisa berkurang jika dirinya mau menggugurkan bayinya yang sudah berusia empat bulan ini. Jika saja Yoona mau..

Siwon POV

Pagi ini aku akan berangkat ke kantor untuk menghadiri meeting akhir tahun perusahaan. Jujur saja aku tidak fokus. Aku membiarkan semua pegawai yang ada di ruangan ini berpendapat tapi sebenarnya aku tidak terlalu mendengar apa yang mereka bicarakan. Aku dari awal sudah menolak untuk hadir tapi Appa sedang pergi ke Boston jadi tidak ada yang bisa menggantikan diriku dan lagi pagi ini Yoona terlihat sudah lebih baik dan sehat, jadi aku tidak merasa terlalu khawatir lagi. Semoga saja dia akan terus sehat seperti ini. Melihatnya menangis kesakitan membuat aku merasa hatiku diremas sangat kuat. Setiap air mata yang turun membuatku merasa orang yang sangat tidak berguna untuk Yoonaku. Aku selalu mencintainya lebih dari apapun, jadi wajar saja jika aku merasa tidak berguna karena hal ini. Mungkin, mungkin sebagian dari kalian berkata “kau terlalu berlebihan” tapi bagiku ini serius apalagi dokter sudah bilang kepadaku Yoona kapan saja bisa meninggal jika keadaannya turun drastir. Entahlah. Kenapa Tuhan memberikan cobaan yang begitu berat kepada Yoona, mengizinkan Yoona merasakan sakit yang tidak bisa ditahannya. Yoona wanita yang kuat, jika dia sudah menangis kesakitan berarti ini memang sangat sakit. Ah rasanya aku ingin membunuh diriku sendiri jika melihatnya menangis setiap malam. Oh Tuhan semoga ini cepat berakhir.

Rapat akhirnya selesai. Jam sudah menunjukkan jam 4 sore ketika aku sampai dirumah. Rumahku sore ini sangat sunyi sekali. Aku bertanya kepada pelayan yang ada di ruang tamu “dimana istriku, sera?”. Sera menjawab “Nyonya belum keluar kamar setelah anda pergi jadi dirinya masih dikamar”. Aku membelalak mataku dan berkata agak keras “jadi dia belum makan? Dan kalian tidak mengirimkan makanan ke kamar? Aku harus mengingatkan berapa kali jika dia harus dijaga sebaik mungkin hah?”. Sera terdiam. Beberapa pelayan kemudian masuk ke ruang tamu, mungkin karena terkejut mendengarku marah. Aku pun kembali berkata “Apakah aku masih bisa percaya kepada kalian? Kalian tau bukan istriku sedang sedih dan sakit. Bisakah kalian lebih mengerti tanpa kusuruh? Bisakah?!”. Tanpa sadar aku telah membentak mereka. Aku baru akan berbicara lagi tapi terpotong karena aku mendengar suara Yoona berkata “Oppa, hentikan. Aku tidak apa-apa. Sudahlah”. Dirinya sedang menuruni tangga. Oh syukurlah, dia memang tidak apa-apa karena wajahnya hari ini tidak pucat dan sangat cerah. Ketika Yoona sudah sampai diruang tamu dirinya berkata “Maafkan Siwon Oppa Sera ya. Maafkan Siwon Oppa ya. Jangan diambil hati, dia pasti tidak bermaksud membentak, ini semua karena diriku. Jadi kalian sekarang boleh melanjutkan pekerjaan kalian”. Aku terdiam mendengar Yoona meminta maaf kepada pelayan-pelayan dirumah ini. Setalah mereka semua pergi, Yoona berkata “Oppa, jangan diulangi lagi yang tadi. Aku bisa mengurus diriku sendiri jadi tidak usah khawatir Oppa”. Aku langsung memeluk erat dirinya dan berkata “Maafkan aku Yoong, aku tidak bermaksud memben..”. Perkataanku kemudian terpotong oleh ciumannya di bibirku. Yoona kembali bersuara “jadi bagaimana rapat tadi Oppa? Berjalan lancar kan?”. Aku mencium kening indahnya dan menjawab “lancar sayang, tenang saja”. Kemudian kami pun masuk ke kamar kami. Aku sudah akan tidur di ranjang tapi Yoona langsung berkata “mandi dulu Oppa, jangan langsung tidur”. Haha, akhirnya aku pun memutuskan untuk mandi. Kurang lebih 20 menit kemudian, aku pun keluar dari kamar mandi. Aku melihat ke sekeliling kamar tapi nihil, tidak ada Yoonaku. Aku memutuskan untuk memakai piyama tidurku dulu baru mencarinya. Tapi kemudian, aku mendengar suara tangisan, tidak salah lagi itu suara tangisan Yoona. Aku segera berlari menuju lemari di sudut kamar dan menemukan Yoona sedang berjongkok memegang perutnya sambil menangis. Inilah pemandangan yang selalu aku benci. Aku berjongkok dan berkata “Yoong, kau tidak apa-apa?”. Dia hanya menggelengkan kepalanya. Aku langsung mengendongnya ke ranjang kemudian mengelus perut serta mencium kepalanya berkali-kali dan berkata “Apakah masih sangat sakit seperti biasa sayang?”. Yoona menggeleng. Dia selalu menggeleng setiap ditanya sakit atau tidak. Hah.

Jam menunjukkan pukul 3.50, dan jam seginilah istriku baru tertidur. Aku sangat kasihan kepadanya, harus menanggung semua sakit sendiri dan berusaha kuat di depanku karena takut aku mengkhawatirkannya. Kuharap semua rasa sakit itu akan segera berakhir. Aku sudah tidak tahan melihatnya.

Author POV

2 minggu setelah kejadian malam itu, Yoona jarang lagi merasakan sakit yang begitu parah meskipun masih ada sedikit nyeri dan pusing-pusing yang sering menghampirinya ketika pagi hari. Yang membuat Siwon tidak tega adalah morning sickness yang dialami Yoona semakin hari semakin parah. Jika Yoona makan dipagi hari, ia akan langsung memuntahkan semua makanan itu setelahnya, jadi bisa dibilang sia-sia saja. Bagaimana Siwon bisa tega melihat semua itu walaupun Yoona selalu berkata ini memang wajar dialami wanita hamil? Tubuh Yoona semakin kurus dan dirinya sudah pingsan beberapa kali karena lemas. Entahlah, sebenarnya satu-satunya cara yang dianjurkan dokter Jung ketika kemarin Siwon menemuinya sendiri adalah dengan menggugurkan janin didalam perut Yoona. Tapi sanggupkah Siwon untuk mengatakan itu kepada Yoona? Tentu saja tidak! Keluarga Choi dan Im sudah mengetahui masalah ini dan mereka menyetujui jika janin itu digugurkan, tapi semuanya tidak segampang apa yang diinginkan. Yoona tidak akan mau, kita semua tau bukan bagaimana Yoona sangat ingin memberi keturunan untuk Choi Siwon? Dan apa yang ditunggu-tunggu itu akhirnya terwujud tapi seakan Tuhan tidak mengizinkan dirinya bahagia jadi Tuhan memberikan penyakit yang mengharuskan dirinya menggugurkan janin berharganya itu, yang mungkin setelah ia menggugurkannya, ia tidak akan pernah bisa memiliki keturunan lagi. Siwon sekarang sedang berada di ruangan kerjanya, dirinya bukan bekerja, tetapi memikirkan berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mempertahankan istrinya dan juga… anaknya. Anaknya? Untuk yang satu ini, dia akan berusaha keras untuk mempertahankannya. Tetapi.. jika di hanya diberi pilihan untuk memilih salah satu diantara mereka berdua, maka sudah pasti Siwon akan memilih istrinya, Yoonanya yang adalah hidup dan jiwanya. Siwon terbangun dari lamunannya ketika mendengar suara ketukan pintu ruang kerjanya lalu berkata “Siapa? Masuklah”. Ketika pintu dibuka, Siwon melihat wajah Yeri, pelayan pribadi Yoona sangat gelisah. Siwon langsung bertanya “Ada apa Yeri? Katakanlah”. Yeri menunduk, meremas tangannya di ujung roknya dan berkata dengan gugup “ehm.. tuan ehm..”. Siwon menjadi khawatir lalu berkata “kenapa? Cepat katakanlah”. Yeri menjawab “Begini tuan, nyonya tadi mengalami morning sickness lagi dan saat akan berbaring dirinya tiba-tiba pingsan”. Siwon secara spontan menaikan volume suaranya “Apa? Kenapa kau baru beritahu sekarang”. Yeri baru akan menjawab tapi Siwon sudah memotongnya dengan berkata “Cepat telepon Seoul International Hospital dan katakan kepada mereka untuk menyiapkan ruang khusus yang telah kubeli disana. Cepat!”. Yeri menggangguk. Siwon kemudian berlari kekamarnya lalu langsung menggendong Yoona dan memasukkannya kedalam Limosinenya.

Entah bagaimana, tetapi 25 menit kemudian, Siwon sudah membawa Yoona dan masuk menuju ruang khusus yang tadi dipesannya. Saat Siwon akan memanggil dokter Jung, tangannya langsung digenggam oleh sebuah tangan yaitu tangan Yoona. Siwon pun terduduk dan langsung mencium bibir Yoona pelan serta berkata “Sayang, apakah sakit itu kembali lagi?”. Yoona tersenyum dan menjawab “Tidak Oppa, tadi aku hanya merasa sedikit pusing jadi mungkin itu yang membuat aku pingsan. Sudahlah kita pulang saja ya Oppa”. Siwon yang mendengar itu langsung berkata “Tidak sayang, kita harus mengecek kondisimu dulu”. Yoona menggeleng dan berkata “Aku tidak apa-apa. Tenang saja”. Mau tidak mau, Siwon pun menuruti permintaan Yoona untuk pulang.

Siwon bersyukur, sangat amat bersyukur karena di usia kandungan Yoona yang memasuki bulan keempat ini, Yoona sangat jarang merasa sakit dan nafsu makannya pun sudah bertambah. Siwon terus berharap kondisi Yoona akan terus seperti ini, semoga saja.

Waktu terasa cepat, usia kandungan Yoona pun sudah menginjak 5 bulan lebih 2 minggu dan 3 hari. Tapi lagi-lagi badai datang dan mengacaukan segalanya. Kenapa lagi? Lagi-lagi kondisi Yoona mengalami penurutan dratis dan semakin lemah. Yoona seakan-akan tidak memiliki tenaga lagi. Siwon yang melihat ini semua sudah sangat tidak tega dan tibalah pada hari ini, saat Yoona menjerit kesakitan di tempat tidur mereka di pagi hari, Siwon langsung berkata agak keras “Yoong! Sudahlah kita gugurkan saja. Melihatmu seperti ini membuatku merasa tersiksa juga. Aku mohon Yoong, Oppa tidak ingin kehilanganmu”. Mendengar itu, otomatis membuat Yoona semakin menangis. Mana mungkin dirinya mau melakukan hal itu walaupun nantinya dia harus mengorbankan nyawanya. Yoona kemudian menggelengkan kepalanya menandakan penolakan atas apa yang barusan Siwon katakan. Siwon kembali bersuara “Tidak bisa sayang.. ini akan berakibat fatal untuk dirimu dan jika terjadi apa-apa padamu,  aku juga takkan bisa hidup”. Yoona berusaha menjawab “Tidak Oppa, aku tidak akan pernah menggugurkan bayi ini. Aku tak peduli walaupun aku harus meninggal sekalipun”. Siwon mendesah panjang “Baiklah. Tapi jika ini terjadi lagi, maafkan Oppa, mau tidak mau Oppa kan melakukan itu”. Kemudian suasana di ruangan ini berubah menjadi sangat amat hening. Dalam hati Siwon, sebenarnya dia sangat sedih dan tidak tega mengucapkan kata ‘gugur’ tapi mau bagaimana lagi? Yoona adalah yang terpenting baginya dan akan selalu menjadi yang terutama sekalipun dia harus rela kehilangan keturunannya, dia rela.

Yoona POV

Kenapa rasanya Tuhan tidak ingin memberikan aku keturunan.. kenapa? Ini sungguh menyiksaku. Aku selalu dan akan terus berusaha mengutamakan anakku dibanding apapun, sekalipun aku harus mengorbankan nyawaku.. aku rela. Entahlah, ini tidak akan lama lagi. Aku tinggal bertahan 3 bulan lagi dan aku pasti bisa.

Di usia kandunganku yang memasuki bulan ke-6 lebih beberapa hari, morning sickness ku sudah hilang dan satu hal yang aku syukuri.. mungkin kalian juga akan merasa senang mendengarnya. Dihari yang lalu ketika aku dan Siwon Oppa pergi ke rumah sakit untuk mengecek kandunganku, aku mendapat kabar bahwa aku sudah bebas dari penyakitku tapi aku harus extra hati-hati dan tidak boleh lelah. Ini semua jawaban dari doaku dan juga doa Siwon Oppa setiap hari. Ini seperti mimpi indah yang kudapat setelah berbulan-bulan aku mengalami mimpi buruk. Dan yang terpenting aku akan segera menjadi seorang ibu dan Siwon Oppa akan segera menjadi seorang ayah. Aku sangat berterima kasih kepada Tuhan atas kebaikkannya. Semoga tidak ada hal yang buruk terjadi lagi.

Author POV

Senja sudah berlalu dan hari pun sudah kembali menjadi pagi. Siwon menjadi pertama yang membuka mata dan mencium puncak kepala Yoona yang ada dipelukkannya sepanjang malam. Mendapat ciuman dikepalanya nyatanya tidak membuat Yoona bangun, malah semakin menyembunyikan dirinya di dalam pelukkan Siwon yang terasa sangat hangat dan nyaman. Siwon tersenyum dan dalam hati bersyukur karena Yoona ada miliknya, wanita cantik, baik, dan masih banyak kelebihannya yang membuat Siwon takjub. Siwon kembali mencium Yoona kali ini di bagian pipi kanannya.. lagi-lagi Yoona tidak bangun dan terakhir Siwon memberikan ciumannya di kedua kelopak mata Yoona yang membuat Yoona bangun dari tidurnya. Siwon tersenyum melihat Yoona yang membuka kelopak mata indahnya sambil menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Ketika mata itu sudah buka secara sempurna, Siwon langsung mencium pipi Yoona dan berkata “Morning Yeobo”. Yoona tersenyum dan berkata “Morning Oppa. Maaf lagi-lagi kau yang bangun duluan”. Siwon menjawab “Tidak apa-apa Yoong, lagipula aku senang bisa bangun duluan dan memandang istriku dengan bebas”. Yoona tersipu malu. Hmm benar-benar pasangan yang menggemaskan.

Malam, ya tanpa disadari hari sudah malam. Dan malam ini, Yoona menjadi sangat manja karena dirinya terus saja meminta Siwon untuk mencium puncak kepalanya dan mengelus pipinya. Hah ini salah satu “ngidam” yang dialami Yoona. Dan kalian tau Siwon bagaimana? Tentunya dirinya dengan senang hati melakukan semua hal yang Yoona inginkan dan perintahkan. Dan ini sudah 3 jam sejak Yoona meminta dirinya mengelus pipinya dan mencium kepalanya. Haha. Tiba-tiba saja Yoona berkata “Oppa aku merasakan dia bergerak didalam sana, dia baru saja menendang perutku Oppa”. Siwon kemudian menjawab “Benarkah dia menendang?” lalu meletakkan kepalanya di atas perut Yoona, dan benar dia juga merasakan tendangan dari dalam sama. Daebak! Siwon kemudian mencium perut Yoona berkali-kali dan selanjutnya membawa tubuh Yoona kedalam pelukkannya. Ini pertama kalinya ia mengalami ini semua, jadi semuanya terasa begitu berkesan, begitu berharga untuk dirinya dan juga Yoonanya.

Hi. Sorry author kali ini cuma bisa kasih segini. Author mau minta maaf banyak hal deh. Pertama, udh buat readers nunggu lama. Kedua, part 2/end ini kayaknya ga gitu memuaskan ya? Tapi cuma ini yang bisa author kasih.  Ketiga, sorry kalau banyak typo, author ga sempat ulang edit lagi soalnya ga punya banyak waktu.

Doain ya semoga author bisa punya waktu luang lebih banyak. Ini aja author tulis 1 jam setiap sebelum tidur dan syukurlah akhirnya bisa siap juga. Semoga ga mengecewakan kalian deh and thanks buat semua supportnya dan commentnya.

P.S : – Kalau boleh, coba kasih saran kalian pengen cerita yang gimana dan FF apa yang mau dipublish/dilanjutin setelah FF ini. – Sepertinya bulan December ini, author balik ke hometown di Australia jadi mungkin cuma bisa post FF makanya minta saran kalian hehe.

[Two Shoot] My Life’s Partner (2End/2End)

Title : My Life’s Partner

Cast : Siwon, Yoona

Supporting Cast : Tiffany, Kangin, Yuri, Yesung, Taeyeon, Leeteuk

Length : Two Shoot

Hi chapter 2C datang. Chapter kali ini author buat lebih panjang karena kalian udh sabar nunggu. Semoga suka ya. Sorry guys kalau typo masih saja bertebaran..

Happy Reading.. enjoy

Author POV

Ciuman mereka langsung terlepas saat mendengar suara bunyi gelas yang dijatuhkan oleh seorang pelayan wanita yang hendak mengantarkan wine untuk Siwon dan Yoona. Pelayan wanita tersebut terlihat malu karena melihat adegan ciuman panas sepasang suami istri tersebut. Pelayan tersebut juga membungkuk meminta maaf kepada Siwon dan Yoona. Siwon menggerutu pelan “Dasar pengganggu keromantisan orang” sedangkan Yoona tersenyum lembut ke arah pelayan itu seakan mengucapkan ‘tidak apa-apa’ ke pelayan wanita itu. Setelah pelayan tersebut membersihkan pecahan kaca dari gelas yang jatuh dan keluar. Siwon berkata “Hah, apa-apa pelayan itu, jika dia seorang laki-laki sudah ku cincang”. Yoona tertawa dan berkata “Sudahlah Oppa”. Siwon hanya mendengus lalu menarik tangan Yoona dan keluar dari restaurant itu setelah membayar. Saat sudah duduk di mobil Limousine, Siwon berkata “Sayang.. kita langsung balik ke hotel atau mau kemana? Hm?”. Yoona menyenderkan kepalanya ke baju Siwon lalu berkata “Balik ke hotel saja sekarang Oppa”. Siwon pun menyuruh supir mereka mengantar mereka kembali ke hotel. Selama perjalanan menuju hotel, Siwon terus mengusap lembut rambut Yoona, secara tidak sadar ini membuat Yoona menutup matanya dan tertidur dibahu Siwon. Siwon tersenyum melihat Yoona sudah tidur dibahunya, cantik satu kata yang dia selalu ucapkan saat melihat wajah Yoona. Selalu saja begitu. Sangat cantik sekali.

Setelah 20 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai dihotel. Siwon berbisik ke telinga Yoona “Sayang, bangun kita sudah sampai sayang”. Yoona masih tak bergeming. Siwon sekali lagi berbisik “Yoong, bangun sayang.. kita sudah sampai”. Entah bagaimana tapi akhirnya Yoona membuka matanya dan tersenyum melihat wajah Siwon tepat didepan wajahnya sekarang. Siwon pun membalas senyuman itu. Mereka pun turun dari mobil, masuk ke dalam hotel sambil bergandengan tangan. Tak sedikit yang melihat iri keduanya, ya pasangan ini membuat beberapa wanita merasa sangat cemburu. Kemudian mereka menaiki lift. Siwon menekan angka 50 , lantai teratas, kamar VVIP, lebih tepatnya kamar termahal di hotel yang termewah di Swiss. Di lantai ini, pelayanannya juga sangatlah berbeda jauh dengan lantai sebelum-sebelumnya. Tak semua orang sanggup untuk menyewa kamar VVIP hotel ini karena harganya yang terlalu wow. Didalam lift, Yoona tiba-tiba berkata “Oppa, hmm..”. Siwon menjawab sambil merangkul pundak Yoona “Ya sayang? Ada apa?”. Yoona kembali berkata “Ah itu, apakah kita.. kita harus mencoba.. coba buat hmm..”. Siwon tersenyum tanpa diketahui Yoona lalu menjawab “Membuat apa sayang? Ah membuat jadwal perjalanan besok ya? Ok nanti Oppa susun ya sayang, tenanglah”. Yoona berdehem, sedikit gugup lalu menjawab “Ah? Iya iya, nanti Oppa buatkan dengan jelas ya”. Tepat Yoona selesai berucap, bunyi ‘ting’ serta terbukanya pintu lift menandakan jika mereka sudah sampai di lantai 50, lantai dimana kamar mereka berada. Siwon menaruh tangannya dipinggang Yoona menuju kamar nomor 730 dan membuka pintu kamar itu dengan ‘card’ , kunci kamar hotel ini. Sampai didalam, Yoona langsung melepaskan heelnya begitu juga Siwon yang melepas Louboutinnya. Yoona langsung berkata “Aku duluan mandi ya Oppa? Tidak apa-apa kan? Aku sudah capek hehe”. Siwon mengacak rambut Yoona dan berkata “Aigoo, tidak apa-apa sayang. Tidak usah bertanya lagi. Mandilah, atau perlu ku temani hm?” sambil mengeluarkan ekspresi genitnya. Yoona memukul lengan Siwon dan berkata “Sangat tidak perlu tuan Choi terhormat”. Lalu langsung terburu-buru memasuki kamar mandi dan lupa mengambil segala perlengkapannya. Siwon tertawa melihat Yoona seperti itu, sangat menggemaskan baginya. Siwon berkata kepada dirinya sendiri “Aku sejujurnya sangat tau apa yang kau mau bicarakan tadi dan lakukan Yoong, aku sangat tau. Baiklah ayo kita lakukan hari ini sayang dan jika ini masih tidak berhasil, ku harap kau tidak bersedih Yoong, aku tidak akan kenapa-kenapa, aku hanya sungguh mencintaimu sayang”. Siwon lalu bersandar di kepala tempat tidur dan membaca email-email baru yang masuk ke email kantornya, hanya memantau karena dia sudah memutuskan untuk cuti, untuk istrinya Yoona. Siwon menutup emailnya setelah selesai membaca semuanya. Lalu beralih ke IPhonenya yang berdering menandakan pesan masuk dari ‘Sam’ kepala manager hotel ini. Mungkin kalian bertanya mengapa manager hotel ini meng-email Siwon. Kalian tau, hotel yang Siwon dan Yoona tinggal selama di Swiss ini ada milik Siwon, Choi Siwon si perfect man dan kata raya suami dari Im Yoona. Pesan itu isinya : “Hello, Mr.Choi. I would like to tell you. We have done preparing everything according to what you want for tomorrow event. Thankyou Sir. Have a good night”. Siwon tersenyum lebar membaca pesan itu lalu segera membalas “Ok Sam, I would like to thank you so much for helping me and thankyou for your team too. Have a good night too Sam”. Setelah itu, Siwon membuka gallery IPhonenya. Tangannya berhenti menggeser ke photo lain saat melihat photo Yoona. Di photo itu terlihat Yoona yang tertawa lebar sambil memakan ice cream mint favoritnya yang membuat mulutnya belepotan. Siwon sangat ingin kembali ke saat-saat seperti ini. Bukan berarti Yoona tidak pernah tertawa, tersenyum seperti itu setelah kejadian sialan itu menimpahnya. Tidak, Yoona kembali cerita dan sering tertawa lebar. Tapi Siwon tau bagaimana perasaan Yoona. Perasaan istrinya yang bisa melakukan segalanya dengan sempurna tapi tidak bisa memberikan keturunan. Siwon sungguh mengerti perasaan Yoona yang sering merasa tidak berguna untuk Siwon. Memang Yoona tersenyum, tertawa, tapi bagaimanapun Siwon tau ada kesedihan dan kepedihan di hati Yoona karena kekurangan itu, kekurangan yang semua wanita bersuami hindari. Siwon menutup matanya sejenak sambil berkata dalam hati “Yoong ku harap kau selalu bahagia, hanya itu. Aku akan terus mencintaimu walaupun kau tidak memberikan ku keturunan sampai tua, aku berjanji”. Siwon membuka kembali matanya bertepatan dengan seruan Yoona dari kamar mandi yang berkata “Oppa, Siwon Oppa! Tolong ambilkan handukku yang ada didekat meja rias itu. Aku lupa membawanya masuk tadi Oppa”. Siwon tersenyum lalu menuruni tempat tidur dan mengambil handuk kuning Yoona dan menuju pintu kamar mandi lalu mengetuk beberapa kali sambil berkata “Ini sayang”. Tidak sampai 1 menit, Yoona sudah mengeluarkan tangannya untuk menerima handuk dari Siwon. Siwon memberikan handuk itu kepada Yoona sambil memaksakan dirinya masuk ke dalam kamar mandi itu. Berhasil. Sampai didalam, Siwon langsung mendekatkan dirinya dengan tubuh Yoona. Melengketkan keningnya dengan kening indah Yoona lalu berkata “Sayang, kau selalu terlihat sexy sekali, bagaimana jika aku minta jatahku malam ini hm?”. Yoona langsung tersipu tapi kemudian Yoona menganggukkan kepalanya, tanda dia setuju akan permintaan Siwon. Siwon langsung berbisik ke telinga Yoona berkata “wah istriku malu rupanya haha” lalu tanpa aba-aba, Siwon langsung mengangkat tubuh Yoona keluar dari kamar mandi dan langsung menidurkannya di ranjang. Entah bagaimana, tapi sekarang posisi Siwon sudah diatas tubuh tanpa-sehelai-kain Yoona sambil mengusap lembut rambut Yoona. Yoona lagi-lagi hanya tersenyum, menikmati sentuhan Siwon dirambutnya. Siwon kemudian mencium kening, kedua mata, hiding, kedua pipi Yoona dan terakhir bibir Yoona, menghisapnya kuat sehingga menimbulkan suara cukup merasa, menggigitnya pelan. Ciuman Siwon kemudian beralih ke leher mulus dan putih Yoona, menghisapnya cukup kuat hingga menimbulkan bekas, tanda kepemilikannya akan Yoona. Sedangkan Yoona, tangannya sudah berada di sela-sela rambut Siwon, mencengkeram rambut Siwon ketika Siwon menghisap lehernya. Siwon kemudian mengusap perut sangat-datar Yoona, menimbulkan getaran dihati Yoona. Yoona sempat berkata pada dirinya sendiri “Tuhan ku harap apa yang kita lakukan hari ini akan membuahkan hasil secepatnya, aku tidak mau terus mengecewakan Siwon Oppa”. Satu hal terakhir yang dilakukan Siwon adalah menyatukan dirinya dengan diri Yoona dengan memasukkan miliknya ke milik Yoona. Saat memasukkannya, Siwon mencium bibir Yoona dan melumat bibirnya. Yoona hanya menerima dengan senang hati serta harapan apa yang dilakukan keduanya malam ini akan berhasil. Saat merasa cukup, Siwon pun melepaskan miliknya dari Yoona dan berkata “Malam ini adalah salah satu dari semua malam indah yang telah kami lalui sayang, terima kasih. Aku mencintaimu Yoong”. Yoona hanya tersenyum lalu tidur diatas dada Siwon yang sudah berbaring disebelahnya mmencari kehangatan dari tubuh suaminya. Tangan Siwon yang terus mengusap kepala Yoona menambah kenyamanan yang dirasakan Yoona sekarang. Siwon terus menatap istrinya dan berkata dalam hati “Ku harap kau bahagia Yoong” lalu memejamkan matanya untuk masuk ke dunia mimpi. Malam ini, malam yang terlalu berharga untuk dilupakan oleh pasangan suami-istri ini.

Pagi yang cerah sudah menyambut Swiss, tapi kedua manusia ini masih meringkuk dibawah selimut dengan posisi Siwon memeluk erat istrinya, Yoona. Tak lama kemudian, Yoona bangun karena sinar matahari yang mengenai wajahnya. Membuka matanya dan langsung tersenyum lebar saat objek pertama yang diliatnya adalah Siwon, suami tampan dan sangat pengertian juga sangat protektif terhadapnya. Setelah mengusap pipi Siwon pelan lalu mengecup puncak kepala Siwon, Yoona mengangkat pelan tangan kekar Siwon yang memeluknya tubuhnya lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Akhirnya setelah hampir 40 menit, Yoona keluar dari kamar mandi dengan dress kuning balenciaga, sweater kuning Chanel dan coat hitam burberrynya. Ah terlihat manis dan cantik. Yoona lalu berjalan menuju ranjang, tepatnya ke samping Siwon sambil berbisik “Oppa, bangun, kita mau pergi ke department store paling terkenal disini kan.. ayo Oppa”. Siwon mengeluh pelan tapi tetap membuka matanya. Siwon langsung mengecup bibir Yoona dan berkata “Good morning istriku yang cantik. Dan iya sayang kita akan pergi secepatnya setelah aku mandi”. Yoona tersenyum lembut membalas “Baiklah, kalau begitu cepat mandi sana”. Siwon mengangguk sambil mengacak pelan rambut Yoona. Ah pagi yang sangat romantis. Saat Siwon sudah akan menutup pintu kamar mandi, dia berseru “Sayang pilihkan pakaian untukku ya, coatnya sama saja dengan punyamu”. Yoona hanya menjawab “Iya Oppa, hanya cepat mandi”. Yoona terlihat serius memilihkan pakaian untuk Siwon. Setelah beberapa pertimbangan, Yoona memilih kemeja biru burberry yang dipadukan dengan coat tebal rancangan designer ternama serta celana coklat burberry tak lupa juga sepatu Louboutin dan kacamata mewah rayban terbaru Siwon. Kemudian Yoona menuju meja rias, hanya memoleskan sedikit bedak di pipi dan lipstick ke bibirnya, hanya itu saja dia sudah terlihay sangat cantik. Yoona lalu mengecek IPhonenya, ada panggilan dan pesan masuk dari Tiffany, Yuri, Taeyeon, dan Leeteuk. Yoona segera membuka satu persatu pesan itu. Pesan dari Tiffany berisi “Hi Yoong, sedang apa? Apa kau baik-baik saja? Aku sudah sangat rindu padamu Yoong, semoga liburan tepatnya bulan madu ketujuh kalian bisa berjalan lancar, miss you my bestie”. Lalu dari Yuri “Yoong, selamat berlibur. Aku selalu menyanyangimu sahabat terbaikku. Semoga apa yang kau inginkan terkabul secepatnya. Kita harus bertemu dan shopping bersama saat kau pulang nanti hehe. Bye Yoong”. Dari Taeyeon “Yoong.. apa yang sedang kau lakukan sekarang? Ku harap kau bersenang-senang disana. Aku sudah merindukan mu”. Terakhir dari Leeteuk, isinya adalah “Yoong, apa kalian terlalu menikmati? Sampai-sampai Siwon tidak mengangkat teleponku bahkan pesan saja tidak dibalas”. Yoona pun tersenyum setelah membaca pesan-pesan yang masuk. Dia merasa sangat beruntung mempunyai sahabat – sahabat yang sangat baik dan perhatian juga pengertian. Kemudian Yoona pun membalas pesan mereka satu-persatu. Tepat saat pesan terakhir untuk Leeteuk terkirim, Yoona mendengar suara Siwon berkata “Sayang, handukku dimana? Tolong ambilkan”. Hah, mau bermanja-manja kah Siwon? Handuknya ada didalam kamar mandi, Yoona dengan jelas melihatnya tadi. Yoona kemudian menjawab “Oppa, lihatlah baik-baik, ada di dekat kaca”. Selesai mengatakan itu, Yoona mendengar suara tertawa keras Siwon. Hah, agak mengesalkan. 5 menit kemudian Yoona melihat Siwon keluar dari kamar mandi dengan boxer dan handuk ditangannya. Siwon memberikan handuk itu kepada Yoona tanda dia ingin Yoona mengelap dan mengeringkan rambutnya yang masih basah. Yoona menerima dengan senang hati dan membiarkan Siwon duduk di kursi dan mengelap rambutnya sampai kering. Setelah kering, Siwon memakai pakaian yang sudah disediakan Yoona lalu berjalan ke istrinya yang sedang terduduk di sudut kanan ranjang sambil memainkan Ipad milik Siwon. Siwon berkata “Ayo sayang, aku sudah siap. Kita bisa pergi sekarang”. Yoona mendonggak ke arah Siwon dan tersenyum kemudian berkata “Baiklah, sebelumnya pakai dulu sarung tangan Oppa, diluar pasti sangat dingin”. Siwon tersenyum dan memakai sarung tangannya juga sepatunya. Setelah semuanya selesai, mereka pun turun ke lobby dan langsung masuk ke Limousine yang sudah menunggu mereka di depan hotel. Selama perjalanan, Siwon dan Yoona terus becanda, menghabiskan waktu dengan tawa bahagia. Uh, mungkin supir yang berada di mobil itupun ingin keluar secepatnya jika dia tidak sedang bekerja. Ketika Siwon melihat Yoona tertawa akan candaan yang dia lemparkan, dalam hati dia berbicara “Tuhan, aku hanya minta satu hal saja, buatlah wanita disampingku ini bisa terus tersenyum dan tertawa seperti itu. Aku mungkin akan mati jika tidak bisa melihat itu di wajahnya. Aku terlalu mencintainya”. Sedangkan dalam waktu yang sama Yoona berbicara di dalam hatinya “Tuhan, aku sungguh sangat bahagia bisa melewati hariku bersama Siwon Oppa yang terlalu sempurna. Jika bisa, izinkan aku meminta agar dia bisa terus berada disampingku, menemaniku dan juga izinkanlah aku untuk bisa memberikan keturunan, kumohon”. Siwon kemudian mengecup pipi kanan Yoona lalu berkata “Kau mau melalukan apa kali ini di department store sayang?”. Yoona menoleh dan menjawab “Apalagi Oppa, pasti berbelanja dan makan mungkin?”. Siwon tertawa “Iya iya istriku memang terlalu shoppingholic”. Yoona membalas “Ya tidak apa-apa, lagipula aku memakai uang cashku, not your money Oppa”. Siwon mencubit pipi kanan Yoona sambil berkata “Oppa tau sayang. Lagipula kalau kau memakai uangku juga tidak masalah, semua milikku sudah menjadi milikmu, tanpa ada kecuali”. Yoona hanya tersenyum kemudian menyenderkan kepalanya ke pundak Siwon. Siwon terus mengecup kepala Yoona sambil berdoa agar Yoonanya akan bahagia selamanya.

20 menit kemudian mereka telah sampai di depan department store mewah itu. Siwon dan Yoona berjalan masuk beriringan dengan tangan Siwon yang merangkul pinggang Yoona. Siwon hanya mengikuti kemana Yoona pergi mulai dari Hermes store, Chanel store, Prada, Balenciaga, Burberry, Valentino sampai Louboutin store. Bayangkan saja, selama mereka berbelanja banyak yang terpukau, beberapa wanita hanya bisa menelan ludah melihat Yoona masuk ke satu store dengan tangan konsong tapi saat keluar sudah memegang plastic bag yang tidak bisa mereka hiring. Tidak sedikit yang menuju pasangan ini, terlihat romantis dan memiliki fisik yang perfect. Saat seorang wanita memanggil Yoona dan berkata “Mrs, you are so perfect”. Yoona tersenyum dan membalas “Thankyou, but I am not that perfect Mrs”. “Because I can’t give a child for my husband ” kata – kata ini dilanjutkannya di dalam hatinya. Mungkin Yoona akan menangis setelah wanita itu tersenyum dan pergi jika Siwon tidak langsung memeluknya erat. Entahlah, padahal Siwon tadi masih mengantri untuk membayar es-krim mereka. Terserahlah, yang jelas sekarang Yoona sudah membenamkan mukanya di dada Siwon. Siwon mengelus punggung Yoona dan mengecup kepalanya beberapa kali lalu berkata “Ada apa sayang? Ada yang membuatku sedih? Katakanlah”. Yoona membalas singkat “Ayuk kita pulang Oppa, ini sudah malam”. Siwon pun mengiyakan, dia tau apa yang Yoona pikirkan, dia tau apa yang wanita berusia sekitar 50 tahun itu tanyakan, dia tau itu membuat Yoonanya kembali memikirkan masalah itu. Dimobil Yoona lebih banyak terdiam tetapi masih menjawab pertanyaan-pertanyaan Siwon. Mereka telah sampai dihotel setelah 30 perjalanan dan jam pun sudah menunjukkan pukul 21.57. Siwon dan Yoona menaiki lift dan setelah beberapa menit mereka sudah sampai dikamar mereka. Tanpa banyak bicara, Yoona langsung masuk ke dalam kamar mandi. Bukannya mandi, tapi Yoona menangis kencang. Tangisannya tidak akan terdengar ke depan karena Yoona membuka shower dan memasukkan dirinya ke bathtub yang penuh sabun tanpa membuka baju tentunya. Menangis kencang, berharap dirinya dapat mendapatkan apa yang ia mau. Yoona sebenarnya menangis karena dia tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Siwon saat teman-teman Siwon sudah mempunyai anak dan dapat membicarakan tentang anak mereka. Mungkin Siwon berkata tidak apa-apa kepada dirinya, tapi dia yakin pasti Siwon paling tidak juga ingin memiliki anak, tapi karena tidak mau menyakiti dirinya, Siwon berkata tidak apa-apa. Yoona membenci dirinya yang tidak bisa memberikan keturunan. Menangisi dirinya sendiri sampai akhirnya tanpa sadar dan karena efek kedinginan, dia tertidur. Tubuhnya menggigil hebat dan bibirnya sudah sangat pucat. Hah, sungguh menyedihkan. Sedangkan Siwon yang berada diluar kamar mandi merasa cemas dan mempunyai perasaan tidak enak. Ia ingin masuk, tapi mengingat Yoona sekarang tidak bisa diganggu membuatnya berjalan mondar mandir di depan pintu kamar mandi itu. 15 menit Yoona belum juga keluar, Siwon sudah sangat cemas ketika mendengar suara tangisan Yoona. 30 menit berlalu, tidak ada respon saat Siwon berkata “Sayang.. sudah selesai mandinya?”. Oh, kalian harus tau apa yang dirasakan Siwon sekarang. 45 menit, Yoona belum juga keluar, tetapi bunyi air dari shower terdengar. Siwon semakin khawatir. Tepat 55 menit, Siwon langsung mendobrak pintu kamar mandi sekuat tenaganya karena Yoona belum juga keluar. Pintu berhasil dibuka setelah 2 kali di dobrak Siwon. Siwon buru-buru masuk dan langsung berteriak “Astaga sayang!” saat melihat Yoona sudah tidak sadarkan diri di bathtub besar itu. Siwon langsung mengangkat Yoona keluar. Siwon rasanya ingin menangis kencang sekarang, paru-parunya seperti kehabisan udara yang masuk, jantung seperti berhenti berdetak dan parahnya hatinya sangat terluka dan sakit melihat Yoona yang mukanya sudah sangat sangat pucat seperti mayst juga tangan dan tubuhnya yang sangat dingin. Siwon langsung menelepon sekretaris hotel miliknya ini, menyuruhnya untuk segera membawa dokter terbaik di Swiss tidak tau bagaimanapun dan apapun caranya. Hanya 10 menit, seorang dokter yang cukup tinggi masuk ke kamarnya dan langsung memeriksa Yoona yang pakaiannya sudah diganti Siwon tadi. Siwon langsung bertanya “Doctor, is there anything wrong with my wife?”. Dokter itu kemudian menjawab “Mr, your wife is just in okay condition, but maybe because of the cold condition make her fainted. But I guess she has some things that stressed her so much”. Siwon terdiam sebentar lalu menjawab “Okay thankyou doctor, does she needs medicine?”. Doctor itu menggelengkan kepalanya tanda jika Yoona tidak perlu meminum obat. Dalam hati Siwon mengucap syukur, Yoona, istrinya tidak sakit terlalu parah, hanya sekedar demam biasa. Dokter itu sudah keluar,  Siwon segera membenarkan posisi tidur Yoona agar lebih nyaman, memakaikan kaus kaki serta selimut tebal. Setelah itu, Siwon pun tidur setelah mengecup puncak kepala dan bibir istrinya pelan.

Pagi sudah tiba di Swiss. Hari ini Siwon yang duluan terbangun, tepatnya dirinya tidak tidur begitu nyenyak karena khawatir kepada Yoona. Membuka matanya dan senyum pun langsung terlihat di wajah tampannya. Karena apa? Tentu saja karena objek didepannya saat ini yang tak lain adalah istri tercintanya. Siwon mengakui dia selalu mengangumi istrinya. Kedua mata yang tertutup itu sangat indah, bibir yang jika Yoona tersenyum akan terlihat sangat cantik. Kening yang mulus dan indah itu selalu ingin dikecupnya setiap detik. Ah, betapa bangga dirinya bisa menjadi suami dari Im Yoona. Siwon kemudian mengecup pelan bibir Yoona. Ini mengakibatkan Yoona terbangun. Membuka matanya pelan dan saat melihat Siwon tepat didepannya sedang menatap dirinya, Yoona langsung tersenyum dan memeluk suaminya erat. Yoona seperti melupakan kejadian kemarin, ini membuat Siwon sekali lagi bersyukur. Yoona kemudian berkata “Morning Oppa”. Siwon membalas “Morning sayang, apa kau merasa baik-baik saja? Maksudku tidak ada yang sakit kan?”. Yoona menjawab dengan gelengan kepala lalu tiba-tiba berkata “Oppa, bagaimana jika hari ini kita hanya dikamar saja? Tidak apa-apa kan?”. Siwon dengan cepat menjawab “Kalau itu maumu, Oppa sangat tidak keberatan” dan mengedipkan matanya. Pada akhirnya, hari ini mereka hanya bermanja-manja di kamar, melakukan hal-hal romantis, menggoda satu sama lain dan sewaktu jam menunjukkan pukul 02.35 dini hari, mereka baru tertidur setelah menyelesaikan ‘perang’. Hari keempat di Swiss, mereka pergi ke Museum Art terkenal di Swiss, menghabiskan waktu mereka hingga malam disana dan setelah itu makan malam di sebuah restaurant italia mewah. Hari kelima, Yoona pergi ke acara fashion show yang akan mewawancari dirinya ditemani Siwon. Mereka sudah sampai disana 15 menit sebelum acara dimulai. Yoona dan juga Siwon menonton fashion show itu dari awal hingga akhir. Setelah selesai, Yoona pun di interview oleh wartawan International yang tidak bisa dihitung lagi jumlahnya. Interview ini akan disiarkan di di channel Internasional. Suasana kali ini lebih special yaitu karena Choi Siwon juga ikut diwawancari. Siwon ditanyai oleh salah satu wartawan perempuan “What’s your reason for loving your wife so much and love to show romantic moments to public Mr?”. Siwon langsung menjawab “I don’t have any reason to love my wife. Because if I have one amd when that reason already gone, I’ll not her again. And.. I love to shows public our romantic moments because I’m so happy and I want to show others how proud I am to have this woman as my angel, my wife. Beberapa wartawan terkagum, ada yang berbisik-bisik, tak lama setelah itu semuanya bertepuk tangan. Yoona yang mendengar semua kata-kata Siwon sangat terharu, dalam hati Yoona bersyukur Siwon adalah suaminya. Siwon dan Yoona menjawab hampir semua pertanyaan dengan santai. Tapi.. pada saat salah satu wartawan menanyakan sesuatu kepada Yoona, kondisi hati Yoona langsung berubah 360 derajat. Pertanyaan adalah “When do you both want to have a child? Both of you are rich, kind, multitalented and have a perfect life already also both of you have perfect visual appearance “. Yoona terdiam tidak menjawab, menahan air matanya agar tidak jatuh dari mata indahnya. Siwon langsung menggenggam tangan Yoona lalu menjawab “I don’t think we should have one now, because I still want to have my wife for my own. So if we can have one, I think it will be 2-3 years again and one thing you all should now, I married her not woth the ambition to must have a child though”. Setelah menjawab, Siwon meminta izin untuk mengakhiri wawancara ini sedangkan Yoona hanya tersenyum, tepatnya senyum terpaksanya. Mungkin semua wartawan tersipu melihat senyum indah Yoona, akan tetapi mereka tidak tau itu hanya senyum terpaksanya. Hanya seseorang yang tau siapa lagi kalau bukan Siwon suaminya. Mereka langsung berjalan menuju mobil Limousine yang sudah menunggu mereka. Sampai dimobil, Yoona langsung memeluk erat Siwon, menenggelamkan wajah cantiknya di dada Siwon dan menangis tepat saat Siwon membalas pelukannya lebih erat. Yoona membuka pembicaraan dengan berkata “Oppa hiks, seharusnya kau katakan bukan kau tak mau tapi istriku tidak akan hiks bisa memberikan anak hiks untukmu hiks.. hiks..”. Dalam hatinya, Siwon merasa sangat sedih bahkan ingin menangis. Bagaimana tidak? Yoona selalu menganggap dirinya sendiri tidak berguna untuk Siwon dan selalu meminta maaf atas hal ini. Siwon berani bersumpah, tidak pernah sekalipun dia terpikir Yoona tidak berguna untukknya dan kecewa karena tidak bisa mendapatkan keturunan. Siwon kemudian menjawab Yoona “Sayang, jangan katakan hal seperti itu lagi, ku mohon. Aku tidak menikahimu untuk memiliki seorang anak atau apapun itu. Aku menikahimu karena aku mencintaimu, menyayangimu dan hanya satu tujuanku yaitu bisa melihatmu dan menjadikanmu wanita paling bahagia”. Yoona menghentikan tangisannya dan menjawab “Tapi Op..”. Ucapan Yoona terputus saat Siwon mengecup dan menghisap lembut bibirnya. Siwon kemudian melepaskannya dan tersenyum sambil berkata “Tidak ada tapi-tapian sayang, kau adalah yang paling sempurna untukku, tidak ada yang bisa menggantikan malaikat baikku di hati Choi Siwon tampan ini”. Yoona tertawa pelan dan mengecup pipi kanan Siwon. Ah, akhirnya walaupun masih belum ada yang berubah, Siwon dan Yoona tetap bahagia seperti biasa. Hari Keenam di Swiss, Siwon dan Yoona menghabiskan waktu dengan bersepeda di dekat taman. Kalian harus tau taman ini sudah dibeli oleh Siwon beberapa hari yang lalu untuk Yoona. Yoona terlihat tertawa senang saat Siwon membisikkan kata-kata kepadanya. Yoona juga terlihat sangat senang berada ditaman ini yang Siwon namakan “My Y”. Yoona tiba-tiba berkata “Oppa, bagaimana kalau kita pulang saja besok? Aku sudah merasa sangat baik maksudku ini sudah lebih dari cukup untuk me-refresh otak dan hatiku. Terima kasih Oppa, sungguh”. Siwon mengusap kedua pipi Yoona lalu mengecup bibirnya dan mencubit hidung Yoona sambil menjawab “Baiklah istriku, jika itu yang kau mau sayang. Tapi suaminya ini tetap akan meliburkan dirinya mungkin lebih dari 1 minggu”. Yoona membalas Siwon “Terserahmu sajalah Choi Siwon sayang”. Kemudian mereka tertawa bersama. Ketika jam 5 sudah datang, Siwon mengajak Yoona untuk pulang dan berkata mereka akan pergi ke suatu tempat malam ini. Setelah mandi, Yoona memakai dress Chanel selutut pink muda yang telah Siwon siapkan entah darimana serta memakai heels Louboutin yang berwarna senada dengan dress, juga tak lupa mini bag pink Pradanya dan berjalan menuju lift dan turun menuju lobby. Lalu dimana Choi Siwon tampan itu? Ya, dia sudah berdiri di depan mobil limousinenya dengan kemeja putih dan jas biru tua rancangan khusus serta celana dan sepatu hitam serta setangkai bunga matahari di tangan kanannya. Saat matanya bertemu dengan mata indah milik Yoona yang sudah menatapnya dari area lobby, Siwon merasa sangat sangat bahagia. Kemudian Yoona berjalan menuju ketempat dirinya berdiri dan ketika sampai tetap dihadapannya, dirinya langsung mengecup bibir Yoona dan memberikan bunga matahari itu kepada Yoona dan mengucapkan “Aku mencintaimu sayang”. Yoona tersenyum lalu mereka pun masuk ke mobil menuju ke suatu tempat yang telah Siwon siapkan”. Setelah 30 menit, mereka akhirnya sampai ditempat itu, yang tak lain adalah gedung mewah tempat orang-orang mengadakan acara sangat besar. Siwon memegang tangan Yoona dan membawanya masuk. Saat Yoona masuk dirinya langsung terharu melihat apa yang ada diruangan ini. Sebuah panggung yang sudah dihias dengan dominasi warna biru kuning dan ada sebuah grand piano putih disana. Sebuah meja dengan berbagai macam makanan dan ada beberapa botol wine mahal disana. Dan yang paling menarik perhatian Yoona adalah 4 layar LCD besar yang menampilkan moment-moment Siwon dengan dirinya. Tanpa sadar sekarang Yoona sudah duduk dikursi dan menonton apa yang keluar dilayar itu sekarang. Siwon keluar sebagai ending tayangan dilayar itu dan berkata “Hi sayang! Apa kau bahagia sekarang? Aku, Choi Siwon ingin berterimakasih kepadamu karena telah menikah denganku, menjadikanku pria paling beruntung dan membuat hidupku terasa sangat berarti. Yoong, kau tau kan kau adalah yang paling berharga untukku? Ku harap kau tidak akan meninggalkanku walaupun aku tau kau tidak akan mampu menjauh apalagi meninggalkan Choi Siwon sempurna ini,hahaha. Terima kasih sudah merawatku dengan sangat baik, mengurusku seperti seorang bayi. Aku sungguh sangat bahagia dan bangga bisa memilikimu sayang. Jangan pernah merasa sedih, ingatlah jika kau mempunyai masalah apapun itu, datanglah kepadaku, aku sangat mencintaimu sayang”. Yoona menangis, sangat terharu mendengar semua kata-kata suaminya dan menoleh saat merasakan sesuatu dipakaikan dilehernya. Ah, Siwon memakaikan kalung berlian yang harganya mungkin bisa membeli lebih dari 5 buah mobil Lamborghini sambil berkata “Terima kasih untuk semuanya, saranghae Yoong”. Siwon kemudian menghapus air mata Yoona dan mengecup keningnya lalu duduk dihadapan Yoona. Siwon bertanya “Apa kau suka dekorasinya Mrs. Designerku?”. Yoona tertawa pelan dan menjawab “Sangat menyukainya Oppa, terima kasih Oppa”. Lalu mereka berdua pun makan dengan suasana romantis. Makan malam yang sangat amat romantis bagi mereka berdua. Keromantisan ini berlanjut sampai dihotel, kalian pasti sudah dapat menebak apa yang mereka lakukan. Apalagi jika bukan bermain diranjang.

Pagi hari di bandara Internasional Swiss sudah ramai. Banyak yang akan bepergian dan juga banyak yang datang. Termasuk Siwon dan Yoona, hari ini mereka akan balik ke Seoul. Masuk ke dalam pesawat pribadi Siwon, Siwon dan Yoona duduk sambil becanda, tertawa tanpa beban dan menikmati waktu kebersamaan mereka. Setelah mungkin lebih dari setengah hari didalam pesawat akhirnya mereka pun sampai di Seoul dan langsung menuju rumah. Yoona yang kelelahan pun langsung tidur tanpa makan malam dan setelah mandi tentunya. Sedangkan Siwon sekarang sudah tertidur, tepatnya dari tadi.

Hari pertama kembali dari Swiss, Siwon dan Yoona hanya menghabiskan sepanjang satu hari ini bergelut dibawah selimut, kembali melakukan aktivitas mereka sebagai seorang suami dan istri. Mengerti kan?. Esok paginya, Yoona terbangun karena perutnya yang sangat mual. Entahlah, sebenarnya dia sudah merasakan mual ini sejak seminggu belakangan ini tapi baru hari ini dirinya sampai muntah. Siwon juga terbangun akibat suara muntah yang berasal dari kamar mandi. Melihat Yoona sedang muntah-muntah diwastafel, membuat Siwon sangat panik dan langsung berjalan cepat kearah Yoona lalu mengelus punggung Yoona pelan. Setelah Yoona tidak muntah lagi, Siwon langsung bertanya “Sayang, kau kenapa? Apakah kau sedang sakit? Hm?”. Yoona menjawab “Tidak Oppa, hanya saja seminggu belakangan ini aku sering mual,mungkin karena masuk angin”. Siwon langsung menggendong Yoona ke tempat tidur lalu mengaktifkan IPhonenya, menelepon dokter pribadi mereka untuk datang sekarang. Yoona sudah bilang tidak usah, tapi Siwon bersih keras memanggil dokter untuk datang. Setelah 20 menit, akhirnya dokter yang biasanya dipanggil Dr.Lee itu pun datang dan langsung memeriksa Yoona. Siwon langsung bertanya kepada dokter itu “Apakah Yoona baik-baik saja Sunny ah?. Dokter itu pun menjawab “Yoona? Dia tidak apa-apa Oppa, hanya kelelahan saja”. Siwon kembali bersuara “Lalu, kenapa dia muntah tadi?”. Satu hal yang membuat Yoona menangis adalah ketika sahabatnya, Sunny berkata “Mungkin ini akan menjadi berita bahagia dan heboh dan tidak dipercayai. Tapi Yoona sedang hamil”. Yoona refleks memegang perutnya dan berkata “Sunny ah, Oppa apakah ini bentar? Jangan berbohong kepadaku”. Siwon langsung memeluk Yoona erat “Ini benar sayang, Sunny sahabatmu tidak mungkin dia berbohong. Terima kasih sayang”. Sehabis mendengar kata-kata. Siwon, Yoona langsung melepaskan pelukan Siwon dan memeluk Sunny, mengucapkan terima kasih karena sudah mau datang. Setelah itu, Sunny izin untuk kembali ke rumah sakit karena ada pasien yang membutuhkannya. Setelah membawa Sunny keluar dari rumah mereka, Yoona kembali ke kamar diikuti Siwon disampingnya. Yoona duduk di samping ranjang sedangkan Siwon berjongkok didepannya memegang tangan Yoona lalu berkata “Apa kau bahagia sayang?”. Yoona mengangguk dan langsung memeluk Siwon erat “Terima kasih Oppa, kau selalu ingin dan berusaha membuatku bahagia, lebih bahagia dari dirimu”. Yoona lalu menelepon Tiffany dan Yuri serta Taeyeon, mengabarkan berita bahagia ini kepada sahabat-sahabatnya. Satu hal yang Yoona tau setelah menelepon sahabat – sahabatnya yaitu Michelle dituntut karena masalah kemarin dan itu adalah perintah Siwon. Yoona kemudian menyuruh Siwon untuk mencabut tuntutan itu, Siwon mau tidak mau terpaksa menyetujui.

Akhirnya setelah penantian panjang Yoona terwujud. Mereka terutama Yoona sangat amat bersyukur. Mungkin dari semua ini, Yoona juga Siwon dapat belajar jika kesetiaan dan juga pengertian mereka kepada satu sama lain lah yang membuat kebahagian ini terasa lebih berarti.

THE END

Tenanglah, ini bukan endingnya kok. Author bakal nambah satu chapter lagi sebagai OSnya tapi maaf mungkin bakal diprotect karena banyaknya silent readers, hehe. Tentang aja, good readers, kalian tinggal minta passwordnya dan sertakan ID comment kalian di chapter-chapter sebelumnya. 

Oh ya, thankyou so much buat kalian yang udh sabar nunggu FF dari author..

See you in next FF 🙂

Have a good day guys!

[Chapters] Our Journey, Our Story (Chapter 6)

Cast : Siwon, Yoona, Keluarga dan Sahabat Siwon &

Yoona

Role : – Siwon & Yoona = Main Cast

– Daddy Siwon = Choi Kiho

– Mommy Siwon = Park Eunsang (Choi Eunssng)

– Siwon’s Younger Sister = Choi Jiwon

– Daddy Yoona = Im Yongbin

– Mommy Yoona = Lee Jiyoung ( Im Jiyoung)

– Yoona’s older sister = Im Yoojin

– Yoona’s brother-in-law = Sebastian Christian

– Sahabat Siwon = Kyuhyun, Leeteuk, Yesung,

Kangin, Eunhyuk.

– Sahabat Yoona = Yuri, Seohyun, Tiffany,

Sooyoung, Taeyeon.

Ini ceritanya konfliknya ga begitu keliatan malah sepertinya aman-aman aja.. soalnya di cerita ini aku pengen memperlihatkan keromantisan Siwon&Yoona dan kebahagian mereka yang bakal tunangan dan kehidupan menikah mereka.

Title : Our Journey, Our Story.

Length: Chapter (6)

All the cast are belong to their own family and company. Not mine at all. I’m just using their name to make story. This is my first time writing fanfiction.

Hope you enjoy. Give your opinion in comment (Berikan pendapat kalian di komen)

Sebelumnya admin mau menyampaikan terima kasih buat para readers yang udh like maupun comment itu buat semangat author buat nulis hehe. Thankyou.

Oh ya ceritanya bisa Siwon point to view / Yoona point to view / both point of view.. tapi bisa juga Author Point to view.. nanti kalian boleh request kok di comment

Sesuai dengan permintaan beberapa readers yang mau author untuk mendeskripsikan role selain keluarga Siwon dan Yoona. Jadi author tulis ya.

Sahabat-sahabat Siwon

1. Kyuhyun

Seorang pengacara yang telah dikenal Internasional. Anak dari pengusaha perabot. Menjadi pengacara keluarga Choi. Kyuhyun menjadi sahabat Siwon ketika Siwon menjemput Yoona di boutique Yoona yang sedang bersama Kyuhyun dan Seohyun. Dan sangat kebetulan, Kyuhyun adalah sahabat Yoona juga dan tunangan Seohyun.

2. Leeteuk

Pemilik sebuah perusahaan yang bekerja di bidang produksi. Leeteuk sudah menikah 1 setengah tahun dengan Taeyeon. Leeteuk sendiri adalah sepupu jauh Yoona. Leeteuk adalah senior Siwon sewaktu berkuliah di Harvard. Keluarga Park juga sangat mengenal dekat keluarga Choi.

3. Yesung

Seorang penyanyi terkenal karena suaranya sangat merdu. Dia juga memiliki sekolah seni yang diurus oleh sepupu-sepupunya (Alicia, Beth, Cliara). Yesung sendiri sudah akan menikah 1 bulan lagi dengan Yuri.Yesung mengenal dan menjadi sahabat Siwon lewat advertisement yang menggunakan mereka berdua sebagai icon produk mereka.

4. Kangin

Memimpin perusahaan keluarganya di China dan juga mempunyai restaurant mewah di kawasan Gangnam. Kangin yang sibuk ternyata juga sudah memiliki istri yang bernama Tiffany. Kangin mengenal Siwon saat perjalanan bisnis Siwon ke China.

5. Eunhyuk

Pria yang satu ini pemilik bar terkenal di Korea dan Jepang. Jangan salah Eunhyuk juga sudah memiliki pacar yang bernama Sooyoung. Eunhyuk adalah sahabat Siwon sejak SMA.

Sahabat-sahabat Yoona

1. Seohyun

Wanita yang umurnya 1tahun lebih muda dari Yoona ini sudah berteman dengan Yoona sejak SD. Seohyun juga membantu Yoona di boutique Yoona. Seohyun memiliki sekolah ballet sendiri dan merupakan tunangan yaitu Kyuhyun.

2. Taeyeon

Wanita yang mempunyai suami yang bernama Leeteuk tengah mengandung 4 bulan. Taeyeon sendiri tidak bekerja, kadang dia hanya melukis dan mengirim lukisannya ke gallery / studio ternama. Taeyeon adalah senior Yoona dan Seohyun sewaktu SMP tapi mengenal baik Yoona lewat Leeteuk.

3. Yuri

Yuri memiliki sekolah olahraga. Yuri mengenal Yoona sejak SMA dan berkuliah bersama bidang fashion. Yuri sendiri sudah menganggap Yoona adiknya karena mereka adalah anak tunggal. Jangan lupa, Yuri sebentar lagi akan menjadi istri dari Yesung.

4. Tiffany

Istri dari Kangin ini sudah memiliki 1 orang anak yang bernama Nicole. Tiffany juga mengenal Yoona saat mereka memasuki kelas model khusus.

5. Sooyoung

Sooyoung adalah sepupu Jiwon dan Siwon. Sooyoung juga sudah mengenal lama Yoona karena keluarga Sooyoung adalah teman dekat keluarga Yoona. Oh, Sooyoung sudah memiliki pacar yaitu Eunhyuk.

Happy reading lovely readers

Before (Chapter 5)

….kemudian mencium semua yang ada diwajah Yoona dari mata hingga kembali ke bibir itu. Akhirnya, sepanjang malam itu mereka menghabiskan waktu bersama dengan menonton film romance dan kadang Siwon menggoda Yoona. Ah, romantis sekali.

Chapter 6

Author POV

Siwon memegang kedua pipi Yoona agar ciuman manis mereka tidak terlepas. Mereka hanya melepas sesaat untuk menghirup udara beberapa detik lalu kembali berciuman lagi. Mungkin siapapun yang melihat ini berpikir apakah mereka sedang menonton sebuah serial drama Korea? atau apa? Satu tangan Siwon sekarang mulai beralih pada punggung Yoona, mengusap punggung itu dengan lembut sedangkan Yoona sudah menaruh tangannya di leher Siwon. Mereka sangat menikmati ciuman manis dari pasangan masing-masing. Akhirnya setelah puas berciuman, mereka pun melepaskan ciuman itu dan seulas senyuman pun muncul di wajah Siwon dan Yoona. Saling menatap satu sama lain, berbicara lewat tatapan mata mereka, sekali lagi hanya mereka berdua. Kemudian Siwon memeluk Yoona erat sambil berkata “Jangan pernah tinggalkan aku sayang. Karena kau tau? aku terlalu tergantung pada Yoonaku, tanpa dirinya aku bisa mati. Jika Yoonaku meninggalkanku, hati dan jiwaku juga akan pergi. Aku mencintaimu sayang, mencintaimu lebih dari apa yang kau tau Yoong dan akan terus mencintaimu sayang”. Yoona tersenyum dalam pelukkan Siwon dan menjawab “Sama halnya dengan aku Oppa. Jika Siwonku pergi, jiwa dan ragaku juga akan terbang dan pergi mengikuti Siwonku. Aku juga mencintai Oppa, lebih dari apa yang Oppa tau”. Siwon mendorong pelan Yoona dari pelukkannya lalu langsung mengecup pipi kiri dan kanan Yoona, meninggalkan semburat merah di kedua pipi mulus Yoona. Yoona berseru sambil menepuk pipi Siwon berkali-kali “Ah, jika begini aku sangat tidak sabar untuk menghabiskan waktuku lebih dari seminggu dengan Tuan tampanku ini”. Siwon hanya tersenyum, dalam hati dia mendoakan apa yang telah direncakannya akan berhasil. Yoona kemudian meletakkan kepalanya di dada Siwon, memejamkan matanya. Siwon pun langsung merangkul badan Yoona. Hari ini, malam ini mereka akan tidur dengan posisi seperti ini.

Siwon POV

Ku lihat gadis cantikku sudah tertidur. Aku langsung mengeluarkan IPhoneku dan mengirim pesan ke Sooyoung dan Seohyun. Isi pesannya berbeda, tapi mempunyai arti dan tujuan yang sama. Untuk sepupuku, Sooyoung “Soo, kau jadi kan? Kau bisa mengajak si Eunhyuk itu, bilang saja tenang aku yang membayar semuanya! Kabari aku secepat mungkin. Selamat malam” dan untuk Seohyun “Seo, bagaimana dengan apa yang kita bicarakan beberapa hari yang lalu? Ajaklah Kyuhyun, aku yang akan membayar semuanya. Selamat malam, kabari aku secepatnya ya Seo”. Tak sampai 10 menit, IPhoneku sudah berdering menandakan ada pesan yang masuk. Dari Sooyoung, Seohyun, Jiwon dan Ommaku. Aku membuka pesan Sooyoung dulu, dia membalas “Jadi Oppa, aku akan menjadi pahlawan lagi berarti, ingat imbalannya Hermes limited warna jingga yang seperti Yoona pakai waktu itu. Haha, bye Oppa”. Lalu dari Seohyun “Iya Siwon Oppa. Kyu Oppa juga setuju kok. Kami akan ikut dan membantumu Oppa. Selamat malam hehe”. Aku tersenyum, mereka ternyata menyetujui rencanaku rupanya. Dan sekarang aku membuka pesan dari Jiwon, adikku “Oppa, aku jadi ikut ke Maldives. Bye, goodnight Oppaku yang jelek”. Huh! Selalu mengatakan aku jelek, aku langsung membalas “Terima kasih adikku yang LEBIH jelek”. Terakhir aku membuka pesan dari Ommaku. Isi pesannya “Omma, Appa dan orang tua Yoona setuju kalau kami akan pergi sehari sebelum kau melaksanakan rencanmu. Kau akan berjalan-jalan di hari pertama dan kedua dulu kan?”. Aku tersenyum dan membalas pesan Ommaku “Terima kasih telah membantuku Ommaku yang baik hati. Iya, aku akan mengajak Yoona ke beberapa tempat dulu Omma, tidurlah Omma, selamat malam. Aku menyayangimu”. Aku pun menekan power off dan IPhoneku langsung mati. Aku kembali melihat ke wajah cantik didadaku ini. Sungguh kenapa dia bisa begitu cantik? Mohon beritahu aku jika ada kata yang bisa dipakai selain cantik untuk mendeskripsikan bagaimana sangat sangat cantiknya wanitaku.aku mengecup dahinya singkat dan menutup mataku. Hmm.. malam yang indah..

Author POV

Siang hari telah menyambut. Didalam apartment Yoona, terlihat Yoona sedang mengelus pipi Siwon sebelum mengangkat tangan kekar Siwon dan tubuhnya. Setelah itu, Yoona pergi ke kamarnya dan membersihkan dirinya di kamar mandi. Setelah 45 menit, Yoona keluar dengan kemeja biru laut merek balenciaga, midi skirt Chanel lalu memoles sedikit make-up, tepatnya lipstick peach ke bibirnya. Yoona juga tidak lupa untuk membawa serta Hermes Piccolo birunya. Yoona keluar dari kamarnya dan langsung menuju sofa dimana Siwon masih tertidur disana. Yoona membangunkan Siwon dengan berkata “Oppa bangun, Oppa!”. Tapi Siwon masih belum bergeming. Yoona akhirnya melanjutkan “Oppa, Siwon Oppa! Cepat bangun, kita akan membeli pakaian untuk dipakai ke pesta pernikahan Yuri besok. Ayolah Oppaku yang tampan”. Entah bagaimana, setelah mengucapkan kalimat itu, Siwon langsung terbangun. Siwon menoleh ke arah Yoona, melihat wanitanya dari atas sampai bawah. Yoona langsung berkata “Aku sudah siap, tinggal menunggu Oppa. Ini juga sudah siang, perutku sudah menjerit meminta makan, makan segera mandi, aku sudah menyiapkan pakaian Oppa di tempat tidurku”. Siwon hanya tersenyum dan langusng mencium bibir Yoona lumayan lama dan berkata “Iya sayang, hanya perlu menungguku 20 menit” lalu mengacak rambut Yoona. Yoona hanya bisa menggeleng kepala melihat tingkah kekasihnya.

Bentar saja, tepat 20 menit kemudian Siwon keluar dengan kemeja warna biru senada dengan Yoona dan jeans casual serta sepatu Louboutin berwarna hitam. Sungguh Siwon terlihat sangat keren dan tentu saja tampan. Siwon langsung berjalan ke arah Yoona di sofa tempat ia tidur semalaman dengan Yoona. Siwon tersenyum melihat yang Yoona sedang memainkan IPhonenya, tepatnya chatting dengan Yuri. Siwon kemudian melingkarkan kedua tangannya ke leher Yoona lalu berkata “Tuan Putri sudah siap? Pangeran sudah siap untuk membawamu kemana saja”. Yoona terlihat terkejut dengan perlakuan tiba-tiba Siwon karena dia sedang asyik chatting dengan Yuri. Yoona lalu menoleh ke arah Siwon dan menjawab “Ah Oppa mengejutkanku. Hampir saja, mungkin aku bisa mati! Ya sudah sekarang kita ke boutique biasa, ada banyak new arrival dan limited hari ini”. Siwon mengangguk lalu memegang tangan Yoona dan membawanya keluar dari apartment itu dan masuk ke mobil Audi miliknya. Membukakan pintu untuk Yoona sebelum dirinya masuk ke tempat kemudi. Seperti biasa, suasana mobil Siwon terisi dengan candaan mereka berdua, kadang bermesraan ketika sampai lampu merah, juga membicarakan soal pekerjaan dan rencana pakaian model seperti apa yang akan mereka beli nanti.

30 menit kemudian..

Mereka telah sampai di boutique mewah ini. Mungkin kalian bingung, kenapa harus ke boutique ini? Kan Yoona mempunyai boutique yang bahkan lebih terkenal karena sudah memasuki luar negeri. Itu karena Yoona tidak begitu suka memakai hasil rancangannya entah kenapa. Kalau Siwon, Siwon hanya mengikuti Yoona jika sudah berurusan dengan pakaian menghadiri acara pernikahan. Apalagi ini pernikahan sahabat dekat mereka. Siwon dan Yoona masuk dan langsung disambut sangat baik oleh penjaga toko. Mereka bahkan sudah hafal dengan sangat muka Yoona dan Siwon karena pasangan ini selalu berbelanja banyak dan membuat mereka mengeluarkan reaksi “Wah, daebak!!”. Yoona berkeliling di jajaran gaun-gaun mewah dan matanya tertuju pada sebuah gaun pink muda shoulder off bermerek Alberto Ferrentti. Dia langsung menyuruh penjaga toko mengambil untukknya lalu Yoona berjalan ke arah Siwon lalu merangkul lengannya, dan berkata “Apakah Oppa sudah dapat? Aku sudah!”. Siwon menjawab “Belum sayang, ku rasa kali ini kau harus memilihkannya untukku lagi sayang, kau terlalu baik dalam hal ini sayang, bagaimana?”. Yoona mengangguk cepat dan hanya beberapa menit kemudian, Yoona sudah dapat menentukkan pilihannya. Sebuah kemeja putih Gucci dan jas biru dongker serta celana hitam yang mewah. Siwon tersenyum dan langsung mengecup bibir Yoona singkat. Hal ini membuat para penjaga merasa sangat iri melihat pasangan ini. Setelah mencoba gaun dan jas serta kemeja, Siwon dan Yoona pun akhirnya keluar dari boutique mewah itu dan mereka akan pergi ke kediaman Choi sekarang karena tadi Omma Siwon tiba-tiba menelepon dan mengajak mereka untuk makan siang bersama.

Keesokan harinya, Yoona terlihat sangat sibuk merias dirinya dan juga Siwon. 30 menit lagi acara pernikahan Yesung dan Yuri akan segera dimulai. Sehabis merias diri, Siwon dan Yoona langsung masuk ke mobil Ferrari Siwon dan melaju dengan kecepatan lebih dari biasanya. Untung jalanan hari ini tidak terlalu maverick, sehingga hanya butuh 20 menit untuk mereka sampai di tempat acara penikahan itu berlangsung. Yoona dan Siwon duduk di bangku 3 dari depan bersama Jiwon, Seohyun, Kyuhyun, Sooyoung juga Eunhyuk. Acara telah mulai, terlihat Yuri masuk dari pintu ballroom tersebut dengan Appanya. Yuri terlihay gugup, tapi Yoona tau pasti Yuri sangat senang sekali bisa menikah dengan Yesungnya. Ah andaikan saja… Siwon.. kau peka terhadap persaaanku. Siwon yang disebelah Yoona menoleh ke arah Yoona dan berkata dalam hati “Yoong, aku akan membuat yang lebih dari ini, lebih indah dari ini sehingga bukan kau yang menginginkan seperti Yuri atau orang lain, tapi mereka yang iri melihat kau bahagia sekali dan aku akan membuatku merasa seperti wanita paling beruntung didunia Yoong, hanya tunggu waktunya sayangku”. Sekarang yang Siwon dan Yoona serta semua tau yang datang adalah adegan ciuman mesra Yesung dan Yuri. Siwon kemudian berbisik kepada Yoona “Yoong, kita bahkan pernah berciuman yang lebih hebat daripada pasangan pengantin itu kan.. apa kau ingat sayang? Keke”. Yoona memukul tangan Siwon beberapa kali karena malu. Setelah acara selesai, Yoona dan Siwon menghampiri Yesung dan Yuri. Yoona berkata “Selamat Yesung Oppa dan Yuri unnie. Semoga kalian berbahagia selalu. Oh ya, Yesung Oppa jaga unnieku yang satu ini baik-baik karena jika dia tersakiti aku yang akan membalasmu hahaha”. Yesung spontan membalas “Aku akan berusaha untuk itu tidak pernah terjadi Yoong hehe”. Yuri kemudian memeluk Yoona erat sedangkan Yesung memeluk Siwon erat. Yuri tiba-tiba berkata “Lalu kapan kalian akan menyusul kami Siwon Oppa, Yoong?”

TBC..

Penasaran dgn kelanjutannya?

Tinggalkan jejak. Next chapter resmi akan di protect hehe 🙂

Sampai jumpa dipostingan berikutnya.

Sorry kalau typo masih bertebaran

[One Shoot] My Pregnant Moment

Cast: Siwon, Yoona, little Choi yang bernama Charles.
Genre: romantic, happy family.

Cerita ini Yoona POV ya sesuai judulnya..

 

Happy reading guys!

 

 

Yoona POV

 

 

Sore hari sudah tiba.. hmm.. aku hanya dirumah sebesar istana ini sendiri, hanya bersama semua pelayan, koki, dll. Ah sungguh amat bosan. Ini semua gara-gara Choi Siwon. Dia melarangku untuk keluar tanpa dirinya sejak aku hamil 4 bulan, tepatnya 3 hari lalu. Aku sudah menikah dengan Siwon Oppa sejak 3 tahun yang lalu. Aku lulus kuliah 3 tahun yg lalu dan menjadi salah satu murid yang mendapat nilai tertinggi di bidang design. Aku pun membuka boutique bersama Yuri sahabatku, saat itu segalanya appaku yg urus. Appaku pemilik Im enterprise. Tau kan? Tidak perlu ku ceritakan lagi. Dan juga dari SMP 2 aku sudah berpacaran dgn Siwon yang saat itu SMA 2.

Dia menikahiku dan selama 2 tahun lebih kami tidak mempunyai anak, karena aku tidak mau. Aku mau meniti karirku dulu. 4 bulan lebih yg lalu, Siwon merenggek terus bercerita jika sahabat-sahabatnya sudah memiliki anak bahkan ada yg sudah memiliki 5 anak. Ya ampun aku tak bisa membayangkan itu. Jadi ya begitulah awal gimana aku bisa jadi hamil sekarang. Kini aku sedang duduk di meja makan seorang diri, memakan semua makanan yg ada dimeja ini. Sejujurnya aku sedang kesal dengan Choi Siwon. Apa apaan, aku tidak boleh ke boutique atau menjadi model untuk majalah. Bahkan dia menyuruh bodyguard untuk menjaga rumah kami. Huh, over protektif dan terlalu berlebihan, itulah dia. Dia juga menyuruhku untuk tidak beraktivitas apapun, hanya mengambil air putih dari dapur juga tidak boleh, dia bilang aku hanya perlu menyuruh pelayan yg sudah sangat banyak dirumah ini. Jangan tanyakan berapa jumlahnya padaku, aku hanya tau koki utama kami, chef Hwang. Pelayan pribadiku, Cloe dan pengurus wardrobeku Jimin. Yang lain aku tidak bisa menghafal namanya. Hmm.. aku sedang makan buah golden kiwi kesukaanku entah sejak kapan. Beruntung aku tidak mual pada sore hari, hanya pagi hari dan kadang dimalam hari juga. Makanya, setiap pagi hingga jam 2 siang, Siwon akan dirumah bersamaku dan baru pergi bekerja setelah jam 2 siang. Ya dia bisa melakukan itu karena dia pemilik perusahaan itu, Hyundai Department Store, dll. Sudahlah lupakan saja itu.

 

Sudah jam 17.58. Mungkin beberapa menit lg si Choi itu akan pulang. Biarkan saja. Aku mengelus perutku lembut sambil mengambil IPhoneku, ah telepon dari Minho, adik Choi Siwon.

Dia mulai berbicara “Hi, Noonaku sayang. Sedang apa?”

 

Aku mengendus lalu menjawab “Tidak baik dan tidak terlalu buruk, kenapa? Apa ada sesuatu?”.

 

Aku mendengar bocah ini tertawa disana lalu menjawab “Tidak apa-apa, hanya merindukan suara Nyonya Choi yg tiga hari sudah tidak mampir ke Hyundai, haha”.

 

Aku mencoba sabar jgn sampai aku teriak sekarang. Aku menjawab “jadi kenapa? Jika Choi Siwon, si tuan protektif tau kau a..” ucapanku terputus saat seseorang mengambil IPhone dari tanganku dan mencium kepalaku singkat. Ah, dia lagi Choi Siwon.

 

Aku masih bisa mendengar Minho berteriak “Apa katamu Nyonya sayang? Tidak jelas”. Minho, ketauilah kau dalam masalah sekarang.

 

Siwon membuka loudspeaker dan menjawab “apa katamu? Nyonya sayang? Berani beraninya kau memanggil istriku begitu Minho. Awas kau besok. Lihat apa yg akan terjadi”.

 

Aku tertawa, Minho ah maafkan aku kali ini aku tidak bisa membantumu.

 

Siwon langsung menutup IPhoneku. Lalu dia menangkup kedua sisi pipiku dan berkata “Hi sayang, apa kau baik baik saja, tidak mual kan?” lalu mencubit pelan hidungku.

 

Satu lagi, Choi Siwonku sangat romantis. Aku menggeleng. Lalu dapat kurasakan dia jongkong dan menaruh kepalanya didepan perutku yang masih rata, aku tidak tau mengapa tapi dibulan keempat ini perutku bahkan masih seperti biasa hanya seperti bertambah gemuk sedikit. Dia mencium perutku lalu berdiri.

 

Dia menepuk tangannya 3 kali, aku melihat bodyguard-bodyguard datang ke arah kami membawa semua barang branded yg aku suka.

 

Aku menoleh ke suamiku, dia tersenyum melihatku dan berbisik “itu semua untukku sayangku, hari ini kita makan malam diluar” lalu menyuruh semua bodyguard itu menaruh barang-barang itu di kamar khusus wardrobeku.

 

Hah….Siwon memang selalu bisa mengejutkanku. Dia menggendongku lalu berjalan menaiki tangga, ke kamar kami. Sampai didalam, dia mendudukkanku disofa nyaman dekat walk in closetku.

 

Lalu berkata “sayang..”

 

Aku membalas “kenapa Oppa?”

 

Dia menjawab “apa kau suka yang tadi? Semoga iya”. Ah iya, itu membuatku kembali teringat soal barang barang branded itu. Aku langsung berdiri dan berlari cepat ke pintu kamar kami, baru saja aku akan keluar, Siwon sudah dibelakangku merangkulku berkata “hey, jangan lari-lari, itu berbahaya sayang”. Huh selalu saja begini.

 

Akhrinya aku menuruti perintanya dan berjalan pelan menuju ke ruangan favoritku, wardrobeku, surga wanita mungkin. Yuri yg pernah melihat koleksiku mengatakan aku sudah gila, dia sampai bengong haha. Aku masuk diikuti Siwon. Mataku tertuju pada Hermes Birkin Ungu gelap yg tadi pagi kulihat di IPhoneku, aku berniat akan memesan stylishku untuk membeli itu. Oh God! Choi aku sangat berterima kasih. Aku memeluk Siwon yg ada disampingku dan mencium bibirnya. Aku juga sangat senang karena disana juga ada banyak tas dan dress brand Chanel collection Summer terbaru, semua warna ada disana. Mungkin akan ada yang double, tapi ya sudahlah. Ada juga kira-kira 30 pasang Givenchy dan kurang lebih 20 pasang Chanel flatshoes dan platfrom, ah yang satu itu, Siwon sengaja pasti. Dia sudah menyita semua heelsku. Pada saat itu ketika aku hamil 3 bulan, aku dan Siwon pergi ke acara perusahaan. Pulangnya dia langsung bilang aku tidak boleh lagi memakai heels dan menyita semuanya, salah bukan menyita tapi dia buang semuanya. Aku tau dia sangat kaya, bahkan uangya tidak bisa dihitung lagi. Tapi haruskah heelsku dibuang? Aku menangis 2 hari dan sama sekali tidak mau berbicara dengan Siwon. Akhirnya aku baru bicara setelah dia berjanji akan membeli semuanya lagi setelah aku melahirkan. Ku pegang dan ku ingat janji itu bahkan sampai detik ini.

 

Siwon memelukku dari belakang “Kamu suka kan sayang?”.

 

Aku menjawab “Sudah pasti suka. Oppa kau tau darimana aku mau semua ini?”.

 

Dia menjawab “Dari Yuri”. Oh Yuri… terima kasih haha. Aku lalu langsung memilih baju yang akan kupakai nanti. Aku memilih kemeja chiffon yang sedikit terbuka dan rok yang tidak terlalu pendek, juga tas Hermes hotredku dan hah, terpaksa aku memilih platform merah Chanel.

 

Aha! Aku langsung berjalan menuju kearah Siwon dan berkata dengan manis “Oppa sayang…”.

 

Dia menjawab “ada apa sayang?”

 

Dengan cepat aku membalas “Apakah aku boleh memakai heelsku kali ini saja? Tidak perlu khawatir, aku punya 1 diujung sana”.

 

Siwon langsung menjawab “Tidak boleh sayang” dan menyuruh Jimin mengambil heels satu-satunya peninggalanku. Entah sejak kapan Jimin ada disini. Aku melempar pakaian, rok dan tas yg telah kupilih tadi. Aku langsung berlari cepat keluar dan masuk ke kamar lalu mengunci pintu dan entah kenapa aku juga menangis padahal hanya karena ini. Aku sangat kesal. Tanpa menghiraukan Siwon yang mengedor pintu dari luar dan memanggilku. Cukuplah aku capek dengan segala batasan yang tidak boleh aku lakukan sejak hamil. Entah bagaimana, pintu kamar bisa terbuka. Pasti dengan kunci serap! Awas kau Choi Siwon tampan. Dia berjalan dan duduk dipinggir tempat tidur. Mengelus rambutku lembut, stop it aku akan terlena jika begini.

 

Lalu berkata “Sayang, jangan mendiamkanku lagi ya? Aku melakukan itu karena tidak mau kalian terluka sayang.. mengerti kan?”.

 

Aku menghela nafas dan memeluk Siwon menangis di dadanya. Mungkin ini juga karena bawaan kehamilanku.

 

Aku tiba tiba ingin ke New York entah kenapa, apa karena fashion lagi? Aku punya ide, ini kesempatan. “Ok, tapi ada syaratnya”.

 

Siwon dengan cepat menjawab “Apa sayang? Apapun itu aku akan lakukan”.

 

Aku mengeluarkan smirk face dan menjawab “Benarkah? Ya sudah, aku mau ke New York dan California paling lambat lusa dan tinggal disana 1 bulan titik”.

 

Tanpa mengizinkan Siwon berbicara aku melanjutkan “Kalau Oppa sibuk tidak apa-apa, aku akan mengajak Yuri dan juga Sooyoung. Sepupumu itu dan Yuri bisa menjagaku juga..”.

 

Siwon terdiam dan terlihat berpikir, mungkin berpikir kata-kata apa yang akan digunakan untuk membalasku.

 

Kalian tau? Aku tak menduga dia menjawab “Baiklah Nyonya. Kita akan pergi lusa denganku bukan dengan Yuri dan si Sooyoung rakus itu” Wah, kejaiban terjadi.

 

Dia melanjutkan “Kita akan pergi dengan pesawat pribadi dan menginap di hotel first class! Tak ada bantahan untuk ini”. Hais jika dengan pesawat pribadi aku tidak bisa menikmati karena Choi Siwon akan menyuruhku tidur dan lain lain dan semua bodyguardnya akan berjaga-jaga, tepatnya mengawasiku. Tapi baiklah daripada tidak pergi.

 

 

2 hari kemudian…

 

Kini kita sudah dipesawat pribadi suamiku. Ini masih jam 3.50 dini hari. Tebak apa pakaianku saat ini.. ah sungguh aku seperti dimakan oleh pakaianku. Awalnya aku hanya memakai kemeja panjang Chanel dan midi skirt burberry. Kemudian sweater Juicy Couture, coat Burberry merah dan syal LV juga boots tanpa heels Chanel. Tapi Siwon menambah coat Chanel dan jaket tebal Nike dibadanku. Sampai-sampai tasku dipegang oleh Cloe yang memang ikut dipesawat ini, disuruh Siwon.

 

Aku terbangun dan melihat jam Rolexku. Ah jam 6.17 pagi. Oh tidak, aku tiba-tiba merasakan sungguh mual. Aku menepuk pundak Siwon yang sedang tidur. Dia terbangun dan bingung melihatku. Terlambat, aku sudah muntah ditangan Siwon dan celananya juga kena. Ya ampun. Siwon menepuk punggungku ringan dan menyuruh semua bodyguard dan Cloe pergi dari kami. Saat sudah tidak begitu mual, aku merasa bersalah dan memeluk Siwon dan lagi-lagi menangis.

 

Aku berkata “Oppa hiks maafkan aku hiks, pakaianmu kotor semua hiks hiks hiks..”.

 

Siwon mencium bibirku cukup lama lalu berkata “Tidak apa-apa sayangku. Jangan menangis lagi sayang. Kau tidak bersalah sayang” dan memelukku.

 

 

1 bulan kemudian

 

Kami baru saja sampai di Seoul dan sekarang sudah berada dikamar kami. Aku sakit selama seminggu ini. Tak apalah. Kalian tau apa? Aku senang bisa berduaan dengan Siwon di Amerika, melewati 1 bulan kehamilanku disana. Aku juga membeli banyak tas, sepatu tentunya bukan heels, pakaian seperti Hermes, Chanel, Givenchy, Valentino, Saint Laurent dan lain-lain. Menambah koleksi lagi. Yeay! Sekarang usia kandunganku sudah 5 bulan lebih beberapa hari. Siwon semakin protektif. Ya sudahlah tidak akan ada yang bisa mengubah itu. Aku sudah mengantuk, biarkan aku tidur.

 

 

4 bulan kemudian..

 

Perutku sudah membuncit tapi tidak besar seperti kebanyakan orang. Aku juga tidak tau kenapa. Dokter bilang ini tidak apa-apa, bayiku sangat sehat. Aku sudah berdiam diri tidak melakukan apapun selama hampir 6 bulan. Hari ini aku tiba-tiba ingin memasak. Aku duduk ditempat tidur, dengan pelan beranjak keluar kamar. Berjalan hati-hati menuruni tangga dan menuju dapur. Aku akan memasak Hamburger dan membuat expresso minuman wajib suamiku dipagi hari. Koki kami entah dimana, biasanya dia sudah mulai memasak. Baiklah ini sungguh keberuntunganku. Saat aku memotong tomat, pisau yang kupegang entah kenapa bisa mengenai jari telunjukku. Aku meringis pelan. Aku memang jarang berada didapur. Saat aku tengah berusaha mengatasi kesakitanku aku mendengar suara laki-laki yang sangat kukenal. Choi Siwon. Celaka.

 

Dia mendekat dan berkata “Sayang! Apa yang kau lakukan disini? Sudah kubilang jangan melakukan apapun.”

 

Aku segera menyembunyikan tanganku. Ah bodoh, Siwon melihatnya. Dia menarik tanganku dan meneriaki pelayan kami “Siapapun itu cepat ambil kotak P3K sekarang!”

 

Aku bersuara “Oppa, ini tidak apa-apa hanya luka biasa”.

 

Dia melihatku dan menjawab “Yoong dengarlah apa yg kubilang.. jangan bermain disini lagi, berbahaya sayang!”.

 

Aku menunduk dan berkata pelan “maaf Oppa..”. Tiba-tiba aku merasa perutku seperti diremas, OH TIDAK! “Aku akan melahirkan Oppa” kataku. Dia langsung terlihat panik dan menggendongku ke mobil.

 

 

Aku tak tau tapi saat aku membuka mata, aku melihat Siwon tersenyum sambil mengendong seorang bayi lucu. Oh? Apakah…. anakku? Aku melihat perutku, sudah rata. Tidak salah lagi. Siwon menyerahkan bayi itu kepadaku. Dia berkata “ini anak kita sayang, Charles. Liatlah matanya sama seperti punyamu dan tampan sepertiku kan?”. Aku tertawa “Iya Oppa..”

 

 

 

6 tahun kemudian

 

Aku mendengar Charles ketawa riang saat bangun dipagi hari. Aku berjalan ke balkon. Dibawah sana dua laki-laki Choiku sedang bermain bola. Aku tersenyum melihatnya. Charles menoleh ke atas dan melihatku.

 

Dia berseru sambil melambaikan tangannya “Morning mommy, my queen. Turunlah kebawa mom. Charles ingin mencium mom”.

 

Aku tertawa melihat Siwon yang terlihat seperti mengatai Charlesku mungkin dia bilang “Awas kau, Mom milikku”.

 

Sampai dibawah Charles memelukku dan berbisik “Mom, jangan bilang ke dad ya aku lebih mencintai Mommy” lalu mencium pipiku berkali – kali.

 

Choi Siwon datang dan memeluk kami berdua dan berkata “Dad juga lebih mencintai Mommy cantik ini daripada mu Charles”. Kami bertiga tertawa bersama. Semoga kami dapat berbahagia selama lamanya.

 

 

The end.

 

Sorry ya kalau terlalu pendek. Semoga suka ya thanks buat supportnya readers  .

Ini hanya sekedar pemanasan sebelum FF yang bakal author post hari ini. Kemungkinan kalau FF itu diprotect, author bakal kasih passwordnya ke orang orang yang udh comment disemua chapters + OS ini hehe

[One Shoot] Day with Her

Title : Day with You

Cast : Siwon and Yoona

Supporting cast : SuperGeneration members

Length : One Shoot

Hi readers. Author hari ini cuma post ini ya.. Cerita ini cerita tentang super show gitu dan cerita ini juga ga ikutin kejadian realnya. Semoga suka, sorry kalau typo masih bertebaran.

Happy reading guys!

Siwon POV

Super Show 6 Encore Day 2 backstage (before concert)

Ah, hari ini Super Junior akan melakukan Super Show 6 di Seoul. Kami sudah tidak sabar untuk bertemu para ELF yang sudah menunggu kami diluar sana. Aku sendiri sangat salut dengan ELF kami, mereka berusaha mendatangi setiap event kami dan tanpa bosan terus mensupport kami. Kini giliran aku untuk dirias setelah Donghae. Aku duduk diam dan membiarkan hairstylist merapikan, merubah rambutku sebaik mungkin sesuai dengan keahliannya. Aku pun membuka IPhone 6+ ku dan tanpa berpikir dua kali aku mengirim pesan kepada ‘dirinya’. ‘Dirinya’ adalah Im Yoona. Mungkin kalian bertanya “Apa? Kau becanda? Mana mungkin!”. Hah! Siapa bilang tidak mungkin? Dia adalah pacarku, wanitaku, hatiku dan milikku. Jadi jangan coba-coba untuk mengambil dirinya dariku jika kau tidak ingin ku beri pelajaran. Aku, Choi Siwon dan Im Yoona sudah berpacaran sejak 2009. Cukup lama bukan? Hmm.. Kita tidak beda jauh dengan pasangan-pasangan lain. Kadang kami juga akan beradu mulut atau berdebat karena masalah kecil, tapi kebanyakan itu gara-gara diriku yang suka cemburu ketika melihat Yoona berdekatan dengan pria lain. Ya aku tau itu pekerjaan, tapi walaupun begitu kadang diriku suka merasa cemburu berlebihan dan hal ini mengakibatkan kami berdebat. Tapi aku sangat sangat bersyukur, Yoonaku sangan perhatian dan sabar sehingga dia bisa menghadapi kelakuan anak-kecilku. Sampai suatu kali saat Omma becanda kepadaku dan Jiwon, Omma melempar candaan kepadaku “Siwon ah, Omma rasa Yoona terlalu baik untuk anak Omma yang suka berlebihan ketika melihat Yoona bersama pria lain ataupun member Super Junior lain, padahal mereka hanya berteman” Jiwon langsung tertawa dan berkata kepadaku “Aku heran kenapa Yoona unnie mau kepadamu Oppa, apa kau memasukkan racun agar dia menerimamu?”. Ah sungguh! Sudahlah, lupakan saja. Aku tersadar dari lamunanku ketika IPhoneku berdering dan terlihat sebuah pesan masuk dari ‘Yoong♡’. Ah dia menjawab pesanku. Tadi aku mengirim pesan yang bertulisakan “Hi baby, kau sudah dimana?”. Dia menjawab “Aku sudah hampir sampai, tapi terjebak macet Oppa. Mungkin 15 menit lagi aku sampai Oppa”. Aku tersenyum, ya dia akan datang hari ini. Aku berencana untuk melakukan sesuatu, tunggu saja jam mainnya teman! Aku langsung membalas pesannya “Ok sayang, Oppa tunggu ya *kiss*”. Dia kemudian membalas lagi “Ok sampai jumpa Oppa *kiss*”. Saat aku akan membalas, Leeteuk hyung memanggilku untuk melakukan briefing sebelum naik ke pentas. Concert kami akan mulai 7 menit lagi. Donghae yang berdiri di sebelahku tiba-tiba berkata “Sudah cukup belum? waktu untuk berkirim pesan dengan Yoonaku?”. Aku menatap sinis Donghae “Belum tentunya dan jangan memangil Yoona dengan Yoonaku Hae, dia milikku”. Donghae tertawa lalu menjawab “Aku tau, tapi apa kau lupa aku pernah dekat dengannya sebelum dia berpacaran dengan dirimu? Hahaha”. Aku hanya diam, malas menjawab perkataan Donghae. Kemudian aku kembali mendengar penjelasan manager kami dan Leeteuk hyung tentang apa yang harus kami lakukan dan jalankan selama concert berlangsung. Briefing ditutup dengan kata “Fighting” oleh para members. Lalu para member bubar untuk melakukan last-check-before-concert. Donghae, Kyuhyun dan Eunhyuk seperti biasanya, selfie. Leeteuk hyung sedang membaca rundown concert kami. Yesung hyung dan Ryewook menyanyikan bait mereka dalam lagu-lagu kami. Kangin hyung sedang merapikan riasannya. Heechul hyung yang sedang duduk merapikan model rambutnya. Tidak lupa juga Zhoumi dan Henry, mereka sedang berlatih lagu – lagu yang akan kami nyanyikan bersama mereka. Sedangkan aku? Apa lagi kalau bukan kembali mengirim pesan kepada Yoonaku menanyakan dimana dia sekarang. Dia mungkin akan terlambat, tapi tidak apa-apa lah. Ditengah jadwalnya yang sibuk, dia menyempatkan dirinya untuk datang. Aku sungguh senang! Manager memanggil kami semua tempat saat aku mengirim pesan yang bertuliskan “I love you baby, see you” kepada Yoonaku. Aku berdiri dan kami langsung berjalan menuju panggung. Masih dibelakang kain, kami dan aku sendiri bisa mendengar teriakkan histeris para ELF! Mereka adalah penyemangat dan keluarga kami. Tanpa mereka, kami tidak akan bisa seperti ini sekarang. Musik lagu pembuka telah diputar yaitu lagu Mr.Simple. Kami berusaha sekuat tenaga untuk menampilkan yang terbaik untuk ELF. Dilanjutkan dengan lagu kedua, ketiga, keempat dan ment 1. Saat ment 1, aku melihat Donghae dan Yesung hyung membuka IPhone mereka untuk berfoto. Jadi aku juga membuka IPhoneku dan bisa kutebak wajahku sudah berarti saat membaca pesan dari Yoonaku bertuliskan “I love you too Oppa, hehe” dan “Oppa aku sudah didalam arena, aku sekarang duduk dengan Jiwon. Kau terlihat keren, keke”. Aku segera membalas “Wah sayang, kau harus tau jika Choi Siwon memang selalu tampan dan keren”. Yoona belum membalas, mungkin dia sedang tidak memegang IPhonenya. Kangin hyung yang ada disebelahju berbisik “Tutup IPhonemu Siwon, lanjut pacarannya nanti saja. Sebentar lagi giliranmu untuk menyapa”. Aku mengangguk dan menyimpan IPhone ke saku celanaku. Aku mendengar Kangin hyung berkata “Hi semuanya, aku Kangin. Senang bertemu dengan kalian semua, semoga hari ini menyenangkan” lalu membungkukkan badannya. Para fans berteriak kencang. Sekarang giliran ku. Aku menyapa ELF dengan berkata “Hi semua pacarku yang cantik, aku Siwon. Ku harap hari ini kita dapat bersenang-senang bersama. Terima kasih, aku mencintaimu”. Sehabis aku mengucapkan kata-kata sapaanku, aku mendengar suara tertawa dan terkekeh Donghae si ikan, Eunhyuk, Heechul serta Kangin hyung”. Kemudian Donghae berjalan kesampingku, merangkulku sambil berbisik “oh Choi, kata-katanya semua sangat manis. Tapi aku tau itu secara tidak langsung adalah untuk Yoona yang sedang duduk dengan Jiwon ditengah sana”. Aku hanya menggurutu lalu menjawab “Kalau iya kenapa? Kau iri kan? Hah, pergi sana”. Donghae tertawa seperti orang yang terlalu senang karena mendapat sesuatu yang sangat dia inginkan! Setelah ment 1, kami kembali perform lagu kelima, keenam, ketujuh, kedelapan dan sekarang waktunya D&E perform. D&E akan perform dua lagu “Growing Pains dan lagu dari album baru kami “Don’t wake me up”. Aku pun duduk di sofa diruangan ganti kami dan kembali membuka IPhoneku. IPhoneku berdering, pesan dari Yoonaku. Aku membukanya dia berkata “Oppa, istirahatlah selama D&E Oppa bernyanyibdan coba cari sesuatu di tas LVmu keke”. Aku langsung membalas pesannya “Baiklah Nyonya Choi sayang, oh kau memberiku apa?”. Aku langsung berdiri dan mencari tas LVku. Ah itu dikursi. Aku membuka tasku dan melihat sebuah kotak persegi panjang biru tua berpita. Aku mengambilnya dan membuka kotak itu. Hal pertama yang kulihat adalah photo selca Yoona dengan pesan di bagian bawah photonya yang bertuliskan “Saranghae Oppa! Fighting! Chuu~♡♡. Makanan ini buatanku Oppa, semoga Oppa suka”. Lalu dibawah photo itu adalah kotak makanan berbentuk hati. Aku segera membukanya, tidak sadar untuk melihat apa yang dimasak oleh Yoonaku untukku. Ternyata isinya tak lain dari Sushi, Kimchi, Tenderloin Steak mushroom favouriteku. Aku langsung memakan sepotong tenderloin. Wah! Sangat lezat, Yoonaku memang benar-benar yang terbaik! Aku kembali mengetik pesan “Yoong! Ini sangat lezat. Terimakasih sayangku. Aku mencintaku. Chuu~♡♡♡. Sungguh, aku ingin cepat bertemu denganmu^^”. Tak sampai 2 menit, Yoona sudah membalas “Syukurlah kalau Oppa suka. Keke. Kita akan bertemu sebentar lagi Oppa^^”. Aku hendak membalas tapi sekarang kami sudah akan perform. Lagu kesepuluh adalah “Oppa Oppa”, para fans juga ikut bernyanyi. Lalu lagu kesebelas, duabelas, tigabelas, empatbelas dan ment 2. Saat ment 2, kami becanda dengan fans dan membahas jadwal individual kami. Lalu lagu kelimabelas adalah “Devil” lagu baru kami, lalu lagu keenambelas “Forever with you”, dilanjutkan dengan lagu ketujuhbelas, delapanbelas, sembilanbelas dan ment terakhir. Saat ment terakhir, atmosfernya terasa berbeda. Kami merasa sangat terharu dengan semangat fans-fans kami. Aku bisa melihat banyak fans menangis, karena tahun ini mereka akan kehilangan 3 personil dari Super Junior karena aku, Donghae, dan Eunhyuk akan masuk militer tahun ini. Heechul hyung yang selalu aneh saja sampai menangis hebat. Aku menahan air mataku agar tidak turun, tidak boleh aku adalah seorang laki-laki, haha. Yoong kau harus bangga padaku dan memelukku erat setelah ini, haha. Lalu sekarang kami bergandengan tangan dan membungkuk kepada fans, berterima kasih kepada meraka karena sudah bersama kami, melalui segala kejadian baik maupun buruk bersama-sama. Kami kemudian melalukan flying kiss khas kami. Demikian, SS6 Encore Day 2 pun sudah berakhir. Syukurlah semua berjalan lancar. Kini aku sedang dikoridor menuju ruang tunggu / backstage. Saat aku masuk, aku melihat wanitaku sudah dikeliling oleh Leeteuk hyung, Yesung hyung, Eunhyuk dan Donghae si ikan itu. Aku mendengar Yoona berkata “Taeyeon unnie sebenarnya mau datang tapi ada jadwal mendadak Oppa”. Aku merindukan suara itu, suara wanita yang sangat kucintai. Sorry Omma, mungkin sekarang aku mencintai Yoona seperti aku mencintai Ommaku sendiri. Aku berjanji kepada diriku sendiri untuk menjaga Yoona sama seperti aku menjaga Omma dan Jiwon. Aku berdehem kuat, mereka berlima melihat ke arahku. Aku langsung berjalan ke tempat dimana mereka berdiri dan berkata “Tak kusangka, wanitaku di keliling oleh hyungku sendiri, jangan mencoba-coba untuk menarik perhatiaan wanitaku”. Aku langsung menarik tangan Yoona lalu duduk di sofa diruangan itu. Kemudian aku melihat Jiwon yang sedang berfoto dengan Donghae, haha. Aku menoleh ke sampingku, san berkata “Yoong bagaimana jika setelah ini ke pergi ke sungai Han?”. Yoona terlihat berpikir lalu menjawab “Ya, tentu Oppa, sudah lama kita tidak berkencan disana”. Aku melihat Yoona mengeluarkan handuk dari tanya dan langsung mengusap keringatku dileher dan dahi. Aku saja tak berniat melalukan ini, tapi dia malah yang selalu memperhatikan ini. Sungguh perhatian. Aku kemudian tersadar jika ruangan ini telah losing. Aku langsung mencium bibir Yoona, ya ini kesempatan emasku. Aku mencium bibirnya dalam, menghisapnya lumayan kuat, aku lalu menangkup kedua pipinya, memegangnya agar ciuman kami tidak lepas. Tapi sialnya, Kyuhyun masuk dan berkata “Wah, aku menonton drama teromantis” dan berteriak tak jelas. Benar-benar merusak suasana saja. Aku sudah malas menjawab perkataan Kyuhyun. Aku mengganti pakaianku dan mengajak Yoona untuk pergi setelah kami pamit kepada staff – staff dan member lainnya. Aku membuka pintu mobil untuk Yoonaku lalu aku masuk dan mengendarai mobil Audi milikku ke Sungai Han. Selama perjalanan, tanganku dan tangan Yoona bertautan erat. Yoona juga bercerita tentang kegiatannya dan tentang perusahaan Appanya yang akan bekerja sama dengan perusahaan Appaku. Ya, Appaku dan Appa Yoona adalah sahabat dekat. Sedikit banyaknya, aku menerima bantuan dari Appa Yoona waktu aku akan menembak Yoona dulu. Tanpa sadar, kami sudah sampai.  Kami tidak keluar dari mobil karena ini terlalu beresiko, masih banyak orang yang berada di Sungai Han hari ini padahal ini sudah mau tengah malam. Jadi aku dan Yoona memutuskan untuk menghabiskan waktu dimobilku saja. Kami hanya becanda, mengobrol tentang kami dan Yoona sekarang sedang memegang IPhoneku, membuka twitter serta instagramku dan mengomentari banyak Hal. Aku tersenyum ketika dia berkata “Foto ini, aku yang memfotokannya untuk Oppa kan? Rupanya Oppa post ya?haha”. Tawanya adalah salah satu hal yang bisa membuatku bahagia. Melihat tawa itu diwajah cantiknya bisa membuat hariku terasa lebih indah. Aku merasakan Yoona memeluk erat tubuhku dan berkata “Oppa, apa kita tetap bisa seperti ini setelah kau balik dari tugas wajib militermu nanti?”. Dia ternyata menangis sekarang, aku dapat merasakan air matanya mengalir dan membasahi bajuku. Aku mengelus punggungnya dan berkata “Tidak akan ada yang berubah. Oppa sudah janji akan tetap bersamamu dan mencintaimu sampai kapanpun sayang. Jadi tenanglah dan jangan menangis lagi sayangku”. Aku mengecup puncak kepalanya cukup lama lalu beralih ke bibir peach yang selalu menggodaku itu. Menciumnya lama, menyalurkan rasa cinta dan kerinduanku lewat ciuman itu. Yoona membalas ciumanku lembut. Aku tidak ingin melepaskan ciuman kami, jadi setelah menghirup udara beberapa detik, aku kembali mencium bibirnya. Kali ini lebih dalam.  Malam ini kami habiskan dengan mencium bibir satu sama lain, menikmati kehangatan yang kami rasakan. Menghabiskan waktu berdua, hanya berdua tanpa ada gangguan. Aku akan selalu mengingat hari ini. Betapa manisnya bibir itu, seberapa besar cintaku kepada Yoonaku, aku akan mengingatnya terus. Aku akan mencintaimu sampai kapanpun Yoona ya. Terima kasih telah hadir dan mengisi kekosongan hidupku dan membuat duniaku semakin berwarna. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu sayang.

The End.

Semoga kalian suka deh. Sorry jika masih ada kekurangan ataupun kesalahan. Cerita ini ga ikut real schedule atau kehidupan real mereka ya. Maksud author, jadwal kerja mereka disini, author ya buat sendiri, hehe.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya.

See you in my next posting.  Thankyou readers 🙂

[Two Shoot] My Life’s Partner (Chapter 2B/2End)

Title : My Life’s Partner

Cast : Siwon, Yoona

Supporting Cast : Tiffany, Kangin, Yuri, Yesung

Length : Two Shoot

Hi chapter 2B datang. Semoga suka ya.

Sebelumnya author mau kasih tau dulu. Chapter ini akan membahas lebihwq banyak tentang liburan Siwon dan Yoona ke Swiss dan ‘sesuatu’ yang kalian request ke author, hihi.

Sorry kalau typo masih saja bertebaran..

Happy Reading.. enjoy

Author POV

Sampai dirumah, Siwon dan Yoona langsung ke taman belakang dekat kolam renang. Siwon mengajak Yoona untuk duduk di couch biru tua yang ada disana, Siwon ingin membuat Yoona tenang dan bisa merilekskan dirinya karena rasa bersalah tidak bisa memberikan keturunan bagi Siwon. Sungguh Siwon akan merasa lebih sedih jika melihat Yoona bersedih. Yoona menyenderkan kepalanya ke bahu Siwon, menikmati kenyamanan di dada itu. Dan Siwon mengusap rambut Yoona lembut. Pikiran Siwon hanya terfokus oleh pikiran “Bagaimana cara untuk membuat Yoona bahagia” sedangkan pikiran Yoona melayang, memikirkan kejadian di cafe tadi. Yoona sedih bukan karena malu kepada teman-temannya karena dia tidak akan bisa mempunyai anak, tapi dia sedih akan ‘fakta’ dirinya tidak bisa memberi keturunan untuk Siwon, suaminya. Memang selama ini keluarga Choi dan keluarganya tidak keberatan dia tidak bisa memiliki anak bahkan Siwon sendiri juga terlihat sangat tidak keberatan ketika tau mereka tidak akan pernah memiliki keturunan. Siwon tidak terlalu menyukai anak-anak, bukan membenci, tapi kalaupun ada anak-anak Siwon juga tidak terlalu bisa akrab dengan mereka dengan cepat. Hanya Nicole, anak Tiffany yang dekat dengan Siwon. Hmm.. Yoona berkata kepada dirinya sendiri “Seandainya hal itu tidak pernah terjadi”

Flashback ON

14 bulan yang lalu..

Pagi ini, Yoona terlihat sangat pucat. Siwon sangat khawatir melihat keadaan istrinya saat ini. Tapi Yoona masih akan pergi dan mengikuti fashion show karena Yoona bilang dia sudah berjanji akan mengikuti fashion show ini. Siwon sudah terus berusaha membatalkan niat Yoona untuk pergi tetapi Yoona bersih keras untuk pergi. Siwon pun tidak punya pilihan lain selain mengikuti permintaan Yoona dan mengantar Yoona ke tempat acara fashion show itu berlangsung. 

Beberapa model sudah keluar memamerkan pakaian, sepatu, juga tas mereka untuk menarik perhatian para pembeli. Yoona keluar untuk menjadi model penutup acara. Saat Yoona berjalan, kepalanya terasa pusing, tapi dia berusaha membuat dirinya terlihat biasa saja dan akhirnya berhasil berjalan sampai ke depan. Setelah itu, produser acara memberikan penghargaan untuk Yoona dan Yoona pun akan langsung pulang setelah itu. Siwon sebenarnya yang akan mengantar Yoona pulang.. tetapi tidak jadi karena ada rapat yang sangat penting yang harus dia hadiri tiba-tiba. Jadi Yoona memutuskan untuk pulang sendiri dengan mengendarai mobil miliknya yang dikirim oleh orangtuanya. Yoona sekarang sudah berada di mobil Lamborghini miliknya memutuskan langsung pulang ke rumahnya. Tetapi saat berada ditengah jalan, kepala Yoona sangat pusing sehingga menabrak sebuah truk yang melaju kencang. Hingga kecelakaan mengerikan itu pun terjadi. Banyak orang langsung mengecek kondisi Yoona yang sudah tidak sadarkan diri. Ada beberapa orang menelepon ambulance. Seorang laki-laki yang kira-kira berumur 20 tahunan mencari handphone Yoona dan langsung menekan emergency call. Siwon menjawab telepon ’emergency call’ itu berkata “Hi sayang, sudah dirumah? Tunggu ya aku sedang diperjalanan, sebentar lagi aku sampai sayang”. Laki-laki yang menelepon itu langsung berkata “Maaf Tuan, Nona pemilik handphone ini mengalami kecelakaan di dekat lotte department store. Bisakah tuan kesini sekarang? Ambulance belum datang”. Siwon terdiam, shock tapi langsung menjawab “Baiklah, aku juga dekat daerah itu. Terima kasih”.

10 menit kemudian..

Siwon berlari dengan cepat ke arah mobil Yoona. Saat sampai disana, Siwon hampir saja tidak bisa bernafas. Kepala Yoona berdarah juga bagian perutnya karena terkena tusukan kaca mobil. Siwon langsung membawa Yoona ke rumah sakit. Dan saat dokter selesai mengobati Yoona, dokter itu berkata kepada Siwon jika “Perut Yoona tertusuk sangat dalam sehingga rahimnya juga terbentur kuat dan 99% Yoona tidak akan bisa memiliki anak”. Siwon membuang nafasnya kuat dan masuk ke ruangan Yoona. Yoona sudah siuman dan Siwon menjelaskan semuanya kepada Yoona. Karena kejadian ini, Yoona menangis selama 3 hari tapi berhenti ketika Siwon berkata “Mungkin Tuhan tidak mengizinkan kita mempunyainya karena tau kita belum bisa menjaganya nanti. Suatu saat nanti, masih mungkin jika kita akan mempunyainya sayang”. 

Flashback off

Yoona tersadar dari lamunannya ketika mendengar Siwon berkata “sayang kita masuk kedalam ya, sudah malam”. Wah sangat tidak terasa hari sudah malam. Yoona mengangguk. Mereka pun masuk ke kamar. Yoona duduk dimeja riasnya, membersihkan makeup diwajahnya. Kemudian dapat dirasakannya kedua tangan Siwon memeluknya dari belakang dan berkata “Sayang.. besok kita akan pergi ke Swiss ya, aku mempercepatnya karena sudah tidak sabar berlibur berduaan bersamamu”. Yoona terdiam sejenak dan menjawab “Baiklah jika itu dapat membuat Oppa senang”. Kemudian mereka membersihkan diri mereka. Setelah mereka siap, Siwon langsung mengangkat Yoona ke tempat tidur, membaringkan Yoona di lengan kanannya sedangkan lengan kirinya mengelus rambut Yoona pelan.

Pagi sudah menyambut kota Seoul. Siwon dan Yoona sedang berada di airport menunggu persiapan pesawat pribadi Siwon yang sedang dipersiapkan. Siwon telihat memakai kemeja putih, celana jeans ponggol dan coat coklat Burberrynya membuatnya terlihat sangat stylish sedangkan Yoona dengan dress Burberry yang sewarna dengan coat Siwon dan blazer biru Chanelnya dan heels Louboutin coklat serta tak lupa tas Hermes piccotin merahnya. Oh, pasangan sempurna! Saat pesawat pribadi Siwon sudah siap, mereka langsung naik. Pesawat ini akan membawa mereka ke Swiss. Selama perjalanan, Siwon membuat Yoona merasa seperti seorang Ratu karena Siwon melayani Yoona terus seperti seorang tuan dan pelayannya. Ah, Siwon manis sekali.

Setelah berjam-jam berada didalam pesawat, akhirnya mereka pun tiba di Swiss. Yoona memejamkan matanya, menghirup udara Swiss. Siwon yang berada disampingnya langsung mencium bibir Yoona. Hal ini spontan membuat Yoona membuka matanya. Yoona tersenyum malu saat Siwon kembali mencium bibirnya, kali ini lebih lama. Setelah itu, Siwon merangkul pinggang Yoona dan mereka berjalan bersama ke Limousine yang dibeli Siwon untuk mereka pakai selama di Swiss. Setelah 25 menit, mereka pun sampai di Hotel termewah di Swiss dan memasuki ruangan VVIP dihotel itu. Yoona pun langsung memutuskan untuk memesan makan malam dihotel ini dan dibawa ke ruangan mereka. Selama makan, Siwon terus menggoda Yoona, membicarakan hal-hal yang membuat pipi Yoona merah. Setelah Siwon dan Yoona selesai makan, Siwon langsung membersihkan dirinya begitu juga dengan Yoona. Yoona keluar dari kamar mandi hanya memakai kimono pendek dan rambut yang terlihat masih basah. Siwon yang melihat itupun berkata “Oh sayang, kau terlihat sexy. Bagaimana jika kita melakukan itu sekarang?”. Yoona baru saja akan menjawab tetapi terlambat Siwon sudah mendorong Yoona ke tempat tidur dengan posisi Siwon diatas tubuh Yoona. Yoona entah kenapa terlihat sangat malu, padahal mereka sudah bisa melakukan ini. Siwon langsung mencium lembut bibir Yoona kemudian mengigit bibir Yoona sesekali. Tangan Siwon sudah melepaskan kimono Yoona dari tubuh Yoona yang terlihat semakin sexy karena tidak memakai sehelai main pun sekarang. Siwon kemudian meremas kedua payudara Yoona. Ini yang membuat Yoona meremas rambut Siwon kuat. Yoona tanpa sadar sudah membuka baju dan celana Siwon. Kamar ini terasa sangat panas karena apa yang mereka lakukan sekarang. Siwon kembali mencium bibir Yoona dan sekarang menuju lehernya yang mulus itu. Setelah merasa cukup, Siwon kemudian memasukkan miliknya ke milik Yoona, ini membuat Yoona mendesah “Oppa.. Oppa mm.. Oppa” *end disini ya, kalau mau lebih chapter ini udh harus dipassword*

Paginya ketika Siwon membuka matanya senyum indah terlihat dibibirnya. Bagaimana tidak? Pemandangan yang kini dilihatnya sangat indah. Yoona yang tertidur di dadanya terlihat sangat amat cantik. Entah kapan Yoona akan terlihat tidak cantik, Yoona selalu saja mempesona. Siwon mengelus pelan rambut Yoona dan mencium sekilas bibir Yoona. Ini membuat Yoona terbangun dan tersenyum malu. Mereka pun langsung bergegas untuk mandi karena hari ini mereka akan ke taman dan menghabiskan waktu disana seharian. Yoona memang sangat suka menikmati waktu ditaman. Sehabis mandi, mereka memutuskan untuk makan pagi di restaurant hotel ini lalu pergi ke taman. Setelah 30 menit dijalan.. Siwon dan Yoona sekarang sudah duduk dibangku taman yang menampakkan bunga berbagai warna yang sangat indah. Yoona tiba-tiba berkata “Oppa, apakah Oppa mencintaiku? Maksudku akan terus mencintaku sampai kapanpun?”. Siwon tanpa pikir langsung menjawab “Tentu saja. Oppa akan tetap mencintaimu walaupun misalnya jika suatu saat nanti kau berselingkuh, haha”. Yoona mencubit perut Siwon dan menjawab “Yak Oppa, teganya kau bilang aku akan berselingkuh? Ah tapi baiklah, berarti aku sudah mendapat izin dari Oppa, hahaha”. Siwon kemudian mencubit hidung Yoona pelan dan berkata “Kenapa Oppa berani mengatakan itu? Karena Oppa yakin kau tidak pernah bisa berpaling dari Choi Siwon yang terlalu tampan ini”. Yoona kemudian membalas “Baiklah tuan Choi terhormat. Aku sekarang mengerti kenapa Fany unnie mengatakan Oppa itu narsis sekali, haha”. Siwon mengelitik Yoona dan mereka pun tertawa bersama. Sungguh pemandangan yang membuat semua orang yang melihatnya merasa iri. Siwon yang tampan serta Yoona yang cantik dan menawan memang sangat cocok. Setelah menghabiskan waktu sampai sore ditaman, Siwon mengajak Yoona ke restaurant mewah. Saat makanan datang, mata Yoona berbinar dan langsung makan dengan sangat lahap. Ini membuat Siwon tersenyum senang. Tiba-tiba beberapa pemain musk masuk ke ruangan mereka setelah Siwon menepuk tangannya 2 kali. Yoona sangat terkejut bukan hanya karena para pemain musik itu tapi juga karena saat ini Siwon sudah berjongkok didepannya memegang sebuah kotak yang terbuka memperlihatkan kalung dan cincin berlian yang sangat mewah. Siwon lalu mengucapkan “Sayang, maukah kau menjadi pemilik hatiku selamanya? Bukan berarti selama ini kau bukan pemilik hatiku tapi aku hanya ingin kau mengklaim sekali lagi sayang.. hmm.. tidak ada pilihan selain ‘YA’ apapun yang terjadi karena aku tidak akan pernah melepaskanmu apapun yang terjadi”. Yoona sudah mengeluarkan air matanya. Memang jni bukan pertama kali Siwon melakukan hal ini, tapi kata-kata Siwon yang membuatnya merasa sangat amat dicintai. Yoona berdiri lalu menjawab “Tentu saja, aku tidak bodoh. Tidak mungkin aku melepaskan tuan konglomerat dan tampan ini, apalagi ditambah aku sangat mencintainya” dan memeluk Siwon erat dan berbisik ditelinga Siwon “Oppa, kau selalu bisa membuatku menangis bahagia dengan hal-hal simple seperti ini, aku sangat sangat mencintaimu, maaf untuk semua kekuranganku dan terima kasih karena Oppa tetap berada disampingku sekarang, aku sungguh merasa sangat bahagia Oppa”. Siwon mengelus punggung Yoona dan menjawab “Aku lebih mencintaimu sayang dan aku akan membunuh diriku sendiri jika aku meninggalkan wanita cantikku ini, malaikat berhati baikku”. Siwon kemudian menangkup wajah Yoona, mencium bibir Yoona dan dibalas oleh Yoona. Ciuman itu berakhir ketika seorang pelayan menjatuhkan gelas dan menibulkan suara nyaring.

TBC..

Penasaran sama chapter selanjutnya?

Author sebelumnya mau bilang terima kasih atas semua support kalian. Oh ya, maaf ya kemungkinan chapter endnya bakal ku protect hehe. So, tinggalkan jejak kalian readers.

Buat yang masih belum tau meminta password lewat mana, author kasih tau lagi ya..

Bisa dengan cara ini:

• Inbox ke Facebook “Pixel” (Photo Profielnya photo YoonWon)

• Mention ke twitter @minefanfiction_

• atau email (Silahkan liat dimenu ‘password’)

Sorry kalau FF dan part ini masih banyak kekurangan ya..

Berikan saran/kritik kalian dan tinggalkan jejak ya!

See you at next posting guys!

[One Shoot] My Happy Family

Cast : Siwon, Yoona, Dave, Jane
Title : My happy family
Genre : romantic, family
Length : One Shoot

Happy reading guys!

Siwon POV

Ketika matahari menyapa di pagi hari, aku membuka mataku. Pemandangan pertama yang ku dapat adalah istriku yang cantik dan lucu. Aku pun mengecup dahinya pelan takut menganggu tidurnya.

Tak lama setelah itu aku mendengar ketukan pintu kamar dan suara lucu. Pasti dirinya. Siapa lagi kalau bukan anak pertamaku, Dave?

Aku turun dari ranjang dan membuka pintu. Yang kulihat setelah membuka pintu adalah anakku sedang mengucek matanya sambil memeluk guling Baymax kesukaannya yang istriku belikan.

Oh ya, perkenalkan istriku bernama Yoona. Dirinya cantik, pintar, baik hati, penyayang. Intinya menurutku dirinya adalah istri idalam semua pria mungkin.Kembali ke anakku lagi sekarang. Dave yang melihatku lantas menarik bajuku, ini tandanya dia mau aku menggendongnya. Setelah menggendongnya, dia mengecup bibirku. Sungguh menggemaskan bukan? Lalu dia turun dan lari ke tempat tidur kami. Ini aksinya untuk membangunkan Yoona. Aku berjalan mendekat lalu melihat apa yang akan dia lakukan lagi. Ternyata dia mengecup bibir Yoonaku dan memeluknya lalu berkata “Mommy, wake up please. I miss you”. Oh, sungguh sangat menggemaskan. Yoona belum bereaksi. Dave kami terus memanggilnya. Akhirnya Yoona berhasil dibangunkan setelah Dave mengelitiknya. Lalu Yoona pun langsung memeluk Dave dan mengecup seluruh bagian wajahnya. Ah membuatku iri saja. Dave tertawa bahagia. Dia memang sangat sayang pada kami, tapi dia lebih suka bermanja-manja kepada Yoona. Kenapa? Karena Yoona tidak akan memarahi apapun yang dilakukannya, sedangkan aku kadang bisa memberikan tatapan sedikit galak jika Dave sedang membuat masalah atau terlalu nakal. Tapi aku tidak akan pernah melakukan lebih dari itu. Aktifitas mereka telah berhenti. Aku pun langsung berjalan semakin dekat dan melompat ke tempat tidur lalu memeluk mereka berdua. Satu lagi yang belum aku beritahu, Yoona tengah mengandung 7 bulan anak kami, ya anak kedua kami. Ini membuat pipinya menjadi tembem dan sangat menggemaskan jadinya. Dave memisahkan tanganku dari tubuh Yoona. Haha, mungkin dia cemburu.

Yoona Pov

Aku mendengar suara suamiku memanggilku untuk bangun. Tapi aku masih malas untuk bangun. Padahal biasanya aku akan bangun pagi-pagi dan memastikan pelayan di rumah kami melakukan tugas mereka dengan baik di pagi hari. Tak lama setelah itu, ada yg mengetuk pintu. Pasti itu Dave, laki-laki yang aku cintai setelah suamiku, Siwon. Aku merasakan dia menaiki ranjang kami lalu mencium bibirku dan memelukku. Lalu dia juga berkata “Mommy, wake up please, I miss you”. Ah, Dave memang romantis seperti Siwon. Aku langsung membawanya kepelukanku. Tak lama setelah itu, terasa sebuah lengan kekar memeluk kami erat. Siapa lagi kalau bukan Choi Siwon? Aku dapat merasakan Dave menyingkirkan tangan Siwon dariku, dia pasti tengah cemburu. Dave memang sangat manja denganku, haha.

Author Pov

Setelah Yoona membuka mata dia langsung tersenyum. Diikuti oleh Siwon dan Dave. Yoona bertanya “Ada apa dengan kalian berdua? Hm”
Dave langsung menjawab “Daddy tidak boleh memeluk mom, mom hanya milik Dave”. Aku pastikan Siwon juga akan membalas perkataan Dave. Siwon menjawab “Dave, mommy itu milik daddy. Mungkin Dave harus mencari pujaan hati Dave sendiri”. Dave mempoutkan bibirnya lalu menggenggam tanganku ketika aku sudah dalam posisi duduk di ranjang. Dave bertanya kepadaku “Mommy, mommy memilih Dave tampan atau Daddy jelek? Aku tertawa lebar dan menjawab “Tentu saja Dave yang tampan ini” dan mencium pipinya. Siwon dengan rasa tidak terimanya berjalan ke arah Yoona dan memeluknya sambil berkata “Yoong, kamu harus memilihku”. Yoona kembali tertawa kemudian menyuruh Dave dan Siwon untuk turun dan makan pagi.

Siwon POV

Lihat saja benar kan? Yoona membela Dave dengan memilihnya tadi? Haha.
Kini kami sudah duduk di meja makan. Yoona mengoles selai coklat untukku dan strawberry untuknya dan Dave di roti tawar. Dia tetap melakukan ini di tengah hamil besar walaupun aku sudah melarangnya. Kemudian Yoona juga beranjak ke dapur dan kembali dengan membawa 2 waffle dan 1 expresso. Aku tersenyum, dia memang wanitaku.
Kami makan dengan perasaan bahagia.

2 bulan kemudian

Siwon POV

Menjelang kelahiran anak keduaku, Yoona tetap beraktifitas seperti biasanya. Bukan bekerja diluar, tapi mengurus Dave yang manjanya makin meningkat dan menghias kamar baru bayi kami dengan team dari interior design dan mengurus aku juga tentunya.
Aku mengambil cuti di perusahaanku sejak kehamilan Yoona menginjak 8 bulan lebih 2 minggu.
Kini kami sedang di kamar Dave. Dave berulang kali menyuruh Yoona mengambil barang yang sengaja dijatuhkannya dan Yoona tentunya akan mengambil untuknya. Aku sedikit kesal, tapi Yoona bilang tidak apa-apa.
Aku mendengar kembali suara Dave yang bicara kepada Yoona saat aku berada didekat pintu. Tadi aku keluar untuk menelepon kantor sebentar.

Dave berkata “Mom, bisakah mommy mengendongku sekali saja? Sudah lama mommy tidak mengendong Dave lagipula Daddy sedang tidak disini”. Oh celaka. Yoona pasti akan menurutinya lagi. Aku segera bergegas masuk tapi terlambat Dave sudah tersenyum senang digendong Yoona. Aku menyuruh Dave turun, tapi dia tidak kamu. Tanpa sadar aku menaikan suaraku berkata “Dave! Come on! Daddy sedang tidak main-main denganmu sekarang, turun sebelum Daddy tidak mengizinkanmu bermain dengan Mommymu lagi”. Yoona memelototiku, aku tidak peduli. Yang aku lihat sekarang adalah peluh yang bercucuran dari kepala Yoona dan nafasnya sedikit terenggah. Dave masih tidak mau turun dan malah berkata “I don’t hiks want hiks. Mommy.. you loves me right?” Yoona menganggukkan kepalanya dan mencium kepalanya. Tapi tak lama setelah itu Yoona meringis dan memegang perutnya. Aku langsung membawa Dave turun dari gendongan Yoona kemudian menyuruh pelayan rumah kami menyiapkan mobil. Ini tanda-tanda Yoona akan melahirkan.

Sampai dirumah sakit, Yoona langsung dimasukkan ke ruang bersalin, aku juga ikut masuk setelah menelepon ommaku untuk menjemput Dave yang aku lupakan tadi. Dia pasti tengah sedih sekali.
Aku menyemangati Yoona yang sedang berusaha keras melahirkan anak kami. 20 menit kemudian akhirnya dia berhasil. Anak kami adalah perempuan dan kita beri nama Choi Jane.

7 hari kemudian..
Siwon Pov

Hari ini Yoona pulang ke rumah. Sehari setelah di melahirkan aku pulang dan membujuk Dave yang tentunya masih merajuk denganku. Dan berhasil karena aku hanya perlu membelikannya robot-robot keluaran terbaru. Dave sangat antusias melihat kedatangan Yoona dan Jane. Tapi tetap saja dia manja dengan Yoona. Dave kemudian mencium pipi Yoona dan Jane. Aku tersenyum, dia juga mencium bibirku. Jane sangat cantik seperti Yoona. Mata dan senyumnya mirip dengan Yoona. Lesung pipinya, dia dapat dariku. Ah, manis sekali.

5 tahun kemudian
Siwon POV

Aku sangat bahagia mempunyai keluargaku yang sekarang. Dave sudah berusia 8 tahun dan Jane 5 tahun. Keduanya tetap menggemaskan. Kadang mereka juga berebutan Yoona denganku. Hari ini kami akan pergi ke Paris, menghabiskan liburan musim dingin di kota romantis ini.
Dave sudah memakai sepatu dan coat Gucci yang sama denganku. Sedangkan Yoona dan Jane terlihat cantik dengan dress dan coat Chanel mereka. Ditambah heels LV Yoona yang membuat dia menjadi lebih classy.
Setelah berjam-jam, kami pun sampai di Paris. Aku menyewa hotel termewah untuk kami disini. Hari pertama kita habiskan di kamar berempat. Kemudian hari hari berikutnya kita habiskan dengan bermain-main, belanja di luar hotel. Kebetulan asistenku datang dan membawa sepupuku, Sooyoung. Jadi aku bisa berduaan dengan Yoona hari ini. Kita pergi ke menara Eiffel dan berciuman mesra disana. Menghabiskan malam malam berduaan dengan suasana romantis di restaurant mewah kesukaan Yoona di Paris.
Aku tak akan bisa mendapat kebahagian seperti ini kalau mereka tidak bersamaku. Mereka adalah keluarga kecilku yang berharga. YoonA, Dave , Jane daddy mencintai kalian selamanya

kOCo0ENCJ37lgXl4TZCoADDVVF0yAHfxwXFbsBTUqfrpVBMiBz5mSmLTgUfUPtqZ8ybzlKjbur_yi9BUJr9nfzApBOHQSObvJzIVuT28nMCIxQxBe0TS=w379-h388-nc
My pretty wife and me

The end.

Author bakal post Sequel One Shoot ini malam ini, tapi maaf ya harus diprotek hehe